Anda di halaman 1dari 2

KAPITA SELEKTA SEJARAH EROPA

(Nana Supriatna)

BAB 1 KEHIDUPAN INTELEKTUAL BARAT JERMAN, YUNANI, DAN ROMAWI


(HAL 1-21)

Sejarah Intelektual Yunani yang meliputi lahirnya filsafat dan ilmu pengetahuan
merupakan sejarah yang tua. Bangsa Yunani sejak abad ke-6 SM telah mengenal istilah filsuf
yang berasal dari kata philo dan sophos yang artinya pecinta kebijaksanaan. Berkembangnya
tradisi intelektual di Yunani mendapat pengaruh tiga hal, yaitu mitologi, kesustraan, dan
temuan-temuan ilmu pengetahuan seperti mesir,persia, dan Babilonia. Adanya mitologi,
berkembangnya kesustraan, dan hubungannya dengan bangsa lain yang telah memiliki
peradaban tinggi mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan di Yunani.
Kemudian Lahirnya tradisi intelektual di Yunani dipengaruhi oleh faktor geografis.Keadaan
geografis semenanjung Yunani yang berbukit-bukit dan berpantai mendorong penduduknya
untuk kreatif mempertahankan hidup.
Berkembangnya tradisi intelektual di polis-polis Yunani dipengaruhi beberapa faktor.
Pertama, penduduk polis memiliki hak otonom, kemerdekaan dan swasembada di bidang
ekonomi. Kedua, penduduk polis menghargai logika dalam berbahasa dan berkomunikasi di
antara mereka. Ketiga, semua penduduk polis terlibat aktif dalam kehidupan negara. Dari
beberapa faktor tersebut mengakibatkan tradisi intelektual di polis-polis Yunani berkembang
dengan pesat dan akhirnya melahirkan filsuf-filsuf. Salah satu hasil peradaban Yunani yang
berkaitan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan filsafat adalah temuan huruf alphabet
dan seni tulis. Bangsa Yunani memperoleh pengetahuan mengenai huruf tulisan dari Bangsa
Punesia yang juga memperoleh pengetahuan tersebut dari bangsa Mesir dan Babylonia (Irak).
Tulisan gambar bangsa Mesir yang kemudian dikembangkan oleh bangsa Punesia menjadi
sebuah alphabet, disempurnakan oleh bangsa Yunani dengan menambahkan vokal dan
konsonan pada alphabetnya. Alphabet tersebut merupakan salah satu hasil peradaban Yunani
yang mempengaruhi peradaban lainnya di dunia. Ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani
berkembang dengan bantuan temuan tulisan Alphabet.
KAPITA SELEKTA SEJARAH EROPA
(Nana Supriatna)

BAB 2 ZAMAN HELLENISTIK DAN PERKEMBANGAN INTELEKTUAL YUNANI,


ROMAWI DAN ZAMAN PERTENGAHAN
(HAL 22-46)

Kehidupan Intelektual di Yunani ternyata mempengaruhi kehidupan Intelektual di


polis-polis dan negara-negara lain di Asia Kecil (Turki), Mesir, Persia, dan India. Dari
pertemuan bangsa-bangsa tersebut melahirkan peradaban baru yang disebut peradaban
Hellenistik (percampuran antara peradaban Yunani dengan peradaban Timur). Pusat
kebudayaan Hellenistik ternyata bukan di Jazirah Yunani melainkan di Alexandria (Mesir)
yang didirikan oleh Alexander. Di kota itu terdapat kehidupan intelektual dengan vitalitas yang
tinggi. Salah satu buktinya terdapat kira-kira 70.000 gulungan papirus mengenai ilmu
pengetahuan berbagai bidang. Pada abad ke-3 SM kota itu menjadi pusat belajar dari para
ilmuwan di seluruh Yunani. Alexandria juga banyak menghasilkan ahli matematika yang
memiliki keunggulan jika dibandingkan ahli-ahli yang sama di kota lainnya.Temuan pada
zaman Hellenistik lebih bersifat praktis, bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Sama halnya
dengan filsafat telah melahirkan aliran baru Epicurean (epikurus), stoic, dan skeptisisme. Hasil
peradaban tersebut mempengaruhi peradaban romawi, baik dalam ilmu pengetahuan, teknologi
dan filsafat.
Kehidupan Intelektual di Yunani diteruskan oleh bangsa Romawi. Peradaban dan
kehidupan intelektual di Romawi banyak mendapat pengaruh dari peradaban Yunani Kuno.
Pertemuan bangsa yunani dan Romawi meyebabkan terjadinya pertukaran budaya. Peradaban
Romawi merupakan salah satu penyumbang timbulnya peradaban baru di kawasan Laut
Tengah dan berpengaruh terhadap kebudayaan temporer Eropa. Hukum, bahasa, dan
pemerintahan Roma mempengaruhi sistem hukum dan pemerintah Eropa zaman sekarang.
Bangsa Romawi bukan satu-satunya bangsa yang berperan dalam menyampaikan pesan klasik
ke Barat. Dalam beberapa hal , jsutru timbulnya peradaban Romawi melemahkan hasil
pemikiran klasik Yunani. Terbelahnya imperium Romawi menjadi imperium Barat dan Timur
menandai terbelahnya peradaban Romawi. Imperium Timur bertahan samapi tahun 1453
setelah Imperium Ustmania merebut Konstantinopel. Bangsa Arab banyak belajar mengenai
peradaban Romawi dari bangsa yang di taklukkannya. Imperium Timur di bawah kekuasaan
Italia dan Yunani. Terdapat empat hal menonjol dalam sejarah Intelektual Romawi, yaitu :
pertama, adanya pengaruh romawi terhadap tradisi Intelektual Hellenistik. Kedua, terdapat
pengaruh peradaban Yunani dan Timur terhadap imperium Barat Romawi. Ketiga, Romawi
berperan dalam penyebaran tradisi Intelektual Romawi dan pemeliharaan kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai