Analisis Penerapan Pajak Pertambahan Nilai Pada PT PDF
Analisis Penerapan Pajak Pertambahan Nilai Pada PT PDF
Jefta Israelka
Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi - Universitas Gunadarma
Jl. Palem Barat Raya, Pondok Pekayon Indah Blok CC 10 No.12 A. Bekasi, Jawa Barat
Jeffrael_sagala@yahoo.co.uk
ABSTRAK
Pajak adalah peralihan kekayaan dari sektor swasta kesektor publik
berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat imbalan
(tegenprestatie) yang langsung dapat ditunjukkan, yang digunakan untuk membiayai
pengeluaran umum dan yang digunakan sebagai alat pendorong, penghambat atau
pencegah untuk mencapai tujuan yang ada di luar bidang keuangan negara. PT.
Kaltimex Lestari Makmur yang merupakan bagian dari sektor swasta memiliki
kewajiban dalam peralihan kekayaan berupa pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menyediakan gambaran secara umum mengenai penerapan penghitungan,
pencatatan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai perusahaan sesuai
dengan peraturan pajak yang berlaku pada saat ini, Selain itu penelitian ini juga
mencoba mengungkapkan apakah keseluruhan prosedur penerapan pajak pertambahan
nilai di perusahaan telah berjalan sesuai dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun
2000 mengenai Pajak Pertambahan Nilai
Kata Kunci: Pajak Pertambahan Nilai, Faktur Pajak, Surat Pemberitahuan Masa
Pajak, Objek Pajak.
PENDAHULUAN
Salah satu jenis pajak yang merupakan sumber penerimaan negara adalah Pajak
telah diubah dengan Undang-Undang No.11 Tahun 1994 dan Undang-Undang No.18
Pajak Pertambahan Nilai 1984. Dasar pemikiran pengenaan pajak ini pada dasarnya
Pajak pertambahan nilai adalah pajak yang dikenakan atas penyerahan Barang
Kena Pajak (BKP) ataupun Jasa Kena Pajak (JKP) didalam Daerah Pabean yang
dilakukan oleh pengusaha pajak ini memiliki ciri khas, yaitu mempunyai nilai tambah.
Pajak Pertambahan Nilai lebih dikenal dengan sebutan pajak atas konsumsi (tax on
consumption).
Oleh karena itu. Secara teoritis, nilai tambah itu sendiri berarti suatu nilai yang
merupakan hasil penjumlahan biaya produksi dan distribusi. Secara sederhana, nilai
tambah dibidang perdagangan juga dapat diartikan sebagai selisih antara harga jual dan
harga beli.
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini dikaji guna membandingkan dan melihat kembali hasil penelitian
dari peneliti yang lain dengan penelitian yang dibuat oleh peneliti. Penelitian
Pajak Pertambahan Nilai pada perusahaan, apakah telah dengan Peraturan Perpajakan
yang berlaku. Hasil studi yang dilakukan menunjukkan bahwa penerapan Pajak
Pertambahan Nilai telah sesuai dengan Peraturan dan Tata Cara Perpajakan yang
berlaku.
METODE PENELITIAN
dan pelaporan atas penjualan barang dagang Pada PT.Kaltimex Lestari Makmur.
Objek penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah PT.
Pratama Setiabudi Tiga, Jakarta. Dan perusahaan ini mempunyai Nomor Pokok Wajib
Menara Karya Lt.19 Unit G-H, Jalan H.R.Rasuna Said Blok X-5 Kavling 1-2,
Kuningan, Jakarta Selatan. Dan perusahaan ini tidak mempunyai cabang yang berada di
melakukan pelaporan dan penyetoran PPN, PPh 21, dan PPh 29. Dalam melakukan
menggunakan SPT Masa 1107. Dalam melaporkan SPT-nya PT. Kaltimex Lestari
yang diperoleh dari KPP Pratama Jakarta Setiabudi Tiga dan kemudian setelah diisi
data-data tentang SPT Masa Perusahaan disimpan dalam flashdisk atau media
penyimpanan. Setelah itu, flash disk tersebut disampaikan ke KPP Pratama Jakarta
Setiabudi Tiga. Stetelah dicopy oleh petugas KPP, baru kemudian flashdisk tersebut
dikembalikan. Hal ini diberlakukan apabila Faktur Pajak Masukan dan Keluaran lebih
dari 30 buah dalam setiap bulannya. Bila kurang dari 30 buah dapat menggunakan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) lebih menunjukkan sebagai identitas dari suatu
sistem pemungutan pajak atas konsumsi daripada nama suatu jenis pajak, dimana
mengenakan pajak atas nilai tambah yang timbul pada barang atau jasa tertentu yang
dikonsumsi. Namun sebelum barang atau jasa tersebut sampai pada tingkat konsumen,
PPN sudah dikenakan pada setiap tingkat mata rantai jalur produksi maupun jalur
efek ganda karena adanya metode perolehan kembali pajak yang telah dibayar (kredit
pajak) oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) sehingga persentase beban pajak yang dipikul
perusahaan terutama penerapannya pada PT. Kaltimex Lestari Makmur. Sebagai PKP,
b. Membuat faktur pajak pada setiap penyerahan Barang Kena Pajak (BKP).
d. Meyampaikan laporan perhitungan pajak dengan SPT Masa dalam jangka waktu
e. Menyimpan Faktur Pajak baik PPN keluaran maupun masukan dengan rapi dan
tertib.
f. Menyelenggarakan pencatatan dalam pembukuan perusahaan mengenai
Jenis-jenis pajak yang dilaporkan oleh PT. Kaltimex Lestari Makmur adalah :
atau diperoleh oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan
penyelenggaraan kegiatan.
jasa yang wajib dilakukan pemotongan pajak adalah jasa teknik, jasa
manajemen, jasa kontruksi, jasa konsultan, jasa service (perbaikan) dan lain
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak selain jasa yang telah dipotong
Contoh : Pada Tanggal 29 April 2008 PT. Kaltimex Lestari Makmur melakukan
penjualan tunai kepada PT. Bakrie Sumatra Plantations Tbk sesuai dengan no. faktur
Atas penjualan secara tunai tersebut, PT. Kaltimex Lestari Makmur membuat
Faktur Pajak Standar pada saat pengiriman dan diterimanya pembayaran yaitu saat
Contoh : Pada tanggal 24 Juli 2008 PT. Kaltimex Lestari Makmur melakukan penjualan
secara kredit kepada PT. Rohul Sawit Industri sebesar Rp. 479.710.089. Atas penjualan
Atas penjualan yang dilakukan dengan menerima uang muka, PT. Kaltimex
Lestari Makmur belum mengakui PPN yang terutang karena dianggap belum melakukan
penyerahan Barang Kena Pajak (BKP). PPN yang terutang tersebut baru diakui pada
Sebagai contoh, pada tanggal 06 Maret 2008 PT. Kaltimex Lestari Makmur
Dari transaksi diatas, belum dikenakan PPN dari keseluruhan penjualan yaitu
sebesar Rp. 427.652.698, apabila pada bulan Desember dilunasi seluruh sisa dari
kekurangan pembayaran tersebut dan barang telah diterima, maka jurnalnya adalah
seperti berikut :
Pencatatan atas pembelian tunai dilakukan dengan mendebit persediaan dan PPN
Contoh : Pada tanggal 01 September 2008, PT. Kaltimex Lestari Makmur melakukan
pembelian kepada PT. Siskindo Utama Dharma sebesar Rp. 1.200.000 secara tunai. Hal
ini sesuai dengan nomor faktur JV0922-08. Maka jurnalnya sebagai berikut :
Keseluruhan PPN Masukan yang dibayar perusahaan selama Masa Pajak bulan
September dapat dilihat dalam lampiran formulir 1107 B SPM PPN. Selama Masa Pajak
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) keluaran yang terdapat pada PT. Kaltimex
Lestari Makmur merupakan PPN atas penyerahan Barang Kena Pajak dan atau
penyerahan Jasa Kena Pajak. Penyerahan BKP dan atau JKP ini salah satunya adalah
lingkup dalam negeri saja, baik secara tunai maupun kredit, dengan uang muka ataupun
tanpa uang muka. Setiap penjualan didasarkan pada adanya pesanan dari calon pembeli
yang dituangkan dalam oerder pembelian (purchase order). Pesanan ini juga dapat
Dalam melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena
Pajak (JKP), PT. Kaltimex Lestari Makmur menerbitkan Faktur Pajak Standar sebagi
bukti pemungutan pajak yang dibuat dan disertakan pada saat pengiriman BKP dan atau
Atas penerbitan Faktur Pajak ini harus ditandatangani oleh Direktur perusahaan.
Apabila ada pelanggan baru yang melakukan pemesanan pada perusahaan, perusahaan
menanyakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pelanggan baru tersebut kemudian
Untuk penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau jasa Kena Pajak (JKP)
1. Penjualan Tunai, Faktur Pajak-nya dibuat pada saat terjadinya transaksi atau pada
2. Penjualan Kredit yang lebih dari 30 hari, Faktur Pajak-nya dibuat saat diterbitkan
invoice yang akan disertakan pada saat pengiriman BKP dan paling lambat dilunasi
yaitu:
a. Lembar ke-1 : Untuk penerima atau pembeli BKP dan atau JKP.
b. Lembar ke-2 : Untuk PT. Kaltimex Lestari Makmur sebagai penjual BKP dan
atau JKP
Pada saat menerima uang muka (advance payment), PT. Kaltimex Lestari
Makmur tidak mengakui PPN yang terutang karena dianggap belum melakukan
penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP). Hal ini tentu
karena Faktur Pajak seharusnya dibuat pada setiap terjadinya pembayaran diterima.
Pajak Masukan adalah PPN yang dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak karena
perolehan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak. Selanjutnya, akan diuraikan
Pajak Masukan yang telah dibayar oleh PT. Kaltimex Lestari Makmur yang timbul
Pada setiap perolehan BKP yang berupa pembelian barang dagang, PT.
Kaltimex Lestari Makmur menerima Faktur Pajak Standar dari PKP penjual yang dapat
digunakam sebagai sarana untuk mengkreditkan Pajak Masukan yang akan dibayar pada
akhir masa pajak. PPN atas perolehan BKP adalah berdasar Faktur Pajak dari PKP
penjual. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Pajak Masukan atas pembelian barang
dagang ini dikreditkan dengan Pajak Keluaran pada masa pajak yang sama dengan
dilakukannya pembelian.
Untuk pembelian barang modal, pada saat barang-barang modal tersebut dibeli,
dicatat sesuai dengan harga perolehannya yang mencakup harga beli, biaya kirim, serta
biaya lain-lain bila ada. Di dalam harga perolehan, barang modal tersebut tidak
termasuk PPN karena pembelian barang modal tersebutmerupakan Pajak Masukan yang
akan dikreditkan pada masa pajak yang sama dengan saat diperolehnya. Pada saat
pembelian atas barang yang dapat dikreditkan PPN-nya, maka jurnal untuk mencatat
Hutang XXX
Setiap akhir tahun, perusahaan memperhitungkan penyusutan atas aktiva
sedangkan lamanya aktiva tersebut disusutkan sesuai dengan taksiran umur ekonomis
yang telah ditetapkan oleh buku petunjuk aktiva tetap menurut peraturan perpajakan.
Pencatatan jurnal yang dilakukan PT. Kaltimex Lestari Makmur terkait dengan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa pajak bulan Januari sampai dengan bulan
Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi Lebih bayar bulan Januari :
PPN – Lebih Bayar ( Januari ) Rp. 8.356.641
Pada bulan April PT. Kaltimex Lestari Makmur tidak melakukan pencatatan pembelian
hal ter sebut dikarenakan pada bulan ini tidak terdapat transaksi.
Pencatatan untuk pelaporan SPT Masa PPN posisi Lebih bayar bulan Desember :
Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada PT. Kaltimex Lestari Makmur
untuk masa pajak bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2008, adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.2
Pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai
PT. Kaltimex Lestari Makmur Selama Tahun 2008
(dalam rupiah)
Kompensasi
Tanggal Kelebihan PPN Masa PPN Kurang Lebih Bayar
Masa Pajak Pelaporan PPN Tahun Masukan Pajak Keluaran Bayar (+)
SPM PPN Lalu/Bulan Tidak (-)
Lalu Sama
Nilai dan penerapannya di dalam PT. Kaltimex Lestari Makmur banyak hal yang dapat
wawasan, maupun hal-hal yang harus lebih diperhatikan untuk penerapan yang lebih
baik ataupun hal-hal yang memerlukan perbaikan dalam penerapannya yang berupa
suatu kekurangan.
Kekurangan maupun kelebihan tersebut dapat berasal dan dimiliki baik dari
kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah maupun oleh perusahaan itu sendiri. Selain
itu, juga dapat berasal dari metode perhitungan dan pencatatan atas terjadinya PPN yang
dilakukan oleh PT. Kaltimex Lestari Makmur yang dikenal dengan credit method.
Berdasar atas pembahasan dan hasil analisis atas penerapan PPN pada PT.
1. Setiap transaksi yang terjadi pada PT. Kaltimex Lestari Makmur menggunakan
perhitungan dengan dasar credit method dimana ada perbedaan antara PPN
Masukan dengan PPN Keluaran. Credit method memerlukan PPN Masukan dan
PPN Keluaran untuk menghitung pajak yang terutang, yang terjadi karena
2. Perlakuan akuntansi PPN pada PT. Kaltimex Lestari Makmur cukup baik dan
perhitungan pajak yang terutang maupun untuk pelaopran SPT Masa PPN.
3. Pada setiap akhir bulan PT. Kaltimex Lestari Makmur membuat jurnal penutup
untuk menutup perkiraan PPN, yaitu apabila Pajak Masukan lebih kecil dari
Makmur selalu tepat waktu, tidak pernah ada keterlambatan. Hanya pada bulan
5. Perhitungan PPN PT. Kaltimex Lestari Makmur telah sesuai dengan UU No. 18
6. Faktur-faktur pajak yang dimiliki oleh perusahaan telah disimpan dengan rapi,
7. Faktur-faktur pajak yang disimpan oleh perusahaan juga tidak terdapat yang
cacat dan semuanya telah diisi dengan lengkap termasuk tanda tangan, nama
Brotodiharjo, R.Santoso. Pengantar Ilmu Hukum Pajak (edisi ketiga). Bandung : PT.
Refika Aditama.1998
Richard W. Lindholm. Value-added Tax and Other Tax Reforms. Chicago : Nelson-
Hall. 1994
Rochmat Soemitro. Pajak Pertambahan Nilai (edisi revisi). Bandung : PT. Eresco. 1990
Rochmat Soemitro & Dewi Kania Sugiharti. Asas dan dasar perpajakan (edisi revisi).
Bandung : PT. Refika Aditama. 2004
Untung Sukardji. Jurnal Perpajakan Indonesia (Volume 2 Nomor 7). Februari. 2003
Untung Sukardji. Pajak Pertambahan Nilai (edisi revisi). Jakata : Rajawali Pers. 2006