Anda di halaman 1dari 2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usahatani merupakan salah satu usaha yang dijalankan oleh masyarakat


sebagai mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Permasalahan
yang dialami petani di Indonesia yaitu, seperti luas lahan yang sempit, lahan
berpetak, dan miring menyebabkan petani dalam mengolah tanah menggunakan
alat yang masih sederhana dan manual. Selain itu, faktor input produksi yang
mempengaruhi usaha tani adalah penggunaan pupuk, pestisida dan tenaga kerja.
Hal ini sesuai dengan Damayanti (2013), bahwa faktor input produksi yaitu luas
lahan, penggunaan benih, penggunaan pupuk penggunaan pestisida, total
penggunaan tenaga kerja, usia petani, dan irigasi yang diestimasi dengan fungsi
produksi. Selain faktor input, permasalahan yang dihadapi petani yaitu pasca
panen.
Bawang merah merupakan salah satu usahatani yang dibudidayakan oleh
petani karena dinilai memberikan nilai ekonomis yang tinggi. Menurut Aldila,
dkk. (2015), Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura bernilai
tinggi (high value comodity) sehingga banyak petani yang mengusahakannya.
Empat provinsi sentra bawang merah di Indonesia yang kedua yaitu Jawa Timur
dengan kontribusi sebesar 22,54% dengan rata-rata produksi 232.251 ton per
tahun. Permasalahan yang dialami petani yaitu saat jumlah bawang merah yang
tinggi atau panen raya menyebabkan menurunnya harga dari bawang merah,selain
itu cuaca yang tidak menentu juga menimbulkan permasalahan bagi petani. Harga
input yang mahal seperti pupuk dan pestisida dapat menyebabkan biaya yang
dikeluarkan petani semakin tinggi dan pendapatan semakin berkurang. Untuk itu,
perlu dilakukan analisis kelayakan terhadap budidaya bawang merah.
Analisis kelayakan usahatani bawang merah dilakukan dengan melakukan
survei ke petani dengan melakukan metode wawancara. Lokasi dilakukannya
survei yaitu, di Desa Temas Kota Batu. Alasan memilih lokasi tersebut karena
dekat dengan Kota Malang, selain itu mayoritas masyarakat disana berprofesi
sebagai petani dan banyak petani yang juga berbudidaya bawang merah. Hal
tersebut mempermudah dalam pengumpulan data yang dibutuhkan untuk
dilakukan analisis terhadap usahatani bawang merah. Data yang dibutuhkan untuk
dilakukannya analisis yaitu, profil petani, pendapatan dan penerimaan,
kelembagaan, serta resiko yang dihadapi petani saat berbudidaya bawang merah.

Aldila, Haris, Anna Fariyanti, dan Netti Tinaprilia. 2015. Daya Saing Bawang
Merah di Wilayah Sentra Produksi di Indonesia. 2015. Jurnal Manajemen
dan Agribisnis. Vol.14(1) : 43-53.
Damayanti, Lien. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi, Pendapatan,
dan Kesempatan Kerja pada Usahatani Padi sawah di Daerah Irigasi Prigi
Moutong. SEPA. Vol. 9 (2) : 249-259.

Anda mungkin juga menyukai