Anda di halaman 1dari 5

Jingga Bertasbih

Ketika senja mulai menampakkan jingga nya terlihat seorang gadis sedang tertidur pulas
drettt..... drettt.... suara hp yg menandakan ada yang menelpon, alhasil gadis cantik itu terbangun dari
tidurnya dan segera mengangkat telphon nya, “ hey jingga lo di mana buruan kesini,, acaranya udah
mulai cepetan” terdengar suara di seberang sana. “yaelah ini tuh baru jam berapa? Gua aja baru
bangun tidur” jawab gadis bernama lengkap jingga kornelia winata tersebut. “yaudah pokoknya lu
kesini buruan” jawab seseorang di telphone. “yauah iya gua kesana sekarang” jawab jingga.Kemudian
jingga segera berlari ke kamar mandi selang 10 menit iya selesai mandi lalu memakai pakaian dan
sedikit memoles make up tipis di wajah nya.. dilihatnya jam dinding sudah menunjukkan pukul 19:00
ia pun segera menuju tempat teman-temanya menunggu.

Di sisi lain di kerumunan para remaja dan terdengar suara trek trekan motor bergemuruh di
tempat itu dan “ haikal.. lu pasti bisa.. menangin taruhannya” teriak seseorang bernama gibran.
Terlihat sorang gadis berdiri memegangi sapu tangan mengibar-ngibarkan sapu tangan tersebut tanda
balapan liar segera di mulai dan semua orang berteriak sorak..

Setelah menempuh perjalanan seitar 30 menit akhirnya jingga sampai di tempat yg di tuju,,
suara musik berdentum keras terdengar dan bau alkohol dan asap rokok menyebar di mana-mana,, tak
lupa lampu yang berkedap kedip ikut menghiasi suasana di ruangan itu,, ya,, kini jingga sedang
berada di clup malam atau labing, inilah kebiasaan jingga dan teman-teman nya di akhir pekan hanya
untuk menghibur diri dan sedikit meminum alkohol. Dan dia pulang dalam keadaan mabuk.

Terlihat di tempat lain sebuah motor melaju dengan kencang nya dan berhasil mencapai garis
finish,, “ haykal... yeyyy,,, “ orang-orang teriak sorai.. “ lu hebat bray” puji gibran pada sahabatnya
itu. “ tahnks bro, yaudh besok gua traktir lu lu pada oke” jawab haykal. Teman-temannya pun
bersorak ria.

Keesokan harinya, di sekolah pak anto yang mendapat predikat sebagai guru killer berhasil
membuat suasana kelas yang ricuh menjadi hening seketika,, iya menyerahkan tugas dan membagi
anggota kelompok 2 orang dan harus mengumpulkan tugas nya bulan depan.. tugas tersebut berbentuk
sebuah film dokumenter. Sofia dan nayla sangat beruntung bisa satu kelompok, sedangkan jingga juga
pasti beruntung ia satu kelompok dengan Zahara Balqis gadis pintar dan juga sopan dan kebetulan dia
adalah anak pak mahmud guru bahasa arab SMA nya.

seusai pulang sekolah, mereka berjanji akan mengerjakan tugas tersebut di rumah zahara,
seberarnya jingga agak merasa risih karna harus kerumah teman yang tidak terlalu dekat dengannya,
jingga sebelumnya mengajak mengerjakannya di kaffe saja sambil nongkrong, tapi dengan alasan
zahara tidak di bolehkan oleh abi nya yg tidak lain adalah pak mahmud untuk keluar rumah, ya
terpaksalah jingga harus kerumah zahara dengn alamat yg sudah di berikan zahara. Akhirnya jingga
sampai di rumah zahara, mereka segera menentukan ide apa yang pas untuk film dokumenter mereka,,
saat meraka sedang berfikir terdengar salam dari luar pintu dan meraka menjawab salam tersebut dan
melihat siapa yang datang, senyum semringah terukir di wajah manis zahara “Abuya,, mas azam.”
lalu menyalaminya. “di mana abi mu nak, aku ingin bertemu”. “ada di dalam abuya akan zara
paggilkan, sebelumnya lebih baik abuya dan mas azam silahkan duduk” zara memamggilkan abinya
dan berlalu dengan senyum melebar ciri khasnya, tak lama abinya keluar dan zahara berlalu menemua
jingga yang dan melanjutkan tugas mereka.
Di saat mereka masih memikirkan ide apa untuk tugas mereka, tiba-tiba “ ehem,, lagi ngapain
ra” zahara dan jingga menoleh pada sumber suara ternyata seorang bernama lengkap Azami abraham
itulah sang empunya. “eh,, mas azam, ini mas lagi ngerjain tugas lagi nyari ide tentang film
dokumenter” jawab zahara, kira-kira apa ya mas, judul yang bagus, dari tadi aku sama jingga gak
ketemu judulnya, iya kan ga” menoleh ke arah jingga yang tanpa sadar tengah memperhatikan azam
“eh iya dari tadi gak katemu” jawabnya. “ bagaimana kalian meliput tentang anak-anak yang giat
menhafal al-qur’an” saut azam. “wahh ide bagus tuh kak, tapi dimana kami bisa menemukan anak-
anak seperti itu” saut jingga, “kalian datang ke pesantren saja, tempat abuya mengaja, nah disana
kalian dapat menemukan banyak anak menghafal al-qur’an” jawab azam kembali, “setuju bnget kak
aku, pasti zahara juga setuju, iyakan zahara?” tanya jingga pada zahara yang ternyata sedang
melamun karna memikirkan dia telah di abaikan oleh temannya dan orang yang sejak dulu ia kagumi.
“ iya aku juga setuju kalau begitu, lebih baik kit selesaikan jingga, karna sebentar lagi gelap lebih baik
kamu pulang, bukannya aku mengusir” kata zahara.

Saat jingga sampai di rumah dia mendengar keributan laur biasa dan jingga sudah dapat
menebak nya, pasti kedua orang tua jingga sedang bertengkar,, entahlah sudah sejak 3 tahun
belakangan ini meraka sering berdebat meski hanya masalah sepele, jinggapun masuk tanpa
mempedulikan keadaan sekitar, hingga iya sampai di tangga hendak menuju kamarnya, ia kaget bukan
kepalang, iya melihat kakaknya haykal bersimbah darah di seluruh tubuhnya sambil memegangi
sebotol alkkohol, “ mama,,, papa... kak haykal” jingga berteriak, alhasil seisi ruah menghampirinya
dan kaget melihat keadaan haykal dan segera membawanya ke rumah sakit.Selang dua hari setelah
kejadin itu, haykal masih di rawat di rumah sakit, hari ini jingga akan mengunjungi kakaknya setia
pulang sekolah, di saat iya berjalan tiba tiba iya bertemu dengan azam, “ jingga.. kamu ngapain di
sini, siapa yang sakit” tanya azam. “oh itu, kakanya jingga kak yang sakit, eh kakak ngapain di sini?”
tanya jingga balik. “ini aku ngambil vitamin, yasudah aku duluan ya” saut azam, “ oh iya kak”.

Seminggu kemudian jingga dan zahara pergi ke pesantren milik keluarga azami, mereka
segera meliput anak-anak yang sedang membaca dan menghafal al-qur’an, tak lupa para pembimbing
juga di liput, tak terkecuali azami,, jingga sangat antusias mewawancarai azami, dia selalu curi-curi
pandang pada azami.. jingga menyadari satu hal,, azami sungguh lelaki idaman, tampan, bijak, cerdas,
dan soleh, hahaha, jingga tertawa dalam hati karna dia telah mengagumi sosok azami, di sisi lain
terlihat zahara menyadari akan hal itu, jingga sering curi-curi pandang terhadap pujaan hatinya,, ia
sangat tidak suka, tapi ia berusaha bersikap normal. Setelah selesai meraka bergegas pamitan untuk
pulang.

Di riumah jingga, terlihat haykal yang sepertinya sudah membaik sedang duduk melamun,
jingga menghmpirinya “kakak kenapa?” tanya jingga. Tapi tak sedikitpun haykal menggubrisnya,
lama terdim akhirnya haykal buka suara, “apakah kita msih memiliki orang tua?” lirihnya dengan
suara parau. Jingga pun tersentak mendengarnya dan hanya bisa tertunduk, Ya kami memang seperti
tidak memiliki orang tua, mereka slalu sibuk dan mementingkan diri sendiri, “ semua sudah berlalu,
kehangatan, keharmonisan, kenyamanan keluarga ini sudah kadaluarsa” setelah mengatakan itu iya
segera pergi meninggalkan jingga yang masih terdiam akan kata-katanya. Kakak mau kemana? Tanya
jingga. “arena” jawabnya simple. Hp jingg pun berbunyi jingga mengangkat nya “jing cepetan gua
tunggu di labing” suara nayla. Oke gua kesana” jawabnya singkat.

Di labing mereka melakukan kegiatan seperti biasanya, meneguk alkohol dan menari sesuka
hati mereka, jiggapun pulang dalam keadaan mabuk, di jalan ia bertemu dengan azam, azam terlihat
heran melihat keadaan jingga yang tengah mabuk, dan langsung menyimpulkan orang bagaimana
jingga sebenarnya, terlihat raut kecewa terukir di wajah azam.
Disaat jingga akan menyeberang jalan, iya hampir tertabrak karena tak melihat kanan-kiri,
dan tanpa di komando azam pun segera menarik lengan gadis itu, dan alhasil membuatnya tersentak
dan sedikit tersadar dari mabuknya, sedetik kemudian ia memuntahkan cairan bening yang tak sengaja
mengenai baju azam. Azampun mengguncang tubuh jingga “heyy sadarlah,, kenapa kamu minum,
kenapa kamu mabuk, apa yang terjadi”. Jingga menepis tangan azam “tidak ada yang sayang padaku,
tidak ada yang peduli padaku, keluargaku berantakan, sebaiknya kau tidak usah ikut campur”,jingga
segera menyetop taksi dan meninggalkan azam yang tengah membeku, dan berfikir bahwa jingga
sangat memiliki banyak masalah.

Pagi hari terasa dingin dan membuat jingga enggan meningglkan kasur empuknya, dan
memilih untuk menarikselimutnya untuk menutupi seluruh tubuhnya, tiba-tiba hpnya berdering ada
pesan masuk, dan ternyata nomor baru isi pesan: assalmualaikum jingga,, aku azam, maaf kejadian
semalam bukan aku ingin ikut campur urusan pribadimu, tapi alangkah lebih baiknya jika menghadapi
masalah dengan membaca al-quran,jika kau ingin bercerita jangan sungkan aku siap menjadi tempat
curhatmu” bagitulah sekilas pesan yang berhasil membuat senyum di wajah jingga menyembul
alhasih wajah nya memerah.

Sepulang sekolah jingga pergi ke pesantren tempat azam mengajar, ia menemui azam untuk
bercerita, kedekatan terjalin di sana, jingga bertemu dengan abuya azam, dia menyalaminya dengan
sopan tapi abuya memberikan sinyal seperti tidak suka, “ kamu bisa ngaji?” tanya abuya. Jinggapun
terdiam dan menunduk, dan tidak menjawab “kau sudah shalat?” tanya abuya lagi, namun tak ada
jawaban yang keluar dari mulut jingga. Abuya menghela nafas dan pergi. Jingga pun berpamitan
pulang.

“Apa yang abuya lakukan dia tamu azam abuya” protes azam, “jauhi dia, dia membawa
pengaruh buruk bagimu, semenjak kau kenal dia sikapmu berubah, kau mengangguri muridmu dan
sibuk dengan dia” bantah abuya, “tapi dia teman azam abuya,” jawab azam, “CUKUP!!, hentikan kau
sudah kelewatan, ingat batasan mu, kau sudah ku jodohkan dengan zahara, putri dari temanku” bantah
abuya kembali. “tapi azam hanya menganggap zahara sebagai adik abuya tidak lebih, mana mungkin
azam menikahi adik azam sendiri, lagi pula azam sudah dewasa abuya, azam tidak mau di jodohkan”.
Jawab azam kembali. “cukup!!, jangan membantah masuk kau ke kmarmu dan renungi
kesalahanmu!!!” bentak abuya.

Dikamar azam merenungi kejadian hari ini, dia bingung akan perasaannya, jujur dia
menyukai jingga,, tapi di sisi lain ia tak mau membuat abuyanya kecewa, sejak uminya meninggal
abuya menjadi sangat keras dan tak bisa di bantah sama sekali,, tiba-tiba azam merasakan sakit yang
teramat sangat di kepalanya, dia seakan hilang kendali dan cepat-cepat mengambil obat di dalam
lemari nya dan meminumnya, dan itu sedikit mengurangi sakitnya.

Dirumah jingga merenungi sikap abuya ke padanya, apakah dia tidak pantas dengen azam.
Padahal jingga sangat menyukainya, dengan beribu alasan,yah jingga bertekat akan berubah demi
mendapatkan azam dia akan belajar shalat, dan mengaji, serta mempelajari ilmu agama lebih dalam,
hpnya pun berbunyi, dan jingga mengangkatnya “jingga,, gua tunggu lo di labing, sekarang pokonya
titik” kata seorang di dalam telpon, “duh maaf nay aku gak bisa, maaf banget aku baru pulang jadi
cape banget, sorry yah” keluh jingga. “ihh lu mah, yaudah deh” tutt... tutt.. tutt.. suara telpon
langsung di matikan.

Di sekolah jingga menemui zahara untuk meminta bantuan mengajarinya mengaji dan shalat,
karena zahara anak yang baik dan suka membantu orang lain dia meng iyakan nya. Sejak saat itu
jingga lebih sering bersama, dan sangat jarang bersama nayla dan juga sofia, di saat jingga enghampiri
sofia dn nayla, mereka malah menjauhi jingga dan berkata kalau mulai sekarang mereka bukan teman
lagi lalu pergi, jingga melamun hingga iya mendengar azan dzuhur dan segela solat.

Hari ini jingga kerumah zahara untuk belajar mengaji, dan tak di duga azam pun datang untuk
mengantarkan sesuatu titipan dari abuya, dan iya bertemu dengan jingga, iya merasa takjub melihat
jingga sungguh-sungguh dalam belajarnya dan azam memuji kalau jingga sangat cantik jika
mengenakan hijab, dan terliha raut murung di wajah zahara,, senjapu telah menyapa azam sudah
pulang karna dia hanya mampir sebentar, hari itu jingga di jemput oleh haykal, katika haykal bertemu
dengan zahara, ia terasa di sihir dengn ke anggunan zahara, dan merasakan cinta pandangan pertama.
Tak lama jingga langsung menyadarkan kakaknya yg terlihat bengong dan segera berpamitan untuk
segera pulang, di saat dia akan pulang haykal berpamitan dengan melempar senyum pada zahara, dan
di balas dengan senyum zahara yang membuat hati haykal teduh, sepanjang jalan pulang jingga terus
meledek kakaknya itu.

Seminggu kemudian semua orang di buat kaget bukan kepalang, seorang gadis manis yang di
kenal brutal, tiba-tiba dengan anggun memakai hijab, banyak yang memuji kecantikan nya, namun
banyak juga netizen yang menggunjingnya, termasuk nayla dan sofia yang mengatakan kalau jingga
sok suci, tapi ia di buat kuat oleh zahara yang selalu mendukungnya dan mengajarinya arti sabar.
Sepulang sekolah jingga menemui azam di pesantren, dan membuat kaget semua orang yang
melihatnya, azampun kagum padanya, tapi abuya masih saja bersikap datar dan digin padanya. Ketika
azam sedang pergi untuk keperluan sesuatu sebentar, jingga di hampiri oleh abuya, “apa kau
menyukai putraku?” tanya abuya pada jingga. “jingga hanya mengangguk meng iyakan. “apa kau tau
kalau azam sudah aku jodohkan dengan zahara teman mu, apa kau akan menghianati temanmu”
jingga kaget dan terdiam tak mampu berkata, iya hanya menatap nanar dengan pandangan kosong.
“azam itu putra tunggal ku, hanya dia yang aku punya, aku sangat menyayanginya, uminya meninggal
sesaat setelah melahirkannya, azam tak pernah mersakan kasih sayang ibunya, dia harapan ku satu-
satunya, jadi kumohon jika kau benar-bena menyukainya, relakan dia bersama zahara. Karna
zaharalah orang pertama dalam hidupnya, temah bermain pertama yang ia punya, sulit berinteraksi
dengan orang lain dan terkesan pendiam, aku mohon padamu jauhi putraku untuk kebahagiaanya”
mohon abuya panjang. Jingga hanya menangis “ maafkan aku, maaf,, aku tidak tahu, aku akan
menjauhinya, demi kebahagiaan nya.

Azam datang, tapi ia tak medapati jingga di ruang tamu, abuya berkata kalau jingga ada
urusan mendesak dan harus segera pulang, azam menghubungi jingga namun tak ada jawaban, azam
menanyakan pada zahara namun zahara tak tahu apa-apa, jingga menghilang, azam benar-benar kalut,
dan tak tau harus mencari kemana, sebulan berlalu azam mendapat alamat rumah jingga dari zahara,
azam segera pergi menemui jingga, tapi nihil jingga tak ada di rumah iya hanya bertemu dengan
kedua orang tua jingga, “ jadi kamu yang namanya azam?”. Tanya papa jingga, dan azam
mengiyakan, “terima kasih karna kamu jingg berubah, dan karna jingga berubah hubungan keluarga
kami kembali harmonis seperti dulu, terimakasih karna berhasil menyatukan keluarga kami” terang
papa jingga. “ saya ikut senang melihatnya, sesungguhnya itu kemauan jingga sendiri untuk berubah,
tapi apa saya boleh tahu jingga ada dimana sekarang” tanya azam, “jingga meminta di masukkan ke
pondok pesantren, dia ingin mendalami ilmu islam katanya” . azam pun berpamitan pergi dan pulang
kerumah.

Dirumah abuya memburon azam dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat kepala azam
terasa pusing, sangat sangat terasa pusing, hingga azampun ambruk dan di larikan kerumah sakit,,
keadaan azam keritis saat itu, bertapa kaget abuya mengetahui putra sematawayangnya iu mengidap
penyakit kanker otak stadium akhir, dia sangat kalut dan kehilangan arah, setelah azam sadar,, abuya
segera memeluknya dan menagisi nasib anaknya, sepertinya abuya sudah mengetahui penyakitnya
yang selama ini di sembunyikanya. “aku kuat abuya, aku kuat,,, aku masih bisa bertahan sampai
sekarang,, karna aku kuat,, jangan bersedih karna aku tak apa, besok pagi aku akan keluar dari sini
dan beraktifitas seperti biasa, abuya hanya tertegun mendengar ucapan azam, azam sangat kuat, meski
lemah, abuya hanya tersenyum paksa untuk menguatkan azam,, azam megatakan untuk merahasiakan
penyakitnya pada siapapun termasuk zahara dan abinya. Tapi terlambat zahara dan abinya telah tahu
akan hal ini. Dan berusaha menguat kan azam.

5 bulan berlalu azam beraktifitas seperti biasanya, tiba-tiba abuya datang dan berkata ada
tamu untuk azam, setelah azam menemui tamu itu, alangkah girangnya azam ketika tamu yang di
maksud adalah jingga sangking senangnya dia, azam tak mampu berkata dan membeku, tiba-tiba
zahara datang memecah keheningan dan suasana menjadi cair, ketika selesai pertemuan mereka
bertiga, azam mengatakan pada zahara untuk tidak mengatakan apapun tentang penyakit nya. Dalam
diam zahara menitikan air matanya,, “ra,, aku mohon sama kamu, jangan katakan tentang keadaan ku
pada jingga”, zahara hanya melirik singkat dan berlalu pergi.

Malam hari ini terasa amat dingin hingga menyelusup ke tulang, azam duduk melamun, tiba-
tiba, semua terasa gelap dan tubuh azam ambruk, lalu abuya segera membawa azam ke rumah sakit,,
zahara dan abinya pun sudah ada di sana,, keadaan azam sangat keritis, jingga pun datang dengan
tergesa-gesa, sesampainya di rumah sakit dia langsung panik dan bertanya apa yang terjadi pada
azam, zahara menjelaskan apa yang terjadi,, dan air mata pun larut tak terbendung lagi, jingga terisak
tak terkecuali zahara dan yang lainnya.Hampir 24 jam alat terpasang di sekujur tubuh nya akhirnya
azampun sadar, ia melihat di sekelilingnya semua menemani nya di dalam tak terkecuali jingga,
jingga duduk di sebelah azam, azam tersenyum ia mengatakan dia ingin menghirup udara segar
sambil di temani jingga, dokterpun menuruti, dan tentu saja abuya juga menuruti melihat keadaan
putranya yang sekarat, dan dengan senyumn paling ihklas zahara mempersilah kan keduanya untuk
keluar.

Di taman, “ aku senang kau kembali, aku tak henti-hentinya mengucap syukur kepada allah
karna di beri kesempatan untuk bisa bertemu dengn mu, di sisa akhir nafas hidup ku” azam berkata
pada jingga. “kak azam ngomong apasih, kak azam gak boleh tinggalin jingga, kak azam udah ubah
jingga jadi seperti sekarang, “ jingga menyeka air matanya. “ aku sayang sama kamu jingga” kata-kata
yang keluar dari mulut azam berhasil membuat air mata yang susah payah di bendung jinga lolos
keluar deras dari matanya. “jingga juga sayang sama kak azam” lirihnya terisak. Tiba-tiba azam
terlihat lemah hampir tak sadarkan diri, jingga segera membawa azam keruangannya dan semua orang
panik saat dokter emeriksanya, azam tersadar. “abuya,,, maafkan azam karna belum bisa bahagiakan
abuya, selalu membnta perkataan abuya,, azam sayang sama abuya...” . “iya nak,, abuya pun sayang
padamu,, abuya bangga memilikimu abuya sangat mecintaimu nak” jawabnya sambil menitikan air
mata. “ abi,,, abi sangat beruntung memiliki zahara,, dia putri yang sangan baik,, dia adik azam abi..
teman pertama azam,, azam sakit,, jika zahara sakit,,zam sedih jika zahara sedih,, azam tidak rela jika
zahara di buat nangis oleh teman-temannya yang menjahilinya,, zahra adik kesayangan azam,,,, aku
beruntung memiliki adik yang baik hati dan soleha. Tangis semakin meledak di ruangan itu tak
terkecuali jingga. “kamu adalah bidadari terindah setelah ibuku,, maafkan aku, kau akan mendapatkan
yang lebih baik dari pada aku,, tetaplah bahagia jingga, aku menyayangimu.....” . “aku ingin kalian
tersenyum” kata-kata terakhir yang di katakan azam dan akhirnya azam meninggl dalam keadaan
tersenyum........

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai