Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fikri Faqihul Haq

NIM : 1702479

Mata Kuliah : Pendidikan Inklusif

Rangkuman Materi
Seminar Nasional Revolusi Industri 4.0
Teknologi Untuk Disabilitas

Pemateri 1 : Dr. Didi Tarsidi


Judul : Teknologi Asosiatif bagi Tunanetra

 Apa itu Penyandang Disabilitas?


Penyandang disabilitas adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental,
intelektual atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan
lingkungan dan sikap masyarakatnya dapat menemui hambatan yang menyulitkan
untuk berpartisipasi penuh dan efektif berdasarkan kesamaan hak (Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan Hak-Hak Penyandang Disabilitas).
Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang
Disabilitas, Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan
fisik, intelektual, mental, dan atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam
berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk
berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga Negara lainnya berdasarkan
kesamaan hak.
Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang
Cacat, Penyandang Disabilitas dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Cacat Fisik
b. Cacat Mental
c. Cacat Ganda atau Cacat Fisik dan Mental
Akomodasi yg layak menurt UU 8/2016 pasal 1 ayat 9 yaitu Akomodasi
yang Layak adalah modifikasi dan penyesuaian yang tepat dan diperlukan untuk
menjamin penikmatan atau pelaksanaan semua hak asasi manusia dan kebebasan
fundamental untuk Penyandang Disabilitas berdasarkan kesetaraan.
 7 prinsip universal design :
1. Digunakan semua orang,
2. Fleksibilitas
3. Sederhana digunakan
4. Informasinya mudah dipahami
5. Toleransi terhadap kesalahan
6. Sedikit usaha fisik,
7. Ukuran yg disesuaikan
 Teknologi asistif
Teknologi Asistif (Bantu) adalah teknologi yang diciptakan dan
dikembangkan dalam rangka membantu seorang dengan disabilitas untuk dapat
melakukan aktivitasnya sehari-hari secara mandiri tanpa terus bergantung pada orang
lain, tidak terkecuali pada anak dengan cerebral palsy.
- Braile
- OpenBook
- Seeing Al
- Prizmo Go
- KNFB Reader
Teknologi asistif untuk mengenal uang
- MCT Modey Reader
- Cash Reader
- Android Money Recognizer
- Mas Jawa T-Netra
- Cash Test ( Blind Citizens Australia)

 Speech Technology
- PC Screen readers
a. JAWS
b. NVDA
- Smartphone screen readers
a. iOs Voice Over
b. Android Talkback
Pemateri 2 : Wulan Yulian

 Bagaimana cara menggunakan teknologi untuk membantu kebutuhan


disabilitas :
a. Proses belajar harus ada interaktif, tanya jawab, dan jadi diri sendiri
b. Teknologi diharapkan dapat membantu penderita disabillitas untuk
memudahkan dalam hidup mereka
c. Teknologi dapat mengembangkan kesadaran, memiliki kesamaan dalam
mengakses informasi, mudah untuk mobilisasi, dan mudah untuk
melakukan kegiatan sehari-hari
d. Sebelum membuat sesuatu beberapa hal yang harus dimiliki : kesadaran,
komunikasi, mendengarkan itu berpikir, hadir, dan merasakan

 4 level mendengarkan :
1. Downloading ( mengkonfirmasi apa yang sudah diketahui)
2. Factual (mendengarkan yang berbeda dengan pendapat diri sendiri)
3. Empati (meraskan apa yang didengarkan)
4. Generative (melakukan sesuatu berdasarkan yang didengar)

 Kembangkan diri sendiri dengan cara :


- Mengikuti pelatihan
- Seminar
- Tuliskan mimpi serta konsisten pada mimpi tersebut
- Lakukan kegiatan positif
- Terus belajar dari mana saja
- Lakukan kolaborasi, bagikan ide kepada orang lain, dan mulai pikirkan
yang membuat tertarik
- Membuat proyek
Lain Lain :
Menurut Rahayu, dkk (2013:111), terdapat empat asas yang dapat
menjamin kemudahan atau aksesibilitas penyandang disabilitas yang mutlak harus
dipenuhi, yaitu sebagai berikut:
- Asas kemudahan, yaitu setiap orang dapat mencapai semua tempat atau
bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan.
- Asas kegunaan, yaitu semua orang dapat mempergunakan semua tempat
atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan.
- Asas keselamatan, yaitu setiap bangunan dalam suatu lingkungan
terbangun harus memperhatikan keselamatan bagi semua orang termasuk
disabilitas.
- Asas kemandirian, yaitu setiap orang harus bisa mencapai dan masuk
untuk mempergunakan semua tempat atau bangunan dalam suatu
lingkungan dengan tanpa membutuhkan bantuan orang lain.
Menurut Pasal 41 ayat (2) Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia mengatur bahwa setiap penyandang cacat/disabilitas,
orang yang berusia lanjut, wanita hamil, dan anak-anak, berhak memperoleh
kemudahan dan perlakuan khusus. Berdasarkan hal tersebut maka penyandang
cacat/disabilitas berhak atas penyediaan sarana aksesibilitas yang menunjang
kemandiriannya, kesamaan kesempatan dalam pendidikan, kesamaan kesempatan
dalam ketenagakerjaan, rehabilitasi, bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf
kesejahteraan sosial. Dalam hal ini yang dimaksud rehabilitasi meliputi rehabilitasi
medik, rehabilitasi pendidikan, rehabilitasi pelatihan, dan rehabilitasi sosial.
Dalam Pasal 6 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang
Penyandang Cacat ditegaskan bahwa setiap penyandang cacat/disabilitas berhak
memperoleh:
1. Pendidikan pada semua satuan, jalur, jenis, dan jenjang pendidikan.
2. Pekerjaan dan penghidupan yang layak sesuai dengan jenis dan derajat
kecacatan, pendidikan, dan kemampuannya.
3. Perlakuan yang sama untuk berperan dalam pembangunan dan menikmati
hasil-hasilnya
4. Aksesibilitas dalam rangka kemandiriannya.
5. Rehabilitasi, bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial.
6. Hak yang sama untuk menumbuh kembangkan bakat, kemampuan, dan
kehidupan sosialnya, terutama bagi penyandang cacat anak dalam
lingkungan keluarga dan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai