Anda di halaman 1dari 2

Nama : Vina Rahmadhani

Kelas : XI IPA 1

Cerpen

Judul cerpen :Martini

Unsur instrinsik :

a. Tema : percayalah pada niat baikmu


b. Latar : Tempat : dalam bis(dalam perjalanan) dan di kampung
c. Waktu : tiga tahun setelah kepergian martini ke Arab Saudi Suasana : diawal cerita
suasana yang timbul basa saja, tetapi pada pertengahan cerita suasana yang timbul
Menegangkan karena adanya konflik yang timbul ketika tokoh utma bermimpi
d. Plot/alur :
alur cerita itu adalah alur maju(episode) karena jalan cerita dijelaskan secara runtut. Pada
awal cerita diawali dengan pengenalan tokoh, kemudian si tokoh bermimpi, pada mimpinya
timbul suatu pertentangan yang berlanjut ke konflik(klimaks) dilanjutkan dengan antiklimaks
dan pada akhir cerita terdapat penyelesaian.
e. Perwatakan :
1.Tokoh utama(martini) : wataknya yang sabar,lembut ,pekerja keras, bertanggung jawab
terhadap keluarga, hal ini di tunjukan dari penjelasan tokoh,penggambaran fisik tokoh serta
tanggapan tokoh lain terhadap tokoh utama
2. Tokoh pembantu : Mbok : sabar Andra : patuh terhadap orang tua
3. Mas koko : tidak bertanggung jawab terhadap keluarga

f. Amanat :

-Seharusnya suami bertanggungjawab untuk mencari nafkah bagi anak dan istrinya -Jangan dulu
bersikapsu‟udzon kepada seseorang bila belum ada buktinya
- Keuletan dan kesabaran dalam bekerja akan membuahkan hasil yang baik - Selalu berniat baik
untuk mendapatkan ridho Allah swt

UNSUR EKSTRINSIK :

a. Latar belakang pengarang :


Nama :Kurniawan Lastanto
b. Nilai kehidupan
1. Nilai moral : Dalam cerpen tersebut terdapat kandungan nilai moral yaitu seseorang
haruslah bersikap huznudzon terhadap sesama manusia, karena husnudzon mencerminkan
akhlak serta budi pekerti yang baik.
2. Nilai Sosial-budaya : cerita pada cerpen tadi mempunyai kaitan yang sangat erat dengan
kehidupan kita sehari-hari. Bahwa kebanyakan orang yaitu wanita pergi merantau ke negeri
orang demi membantu perekonomian keluarga seperti menjadi TKW, sedangkan suaminya
menunggu dirumah, untuk dikirimi uang dari istrinya tanpa berpikir , susahnya mencari uang
dinegeri orang, sedangkan dia sendiri tidak bekerja. Namun, hal ini bertolakbelakang
dengan budaya serta tradisi, bahwa yang wajib mencari nafkah untuk keluarganya adalah
suami. Karena suami adalah pemimpin dalam rumah tangga, jadi ia harus
bertanggungjawab terhadap keluarganya. Tetapi, hal ini rupanya sudah banyak terjadi di
masyarakat, sehingga tidak jarang pula orang-orang yang menjumpai hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai