Anda di halaman 1dari 24

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN MATEMATIKA


(SeNdiMat) 2013
Peran PPPPTK Matematika dalam Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) Guru untuk Mendukung Implementasi
Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Matematika

ISBN: 978-602-70422-0-9
Tim penyunting makalah:
1. Prof. Dr.rer.nat Widodo, M.S.
2. Sumaryanta, M. Pd.
3. Titik Sutanti, M.Ed.
4. Jakim Wiyoto, S. Si.
s

Makalah-makalah dalam prosiding ini telah direview dan dipresentasikan


dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SeNdiMat) 2013 pada
tanggal 13 – 14 November 2013 yang diselenggarakan oleh PPPPTK
Matematika.

Diterbitkan oleh:
PPPPTK Matematika
Jl. Kaliurang Km.6 Sambisari Condongcatur Depok Sleman
Daerah Istimewa Yogyakarta
Tim reviewer prosiding:
1. Prof. Dr.rer.nat Widodo, M.S.
2. Dr. Sahid
3. Dr. Supinah
4. Dr. Wahyudi
5. Dra. Sri Wardhani
6. Drs. Rachmadi Widdiharto, M.A.
7. Dra. Th. Widyantini, M. Si.
8. Adi Wijaya, S. Pd., M.A.
9. Sumardyono, M.Pd.
10. Sigit Tri G, M. Si.
11. Untung T.S, S. Pd, M. Si.
12. Fajar Shadiq, M. App. Sc.
13. Drs. Markhaban, M. Si.
14. Sapon Suryopurnomo, M. Si.
15. Agus Dwi Wibawa, M. Si.
16.Wiworo, S. Si, M. M.
17. Drs. Marsudi Raharjo, M. Sc. Ed
18. Dra. Pujiati, M. Ed.
19. Drs. Agus Suharjana, M. Pd.
20. Sri Wulandari D, S. Si., M. Pd. Si.
21. Fajar Nur Hidayat, M. Ed.
22. Joko Purnomo, M. T.
23. Muh. Tamimuddin, M. T.
24. Sumaryanta. M. Pd.
25. Titik Sutanti, M.Ed.
26. Marfuah, S. Si., M. T.
27. Estina Ekawati, S. Si., M. Pd. Si.
28. Ashari Sutrisno, M. T.
29. Jakim Wiyoto, S. Si
s

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah yang telah memberikan kekuatan sehingga prosiding
SeNdiMat 2013 ini dapat diterbitkan. Prosiding ini merupakan dokumentasi makalah yang telah
dipresentasikan pada SeNdiMat 2013 yang diselenggarakan pada tanggal 13 s.d 14 November
2014 di PPPPTK Matematika di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada SeNdiMat 2013 yang
dibuka secara resmi oleh Kepala BPSDMPK dan PMP, Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd. ini
dipresentasikan 188 judul makalah yang dalam 6 kategori makalah yaitu Evaluasi Pendidikan
dan Penilaian Pembelajaran Matematika, Inovasi Pembelajaran Matematika, Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Media dalam Pembelajaran Matematika, Pembelajaran
Matematika SD, SMP, atau SMA/SMK, Manajemen Sekolah dan Supervisi Akademik, dan
Matematika untuk Pendidik (Mathematics for Educator). Selain itu dipresentasikan juga makalah
dari para keynote speaker dan invited speaker berikut ini.
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. (Kepala BPSDMPK & PMP)
Topik: Tantangan PKB Guru dalam Mendukung Implementasi Kurikulum 2013
2 Prof. Dr. rer.nat. Widodo, M.S. (Kepala PPPPTK Matematika)
Topik: Peran PPPPTK Matematika dalam Mendukung PKB bagi Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Matematika dan Implementasi Kurikulum 2013
3 Prof. Dr. Tatang Herman, M. Ed. (FMIPA UPI Bandung)
Topik: Inovasi Pembelajaran Matematika sebagai Media PKB Guru untuk
Mendukung Implementasi Kurikulum 2013
4 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (Guru Besar Emeritus UNY)
Topik: Penelitian Pendidikan Matematika dalam PKB Guru untuk Mendukung
Implementasi Kurikulum 2013
5 Prof. Dr. Sri Wahyuni, M.S. (FMIPA UGM)
Topik: Matematika untuk Pendidik (Mathematics for Educator)
6 Anthony Salcito (Vice President Worldwide Public Sector Education
Microsoft corp. USA)
Topik: Partners in Learning Worlwide and the Education Vision of Microsoft

Setelah melalui proses review dan revisi oleh pemakalah, dari 188 makalah yang dipresentasikan
terpilih 87 judul makalah yang diterbitkan dalam prosiding ini.Semoga prosiding ini bermanfaat
bagi kemajuan ilmu matematika secara umum dan lebih khusus kemajuan pendidikan
matematika di Indonesia. Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh
pihak yang telah berkontribusi terhadap terbitnya prosiding ini.

Yogyakarta, April 2014


Ucapan Terimakasih

PPPPTK Matematika sebagai penyelenggara SeNdiMat 2013 mengucapkan


terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd. (Kepala BPSDMPK dan PMP)
2. Prof. Dr. Tatang Herman, M. Ed. (FMIPA UPI Bandung)
3. Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (Guru Besar Emeritus UNY)
4. Prof. Dr. Sri Wahyuni, M.S. (FMIPA UGM)
5. Anthony Salcito
6. Microsoft Indonesia
7. Bank Mandiri
atas partisipasi dan peran serta aktif dalam SeNdiMat 2013
s

DAFTAR ISI

Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Scientific


Oleh: Amalia Nurjannah, S.Pd (SMA Islam Terpadu Raudhatul Ulum) 1-9

Penerapan Pendekatan Scientific dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika
Siswa Kelas XI Perhotelan SMKN 3 Klaten Tahun Ajaran 2013/2014
Oleh: Ambar Nurhayati (SMKN 3 Klaten) 10-19

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered-Head Together)


untuk Meningkatkan Keaktifan pada Pembelajaran Matematika di Kelas VIIIC SMP
Muhammadiyah 8 Yogyakarta
Oleh: Anna Rachmawati, SP (SMP Muhammadiyah 8) 20-29

Proses Berpikir Siswa SMK dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari
Kecerdasan Ganda
Oleh: Anton Sujarwo (SMK Negeri 5 Surabaya) 30-42

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Limit Fungsi melalui Metode Mind
Mapping pada Siswa Kelas XI IPS.3 SMA 1 Sragi Semester 2 Tahun 2012/2013
Oleh: Apriyanti Arifin (SMA 1 Sragi) 43-55

Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika dan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta


Didik Kelas X Multimedia SMK Negeri 3 Yogyakarta melalui Pembelajaran
Kooperatif Problem Posing
Oleh: Arga Daniati, S.Pd. (SMK Negeri 3 Yogyakarta) 56-66

Implementasi Kriteria Persentil (P90, P95 Dan P99) untuk Analisis Kondisi Ekstrem di
Daerah Berpola Curah Hujan Monsunal dan Lokal di Indonesia
Oleh: Arief Suryantoro (Bidang Pemodelan Atmosfer, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer-
LAPAN) 67-75

Penggunaan Media Jejaring Sosial dan Dampaknya: Studi Kasus di SMK Negeri 1
Kendal
Oleh: Arif Ediyanto (SMK 1 Kendal) 76-84

Bus Micruled (Budaya Sekolah melalui Constructivist Learning Design) dengan Point+
(Penugasan, Observasi, Interview, Note, Presentasi, Plus Penghargaan) sebagai Upaya
Meningkatkan Aktivitas dan Kemampuan Kreatif Matematis pada Materi Hitung
Keuangan Siswa Kelas XII PS SMK Negeri 1 Kendal
Oleh: Arif Ediyanto (SMK 1 Kendal) 85-94
Pembelajaran Metakognitif Berbasis Soft Skills pada Materi Aritmetika Sosial
Oleh: Atma Murni (FKIP Universitas Riau) 95-106

Pembelajaran Keliling Bangun Datar menurut Standar National Council of Teachers


of Mathematics (NCTM) dengan Setting Kooperatif pada Siswa Kelas III SDN 8
Karangharjo
Oleh: Danang Iksan Maulana (SDN 8 Karangharjo) 107-113

Penerapan Metode Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa
dalam Menyelesaikan Masalah Statistika Siswa Kelas XII TKJ 1 di SMK Negeri 1
Klaten Tahun Ajaran 2013/2014
Oleh: Darno (SMK Negeri 1 Klaten) 114-120

Diklat Online: Salah Satu Upaya PPPPTK Matematika Meningkatkan PKB Guru
Oleh: Diana, S.Pd (SMP Negeri 1 Pampangan) 121-128

Penggunaan Permainan Kartu Dominik dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar


Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar di Kelas IX UPTD SMPN 18 Tangerang
Oleh: Dyah Sinto Rini (UPTD SMPN 18 Tangerang) 129-140

Pembelajaran Matematika Realistik Berkonteks Selendang Toh Watu pada Materi


Luas Daerah Persegi Panjang di Kelas III SD 1 Purworejo Kudus
Oleh: Eka Zuliana1), Henry Suryo Bintoro2) (Universitas Muria Kudus) 140-150

Peningkatan Proses dan Hasil Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan Realistic


Mathematics Education Berbasis Media Visual di Kelas V SD Negeri 09 Kotapadang
Kabupaten Rejang Lebong
Oleh: Eko Budi Santoso, S.Pd (SDN 09 Kotapadang) 151-160

Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Strategi React terhadap Peningkatan


Kemampuan Pemahaman, dan Penalaran Matematis Siswa SMP
Oleh: Ena Suhena Praja (Prodi. Pendidikan Matematika - FKIP Unswagati) 161-172

Apakah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai dapat Meningkatkan Kepercayaan


Diri Siswa SMA?
Oleh: Endah Setyarini (SMA Negeri 1 Wates,Kulon Progo) 173-182

Pemanfaatan Website Support sebagai Media Pembelajaran Berbasis ICT dalam


Pembelajaran Matematika
Oleh: Eva Susanti (Universitas Tamansiswa) 183-191

Mengembangkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematika


Siswa SMP melalui Penerapan Model Penemuan Terbimbing Menggunakan Tugas
Bentuk Superitem
Oleh: Evi Hulukati1), Syamsu Qamar Badu2), Novianita Achmad2) (Universitas Negeri
Gorontalo) 192-204
s

Telaah Bahan Ajar Matematika Kurikulum 2013 terhadap Literasi Matematika Siswa
SMP (Studi Kasus Implementasi Kurikulum 2013 Di SMPN 8 Tangerang)
Oleh: Fadiloes Bahar, S.Pd (SMP N 8 Tangerang) 205-215

Keefektifan Pembelajaran Matematika dengan Optimalisasi Pemanfaatan Lingkungan


dan Alat Peraga Manipulatif sebagai Sumber Belajar terhadap Pengembangan
Kreativitas Siswa
Oleh: Farida Nursyahidah, Isti Hidayah, Isnarto (FPMIPA IKIP PGRI Semarang) 216-225

Penerapan Pembelajaran Matematika Model CPS Berbantuan CD Pembelajaran


untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMK
Oleh: FX Rusgianto (SMK Negeri 3 Magelang) 226-236

Penerapan Strategi Pembelajaran Heuristik dengan Metode Bekerja Mundur untuk


Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas X7 SMA
Negeri 1 Singaraja
Oleh: Gede Alit Narohita (SMA Negeri 1 Singaraja) 237-245

Matematika Ada di Kalender (Kalender Masehi sebagai Konteks Pembelajaran


Matematika)
Oleh: Hasnah Yulia, S.Pd (SMP Negeri 3 Indralaya Utara) 246-255

Kurikulum Pembelajaran Matematika Abad 21: Pentingnya Penerapan TIK


Oleh: Hedi Budiman (Universitas Suryakancana Cianjur) 256-267

Permainan Congklak sebagai Media Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan


Ketrampilan Berhitung pada Siswa Slow Learner
Oleh: Heru Waseso (SD Muhammadiyah Sapen) 268-275

Implementasi Pembelajaran Problem Posing Tipe Within Solution Posing untuk


Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
Ampelgading Kabupaten Malang
Oleh: Hidayah Susatri (SMPN 1 Ampelgading, Kab. Malang) 276-286

Siklus II Pengembangan Pembelajaran Pecahan di Kelas V Sekolah Dasar dengan


Pendekatan Matematika Realistik
Oleh: Hongki Julie1, St. Suwarsono2, And Dwi Juniati3 (Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta) 287-298

Alternatif Pembelajaran Geogebra (Sebuah Studi Kasus)


Oleh: Joko Purnomo, M.T. (PPPPTK Matematika) 299-307

Identifikasi Curah Hujan Ekstrim di Kota Malang dengan Menggunakan Metoda


POT ( Peaks Over Threshold)
Oleh: Juniarti Visa (Bidang Pemodelan Atmosfer - Pusat Sains Dan Teknologi Atmosfer –
Lapan) 308-316
CL-Star sebagai Model Pembelajaran Alternatif dalam Implementasi Kurikulum 2013
Oleh: Khasanan (SMP N 1 Ngadirejo, Demangan Ngadirejo, Temanggung) 317-325

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan Kontekstual


dengan Strategi React pada Materi Dimensi Tiga untuk Meningkatkan Komunikasi
Matematis Mahasiswa
Oleh: Laelasari, M. Pd (FKIP Unswagati) 326-335

Karakteristik Tahapan Berpikir Kreatif Siswa dalam Pemecahan Masalah Dimensi


Tiga Berdasarkan Tingkat Kemampuan Awal
Oleh: Mardiah Nuntung (SMA Negeri 5 Palu) 336-343

Student Teams Achievement Devision (STAD) Meningkatkan Prestasi Belajar


Kompetensi Luas dan Volum Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII B SMP
Muahammadiyah 9 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011-2012
Oleh: Margiyati (SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta) 344-352

Analisis Persepsi Guru tentang Impelementasi Kurikulum 2013 di Nusa Tenggara


Timur
Oleh: Maria Agustina Kleden (Universitas Nusa Cendana, Kupang NTT) 353-361

Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia


Oleh: Masagus Zulkipli, S.Pd (SMP/SMA YPI Tunas Bangsa Palembang) 362-371

Pemanfaatan Media Pembelajaran Multimedia CD Interaktif untuk Meningkatkan


Hasil Belajar Siswa
Oleh: Maya Saftari (STMIK Atma Luhur, Pangkalpinang) 372-380

Peningkatan Karakter Keingintahuan dan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik


melalui Model TPS di Kelas VII A SMP Negeri 10 Semarang Tahun 2012
Oleh: Miftahudin (SMPN 10 Semarang, Kota Semarang) 381-392

Implementasi Pembelajaran Matematika Hijau dengan Pendekatan Problem Based


Learning (PBL) Guna Mengembangkan Sikap Cinta Lingkungan pada Siswa SMAN 1
Keumala
Oleh: Muzakkir, M. Ed (SMAN 1 Keumala) 393-399

Pembinaan Olimpiade Matematika Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Kecil


di Sekolah Menengah Atas
Oleh: Nur Isnaini Taufik (Pengawas SMA/SMK Dinas Pendidikan Kab. Ogan Komering Ulu
Sumatera Selatan) 400-410

Peningkatan Kemampuan Guru Matematika dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran dan Implementasinya di Kelas melalui Supervisi Individual Pendekatan
Kolaboratif pada SMA Binaan di Baturaja
Oleh: Nur Isnaini Taufik (Pengawas SMA/SMK Dinas Pendidikan Kab. Ogan Komering Ulu
Sumatera Selatan) 411-422
s

Pembelajaran Matematika Berbantuan Alat Peraga Trigon-NR untuk Meningkatkan


Hasil Belajar dan Respon Siswa pada Materi Trigonometri Kelas X di SMA N 1
Jatibarang
Oleh: Nur Rokhman (SMAN 1 Jatibarang, Brebes) 423-431

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Alat Peraga dan


Kurikulum 2013 untuk Peserta Didik SMP Kelas VIII di Provinsi Gorontalo
Oleh: Prof. Dr. Nurhayati Abbas, M.Pd1), Drs. Perry Zakaria, M.Pd2) (Univeristas Negeri
Gorontalo) 432-442

Tinjauan Kompetensi Guru SMK dalam Implementasi Kurikulum 2013


Oleh: Puji Lestari (STKIP Garut) 443-450

Open-Ended Problems Berbasis Kurikulum 2013


Oleh: Rantan Dwijayanti, S.Pd (Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren
Al-Ittifaqiah) 451-461

Pengembangan Modul Evaluasi Pembelajaran Menggunakan Teori Belajar


Konstruktivisme
Oleh: Ratu Ilma Indra Putri (Program Magister Pendidikan Matematika FKIP Unsri) 462-471

Pramuka sebagai Salah Satu Pendekatan Tematik Intregatif dalam Kurikulum 2013
Oleh: Ratu Yuliana (Universitas Sriwijaya,Palembang, Sumatera Selatan) 472-481

Implementasi Lesson Study melalui Model Cooperatif Learning untuk Meningkatkan


Kemandirian dan Prestasi Belajar Mahasiswa
Oleh: Rita P.Khotimah1), Masduki2) (Universitas Muhammadiyah Surakarta) 482-491

Pemakaian Alat Peraga Garis Bilangan untuk Operasi Penjumlahan dan Inversnya
Oleh: Prof. Dr. Rusgianto H.S., M.Pd. (Jurusan Pendidikan Matematika FMIPS UNY,
Yogyakarta) 492-504

Ethnomathematics Sasak (Eksplorasi Geometri Tenun Suku Sasak Sukarara)


Oleh: Sabilirrosyad (Mahasiswa Pascasarjana/S2 UNESA) 505-515
Kolaborasi Antara Penemuan Terbimbing dengan Permainan Simulasi Matematika
Berbantuan Alat Peraga Grafik Magnet Geser (GMG) dan Program Geogebra dalam
Pembelajaran Matematika di SMA Negeri 1 Singkep Kabupaten Lingga
Oleh: Samsul Hadi (SMA Negeri 1, Lingga Utara, Kabupaten Lingga) 516-525

Penerapan Program Geogebra untuk Meningkatkan Motivasi dan Pemahaman Siswa


Kelas XII-IPA5 (Akselerasi) di SMA Negeri 1 Sedayu dalam Materi Transformasi
Geometri Tahun Pelajaran 2013/2014
Oleh: Sarwono (SMA Negeri 1 Sedayu) 526-533

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif dengan Aplikasi Macromedia Flash 8 sebagai


Alat Bantu Mengajar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Oleh: Setiyani (Universitas Swadaya Gunung Jati) 534-542

Mengembangkan Sendiri Soal Matematika Model Pisa


Oleh: Shahibul Ahyan1), Zulkardi2), Darmawijoyo3) (STKIP HAMZANWADI Selong, Lombok
Timur) 543-553

Menentukan Luas Bangun Datar Menggunakan Determinan


Oleh: Sigit Tri Guntoro (PPPPTK Matematika) 554-561

Peningkatan Kecakapan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Perkalian dan


Pembagian Bilangan Bulat dengan Media Papan Mesir Klasik
Oleh: Slamet Hariyadi (SMP Negeri 1 Tenggarang) 562-571

Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Topik Grafik Fungsi Siswa Kelas VIII G
SMP N 1 Yogyakarta dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Divisions ( STAD)
Oleh: Sri Utami (SMP N 1 Yogyakarta) 572-580

Penggunaan LKS Terstruktur pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk


Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 1
Brang Ene Kabupaten Sumbawa Barat
Oleh: Suci Kurnia (SMPN 1 Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa
Tenggara Barat) 581-591

Menggunakan Ubin Aljabar untuk Meningkatkan Aktivitas dan Kemampuan Siswa


Menyelesaikan Perkalian dan Pemfaktoran Bentuk Aljabar Siswa Kelas VIIIC SMP
Negeri 11 Bulukumba
Oleh: Sugiati Tabrang¹, Ansar Langnge² (SMP Negeri 11 Bulukumba, Balleanging,
Bulukumba) 592-601

Penerapan Pendekatan Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan


Memecahkan Masalah Matematika Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Pundong
Oleh: Suharnanto (SMA Negeri 1 Pundong, Bantul) 602-611
Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Belajar Operasi Matriks melalui
Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Alat Peraga Kartu
Matriks di Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Polanharjo Tahun Ajaran 2013/2014
Oleh: Sukardi (SMA Negeri 1 Polanharjo, Klaten) 612-620

Mempertimbangkan PWWs dalam Pembelajaran Matematika


Oleh: Sumardyono (PPPPTK Matematika) 621-629

Pendekatan Kualitatif dalam Penilaian Pembelajaran Matematika pada Kurikulum


2013
Oleh: Sumaryanta (PPPPTK Matematika) 630-637

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas XA SMA Negeri
1 Tempel Tahun Ajaran 2013/2014 dengan Menggunakan Geogebra pada Topik
s

Grafik Fungsi Kuadrat


Oleh: Sumiyati (SMAN 1 Tempel, Sleman) 638-647

Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika dengan


Pendekatan Cooperative Learning Think Pair Share (TPS)
Oleh: Sumiyati (SMK Ma’arif 1 Wates Kulon Progo) 648-658

Efektivitas Model Pembelajaran Project Based Learning untuk Meningkatkan Motivasi


dan Keterampilan Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika
Oleh: Sumiyati (SMK Ma’arif 1 Wates Kulon Progo) 659-669

Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Pasca Praktek Kerja Industri dengan


Model Quantum Learning pada Siswa Kelas XII TKPI 1 SMK N 1 Temon Kulon
Progo Tahun Ajaran 2013/2014
Oleh: Supartini (SMK N 1 Temon) 670-681

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan


Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 2
Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014
Oleh: Suramanto (SMP Negeri 2 Yogyakarta) 682-691

Eksplorasi Attributive Benda Semi Konkrit untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa
pada Pembelajaran Operasi Hitung
Oleh: Surastri, S.Pd.Si (MIN Yogyakarta) 692-707

Model Snowball Throwing dalam Pemecahan Masalah Pecahan


Oleh: Suryo Hanjono (SD N 02 Selokaton Kab. Karanganyar) 708-716

Pengintegrasian Permainan Rakyat Riau (Setatak) dalam Pembelajaran Matematika


Realistik untuk Pengembangan Pendidikan Karakter
Oleh: Syarifah Nur Siregar1), Yenita Roza2), Titi Solfitri3) (Universitas Riau) 717-725
Pengembangan Model Pembelajaran Project Based Learning dalam Pembelajaran
Matematika
Oleh: 1)Th. Widyantini, 2)Untung Trisna Suwaji, 3)Joko Purnomo, 4)Estina Ekawati (PPPPTK
Matematika) 726-734

Analisis Komentar Guru pada Sesi Refleksi Siklus Lesson Study Menggunakan
Reflection Rubric
Oleh: Titik Sutanti (PPPPTK Matematika) 735-744

Peningkatan Prestasi Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif


Tipe Numbered-Head Together (NHT) di SMK N 1 Pandak Kelas X THP1
Oleh: Dra. Tumisah (SMKN 1 Pandak; Kadekrowo Bantul) 745-754

Penerapan Model Pembelajaran Team Accelerated Instruction (TAI) untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peluang Siswa Kelas XI IPS 1 di SMA N 1
Banguntapan Tahun Pelajaran 2013/2014
Oleh: Tuti Ambaryati (SMAN 1 Banguntapan Bantul) 755-763
Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Proposal Ptk Melalui Supervisi
Akademik Dengan Lembar Kerja
Oleh: Tutik Saptiningsih (Pengawas Sekolah Dasar Kabupaten Bantul) 764-772

Profil Kemampuan Komunikasi Matematis Tertulis Mahasiswa Pendidikan


Matematika pada Mata Kuliah Geometri Bidang
Oleh: Veronika Fitri Rianasari (Universitas Sanata Dharma) 773-780

Pengembangan Media Permainan Tac Tic Toe yang Efektif dan Praktis untuk
Membantu Siswa SD Negeri Susukan 01 Menghafal Fakta Dasar Perkalian
Oleh: Warsito (SD Negeri Susukan 01 Kec. Susukan Kab.Semarang) 781-789

Desain Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Inkuiri untuk Melatih


Kemandirian Belajar Siswa
Oleh: Welly Yanti, S.Pd (SMP Negeri 2 Semendawai Barat) 790-799

Diklat Jarak Jauh Online Solusi Alternatif Peningkatan Kompetensi Guru Matematika
Oleh: Wenni Meliana,S.Pd (MTS Muhammadiyah 1 Banjarmasin) 800-808

Desain Pembelajaran Berbasis PMRI untuk Menumbuhkan Kemampuan Berpikir


Kritis dan Kreatif Siswa
Oleh: Widiawati (STKIP Muhammadiyah Pagaralam) 809-819

Kerangka Kerja Evaluasi Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru


Berbasis Sekolah
Oleh: Wirman Kasmayadi (LPMP NTB) 820-833

Model Kegiatan Olimpiade Matematika di Sekolah dalam Rangka Pengoptimalan


Potensi Siswa Berbakat Matematika (Contoh Kegiatan Pembinaan Olimpiade
Matematika di SMP Negeri 8 Yogyakarta)
Oleh: Wiworo (PPPPTK Matematika) 834-844

Teknik Dasar Mencacah untuk Memahami Materi Kombinatorika dalam Olimpiade


Matematika
Oleh: Wiworo (PPPPTK Matematika) 845-850

Analisis Pemikiran Matematika dan Nilai Karakter pada Permainan Ligu (Permainan
Rakyat Daerah Indragiri Hilir Propinsi Riau)
Oleh: Yenita Roza 1) Syarifah Nur Siregar2) Titi Solfitri3) (Prodi Pdd Matematika FKIP
UNRI) 851-860

Pemahaman Mahasiswa tentang Persamaan Diferensial Biasa


Oleh: Yunika Lestarianingsih (Universitas PGRI Palembang) 861-869

Pembelajaran Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dengan


Permainan Balap Katak
Oleh: Zaenuri, S.Pd, M.Pd (SDN Kalibanteng Kidul 03, Kota Semarang) 870-878
s

Self Regulation dalam Metakognisi Siswa sebagai Alat Bantu Pendidikan Karakter
pada Matematika Sekolah
Oleh: Zahra Chairani (STKIP PGRI Banjarmasin) 878-888
PEMANFAATAN WEBSITE SUPPORT SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS ICT DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Eva Susanti

Universitas Tamansiswa, Jl. Tamansiswa No. 261, Palembang;


romeo_evss@yahoo.co.id

Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi penggunaan berbagai jenis media,
sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut dikembangkan media
pembelajaran matematika berbasis Information and Communication Technology (ICT) untuk
meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. Web merupakan salah satu fasilitas internet
bersifat multimedia karena merupakan kombinasi dari teks, foto, grafika, audio, animasi dan video.
Sebagai media yang diharapkan akan menjadi bagian dari suatu proses pembelajaran di sekolah, internet
harus mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara pengajar
dengan pembelajar sebagaimana yang dipersyaratkan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Untuk hasil
yang optimal pembelajaran harus menyenangkan dan merangsang imajinasi serta kreativitas siswa.
Penggunaan website sebagai multimedia sangat membantu untuk meningkatkan hasil belajar. Teknologi
informasi dengan teknologi audio visual menghasilkan fitur-fitur baru yang dapat dimanfaatkan dalam
pendidikan. Pembelajaran berbasis multimedia ini dapat menyajikan materi pelajaran yang lebih menarik,
tidak monoton, dan memudahkan penyampaian.

Kata kunci. Media Pembelajaran ICT, Website Support, Pembelajaran Matematika


s

1 Pendahuluan
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi atau Information and Communication
Technology (ICT) saat ini tumbuh sangat cepat sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi. Hal
ini dimanfaatkan oleh semua orang sesuai dengan kebutuhan masing-masing, tidak terkecuali dalam dunia
pendidikan. Dalam dunia pendidikan, dengan memanfaatkan ICT ini tenaga pengajar seperti dosen dan
guru dituntut mampu untuk memanfaatkan ICT dalam pembelajaran, sebagai perubahan dalam
pembelajaran guna meningkatkan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Sesuai dengan pernyataan
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
menyebutkan bahwa penguasaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi salah satu unsur
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional yang harus dimiliki guru. (Tamimuddin, 2011). Untuk
itu para pengajar mulai berusaha membiasakan diri untuk menggunakan peralatan seperti komputer dan
internet dalam pembelajaran di kelas, dengan berbagai program pembelajaran yang dapat dikembangkan.
Beberapa sekolah sudah ada yang melengkapi fasilitas internet di sekolahnya. Karena sekarang
ini, pembelajaran di sekolah sudah mulai disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi. Dimulai
dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, bahkan sampai perguruan tinggi,
sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran masing-masing. Semuanya bertujuan untuk memberikan
kemudahan dan kesempatan yang lebih luas bagi pembelajar dalam belajar. Bagi sekolah-sekolah yang
sudah memiliki fasilitas internet, seharusnya sudah berusaha untuk melakukan berbagai upaya perbaikan
pada alat-alat dan perlengkapan pendidikan yang digunakan. Mulai menggunakan berbagai jenis media
yang disesuaikan dengan pembelajaran.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi khususnya internet, mempercepat aliran ilmu
pengetahuan. Program-program internet bukan hanya menampilkan data dan informasi yang dapat
ditransmisikan dengan kecepatan tinggi, tetapi juga ilmu pengetahuan yang dapat diakses secara cepat
oleh penggunanya. Internet juga memfasilitasi banyak aplikasi internet, sehingga mampu memberikan
dukungan bagi dunia pendidikan dalam memanfaatkannya sebagai media pembelajaran di sekolah.
Fasilitas tersebut seperti Telnet, Gopher, WAIS, email, Mailing List (Milis), Newsgroup, File Transfer
Protocol (FTP), internet relay chat, World Wide Web (www). Di antara keseluruhan fasilitas internet
tersebut terdapat lima aplikasi standar internet yang dipergunakan untuk keperluan pendidikan yaitu
email, mailing list, newsgroup, FTP, dan World Wide Web (www).
World Wide Web (WWW) atau Web merupakan sumber daya internet yang sangat populer dan
dapat digunakan untuk memperoleh informasi. Web yang menggunakan protokol yang disebut Hyper Text
Transfer Protocol (HTTP) yang berjalan pada Internet Protocol (TCP/IP). Adapun dokumen Web ditulis
dalam format Hyper Text Makup Language (HTML), dokumen ini diletakkan dalam Web server (server
yang melayani permintaan dalam Web) dan diakses oleh klien (pengakses informasi) melalui perangkat
lunak yang disebut Web Browser, seringkali disingkat sebagai browser saja. (Uno : 2010)
Permana (2011) mengatakan bahwa Website merupakan suatu bentuk media yang dapat
dimanfaatkan oleh siapapun pengguna internet dalam menyampaikan informasi. Apakah itu informasi
pribadi, hobi, diskusi, bisnis, berita, pendidikan atau segala macam bentuk informasi lainnya, semua
dapat disampaikan melalui Website.
Web support merupakan situs Web yang ditujukan untuk mendukung suatu informasi. Dengan
memberikan detail dari informasi yang didukung tersebut dengan harapan agar si pencari informasi dapat
terbantu dengan apa yang kita “tuangkan” kedalam situs Web tersebut. Dengan demikian pengguna Web
bisa memenuhi kebutuhannya akan informasi.

Sebagai media yang diharapkan akan menjadi bagian dari suatu proses pembelajaran di sekolah,
internet harus mampu memberi dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara
pengajar dengan pembelajar sebagaimana yang dipersyaratkan dalam suatu kegiatan pembelajaran.

2 Pengertian, Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran


Menurut Gagne (1970) dalam (Sadiman, 2012) media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara Briggs (1970) berpendapat bahwa
media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Asosiasi Pendidikan Nasional memiliki pengertian berbeda, media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik
tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga
proses belajar terjadi. (Sadiman, 2012)
Secara umum, media merupakan alat untuk menyampaikan informasi atau pesan dari suatu
tempat ke tempat lain. Media digunakan dalam proses komunikasi, termasuk kegiatan belajar mengajar.
Menurut I Wayan Santyasa (2007: 3), proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi,
yakni guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan
pembelajaran. Jadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa
dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat dikatakan bahwa bentuk komunikasi tidak
akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan.
Dari keseluruhan pengertian di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi media pembelajaran
adalah :
1. Bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran
kepada penerima pesan atau pembelajar.
2. Berbagai jenis komponen dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk
belajar.
3. Bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang pembelajar untuk belajar.
4. Bentuk-bentuk komunikasi yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar, baik cetak maupun
audio, visual, audio-visual.

Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Mempermudah proses pembelajaran di kelas.
b. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.
c. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar.
d. Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.

Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
s

a. Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta
memungkinkan pembelajar menguasasi pengajaran dengan baik.
c. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan
kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
d. Pembelajaran lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengar penjelasan
dari pengajar saja, tetapi juga aktifitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain-lain. (Sudjana, 1991)

3 Proses Belajar Mengajar sebagai Proses Komunikasi


Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian
pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesanan. Pesan, sumber pesan,
saluran/media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan
dikomunikasikan adalah isi ajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum. Sumber pesannya bisa guru,
siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser media. Salurannya adalah media pendidikan dan
penerima pesannya adalah siswa atau juga guru.
Pesan berupa isi ajaran dan didikan yang ada dalam kurikulum dituangkan oleh guru atau sumber
lain ke dalam simbol-simbol komunikasi, baik simbol verbal (kata-kata lisan atau pun tertulis) maupun
simbol-simbol non verbal atau visual. Proses penuangan pesan ke dalam simbol-simbol komunikasi itu
disebut encoding. Selanjutnya penerima pesan (bisa siswa, peserta latihan ataupun guru dan pelatihnya
sendiri) menafsirkan simbol-simbol komunikasi tersebut sehingga diperoleh pesan. Proses penafsiran
simbol-simbol komunikasi yang mengandung pesan-pesan tersebut disebut decoding.
Adakalanya penafsiran tersebut berhasil, adakalanya tidak. Penafsiran yang gagal atau kurang
berhasil berarti kegagalan atau kekurangberhasilan dalam memahami apa yan gdidengan, dibaca, atau
dilihat dan diamatinya.
Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat atau penghalang proses komunikasi. Kitakenal
adanya hambatan psikologi, seperti minat, sikap, pendapat, kepercayaaan, intelegensi, pengetahuan, dan
hambatan fisik seperti kelelahan, sakit, keterbatasan daya indera dan cacat tubuh. Siswa yang senang
terhadap mata pelajaran, topik serta gurunya tentu lain hasil belajarnya dibandingkan dengan yang benci
atau tak menyukai semua itu.
Dua jenis hambatan lain adalah hambatan kultural seperti perbedaan adat istiadat, norma–norrna
sosial, kepercayaan dan nilai nilai panutan, dan hambatan lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan
situasi dan kondisi keadaan sekitar. Proses belajar yang nyaman tentu akan berbeda dengan proses yang
dilakukan di kelas yang bising, panas dan berjubel. Perbedaan adat istiadat, norma sosial dan kepercayaan
kadang-kadang bisa menjadi sumber salah paham. Karena adanya berbagai jenis hambatan tersebut baik
dalam diri guru maupun siswa, baik sewaktu mengencode atau mendecodenya, proses komunikasi belajar
mengajar sering kaili berlangsung secara tidak efektif dan efisien.
Maka pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga
membantu mengatasi hal tersebut. Perbedaan gaya belajar, minat intelegensi, keterbatasan daya indera,
cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu diatasi dengan
pemanfaatan media pendidikan. (Sadiman, 2012)

4 Pembelajaran Matematika Berbasis ICT


Pada dasarnya secara individual manusia itu berbeda-beda, demikian pula dalam memahami
konsep-konsep abstrak. Setiap manusia akan mencapai tingkat belajar yang berbeda. Setiap konsep
abstrak matematika yang baru dipahami perlu ditanamkan, melekat, dan tahan lama dalam pola pikir dan
tindakannya. Untuk keperluan itu, belajar dengan berbuat dan memahami, tidak hanya sekedar hapalan
atau mengingat-ingat fakta saja yang tentunya akan mudah dilupakan dan sulit untuk dapat dimiliki.
Karena itulah, dalam pembelajaran matematika diperlukan media pembelajaran. Ada beberapa
fungsi dari media pembelajaran dalam bidang matematika, antara lain sebagai berikut:
1. Dengan adanya media pembelajaran, anak-anak akan lebih banyak mengikuti pelajaran
matematika dengan gembira sehingga minatnya dalam mempelajari matematika semakin besar,
Anak akan senang, terangsang, tertarik, dan bersikap positif terhadap pembelajaran matematika.
2. Dengan disajikannya konsep abstrak matematika dalam bentuk konkret, maka siswa pada tingkat-
tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti.
3. Media pembelajaran dapat membantu daya tilik ruang, karena anaka tidak dapat membayangkan
bentuk-bentuk geometri ruang sehingga gambar dan benda-benda nyata menjadi media
pemahamannya tentang ruang.
4. Anak akan menyadari adanya hubungan antara pembelajaran dengan benda-benda yang ada di
sekitarnya, atau antara ilmu dengan alam sekitar dan masyarakat.
5. Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkret, yaitu dalam bentuk model
matematika dapat dijadikan objek penelititan dan dapat pula dijadikan alat untuk penelititan ide-
ide baru dan relasi-relasi baru. (Uno, 2010)

Pembelajaran berbasis ICT adalah pembelajaran yang salah satunya memanfaatkan internet sebagai
media. Pembelajaran yang memanfaaatkan media disebut juga sebagai pembelajaran jarak jauh. Suatu
pembelajaran jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut:
1. Pusat kegiatan siswa: sebagai suatu community web based distance learning harus mampu
menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan siswa, dimana siswa dapat menambah
kemampuan, membaca materi pembelajaran, mencari informasi, dan sebagainya.
2. Interaksi dalam grup: para siswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-
materi yang diberikan guru. Guru dapat hadir dalam grup ini untuk memberikan sedikit ulasan
tentang materi yang diberikan.
3. Sistem administrasi mahasiswa: dimana para siswa dapat melihat informasi mengenai status
siswa, prestasi siswa, dan sebagainya
4. Pendalaman materi dan ujian: biasanya guru sering mengadakan kuis singkat dan tugas yang
bertujuan utnuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan tes pada akhir masa
belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning.
5. Perpustakaan digital: pada bagian ini, terdapat berbagia informasi kepustakaan, tidak terbatas
pada buku, tetapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar, dan sebagainya. Bagian ini
besifat sebagai penunjang dan berbentuk database.
6. Materi online di luar materi belajar: untuk menunjang pembelajaran, diperlukan juga bahan
bacaan dari web lainya. Karenanya pada bagian ini, guru dan siswa dapat langsung terlibat untuk
memberikan bahan lainnya untuk dipublikasikan kepada siswa lainnya melalui web. (Uno, 2010)
s

Maka, dapat dikatakan bahwa pembelajaran matematika berbasis ICT menggunakan internet
merupakan pembelajaran jarak jauh yang interaktif, yang menjadikan interaksi sebagai faktor penting
sebagai sarana penunjang aktivitas pembelajaran.

5 Website Support
World Wide Web (WWW) atau Web merupakan sumber daya internet yang sangat populer dan
dapat digunakan untuk memperoleh informasi. Web yang menggunakan protokol yang disebut Hyper Text
Transfer Protocol (HTTP) yang berjalan pada TCP/IP (internet Protocol). Adapun dokumen Web ditulis
dalam format Hyper Text Makup Language (HTML), dokumen ini diletakkan dalam Web server (server
yang melayani permintaan dalam Web) dan diakses oleh klien (pengakses informasi) melalui perangkat
lunak yang disebut Web Browser, seringkali disingkat sebagai browser saja. (Uno : 2010) Browser yang
sering digunakan pada umumnya seperti internet Explorer, Mozila Firefox.
Permana (2011) mengatakan bahwa Website merupakan suatu bentuk media yang dapat
dimanfaatkan oleh siapapun pengguna internet dalam menyampaikan informasi. Apakah itu informasi
pribadi, hobi, diskusi, bisnis, berita, pendidikan atau segala macam bentuk informasi lainnya, semua dapat
disampaikan melalui Website. Sebagai suatu bentuk media informasi, pentingnya Website sedikitnya
dapat diamati berdasarkan atas dua hal, yaitu target pasar dan berdasarkan popularitas kata “Website” itu
sendiri.
Teknologi Website/Webblog banyak digunakan sebagai tempat untuk meletakkan informasi
tentang suatu subjek yang dapat diakses dari seluruh dunia. Developer atau guru dapat menggunakan
teknologi ini untuk menyimpan informasi seperti lesson, materi ajar atau soal–soal evaluasi. Para
pengguna, mahasiswa calon guru, guru, siswa dapat mengakses material tersebut dari manapun dan
mendiskusikannya dan saling tukar pengalaman setelah menggunakan material tersebut. (Zulkardi : 2010)
Web support merupakan situs Web yang ditujukan untuk mendukung suatu informasi. Dengan
memberikan detail dari informasi yang didukung tersebut dengan harapan agar si pencari informasi dapat
terbantu dengan apa yang kita “tuangkan” ke dalam situs Web tersebut. Dengan demikian pengguna Web
bisa memenuhi kebutuhannya akan informasi.

6 Kriteria Website yang Baik

Kapoun (1998) mengemukakan bahwa terdapat lima kriteria Website yang baik, antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Ketepatan (accuracy) mengarah pada tujuan.
2. Otoritas (authority) lebih menekankan kepada pentingnya pengembangan Websiteyang didasarkan
kepada keahlian atau latar belakang pendidikan.
3. Objektivitas (objectivity) isi tulisan, tujuan pemberian informasi, dan detail yang sesuai
4. Peredaran (currency) yang menekankan kepada fungsi dari informasi Website. Kapan harus di
update, kapan dapat digunakan.
5. Cakupan (coverage) meliputi kebenaran informasi yang dihadirkan, evaluasi dari kelengkapan
informasi.

7 Pemanfaatan Website Support


Untuk memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran di sekolah, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dan penanganan serius agar pemanfaatan internet untuk pembelajaran dapat berhasil
secara efektif dan efisien, yaitu:

1. Faktor lingkungan, meliputi institusi penyelenggaraan pendidikan dan masyarakat.


2. Pembelajar meliputi usia, latar belakang, budaya, penguasaan bahasa dan berbagai gaya belajarnya.
3. Pengajar meliputi latar belakang usia, gaya mengajar, pengalaaman dan personalnya.
4. Faktor teknologi, meliputi komputer, perangkat lunak, jaringan, koneksi ke internet dan berbagai
kemampuan yang dibutuhkan berkaitan dengan penerapan internet di lingkungan sekolah.

Selain itu pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran dalam setting pembelajaran di
sekolah, perlu dipersiapkan fasilitas dan sumber daya manusia, yaitu:
1. Kesiapan pengajar
Pengajar memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Dari berbagai pengalaaman
menunjukkan bahwa inisiatif pemanfaatan internet di sekolah justru banyak yang datang dari
pengajar-pengajar yang memiliki kesadaran lebih awal tentang potensi internet guna menunjang
proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran berbasis internet ini secara signifikan ditentukan
oleh karakteristik pengajar-pengajar yang akan dilibatkan dalam pemanfaatan internet. Hal-hal yang
perlu diperhatikan adalah:
a. Pengajar perlu diberikan pemahaman tentang berbagai keuntungan, termasuk kelebihan dan
kelemahan internet.
b. Pengajar harus dibekali kesadaran, kemampuan, wawasan, dan pengetahuan serta keterampilan
tentang internet yang memadai.
c. Pengajar hendaknya memiliki kemampuan mengajar yang cukup.
d. Jumlah pengajar hendaknya disesuakan dengan kebutuhan dan dilakukan secara bertahap.
e. Pengajar harus memiliki komitmen dan keseriusan dalam menangani pengembangan dan
pemanfaatan internet untuk pembelajaran.
f. Tetap menjaga gaya mengajar tiap-tiap pengajar, karena hal itu akan dicerminkan dalam
pembelajaran mereka di internet.

2. Kesiapan pembelajar
Pembelajar harus dipersiapkan sedini mungkin untuk dapat mengikuti proses pembeljaaran
berbasis internet. Pembelajar harus terlebih dahuludikenalkan dengan hardware dan software
komputer yang akan digunakan dalam proses pembelajran. Selain itu, pengajar juga harus mengenal
betul karakteristik pembelajarannya.

3. Kebutuhan hardware dan software


Dalam pemanfaatan internet di sekolah harus tersedia sejumlah komputer yang dapat mengkases
internet. Cara yang paling efektif dan efisien untuk menghubungkan sejumlah komputer ke
internet adalah dengan membangun jaringan lokal (LAN).

4. Bentuk pemanfaatan
Ada tiga bentuk pembelajaran melalui internet yang layak dipertimbangkan sebagai dasar
pengembangan sistem pembelajaran dengan mendayagunakan internet yaitu :
s

a. Web course
Pengggunaan internet utnuk keperluan pembelajaran, dimana seluruh bahan belajar, diskusi,
konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet. Pembelajar
dan pengajar sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara pembelajar dengan
pengajar bisa dilakukan setiap saat. Bentuk web course ini tidak memerlukan adanya kegiatan
tatap mukabaik untuk keperluan pembelajar maupun evaluasi dan ujian, karena semua proses
pembelajaran sepenuhnya dilakukan melalui fasilitas internet.
b. Web centric course
Sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet,
sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka. Tetapi
persentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan persentase proses belajar melalui
internet.
c. Web enhanced course
Berbeda dengan kedua bentuk sebelumnya, pada bentuk ini persentase pembelajaran melalui
internet justru lebih sedikit dibandingkan dengan persentase belajar secara tatap muka, karena
penggunaan internet adalah hanya untuk mendukung kegiatan pembelajaran secara tatap muka.
(Sanaky, 2009)

Dari bahasan di atas, Website dapat dimanfaatkan sebagai forum diskusi antara peserta
pembelajaran yaitu pengajar dan pembelajar. Dalam forum tersebut pengajar dapat menentukan topik-
topik untuk didiskusikan dan pembelajar dapat membuat topik-topik sendiri. Pengajar dapat memberikan
tugas melalui sistem e-learning dan pembelajar dapat mengumpulkan tugas dengan cara meng-up load
file pekerjaan untuk dinilai.

Maka, dengan pembelajaran yang memanfaatka website diharapkan pembelajar akan memiliki
dan kaya content (materi pembelajaran ) yang bervariasi dan relevan dengan tujuan pembelajaran,
pengajar akan meenggunakan metode instruksional yaitu penyajian pembelajaran dengan contoh-contoh,
latihan dan diskusi, pengajar akan menyajikan dengan menggunakan powerpoint dalam bentuk kata-kata,
gambar-gambar, multimedia, dan suara, untuk menyampaikan materi pembalajaran, membangun
pemahaman dan kemampuan yang terkait dengan tujuan pembelajaran untuk pembelajar. (Sanaky, 2009)
Daftar Pustaka
I Wayan Santyasa. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran. disajikan dalam Workshop Media
Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan pada tanggal 10 Januari 2007 di
Banjar Angkan Klungkung

Sadiman, A. S. (2012). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sanaky, A. H. (2009). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insani Press.

Sudjana, N. R. (1991). Media Pembelajaran (Penggunaan dan Pemuatan). Bandung: CV. Sinar Baru.

Tamimuddin, M. (2011). Pemanfaatan Internet untuk Media Pencari dan Publikasi Konten Pembelajaran
Matematika di SD/SMP. Yogyakarta: Kemendiknas.

Uno, D. H. (2010). Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai