Anda di halaman 1dari 5

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/315522427

Pengoperasian Motor Induksi 3-Fasa Hubungan Delta Pada Sistem 1-Fasa


yang Ditinjau dari Efesiensi dan Kemampuan Motor

Conference Paper · June 2014

CITATIONS READS

0 2,018

1 author:

Zuriman Anthony
Institut Teknologi Padang, Padang, West Sumatra, Indonesia
18 PUBLICATIONS   42 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Android Programming, Software Engineering View project

All content following this page was uploaded by Zuriman Anthony on 23 March 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Seminar Nasional PIMIMD 2014

Pengoperasian Motor Induksi 3-Fasa Hubungan


Delta Pada Sistem Tenaga 1-Fasa Yang Ditinjau
Dari Efisiensi dan Kemanpuan Motor
Zuriman Anthony, Erhaneli, Rudy Agam Alamsyah, Rahmadi Hermanto, Erick Sullivan
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Padang
Padang, Indonesia

Abstrak—Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan Motor induksi 3-fase ini mempunyai kumparan 3-
metode baru yang sederhana dalam mengoperasikan motor fase identik yang terpisah antara satu sama lainya
induksi 3-fasa hubungan delta pada sistem tenaga 1-fasa sebesar 120 o listrik. Secara umum motor ini mempunyai
dengan menggunakan rangkaian kapasitor pada motor. 2 bentuk hubungan kumparan motor, yaitu sistem
Peneliltian ini difokuskan untuk menganalisa kemanpuan dan
efisiensi motor saat beroperasi pada sistem tenaga 1-fasa.
hubungan bintang dan sistem hubungan delta seperti
Penelitian ini dilakukan di Labor Teknik Elektro Institut yang diperlihatka pada gambar 1.
Teknologi Padang dengan objek pernelitian adalah motor Motor induksi 3-fasa secara normal beropersi dengan
induksi 3-fasa, 1,5 HP, 380/220V, Y/∆, 2,75/4,74A, 4 kutup, menggunakan sistem tenaga listrik 3-fasa dan juga dapat
50 Hz, 1400 RPM. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dioperasikan pada sistem 1-fasa dengan merubah bentuk
diperoleh hasil bahwa motor dapat beroperasi dengan baik hubungan kumparan motor seperti motor induksi 1-fasa
pada sistem tenaga listrik 1-fasa dengan beban maksimum seperti yang diperlihatkan pada gambar 2 [3].
66% dari beban nominal 3-fasanya dengan efisiensi 99,76 %
(terjadi perbaikan efisiensi pada motor). C-run

SW
||
C-start

Kata kunci—rangkaian kapasistor, arus kumparan a) Satu


Kumparan
utama
Rotor
Kumparan
bantu
motor, rangkaian kendali. fase

I. PENDAHULUAN T1 CS6 T1
CS4
T
Motor induksi 3-fasa merupakan motor listrik yang Satu
C
Satu
C1
CS1
T4 + T5
banyak digunakan saat ini, terutama di dunia industri fase T6 T4 + T5 fase T6

D CS3
karena motor ini banyak tersedia dengan daya yang CS2 C2
M

besar. Motor ini beroperasi secara normal dengan T3 T2 T3 T2


menggunakan sistem tenaga listrik AC 3-fasa. Pada b) c)
daerah tertentu yang yang hanya tersedia sistem tenaga
listrik1-fasa, maka tidak mungkin mengoperasikan Gambar 2. Bentuk pengoperasian motor induksi pada
motor ini pada sistem 3-fasa. Oleh karena itu motor ini sistem 1-phasa : a) motor kapasitor (motor 1-fasa): b)
terpaksa dioperasikan pada sistem 1-fasa dengan motor induksi 3-phasa menurut Scheda [13] c) motor
menggunakan metode yang baik dan sederhan sehingga induksi 3-phasa menurut Smith [15]
motor ini dapat dioperasikan dengan biaya yang rendah.

R R R T
Sumber
AC
S

S s

S
Cs Cr
T T

a) Hubungan bintang b) hubungan segitiga


Gambar 1. Bentuk hubungan kumparan motor Gambar 3.Bentuk lain sistem pengoperasian motor
induksi 3-fase dalam sistem pengoperasiannya induksi pada sistem 1-phasa [5]

29

978-602-70570-0-5
Seminar Nasional PIMIMD 2014

Gamber 3 juga memperlihatkan rangkaian kapasitor V2


untuk mengoperasikan motor induksi 3-fasa sistem Zd  (4)
VA
hubungan bintang pada sisem tenaga 1-fasa[5,7].Dengan
dengan :
memperhatikan gambar 3 dapat dijelaskan bentuk
V = tegangan sumber 1-fase yang digunakan
perhitungan nilai kapasitor start (Csy) dan kapasitor
VA = daya semu motor induksi 3-fase yang
jalan (Cry) untuk mengoperasikan motor hubungan
digunakan
bintang[7] pada sistem 1-fasa sebagai berikut.
Zd = Impedansi dasar motor
Selanjutnya akan diperoleh nilai reaktansi kapasitif
(0,1757).(I L )
Cs y  (1) kapasitor yang digunakan sebesar [3,5,7].
( f ).(VLN )
X C  ( X C ( pu) ). x.(Zd ) (5)
IL Selanjutnya, besarnya nilai ’total kapasitor start (Cst)’
Cry  k ( Farad ) (2) yang dibutuhkan diperoleh dengan menggunakan
(12,5664)( f ).(VLN )
persamaan berikut [3,5,7].
yang mana:
1
IL = arus nominal motor induksi 3-fasa (A) Cst  (Farad) (6)
f = frekuensi sumber (Hz) 2. . f . X C
VLN = sumber tegangan 1-fasa (V) dengan :
k = 0,7679 untuk motor yang beroperasi dari beban f = frekuensi sumber (Hz)
rendah hingga 70% dari beban nominal 3-  = 3,141593
fasanya Cst = Cs + Cr (Farad)
k = 1 untuk motor yang beroperasi dari beban 70% Cs = kapasitansi kapasitor start
hingga 85% dari beban nominal 3-fasanya Xc(pu) = 2,5 pu [5,7]
Csy dan Cry dalam satuan Farad Selanjutnya, besar nilai kapasitor jalan yang digunakan
dapat dihitung dengan mempertimbangkan arus yang
Untuk mengoperasikan motor dengan stardar melewati kumparan motor sebagai berikut.
hubungan delta, maka rumus pada persamaan (1) dan ( I ph )
(2) akan berubah karena tegangan yang diberikan ke Cr  (7)
( )(VC )
motor menjadi VLN, sehingga nilai tegangan yang
diberikan pada kumparan motor hanya sebesar 1/ 1,732 dengan:
dari tegangan seharusnya sehingga menyebabkan   2. . f
terjadinya penurunan torsi pada motor. Keadaan ini akan Karena kapasitor dipasang seri dengan kumparan R
membuat kemanpuan motor turun dari standar nominal dan S (maka impedansinya menjadi 2 kali dari
3-fasanya. kumparan T), maka tegangan pada kapasitor (VC) saat
Untuk menghitung nilai kapasitor start yang ini adalah 2 kali tegangan sumber (V), atau dapat
diterapkan pada motor induksi 3-fasa hubungan delta dibuatkan [5,6]:
agar dapat beroperasi dengan baik pada sistem 1-fasa VC =2xV (8)
dapat juga mengacu kepada pemilihan ’torsi start Besarnya daya reaktif (VARC) pada kapasitor menjadi
[5,6]
maksimum per amper’ dengan acuan sistem perunit :
seperti rumus dibawah ini [3,5,7]. VARC = .Cr.VC 
2
(9)
 Xm.Ra  Zm Ra.(Ra  Rm) VARC ini selanjutnya menjadi daya semu motor saat
X C  Xa  (3)
Rm beroperasi pada sistem tenaga 1-fasa.
dengan : Bila VAR3ph merupakan daya reaktif motor saat
XC = Reaktansi kapasitif dari kapasitor start yang beroperasi pada sistem tenaga 3-fasa, maka besarnya
akan digunakan (dalam pu) daya reaktif motor induksi pada sistem tenaga 1-fasa
Xa = Reaktansi induktif dari kumparan R dan S (VARM) menjadi [5,6,15]:
(dalam pu) VARM = VAR3ph – VARC (10)
Ra = Tahanan dari kumparan R dan S (dalam pu) Besarnya arus masuk ke motor (IL), faktor daya
Xm = Reaktansi induktif dari kumparan T (dalam pu) (cos  ) dan daya masukan motor (PL) saat beroperasi
Rm = Tahanan dari kumparan T (dalam pu) pada sistem 1-fasa menjadi [5,7,15]:
Zm = Impedansi dari kumparan T (dalam pu)
VARC
Untuk mempermudah penyelesaian, maka semua I ST  (11)
parameter pada persamaan (3) dijadikan dalam sistem V
per-unit (pu). Nilai Xc yang sesungguhnya, harus dikali VARM
dengan nilai impedansi dasar motor menggunakan sin   (12)
VARC
rumus sebagai berikut [3,5,7,9].

30

978-602-70570-0-5
Seminar Nasional PIMIMD 2014

1
faktor daya = cos   cos sin    (13) efisiensi motor saat beroperasi pada sistem tenaga 3-fasa
dan sistem tenaga 1-fasa sebagai berikut.
PL  VARC . cos  (14) Garis merah pada gambar adalah karakteristik saat
motor beroperasi pada sistem 3-fasa, sedangkan garis
hitam adalah saat motor beroperasi pada sistem 1-fasa
II. METODOLOGI PENELITIAN dengan menggunakan kapasitor jalan 30 uF. Pemilihan
nilai kapaitor jalan 30 uF merupakan nilai terbaik dari
Motor yang digunakan pada penelitian adalah motor hasil pengujian di labor.
induksi 3-fasa, 1,5HP, 380/220V, Y/∆, 2,75/4,74A, 4
kutup, 50 Hz, 1400 RPM. Motor diuji pada sistem 3-
fasa dengan sistem hubungan delta. Bentuk rangkaian
kapasitor yang digunakan untuk mengoperasikan motor
induksi 3-fasa pada sistem tenaga listrik 1-fasa
diperlihatkan pada gambar 3 dan bentuk rangkaian
kendali motor diperlihatkan pada gambar 4. Selanjutnya,
bentuk hubungan motor dan peralatan lain untuk melihat
kinerja motor diperlihatkan pada gambar 5.

L N
L1
L2 TD

K1 OL

K1
Gambar 6. Grafik perbandingan daya keluaran motor
TD induksi 3-fasa saat beroperasi pada sistem 3-fasa dan
sistem 1-fasa
TD K2

L3
Gambar 4. Bentuk rangkaian kendali untuk
mengoperasikan motor

Sumber 1-fasa
‘FLUKE 434’ Motor Generator Beban
AC Power Quality induksi 3- sinkron 1- lampu pijar
Analyzer fasa
 fasa

Gambar 5. Bentuk hubungan motor dengan alat ukur


dan beban motor
Gambar 7. Grafik perbandingan efisiensi motor induksi
3-fasa saat beroperasi pada sistem 3-fasa (3-fs) dan
Bentuk rangkaian pada gambar 3 digunakan dengan
sistem 1-fasa (1-fs 30)
memvariasikan nilai kapasitor start dan kapasitor jalan
agar diperoleh nilai kapasitansi kapasitor yang optimal
IV. PEMBAHASAN
untuk mengoperasikan motor pada sistem tenaga 1-fasa.
Semua perhitungan pada motor mengacu kepada rumus-
Dari gambar 6 terlihat bahwa saat motor induksi 3-
rumus yang telah diberikan sebelumnya dengan
fasa hubungan delta beroperasi pada sistem 1-fasa, maka
memperhatikan arus yang melewati kumparan motor
motor hanya mampu beroperasi dengan baik dengan
agar motor tidak berumur pendek.
arus yang melewati kumparan tidak melewati arus
standarnya hanya sebesar (594,69/892,84) x 100% =
III. HASIL PENELITIAN 66,61% dari beban penuh 3-fasanya (perhatikan gambar
6). Tetapi pada kondisi ini motor beroperasi dengan
Dari hasil peneltian yang telah dilakukan maka efisiensi 99,76% (dari gambar 7). Dari hasil ini terlihat
diperoleh bentuk kinerja motor terhadap kemanpuan dan bahwa kemanpuan motor untuk dibebani turun menjadi
66,61% tetapi efisiensi maik naik hingga hampir 100%

31

978-602-70570-0-5
Seminar Nasional PIMIMD 2014

sehingga motor beroperasi dengan rugi-rugi daya yang [2] Anthony Zuriman, ―Analisa kapasitor jalan pada
kecil. metode SemihexTM motor‖, Proceeding SNVMS
Dengan mengacu ke persamaan (3) sampai dengan 2004, ISBN: 979-96964-1-0, 2004, pp. 637-641.
(6) dengan menggunakan data motor yang diteliti, dan [3] Anthony Zuriman, 2004, ―Perencanaan kapasitor
acuan kepada arus yang melewati kumparan motor, start untuk mengoperasikan motor induksi 3-fase
maka diperoleh nilai Cst = 82,34 uF. Selanjutnya, degan pada sistem tenaga 1-fase‖, Jurnal Momentum,
mengunakan persamaan (7) maka diperoleh nilai Vol. 2 No. 2, Agustus 2004, hal. 9-13.
kapasitansi kapasitor jalan Cr = 34,46 uF. Dari hasil [4] Anthony Zuriman, 2005, ―Perancangan sistem
percobaan di labor diperoleh bahwa nilai Cr yang cocok kendali dual fungsi pengoperasian motor induksi 3-
adalah 30 uF. Dari hasil ini dapat buat bahwa nalai fasa‖, Jurnal Momentum, Vol. 3 No. 2, Agustus
kapasitor jalan yang cocok adalah 30/34,46 = 0,87 dari 2005, hal. 58-63.
rumus persamaan (7). Oleh karena itu persamaan [5] Anthony Zuriman, 2008, ―Perancangan kapasitor
kapasitor jalan yang cocok untuk motor standar jalan untuk pengoperasian motor induksi 3-fasa
hubungan delta dapat dibuatkan menjadi: pada sistem tenaga 1-fasa‖, Jurnal Teknik Elektro
( I ph ) – Ilmu dan Teknologi, Vol. 8. No. 1, Maret 2008,
Cr  0,87 x (15) Universitas Kristen Pentra, 2008, pp.. 46-51.
( )(VC ) [6] Anthony Zuriman, 2013, ―Pengaruh penggunaan
kapasitor perbaikan faktor daya terhadap arus start
V. KESIMPULAN motor induksi 3-fasa‖, Jurnal Teknik Elektro, Vol.
2 No. 1, Januari 2013, ISSN No. 2252-3472,
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat Institut Teknologi Padang, Sumbar, Indonesia.
disimpulkan sebagai berikut. [7] Anthony Zuriman, 2013, ―A simple method for
1. Bentuk rangkaian yang sederhana untuk operating the three-phase induction motor on
mengoperasikan motor induksi 3-fasa hubungan single phase supply‖, International Journal of
delta pada sistem tenaga 1-fasa adalah dengan cara Engineering Trends and Technology (IJETT), Vol.
memasang kapasitor start dan kapasitor jalan seperti 5, No. 1, 2013, ISSN. 2231-5381, Seventh Sence
pada gambar 3 dengan menggunakan persamaan (14) Research Group, India, pp. 13-16.
untuk menentukan nilai kapasitor jalannya (Cr). [8] Badr M.A, Alolah A.I and Halim Abdul M.A, ―A
2. Motode yang dibuat dapat mengoperasikan motor capacitor start three phase induction motor‖, IEEE
induksi 3-fasa hubungan delta pada sistem tenaga 1- transaction on energy conversion, Vol. 10, No. 4,
fasa dengan baik hingga beban makasimal 66% dari December 1995, pp. 675-680.
beban nominal 3-fasanya dengan efisiensi yang [9] Grainger John J and Stevenson Jr. William D,
mendekati 100%. ―Power system analysis”, McGraw-Hill, Inc., New
York, 1994.
UCAPAN TERIMAKASIH [10] Huang H, Fuchs EF and White J.C, ―Optimal
placement of the run capacitor in single phase
Terimakaih kami ucapakan kepada semua pihak induction motor designs‖, IEEE transactions on
yang telah banyak membantu kelancaran penelitian ini energy conversion, Vol. 3, No. 3, Septermber
sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik, 1988, pp. 647-652.
terutama kepada semua mahasiswa, teknisi dan asisten [11] Lukitsch Walter J, Allen and Milwaukee,
Laboratorium Teknik Elektro Institut Teknologi Padang ―Selecting motor protection for plant and process
(ITP) yang telah aktif membantu. Tidak lupa saya automation‖, IEEE, No. 0-7803-4962-8198, 1998,
ucapkan pula banyak terimakasih kepada DIKTI yang pp. 1-6.
telah mendanai penelitian ini. [12] Pillay P and Brzezinski, ―Induction motor
performance when fed from single to three phase
converter‖, IEEE No. 90/CH 29.35-5/90/0000-
DAFTAR PUSTAKA 004., 1990.
[13] Scheda, F. A., 1985, ‖Operating 3-phase motors on
[1] Anthony Zuriman, Tumiran and Berahim Hamzah, 1-phase power ―, EC&M, January 1985, pp. 40-41.
―Kinerja pengoperasian motor induksi 3-fasa pada [14] Sen, P.C., “Principles of Electric Machines and
sistem tenaga 1-fasa dengan menggunakan Power Electronics”, John Wiley & Son, New
kapasitor‖, Journal Teknosain, Acreditation No. York, 1989, pp. 397-410.
ISSN: 1411-6162, Vol. 16. No. 1, January 2003, [15] Smith, Otto J., ―Large Low-Cost Single-phase
UGM Yogyakarta, 2003, pp.. 1-12. SemihexTM Motor ―, IEEE Trans. on Energy
Conversion, 14 (4), 1999, pp. 1353-1358.
.

32

978-602-70570-0-5

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai