Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Awalnya, teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan manusia. Kini teknologi
telah berkembang pesat dan semakin canggih sehingga terjadi penambahan fungsi teknologi
yang semakin memanjakan kehidupan manusia. Contohnya adalah media social.
Tak bisa dipungkiri lagi, kini media sosial sudah menjadi faktor penting interaksi antar
manusia. Khususnya kaum remaja. Ingat saja bagaimana sulitnya untuk berhubungan dengan
orang lain di luar kota, luar pulau, atau luar negeri beberapa tahun yang lalu. Tarif telepon
yang masih mahal atau surat yang membutuhkan waktu yang lama dalam pengiriman,
membuat orang, relasi, dan keluarga yang terpisah jauh akan sangat sulit untuk dihubungi.
Namun perkembangan teknologi yang pesat membuat berhubungan dengan orang lain
meskipun terpisah ribuan kilometer dan zona waktu yang berbeda pun menjadi semudah
membalikkan telapak tangan.
Namun dengan adanya media sosial ini, menjadikan seseorang terlalu terbuka akan dirinya di
hadapan orang lain atau pun dengan orang yang belum dikenalnya, khususnya para kaum
remaja. Di tambah lagi dengan munculnya smartphone yang menyediakan kebebasan ber-
social media dan provider yang menyediakan murahnya layanan social media. Hal ini jelas
mengakibatkan remaja melupakan akan batasan-batasan pergaulan yang seharusnya mereka
ketahui.
Di era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih,
penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan transportasi semakin lebih cepat dan
mudah. Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Fungsi internet bermacam-macam, dan salah
satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya. Jejaring sosial
merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software internet yang memungkinkan
penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala
yang besar. Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun
yang paling dikenal dan banyak diikuti remaja jaman sekarang adalah Facebook, Twitter,
Instagram, Path, Tumblr, dan situs jejaring sosial yang lainnya.
Dengan situs jejaring ini kita dapat memperluas pertemanan secara kekerabatan maupun
dengan masyarakat luas, bukan hanya dalam ruang lingkup lingkungan tempat tinggal saja
tetapi dari berbagai macam kalangan lingkungan maupun status sosial. Hal tersebut menjadi
suatu kaharusan bagi remaja untuk memilikinya. Media sosial bagi para remaja merupakan
hal yang penting tidak hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang mernarik tetapi juga
sudah menjadi lifestyle atau gaya hidup. Banyak pelajar yang tidak ingin dianggap jadul
karena tidak memiliki akun media sosial. Media sosial bagi para pelajar biasanya di gunakan
untuk mengekspresikan diri, berbagai segala tentang dirinya kepada banyak orang terutama
teman-teman dan media sosial juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk menghasilkan uang.
Kini sosial media sudah menjadi faktor penting interaksi bagi manusia. Namun dengan
adanya media sosial ini, menjadikan seseorang terlalu terbuka akan dirinnyadihadapan orang
lain ataupun dengan orang yang belum dikenalnya, khususnya para kaum remaja. Ditambah
lagi dengan munculnya smartphone yang menyediakan kebebasan bersosial media dan
provider yang menyediakan murahnya layanan sosial media. Hal ini jelas mengakibatkan
remaja melupakan akan batasan-batasan pergaulan yang seharusnya mereka ketahui.
Besarnya dampak media sosial tidak hanya memberikan dampak postif tetapi juga

Penelitian Tentang “Tingginya Tingkat Peranan Media Sosial Dikalangan Remaja 1


memberikan dampak negatif kepada manusia terutama dampaknya bagi interaksi sesama
manusia yang saat ini telah di pengaruhi media sosial. Media sosial sedikit demi sedikit
membawa kita ke suatu pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir kita. Media
sosial dapat membuat seseorang menjadi ketergantungan terhadap media sosial
Pola penggunaan media sosial oleh remaja dapat dipengaruhi oleh keluarga, lingkungan, dan
karakteristik individu remaja. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang
memberikan banyak pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan sosial anak. Remaja
atau anak yang memiliki latar belakang ekonomi menengah ke atas dapat dengan mudah
mengakses jejaring atau media sosial lainnya dengan menggunakan Handphone atau fasilitas
internet yang ada di rumah atau warung internet.Menjalin hubungan erat dan harmonis
dengan teman sebaya sangatlah penting pada masa remaja. Pengaruh teman sebaya pada
sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar daripada pengaruh keluarga.
Demikian halnya dengan media sosial , salah satu contohnya di dapat dari jejaring sosial yang
diperoleh remaja melalui teman sebaya dapat mempengaruhi pola penggunaan jejaring sosial
oleh remaja. Banyaknya fitur-fitur menarik dalam jejaring sosial/media sosial membuat
mereka cenderung malas dan kecanduan.. keadaan tersebut membuat mereka banyak waktu
yang terbuang dan aktivitas yang terganggu, seperti sekolah, belajar, makan, tidur,
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan membantu orangtua. Karena anak tersebut
terlalu lelah dengan kesenangan dalam jejaring/media sosial tersebut. Selain dampak negatif,
media/jejaring sosial juga memiliki manfaat yang dapat dirasakan oleh penggunanya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah diantaranya :
1. Apa pengertian dari media social ?
2. Bagaimana pola penggunaan media social dikalangan remaja ?
3. Bagaimana pengaruh positif media social pada interaksi remaja ?
4. Bagaimana pengaruh negatif media social pada interaksi remaja ?
5. Bagaimana cara mengatasi atau penyelesaian masalah agar remaja tidak diperbudak oleh
media social ?
6. Bagaimana bentuk persentase hasil penelitian tentang tingginya tingkat peranan media
social dikalangan remaja yang ada diderah sekitar kita ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan diantaranya :
1. Memberikan pemahaman tentang pengertian dari media social
2. Memberikan pemahaman tentang pola penggunaan media social dikalangan remaja
3. Memberikan pemahaman tentang pengaruh positif media social pada interaksi remaja
4. Memberikan pemahaman tentang pengaruh negatif media social pada interaksi remaja
5. Memberikan pemahaman tentang cara mengatasi atau penyelesaian masalah agar remaja
tidak diperbudak oleh media social
6. Memberikan pemahaman tentang bentuk persentase hasil penelitian tentang tingginya
tingkat peranan media social dikalangan remaja yang ada diderah sekitar kita

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis

Penelitian Tentang “Tingginya Tingkat Peranan Media Sosial Dikalangan Remaja 2


Bagi penulis, manfaat praktis yang diharapkan adalah bahwa seluruh tahapan penelitian
serta hasil penelitian yang diperoleh dapat memperluas wawasan dan sekaligus
memperoleh pengetahuan empirik mengenai Pengaruh Media Sosial Bagi Remaja. Bagi
pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian, penulis berharap manfaat hasil
penelitian dapat diterima dan bermanfaat.
2. Manfaat Akademis
Manfaat akademis yang diharapkan adalah bahwa hasil penelitian dapat dijadikan rujukan
bagi upaya untuk meminimalisasi pengaruh media sosial bagi remaja. dan berguna juga
untuk menjadi referensi bagi masyarakat yang melakukan kajian terhadap pengaruh social
media terhadap remaja.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Tentang “Tingginya Tingkat Peranan Media Sosial Dikalangan Remaja 3


A. Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan
dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling
umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi
Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi,
kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.
Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional
menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet.
Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi
kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam
waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut
tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan
dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian
cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar
terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena
kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa
konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki
media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran
dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media.
Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan
internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan
dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa
mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai
model content lainnya.

B. Pola Penggunaan Media Sosial Dikalangan Remaja


Media sosial seperti Facebook, Google, Twitter dan yang sejenisnya seakan sudah
menjadi suatu keharusan bagi remaja Indonesia untuk memilikinya. Bahkan jika tidak
memilikinya akan dianggap kurang pergaulan, cupu dan akan dikucilkan dari komunitasnya.
Tentu dengan adanya media sosial ini pasti mengakibatkan dampak yang positif maupun
dampak yang negatif
Di kalangan remaja saat ini, media sosial biasa digunakan sebagai tempat curhat dan
tempat untuk mencari teman-teman baru yang lebih banyak dan sangat cepat. Di media
sosial, remaja sering curhat tentang percintaan, kekeluargaan, perasaan, dan lain-lain. Contoh
salah satu media sosial yang sering digunakan remaja untuk mengeluarkan perasaannya
melalui tulisan adalah facebook.
Seperti dikutip dari The Next Web, tercatat dalam bulan September 2013 lalu, pengguna
aktif bulanan facebook kini sudah melewati angka 1,19 miliar akun. Dari angka tersebut, 874
juta pengguna di antaranya mengakses Facebook dari perangkat mobile. Pada bulan yang
sama, secara rata-rata Facebook diakses secara aktif oleh 728 juta pengguna per hari, dengan

Penelitian Tentang “Tingginya Tingkat Peranan Media Sosial Dikalangan Remaja 4


507 juta pengguna di antaranya merupakan pengakses Facebook dari ponsel dan tablet. Ini
berarti Facebook menikmati peningkatan jumlah pengguna sebanyak 18 persen untuk
pengguna aktif bulanan, 25 persen untuk pengguna aktif harian, dan 45 persen pengguna
mobile aktif bulanan. Indonesia merupakan negara yang menempati urutan kedua dunia
dalam penggunaan facebook. di media sosial, remaja dapat mendapat teman-teman baru baik
itu di dunia maya maupun di dunia nyata. Facebook juga sering digunakan remaja untuk
berbagi foto dengan teman-temannya
Selain itu, remaja sering menggunakan sosial media untuk mengupload foto, melihat foto,
dan mendwonload foto. Contoh media sosial yang digunakan remaja untuk berbagi foto
adalah instagram.
Pengguna Instagram telah mencapai lebih dari 200 juta. Angka itu naik dari sekitar 150
juta pengguna enam bulan sebelumnya, serta 100 juta pengguna sekitar satu tahun yang
lalu. Ini berarti Instagram mengalami pertumbuhan pengguna sekitar 100 persen sepanjang
tahun lalu. Adapun angka 200 juta tersebut mengacu pada jumlah pengguna aktif
bulanan. Sebagaimana dilaporkan oleh Cnet, perusahaan yang dimiliki oleh media sosial
Facebook ini juga menjelaskan bahwa para penggunanya telah mengunggah lebih dari 20
miliar foto. Para remaja sering mengabadikan moment-moment penting dengan kamera
handphone mereka, lalu mereka upload ke media sosial, agar teman-teman maya mereka tahu
bahwa dia sedang di suatu tempat atau sedang melakukan sesuatu hal.Pengalaman
membuktikan bahwa remaja yang sering mengungkapkan perasaannya di media sosial, baik
itu perasaan marah, sedih, ataupun bahagia, mereka akan saling sindir dan bahkan akan
memperburuk keadaan.

C. Pengaruh Positif Media Social Pada Interaksi Remaja


Adapun dampak positif penggunaan media social diantaranya :
1. Memudahkan untuk berinteraksi dengan orang banyak. Lewat media sosial, anda dapat
mengatur langkah dan strategi anda tanpa takut terlihat seperti seekor cacing kepanasan
lagi. Komunikasi lebih mudah mengalir dibandingkan saat anda berbicara langsung.
2. Remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang
mereka jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan
balik satu sama lain.
3. Situs jejaring social membuat remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati,
misalnya memberi perhatian saat ada teman mereka yang ulang tahun, mengomentari
foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat
bertemu secara fisik.
4. Membantu remaja dalam pengapresiasian diri
5. Jarak dan Waktu bukan masalah. Di era media sosial seperti sekarang ini, hubungan
jarak jauh atau long distance bukan lagi halangan besar (meskipun tetap sulit). Anda
tidak lagi harus mengirim surat tiap minggu kepada pasangan anda yang sedang bekerja
di luar kota atau luar negeri karena media sosial sudah menghilangkan batasan jarak dan
waktu bagi anda yang harus membina hubungan jarak jauh.
6. Media pertukaran data : dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world
wide web : jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling
bertukar informasi dengan cepat dan murah.
7. Mempermudah para remaja mengkonsultasikan pelajaran dan tugas-tugas mereka yang
belum mereka mengerti
8. Kemudahan memperoleh informasi : kemudahan untuk memperoleh informasi yang ada
di internet banyak membantu manusia sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.

Penelitian Tentang “Tingginya Tingkat Peranan Media Sosial Dikalangan Remaja 5


Selain itu internet juga bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan,
kebudayaan, dan lain-lain.

D. Pengaruh Negatif Media Social Pada Interaksi Remaja


Adapun dampak positif penggunaan media social diantaranya :
1. Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat
pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di
dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk beluk berkomunikasi di kehidupan nyata,
seperti bahas tubuh dan nada suara, menjadi berkurang.
2. Situs jejaring social akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri.
Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan
menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang
berempati di dunia nyata.
3. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di jejaring social. Hal ini
akan membuat mereka semakin sulit membedakan anatara berkomunikasi di situs
jejaring social dan dunia nyata.
4. Menurunnya prestasi remaja di sekolah. Kebanyakan para remaja yang telah
menggunakan media sosial, lebih banyak menggunakan waktunya untuk berkomunikasi
di media sosial dibandingkan belajar dirumah
5. Kemungkinan besar remaja menjadi unsur penculikan. Hal ini sedang marak-maraknya
terjadi, yaitu kasus penculikan remaja.
6. Mudahnya akses jaringan pornografi akan membuat rusaknya moral dan tingkah laku
remaja sebagai pelajar. Mudahnya akses media sosial ternyata juga mempermudah
remaja untuk mengakses jaringan pornografi.
7. Kurangnya sopan santun remaja saat ini. Dengan adanya media sosial, semakin banyak
para remaja yang menggunakan bahasa yang tidak sepantasnya. Dan bagi remaja yang
masih polos, tentu akan menganggap bahwa bahasa tersebut adalah bahasa modern anak
zaman sekarang

E. Cara Mengatasi Atau Penyelesaian Masalah Agar Remaja Tidak Diperbudak Oleh
Media Social
Maraknya hal-hal negatif yang terjadi di media sosial, yang menjadikan remaja sebagai
korban utama dari hal-hal negatif tersebut. Untuk itu semestinya para remaja dituntut untuk
mengetahui batasan-batasan dalam berkomunikasi di media sosial. Orang tua dan Para Guru
pun patutnya mampu menjadi faktor utama yang berperan dalam memberikan batasan-
batasan remaja akan media sosial. Peran orang tua sangatlah penting, walau orang tua tidak
menggunakan media sosial, tetapi orang tua harus lebih menjaga lingkungan dan pergaulan
anak-anaknya dibantu dengan sahabat-sahabat terdekatnya sehingga jika ada perilaku dari
anaknya tersebut berbeda, maka orang tua harus tanggap dan mencoba menghubungi sahabat
terdekatnya.
Mungkin bagi orang tua yang belum mengerti tentang teknologi internet,
mempelajarinya merupakan tantangan tersendiri. Tetapi, agar dapat memantau anaknnya,
sedikitnya para orang tua harus mengerti tentang internet. Belajarlah tentang bagaimana
menggunakan email, chating atau memiliki akun media sosial. Dengan mengetahuinya, para
orang tua juga dapat mengajari anaknya tentang hal ini. Bahkan orang tua dapat menjadi
teman anaknya dimedia sosial, sehingga bisa sekaligus memantau setiap update yang
dilakukan anaknya di media sosial. Orang tua juga seharusnya memberitahukan tentang
bahaya yang mengintai dalam penggunaan media sosial. Orang tua harus mengingatkan

Penelitian Tentang “Tingginya Tingkat Peranan Media Sosial Dikalangan Remaja 6


anakya bahwa walaupun media sosial menarik, mereka harus mewaspadai bahaya media
sosial. Salah satu caranya adalah dengan mengingatkan agar mereka tidak memberitahukan
data pribadi secara lengkap kepada orang yang baru dikenal dan jangan mencantumkannya
dalam profil pribadi. Peran orang tua selanjutnya adalah memberitahukan anaknya agar tidak
menerima semua orang yang ingin menjadi teman dalam situs media sosialnya.
Para orang tua juga tidak boleh membiarkan anaknya mengakses internet tanpa
pantauan secara langsung. Para orang tua yang meletakkan komputer dengan akses internet
pada kamar anaknya merupakan kesalahan besar yang dilakukan orang tua. Anak yang belum
mengerti sepenuhnya tentang bahaya media sosial, dapat secara diam-diam mengaksesnya
tanpa sepengetahuan orang tuanya. Di kamar tidur, anak dapat secara bebas mengakses media
sosial tanpa diketahui. Untuk mengurangi akibat hal ini, sebaiknya komputer diletakkan pada
tempat yang ramai, misalnya di ruang keluarga.
Tidaklah penting untuk memiliki teman yang banyak di dunia maya. Karena jika ada
orang asing diterima sebagai teman media sosial, maka orang asing ini dapat lebih mudah
mengakses profil dan berbagai informasi para kaum remaja. Para remaja tidak boleh pula
telalu akrab dengan teman di internet atau bahkan menjalin hubungan yang serius hanya
karena tertarik pada wajahnya, keahliannya atau hal lain yang belum tentu benar. Memiliki
teman di dunia nyata jauh lebih terjamin dibanding berteman dengan orang yang muungkin
menyembunyikan identitas aslinya di dunia maya.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua sebagai langkah untuk menjaga
anak-anak mereka dari dampak negatif situs jejaring sosial, di antaranya adalah sebagai
berikut:
1. Berupaya belajar tentang internet serta situs jejaring sosial yang ada di internet tersebut.
Hal ini perlu dilakukan agar setidaknya para orang tua mengetahui seperti apa teknologi
sekarang ini, dan bisa mengawasi anaknya pada saat berselancar di internet
2. Beritahukan tentang bahaya yang mengintai dalam penggunaan situs jejaring sosial. Hal
ini akan membuat anak menjadi lebih berhati-hati dalam menggunakan jejaring sosial
tersebut, dan mengerti batasan-batasannya
3. Sebisanya dampingi anak saat berselancar di dunia maya, terlebih pada saat anak tersebut
membuka situs jejaring sosial.
4. Tidak memberikan telepon seluler yang dapat mengakses internet pada anak yang belum
cukup umur.
5. Mengetahui masalahnya
Bagi sebagian orang saat merasa gundah dan gelisah akan berkurang jika, berinteraksi
dengan media sosial. Masalah seperti ini yang harus ditemukan dan menggantikan dengan
hal lain yang lebih positif lagi
6. Ubah pola kebiasaan online
Jika kebiasaan para kalangan remaja menghabiskan waktu seharian untuk online di media
sosial yang belum tentu arahnya, maka kita harus mulai merubah kebiasaan itu dengan
membuat pola baru dimana misalnya, membaca email sebagai prioritas, dilanjutkan
dengan membaca informasi berita setelah itu kita harus mulai berani untuk tidak
melakukan hal-hal yang tidak menjadi prioritas, namun aturan yang dibuat itu harus
dipatuhi
7. Atur ulang jadwal rutinitas
Biasanya para remaja yang kecanduan di media sosial tidak mempunyai jadwal yang
teratur dalam kesehariannya. Oleh karena itu, para remaja harus mulai mengatur ulang
jadwal rutinitasnya dengan baik dan seimbang, antara kewajiban dan hak
Sedangkan pada guru disekolah, juga memiliki beberapa hal yang perlu dilakukan agar sang
siswa mengerti batasan-batasan sosial media.

Penelitian Tentang “Tingginya Tingkat Peranan Media Sosial Dikalangan Remaja 7


1. Memberikan Pemahaman kepada Siswa Tentang Bahaya Situs Jejaring Sosial
2. Mengawasi Siswa dalam Berinternet atau Berjejaring Sosial

BAB III
METOLOGI
A. Tempat dan Waktu Pengisian
Pengisian kuisioner ini diambil pada:
Hari, Tanggal :
Jumlah sampel : 15 Remaja
Subjek sampel : Pelajar tingkat SMP, SMA, dan MAHASISWA

B. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Popolasi
Populasi dalam penelitian ini termasuk populasi terbatas. Populasi dalam penelitian
ini adalah beberapa remaja dari tingkat SMP, SMA, dan MAHASISWA.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel acak
(random sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang setiap anggota
populasinya memiliki kesempatan sama untuk menjadi anggota sampel. dan teknik
sampel terstratifikasi (stratified sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang
digunakan pada sampel apabila terdiri atas beberapa tingkat. Pembagian sampel dari
tiap-tiap tingkatan mulai dari SMP, SMA, dan Mahasiswa sebagai berikut.
SMP = 5 orang
SMA = 5 orang

Penelitian Tentang “Tingginya Tingkat Peranan Media Sosial Dikalangan Remaja 8


MAHASISWA = 5 orang
------------- +
Jumlah = 15 orang
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk ke dalam Eksplanasi. Eksplanasi adalah tehnik
pengumpulan data dengan menggunakan angket/kuesioner.
D. Sumber Data
Sumber data kami adalah beberapa remaja mulai dari tingkat SMP, SMA, dan
Mahasiswa yang kami ambil sampel adalah 15 remaja.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan penelitian, seperti data
yang di peroleh dari angket/kuesioner yang dibagikan langsung dengan objek penelitian.

F. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data kuantitatif dilakukan melalui proses editing, coding, dan tabulating.

BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN

Dari populasi remaja yang berjumlah 15 orang dapat dihitung jumlah dan presentasi pada tiap-tiap
soal kuesioner.

JAWABAN
SMP SMA PERGURUAN TINGGI
NO PERTANYAAN BISA BISA BISA
YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
JADI JADI JADI
1 Apakah Anda pengguna media
sosial (Facebook, BBM,
Twitter, Path, Instagram, atau
yang lainnya) ?
2 Apakah media sosial penting
bagi Anda ?
3 Apakah semua orang harus
mempunyai media sosial?
4 Apakah media sosial
membantu kehidupan sosial
Anda?
5 Apakah media sosial
menganggu kegiatan belajar
siswa / mahasiswa?
6 Apakah Anda setiap hari selalu
membuka media sosial anda?
7 Apakah Anda banyak

Penelitian Tentang “Tingginya Tingkat Peranan Media Sosial Dikalangan Remaja 9


menghabiskan waktu untuk
bermain media sosial?
8 Apakah Anda selalu
melakukan aktivitas anda
sambil menggunakan media
sosial?
9 Apakah Anda pernah merasa
bosan menggunakan media
sosial?
10 Apakah Anda pernah berfikir
untuk berhenti bermain media
sosial?
11 Apa Anda bisa disebut sebagai
pecandu media sosial?
12 Apakah Anda merasa lebih
asik dengan media sosial dari
pada kehidupan nyata?
13 Apakah Anda sering
mengunggah foto/video ke
media sosial mengenai tempat
yang sedang anda kunjungi ?
14 Apakah anda sering update di
sosmed pada saat anda bangun
pagi ?
15 Apakah anda sering galau jika
anda tidak membuka sosmed
dalam sehari ?
Total

Grafiknya :

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tak bisa dipungkiri lagi, kini media sosial sudah menjadi faktor penting interaksi antar
manusia. Khususnya kaum remaja. Namun dengan adanya media sosial ini, menjadikan
seseorang terlalu terbuka akan dirinya di hadapan orang lain atau pun dengan orang yang
belum dikenalnya, khususnya para kaum remaja. Di tambah lagi dengan munculnya

Penelitian Tentang “Tingginya Tingkat Peranan Media Sosial Dikalangan Remaja 10


smartphone yang menyediakan kebebasan ber-social media dan provider yang menyediakan
murahnya layanan social media
Media sosial adalah salah satu perkembangan teknologi yang memiliki andil besar dalam
memberikan kemudahan bagi manusia untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.Namun
terkadang komunikasi di jejaring sosial ini dapat menjadi momok menakutkan bagi sebagian
remaja. Penyalahgunaan Medial sosial itulah yang menjadikan hal tersebut bumerang dalam
kehidupannya khususnya remaja.
Namun, bagaimana pun juga, media sosial tetap saja memiliki dampak positif dan
negatifnya, tergantung bagaimana kita selaku pelajar memaknai penggunaan media sosial
tersbut. Peran orang tua dan para guru di sekolah sangat diharapkan untuk membantu remaja
dalam membatasi diri dalam media sosial.

B. Saran
Seperti yang telah kita ketahui, jejaring sosial memiliki dampak positif dan negatif
tersendiri dalam penggunaannya. Kita sebagai remaja, harus pandai-pandai dalam memilah-
milah bagaimana penggunaan jejaring sosial yang baik dan benar supaya kita tidak
terjerumus ke hal-hal yang negatif. Jejaring sosial harus dimanfaatkan secara baik dan benar.
Apabila itu dimanfaatkan dengan benar, maka banyak juga dampak positif yang bisa kita
dapat. Kita juga dapat mengatur pola kegiatan kita, sehingga dapat lebih bermanfaat dan tidak
membuang-buang waktu percuma dengan hal-hal yang kurang penting. Kita sebagai seorang
remaja memilikki tugas utama yaitu belajar. Oleh sebab itu, kita tidak boleh meninggalkan
tugas utama kita karena hal itu sangat bermanfaat bagi kita di masa depan. Memang tidak ada
larangan tertulis yang melarang kita untuk mengakses atau bermain di jejaring sosial, namun
alangkah baiknya jika kita bisa melakukan hal yang lebih bermanfaat. Orang tua seharusnya
juga dapat berperan aktif dalam menentukan masa depan kita. Orang tua dapat melakukan
pengawasan dan membimbing putra-putrinya dengan adanya dampak-dampak dari jejaring
sosial. Dengan adanya bimbingan dari orang tua maka akan mengurangi dampak-dampak
negatif.

DAFTAR PUSTAKA

Ahlan. 2011. “Solusi Pencegahan Dampak Negatif.” http://ahlan-kurniawan.blogspot.com,


diakses 8 september 2014.
Alvin. 2014. “Jumlah Pengguna Instagram.” http://www.merdeka.com, diakses 8 september
2014.

Penelitian Tentang “Tingginya Tingkat Peranan Media Sosial Dikalangan Remaja 11


Eko, Listiyono. 2013. “Pengaruh Media Sosial Bagi Dunia
Remaja.” http://ekolistiyono.my.id, diakses 10 september 2014.
Fadhli. 2013. “Dampak Mesia Sosial Terhadap Kalangan
Remaja.” http://tscumum2011.blogspot.com, diakses 7 September 2014.
Harianti. 2013. “Data Jumlah Pengguna Media Sosial Di Indonesia.” http://harianti.com,
diakses 5 september 2014.
Jessica. 2013. “Dampak Dari Media Sosial.” http://tikomjessicadevina.blogspot.com, diakses
2 september 2014.
Lukman. 2009. “Dampak Media Sosial.” http://lumansupra.wordpress.com, diakses 9
september 2014.
Refri. 2013. “Mengatasi Dampak Media Sosial.” http://refrisavitri.blogspot.com, diakses 10
september 2014.
Sedulur. 2012. “Macam-Macam Jejaring Sosial Sosial.” http://sedulur-kabeh.blogspot.com,
diakses 1 september 2014.
Selvi. 2013. “Solusi Untuk Mengatasi Dampak Media Sosial.” http://muda.kompasiana.com,
diakses 9 september 2014.
Wahyu. 2013. “Dampak Terhadap Media Sosial.” http://wahyufianlagi.blogspot.com, diakses
10 September 2014.
Zukhria. 2013. “Dampak Positif Dan Negatif Media
Sosial.” http://dampakpositifdannegatifsitus.blogspot.com, diakses 7 september 2014.

Penelitian Tentang “Tingginya Tingkat Peranan Media Sosial Dikalangan Remaja 12

Anda mungkin juga menyukai