Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
0
0
Rate This
Konsep Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Philip Kotler, 1995). Sedangkan menurut
Wiliam J. Stanton (1978) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-
kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan
konsumen.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran sebagai suatu sistem dari
kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, sehingga konsumen mendapatkan kebutuhan
dan keinginan serta kepuasan.
Dalam melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran yang efisien, efektif dan bertanggung
jawab serta dapat berpedoman pada salah satu filosofi pemasaran. Ada lima filosofi
pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya
(Philip Kotler, 2000), yaitu:
a) Konsep Berwawasan Produksi.
Konsep berwawasan produksi berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang
mudah didapat dan murah harganya.
b) Konsep Berwawasan Produk.
Konsep berwawasan produk berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang
menawarkan mutu, kinerja terbaik, atau hal-hal inovatif lainnya.
c) Konsep Berwawasan Menjual.
Konsep berwawasan menjual berpendapat bahwa konsumen dibiarkan saja, konsumen
tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah cukup, artinya konsumen enggan
membeli dan harus didorong supaya membeli, serta perusahaan mempunyai banyak cara
promosi dan penjualan yang efektif untuk merangsang pembeli.
d) Konsep Berwawasan Pemasaran.
Konsep berwawasan pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada
saingannya.
William J. Stanton, menyatakan bahwa konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis
yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan
sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah
perusahaan dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan. Sebagai falsafah bisnis,
konsep pemasaran tersebut disusun dengan memasukkan tiga elemen pokok, yaitu:
1. Orientasi konsumen/pasar/pembeli.
2. Volume penjualan yang menguntungkan.
3. Koordinasi dan integrasi seluruhan kegiatan pemasaran.
Konsep berwawasan menjual memandang mulai dari dalam ke luar, mulai dengan pabrik,
memutuskan perhatian pada produk yang ada dan membutuhkan penjualan serta promosi
untuk menghasilkan penjualan yang menguntungkan.
Pengertian Penjualan
Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana
strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pemebeli,
guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba (Marwan, 1991). Penjualan
merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba
serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik
mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasikan. Menurut Winardi
(1982), penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda. Dari penjelasan tersebut
dalam memindahkan atau mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-orang yang
bekerja dibidang penjualan seperti pelaksnaan dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil
pemasaran.
Apabila volume penjualan dirasakan cukup besar sesuai dengan yang diinginkan serta
cukup mantap, maka umumnya perusahaan menurunkan kegiatan promosi atau sekedar
mempertahankannya. Meskipun demikian seringkali perusahaan dalam menurunkan
kegiatan promosi diikuti pula oleh penurunan penjualan. Hal ini disebabkan oleh karena
beberapa kemungkinan, misalnya penurunan promosi tersebut perlu ditinjau kembali.
Peninjauan tentang keputusan promosi tersebut hendaknya dilakukan dalam skop yang
luas, dengan demikian penyajian penetapan kebijakan promosi yang kurang tepat dapat
dihindarkan.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Penjualan
Dalam praktek, kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
(Swastha dan Irawan, 1990).
1. Kondisi dan Kemampuan Penjual.
Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa itu
pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli
sebagai pihak kedua. Disini penjual harus dapat menyakinkan kepada pembelinya agar
dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan.untuk maksud tersebut
penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yakni:
a. Jenis dan karakteristik barang yang di tawarkan.
b. Harga produk.
c. Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan sesudah penjualan,
garansi dan sebagainya.
2. Kondisi Pasar.
Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan,
dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar
yang perlu di perhatikan adalah:
a. Jems pasarnya
b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
c. Daya belinya
d. Frekuensi pembelian
e. Keinginan dan kebutuhan
3. Modal.
Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum
dikenal oleh calon pembeli, atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Dalam
keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan dulu membawa barangnya ketempat
pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha,
seperti: alat transport, tempat peragaan baik didalam perusahaan maupun di luar
perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila
penjualan memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk itu.
5. Faktor lain.
Faktor-faktor lain, seperti: periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering
mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana
yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat
dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil,
kegiatan ini lebih jarang dilakukan.
Ada pengusaha yang berpegangan pada suatu prinsip bahwa “paling penting membuat
barang yang baik”. Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan, maka diharapkan pembeli
akan kembali membeli lagi barang yang sama. Namun, sebelum pembelian dilakukan,
sering pembeli harus dirangsang daya tariknya, misalnya dengan memberikan bungkus
yang menarik atau dengan cara promosi lainnya.
Promosi Penjualan
Menurut Basu Swastha. (1999) Istilah penjualan sering digunakan secara sinonim
dengan istilah promosi meskipun yang dimaksud promosi. Penjualan hanya meliputi
kegiatan pemindahan barang/jasa atau penggunaan penjual saja, dan tidak terdapat
kegiatan periklanan atau kegiatan lain yang ditujukan untuk mendorong permintaan.
Jadi, penjualan hanya merupakan bagian dari kegiatan promosi.
Sedangkan menurut Indriyo G. (1994) promosi penjualan adalah merupakan kegiatan
perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga
konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan
pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
Menurut Lamb, Hair dan McDaniel (2001) promosi penjualan adalah kegiatan
komunikasi pemasaran, selain dari pada periklanan, penjualan pribadi, dan hubungan
masyarakat, dimana insentif jangka pendek memotivasi konsumen dan anggota saluran
distribusi untuk membeli barang atau jasa dengan segera, baik dengan harga yang
rendah atau dengan menaikkan nilai tambah.
Promosi penjualan terdiri dari kumpulan kiat insentif yang berbeda-beda, kebanyakan
berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian yang lebih cepat dan/atau
lebih besar dari suatu produk/jasa tertentu oleh konsumen atau pelanggan tersebut
(Kotler, 2000).
Menurut Teguh Budianto dan Fandy C. (1997) promosi penjualan alat promosi yang
merupakan perangsang bagi konsumen untuk segera melakukan pembelian, umumnya
bersifat jangka pendek. Promosi penjualan dapat bersifat individu maupun non individu.
Tingkat Penjualan
Volume penjualan dapat dijabarkan sebagai umpan balik dari kegiatan pemasaran yang
dilaksanakan oleh perusahaan. Penjualan mempunyai pengertian yang bermacam-macam
tergantung pada lingkup permasalahan yang sedang dibahas. Menurut Kotler dan
Amstrong (1998), penjualan dalam lingkup kegiatan, sering disalah artikan dengan
pengertian pemasaran. Penjualan dalam lingkup ini lebih berarti tindakan menjual barang
atau jasa. Kegiatan pemasaran adalah penjualan dalam lingkup hasil atau pendapatan
berarti penilaian atas penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode.
Menurut Swastha dan Irawan (2000), permintaan pasar dapat diukur dengan
menggunakan volume fisik maupun volume rupiah. Berdasarkan pendapat Swastha dan
Irawan tersebut, pengukuran volume penjualan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
didasarkan jumlah unit produk yang terjual dan didasarkan pada nilai produk yang terjual
(omzet penjualan). Volume penjualan yang diukur berdasarkan unit produk yang terjual,
yaitu jumlah unit penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode tertentu, sedangkan
nilai produk yang terjual (omzet penjualan), yaitu jumlah nilai penjualan nyata
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam penelitian ini pengukuran volume
penjualan didasarkan pada jumlah unit produk yang terjual.
2. Selera konsumen.
Selera konsumen tidaklah tetap dan dia dapat berubah setiap saat, bilamana selera
konsumen terhadap barang-barang yang kita perjualkan berubah maka volume penjualan
akan menurun.
tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-
kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan
pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-
mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap
upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen
adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen
disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai
produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu
saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara
keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara
yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor
lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan
akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
Sistem Pemasaran
Pengertian Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling
berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran
adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan
faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu
organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa
dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan
manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
STRATEGI PEMASARAN
Pengertian Strategi Pemasaran
bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan
dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin,
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan
kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
B. Macam-Macam Strategi Pemasaran
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
C. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok- kelompok
pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa
a. Dapat diukur
b.Dapat dicapai
e. Dapat dilaksanakan
Submit