Anda di halaman 1dari 10

EFEKTIFITAS TEH DAUN KELOR TERHADAP PENURUNAN

GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI


PUSKESMAS NGAWEN

PROPSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Keperawatan ( S-1 )

Oleh
Eko Sugiyono
NIM. E520173354

PEMBIMBING :
1. INDANAH, M.Kep.Ners.Sp.Kep.An
2. UMI FARIDAH, S.Kep,Ns.,MNS

JURUSAN S 1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
KUDUS
2018
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu jenis penyakit degenerative

yang mengalami peningkatan setiap tahun di negara-negara seluruh dunia.

Menurut Internasional of Diabetic Ferderation (IDF, 2015) tingkat

prevalensi global penderita DM pada gara menempati urutan ke 7 dengan

penderita DM sejumlah 8,5 juta penderita setelah Cina, India dan Amerika

Serikat, Br Tazil, Rusia, Mexico (Bingham etal. American Diabetes

Assosiation, 2015).

Diabetes Melitus atau juga disebut Diabetes merupakan penyakit

gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak dapat menggunakan

insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang

mengatur keseimbangan kadar gula darah. Akibatnya terjadi peningkatan

glukosa dalam darah (hiperglikemia) (Infodatin, 2013).

Berdasarkan perolehan data International Diabetes Federation (2014)

bahwa prevalensi angka penderita Diabetes Mellitus (DM) pada tahun 2011

adalah 366 juta penderita dan mengalami peningkatan pada tahun 2013

menjadi 382 juta penderita dengan muncul dugaan bahwa 46% dari penderita

tidak menyadari bahwa dirinya telah terkondisikan mengidap Diabetes

Mellitus (DM). Secara estimasi dari tahun 2013 hingga tahun 2035 prevalensi

penderita akan mencapai 592 juta penderita atau akan mengalami peningkatan
sebesar 55% (Canivell & Gomis, 2014; International Diabetes Federation,

2014).

Melihat pola pertumbuhan penduduk dunia saat ini diperkirakan pada

tahun 2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk berusia diatas 20 tahun

menderita Diabetes Millitus. Bila asumsi prevalensi Diabetes Mellitus sebesar

2 persen maka akan didapatkan 3,56 Juta pasien Diabetes Mellitus. Jumlah

tersebut merupakan jumlah yang cukup besar untuk ditangani oleh para ahli

Diabetes Mellitus. Angka tersebut akan cenderung meningkat terus seiring

dengan tingkat pertumbuhan ekonomi. Seiring dengan kondisi tersebut maka

biaya pengelolaan Diabetes Mellitus akan sangat menjadi mahal karena

biasanya akan terjadi berbagai komplikasi . Salah satu cara untuk menekan

mahalnya biaya tersebut adalah dengan melakukan diagosis dini, melakukan

pencegahan komplikasi baik dengan obat medis ataupun dengan obat

tradisional atau obat alam (Yunir, 2010).

Kegiatan pencegahan terhadap komplikasi DM menjadi penekanan dalam

program penatalaksanaan DM. salah satu upaya untuk mencegah terjadinya

kompliasi adalah dengan melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin.

Pemeriksaan ini sangat umum dilakukan karena harganya sangat terjangkau

dan mudah untuk dilakukan dalam rangka melakukan pemantauan dan

pengendalian kadar gula darah (Perkeni, 2011).

Penatalaksanaan pengendalian kadar gula darah dapat dilakukan dengan

mengkonsumsi obat-obat medis yang diresepkan oleh dokter medis dan juga

dengan mengkonsumsi beberapa obat tradisional atau alami (Krisnadi, 2015).

Obat-obat pengendali kadar gula darah baik obat kimia maupun obat
tradisional sering juga disebut dengan antihiperglikemi. Obat ini bekerja di

dalam tubuh dengan tujuan menurunkan kadar gula darah yang melebihi

normal pada penderita DM (Tarwoto, 2012).

Salah satu tanamam yang pada beberapa tahun ini mulai dikembangkan

sebagai obat adalah kelor yang dalam bahasa latin disebut Moringa Oleifera

(MO). Tanaman ini miliki nilai gizi tinggi karena mengandung protein,

vitamin dan mineral. Berbagai bagian dari tanaman Kelor seperti daun,

akar, biji, kulit kayu, buah, bunga dan polong dewasa, bertindak sebagai

stimulan jantung dan peredaran darah, memiliki anti-tumor, anti-piretik, anti-

epilepsi, anti-inflamasi, anti-ulcer, anti-spasmodic, diuretik, anti-hipertensi,

menurunkan kolesterol, antioksidan, anti-diabetik, hepatoprotektif, anti-

bakteri dan anti-jamur. Saat ini Kelor sedang diteliti untuk digunakan

dalam pengobatan berbagai penyakit dalam sistem kedokteran, khususnya

di Asia (Krisnadi, 2015).

Diabetes terjadi ketika tubuh manusia tidak memproduksi atau

menggunakan insulin, suatu hormon yang diperlukan untuk mengubah gula,

pati, dan makanan lainnya menjadi energi. Para peneliti baru-baru ini

melaporkan bahwa vitamin D sangat penting untuk sel-sel islet dalam

pankreas untuk dapat mensekresikan insulin dengan benar. Penelitian

telah menunjukkan bahwa individu dengan tingkat vitamin D paling

rendah dalam darahnya, mengalami masalah dalam penanganan gula dan

memiliki risiko lebih besar terkena diabetes. Tubuh membutuhkan kalsium

untuk memproses vitamin D. Selain itu magnesium dan vitamin B 6 sangat

dibutuhkan dalam proses metabolisme glikogen. Daun Kelor mengandung


kalsium 17 kali lebih banyak dibandingkan susu dan juga mengandung

megnaesium dan vitamin B 6. Kelor juga merupakan sumber yang kaya

asam askorbat yang membantu dalam sekresi insulin.(Krisnadi, 2015).

Kabuaten Blora pada beberapa tahun terakir mulai mengembangkan

tanaman Kelor sebagai salah satu komoditi unggulan di wilayahnya. Komoditi

Kelor berupa ekstrak yang berbentuk kapsul, serbuk maupun larutan. Ekstrak

yang sering digunakan adalah jenis sedu atau teh. Meskipun teh daun Kelor

sudah tersedia akan tetapi karena masyarakat belum familiar dengan kasiat

yang terkandung didalamnya sebagai antidiabetik maka teh ini sangat jarang

dokonsumsi. Terlabih lagi oleh para penderita DM di wilayah Puskesmas

Ngawen Kabupaten Blora. Pengobatan dan pengendalian gula darah di

Puskesmas Ngawen hanya sebatas pada penggunaan obat kimia sebagai

antidiabetik.

Menurut data Simpus Puskesmas Ngawen tahun 2018 didapatkan 42 orang

pasien DM dengan kadar gula darah tidak terkontrol selama bulan Januari

sampai bulan Mei 2018. Rata-rata dkadar gula darah sewaktu di atas 180

mg/dl dengan keluhan kesemutan pada kaki dan tangan, pusing, sering

kencing, badan terasa cepat capek. Hasil wawancara ketika pasien datang ke

Puskesmas 16 pasien mengatakan belum pernah mencoba teh daun Kelor,

selama ini untuk obat gula hanya mengkonsumsi obat yang dibrikan oleh

Dokter Puskesmas. Sebagian besar pasien ingin mencoba untuk

mengkonsumsi teh daun Kelor karena selama ini hanya mengkonsumsi obat

kimia dan belum ada perubahan yang bagus dalam menangani penyakitnya.
B. Rumusan Masalah Penelitian

Diabetes terjadi ketika tubuh manusia tidak memproduksi atau

menggunakan insulin, suatu hormon yang diperlukan untuk mengubah gula,

pati, dan makanan lainnya menjadi energi. Para peneliti baru-baru ini

melaporkan bahwa vitamin D sangat penting untuk sel-sel islet dalam

pankreas untuk dapat mensekresikan insulin dengan benar. Penelitian

telah menunjukkan bahwa individu dengan tingkat vitamin D paling

rendah dalam darahnya, mengalami masalah dalam penanganan gula dan

memiliki risiko lebih besar terkena diabetes. Tubuh membutuhkan kalsium

untuk memproses vitamin D. Selain itu magnesium dan vitamin B 6 sangat

dibutuhkan dalam proses metabolisme glikogen. Daun Kelor mengandung

kalsium 17 kali lebih banyak dibandingkan susu dan juga mengandung

megnaesium dan vitamin B 6. Kelor juga merupakan sumber yang kaya

asam askorbat yang membantu dalam sekresi insulin.

Menurut data Simpus Puskesmas Ngawen tahun 2018 didapatkan 42 orang

pasien DM dengan kadar gula darah tidak terkontrol selama bulan Januari

sampai bulan Mei 2018. Rata-rata dkadar gula darah sewaktu di atas 180

mg/dl dengan keluhan kesemutan pada kaki dan tangan, pusing, sering

kencing, badan terasa cepat capek. Hasil wawancara ketika pasien datang ke

Puskesmas 16 pasien mengatakan belum pernah mencoba teh daun Kelor,

selama ini untuk obat gula hanya mengkonsumsi obat yang dibrikan oleh

Dokter Puskesmas. Sebagian besar pasien ingin mencoba untuk

mengkonsumsi teh daun Kelor karena selama ini hanya mengkonsumsi obat

kimia dan belum ada perubahan yang bagus dalam menangani penyakitnya.
Berdasarkan uraian di atas maka masalah penelitiannya adalah bagaimanakah

efektifitas teh daun kelor dalam menurunkan gula darah pada pasien diabetes

mellitus di Puskesmas Ngawen ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui efektifitas teh daun kelor terhadap penurunan gula

darah pada pasien diabetes mellitus di Puskesmas Ngawen

2. Tujuan Khusus

a. Untuk Mengidentifikasi karakteristik pasien DM di Puskesmas

Ngawen

b. Untuk mengidentifikasi hasil pemeriksaan gula darah pasien DM di

Puskemas Ngawen

c. Untuk mengetahui efektifitas teh daun kelor terhadap penurunan gula

darah pasien diabetes mellitus di Puskesmas Ngawen

D. Ruang Lingkup Penelitian

Peneltian ini dilakukan di wilayah Puskemas Ngawen Kabupaten Blora.

Bidang keilmuan yang menjadi dasar penelitian adalah ilmu keperawatan

medikal bedah, metodologi yang akan digunakan dengan metode quasi

eksperimen dengan waktu penelitian dimulai pada bulan September sampai

dengan November 2018.


E. Manfaaat

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebahai bahan acuan dalam

pembelajaran bidang ilmu keperawatan medikal bedah khususnya materi

diabetes mellitus.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat tentang salah satu cara mengendalikan gula darah dengan

tanaman obat yang tersedia dalam bentuk ekstrak khusunya pasien DM di

wilayah Puskesmas Ngawen.

F. Keaslian Penelitian

Judul Variabel Nama peneliti Tahun penelitian


Pengaruh pemberian Glukosa darah post- Novi luthfiana 2014
teh daun kelor pandrial dewasa putri
(moringa oleifera) sehat
setelah dan sebelum
terhadap glukosa
darah post-pandrial
dewasa sehat
Eksrak daun kelor Kadar gula darah Roy Radiansah 2013
sebagai alternatif mencit dengan
untuk menurunkan metodologi
kadar gula darah eksperimen
pada mencit
Efektifitas teh daun Kadar gula darah Eko Sugiyono 2018
kelor terhadap pasien DM dengan
penurunan gula metodologi
darah pada pasien quasi eksperimen
diabetes mellitus di
Puskesmas Ngawen
LEMBAR KONSULTASI

NAMA MAHASISWA : EKO SUGIYONO


NIM : E520173354
JUDUL SKRIPSI : EFEKTIFITAS TEH DAUN KELOR TERHADAP
PENURUNAN GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI
PUSKESMAS NGAWEN
PEMBIMBING :

No Hari/Tgl MATERI KONSULTASI PEMBIMBING


SARAN TTD

Anda mungkin juga menyukai