Anda di halaman 1dari 14

1.

2. DALIL DALIL TENTANG DAKWAH


DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MANDIRI
ILMU DAKWAH
DOSEN PENGAMPU : Drs.Muzaki, M.Ag

DI SUSUN OLEH :
Iqbal mubarok 14123241188

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) SYEKH NURJATI


CIREBON
TAHUN AKADEMIK 2013

KUMPULAN DALIL-DALIL TENTANG DAKWAH

ِ ‫َو ْلت َ ُكن ِ ِّمن ُك ْم أ ُ َّمةٌ يَدْعُونَ إِلَى ْال َخي ِْر َويَأ ْ ُم ُرونَ بِ ْال َم ْع ُر‬
َ‫وف َو َي ْن َه ْونَ َع ِن ْال ُمنك َِر َوأ ُ ْولَـئِكَ ُه ُم ْال ُم ْف ِلحُون‬
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang
beruntung.” (Q.S. Ali Imran [3]: 104)
ِ ‫اّللِ َولَ ْو آ َمنَ أَ ْه ُل ْال ِكت َا‬
‫ب لَ َكانَ َخيْراً لَّ ُهم ِِّم ْن ُه ُم‬ ِّ ِ‫وف َوت َ ْن َه ْونَ َع ِن ْال ُمنك َِر َوتُؤْ ِمنُونَ ب‬ِ ‫اس ت َأ ْ ُم ُرونَ بِ ْال َم ْع ُر‬ ْ ‫ُكنت ُ ْم َخي َْر أ ُ َّم ٍة أ ُ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت ِللن‬
َ‫ْال ُمؤْ ِمنُونَ َوأَ ْكث َ ُر ُه ُم ْالفَا ِسقُون‬
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf,
dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali Imran [3]: 110)

‫سبِي ِل ِه َوه َُو أَ ْعلَ ُم‬ َ ‫سنُ إِ َّن َربَّكَ ه َُو أ َ ْعلَ ُم بِ َمن‬
َ ‫ض َّل‬
َ ‫عن‬ َ ‫سنَ ِة َو َجاد ِْل ُهم بِالَّتِي ه‬
َ ْ‫ِي أَح‬ َ ‫ظ ِة ْال َح‬
َ ‫سبِي ِل َربِِّكَ بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِع‬ ُ ْ‫اد‬
َ ‫ع إِ ِلى‬
ْ
َ‫بِال ُم ْهتَدِين‬
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nahl [16]:125)

َ‫ع إِلَى َربِِّكَ َو ََل ت َ ُكون ََّن ِمنَ ْال ُم ْش ِركِين‬


ُ ْ‫ت إِلَيْكَ َواد‬ ِ ُ ‫َّللاِ َب ْعدَ إِذْ أ‬
ْ َ‫نزل‬ َّ ‫ت‬ ُ َ‫َو ََل ي‬
ِ ‫صدُّنَّكَ َع ْن آيَا‬
“Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah,
sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka kepada (jalan) Tuhanmu, dan
janganlah sekali-sekali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (Q.S. Al-
Qashash [28]: 87)

َ‫َّللاَ يَ ْهدِي َمن يَشَا ُء َوه َُو أَ ْعلَ ُم ِب ْال ُم ْهتَ ِدين‬
َّ ‫ِإنَّكَ ََل ت َ ْهدِي َم ْن أَحْ َببْتَ َولَ ِك َّن‬
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi
Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui
orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (Q.S. Al-Qashash [28]: 56)

َ‫َّللاِ َو َما أَنَا ْ ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِكين‬ ُ ‫ير ٍة أَنَا ْ َو َم ِن ات َّ َب َع ِني َو‬
ِّ َ‫س ْب َحان‬ َ ‫ص‬ ِّ ‫س ِبي ِلي أ َ ْدعُو إِ َلى‬
ِ ‫َّللاِ َع َلى َب‬ َ ‫قُ ْل َهـ ِذ ِه‬
“Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu)
kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang
yang musyrik".” (Q.S. Yusuf [12]: 108)

ِ ‫طآئِفَةٌ ِلِّيَتَفَ َّق ُهواْ فِي ال ِد‬


َ‫ِّين َو ِليُنذ ُِرواْ قَ ْو َم ُه ْم إِذَا َر َجعُواْ إِلَ ْي ِه ْم لَعَلَّ ُه ْم يَحْ ذَ ُرون‬ َ ‫نَفَ َر ِمن ُك ِِّل فِ ْرقَ ٍة ِ ِّم ْن ُه ْم‬
“Tidak sepatutnya bagi mu'minin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi
dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan
mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (Q.S. At-Taubah [9]: 122)

ِ ‫َوإِ َّنكَ لَتَدْعُو ُه ْم إِلَى‬


‫ص َراطٍ ُّم ْستَ ِق ٍيم‬
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka kepada jalan yang lurus.” (Q.S. Al-
Mu'minun [23]: 73)

َّ َ‫صلَة َ َويُؤْ تُون‬


َ‫الزكَاةَ َوي ُِطيعُون‬ ِ ‫ض يَأ ْ ُم ُرونَ ِب ْال َم ْع ُر‬
َّ ‫وف َويَ ْن َه ْونَ َع ِن ْال ُمنك َِر َويُ ِقي ُمونَ ال‬ ُ ‫َو ْال ُمؤْ ِمنُونَ َو ْال ُمؤْ ِمنَاتُ َب ْع‬
ٍ ‫ض ُه ْم أَ ْو ِليَاء َب ْع‬
ٌ ‫َّللاَ َع ِز‬
‫يز َح ِكي ٌم‬ ِّ ‫َّللاُ ِإ َّن‬
ِّ ‫سيَ ْر َح ُم ُه ُم‬ ُ
َ َ‫سولَهُ أ ْولَـئِك‬
ُ ‫َّللاَ َو َر‬
ِّ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi
penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah
dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta'at pada Allah dan Rasul-
Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” (Q.S. At-Taubah [9]: 71)

ِّ ِ َ‫س ْلنَاكَ شَاهِدا ً َو ُمب‬


ً‫شراً َونَذِيرا‬ َ ‫ي إِنَّا أ َ ْر‬
ُّ ِ‫يَا أَيُّ َها النَّب‬
“Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan
pemberi peringatan.” (Q.S. Al-Ahzab [33]: 45)

ً‫َّللاِ ِبإِذْنِ ِه َو ِس َراجا ً ُّمنِيرا‬


َّ ‫َودَا ِعيا ً ِإلَى‬
“dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang
menerangi.” (Q.S. Al-Ahzab [33]: 46)
Firman Allah swt:

“Dan siapakah yang lebih baik perkataanya daripada orang yang menyeru(manusia)
kepada Allah dan mengerjakan amal shaleh dan berkata, “sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri (muslim)”. (Fishilat: 33).

“Dan berilah peringatan, sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang


beriman.”

“Dan suruhlah keluargamu (umatmu) dengan sholat dan bersabarlah atasnya. Kami tidak
meminta rezeki kepadamu, kamilah yang memberimu rezeki. Dan akibatnya (yang baik)
itu bagi orang yang bertakwa.” (Thaha: 132)

“Hai anakku dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah atas apa-apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu adalah urusan yang di utamakan.”
(Luqman: 17)

Dan hendakklah ada di antaramu segolongan umat yang mengajak (manusia) kepada
kebaikan), menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar, dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung.” (Ali Imran: 104)

Kalian adalah sebaik-baik umat yang di lahirkan bagi manusia, kalian menyuruh (berbuat)
kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dan kalian beriman kepada Allah.” (ali
imran: 110)

Tiada kebaikan pada kebanyakan bisikan mereka, kecuali orang yang menyuruh
(manusia) memberi sedekah atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian antara
manisia. Dan barang siapa berbuat demikian karena mengharap ridho Allah, maka Kami
akan memberinya pahala yang besar.” (an-Nisa: 114)

Hadist Rasulullah saw:

Dari abu sa’id Al-khudri ra. Berkata, “aku mendengar Rasululla saw. Bersabd, “Barang
siapa melihat kemungkaran di lakukan di hadapannya, maka cegahlah dengan tangannya.
Jika tidak mampu, maka dengan lidahnya. Jika tidak mampu maka bencilah dengan
hatinya. Dan itu adalah selemah-lamahnya iman.” (Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah,
Nasa’i-At-targhib)

Dari nu’man bin Basyir ra., Nabi bersabda “perumpamaan seseorang yang berada dalam
batasan Allah dan orang yang melanggar batasan-Nya, adalah seperti dua kelompok
manusia yang naik sebuah perahu. Sebagian mereka duduk di bagian atas dan yang
lainnya di bagian bawahnya. Orang-orang yang di bawah itu, jika memerlukan air maka
yang di bagian bawah itu berkata, “seandainya kita lubangi saja bagian bawah perahu ini,
tentu kita tidak menyusahkan orang-orang di atas!!” Apabila orang yang di bagian atas
membiarkan mereka, maka semuanya akan celaka. Dan jika yang di atas mencegah
mereka, maka semuanya akan selamat.” (Bukhari, Tirmidzi)

Dari ibnu mas’ud ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “penyebab utama kehancuran
Bani Israil adalah, jika orang(sholeh) di antaranya mereka bertemu dengan pelaku
maksiat, ia berkata, “Takutlah kamu kepada Allah, jangan berbuat begitu, karena hal itu
tidak halal bagimu!” kemudian esoknya orang sholeh itu bertemu kembali dengan orang
orang itu dalam keadaan yang sama, tetapi ia tidak melarangnya, bahkan orang sholeh itu
makan, minum, dan duduk bersamanya. Ketika mereka berbuat demikian, Allah swt.
menyatukan hati mereka (hatinya di samakan dengan hati pelaku maksiat tersebut).
Kemudian Rasullulah saw. Membaca ayat, ‘Lu’inal ladzina kafaruu min banii
Israaiila…samapi humul fasiqun.” Yang artinya, “Telah di laknat orang-orang kafir dari
Bani Israil melalui lisan Dawud dan ‘Isa putra maryam. Hal itu di sebabkan mereka
durhaka dan melampaui batas. Mereka tidak saling melarang kemungkaran yang mereka
lakukan. Sungguh amat buruk apa yang mereka lakukan itu. Engkau lihat kebanyakan dari
mereka mengangkat orang-orang kafir menjadi pemimpin. Sungguh amat buruk apa yang
mereka sediakan bagi diri mereka, yaitu kemurkaan Allah ke atas mereka dan mereka
kekal dalam Adzab. Dan jika mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi dan apa-apa
yang di turunkan kepadanya, tentulah mereka tidak akan mengambil orang-orang kafir
menjadi pemimpin, tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.” Kemudian Nabi
saw. Bersabda, “Ingatlah! Demi Allah, kalian harus mengajak kepada kebaikan dan
mencegah keburukan,cegahlah mereka yang berbuat zhalim dan serulah mereka kepada
kebenaran yang hakiki.” (Abu Dawud, Tirmidzi-At targhib)
Dari Jarir bin Abdullah ra. Berkata, “saya mendengar rasulullah saw. Bersabda, “Tidaklah
seseorang berada di suatu kaum, dan ia berbuat maksiat, tetapi mereka tidak mencegahnya
padahal mereka mampu mencegahnya, melainkan allah akan menimpakan kepada mereka
bencana sebelum mereka mati.” (Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu hibban, Al-ashbahani –
AtThargib)

Diposting 30th May 2013 oleh iqbal mubarok


0
Tambahkan komentar
3.
MAY

30

DALIL DALIL TENTANG DAKWAH


DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MANDIRI
ILMU DAKWAH
DOSEN PENGAMPU : Drs.Muzaki, M.Ag

DI SUSUN OLEH :
Iqbal mubarok 14123241188

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) SYEKH NURJATI


CIREBON
TAHUN AKADEMIK 2013

KUMPULAN DALIL-DALIL TENTANG DAKWAH

ِ ‫َو ْلت َ ُكن ِ ِّمن ُك ْم أ ُ َّمةٌ يَدْعُونَ ِإلَى ْال َخي ِْر َويَأ ْ ُم ُرونَ ِب ْال َم ْع ُر‬
َ‫وف َو َي ْن َه ْونَ َع ِن ْال ُمنك َِر َوأ ُ ْولَـئِكَ ُه ُم ْال ُم ْف ِلحُون‬
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang
beruntung.” (Q.S. Ali Imran [3]: 104)

ِ ‫اّللِ َولَ ْو آ َمنَ أ َ ْه ُل ْال ِكتَا‬


‫ب َل َكانَ َخيْرا ً لَّ ُهم ِِّم ْن ُه ُم‬ ِّ ‫وف َوتَ ْن َه ْونَ َع ِن ْال ُمنك َِر َوتُؤْ ِمنُونَ ِب‬ ِ ‫اس ت َأ ْ ُم ُرونَ ِب ْال َم ْع ُر‬ ْ ‫ُكنت ُ ْم َخي َْر أ ُ َّم ٍة أ ُ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت ِللن‬
َ‫ْال ُمؤْ ِمنُونَ َوأَ ْكث َ ُر ُه ُم ْالفَا ِسقُون‬
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf,
dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali Imran [3]: 110)

‫س ِبي ِل ِه َوه َُو أَ ْعلَ ُم‬ َ ‫سنُ ِإ َّن َربَّكَ ه َُو أ َ ْعلَ ُم ِب َمن‬
َ ‫ض َّل‬
َ ‫عن‬ َ ‫سنَ ِة َو َجاد ِْل ُهم ِبا َّل ِتي ه‬
َ ْ‫ِي أَح‬ َ ‫ظ ِة ْال َح‬
َ ‫س ِبي ِل َر ِبِّكَ ِب ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِع‬ ُ ْ‫اد‬
َ ‫ع ِإ ِلى‬
َ‫ِب ْال ُم ْهتَدِين‬
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nahl [16]:125)

َ‫ع إِلَى َربِِّكَ َو ََل تَ ُكون ََّن ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِكين‬


ُ ْ‫ت إِلَيْكَ َواد‬ ِ ُ ‫َّللاِ َب ْعدَ إِذْ أ‬
ْ َ‫نزل‬ َّ ‫ت‬ ُ َ‫َو ََل ي‬
ِ ‫صدُّنَّكَ َع ْن آيَا‬
“Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah,
sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka kepada (jalan) Tuhanmu, dan
janganlah sekali-sekali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (Q.S. Al-
Qashash [28]: 87)

َ‫َّللاَ يَ ْهدِي َمن يَشَا ُء َوه َُو أَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَدِين‬


َّ ‫إِنَّكَ ََل ت َ ْهدِي َم ْن أَحْ َببْتَ َولَ ِك َّن‬
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi
Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui
orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (Q.S. Al-Qashash [28]: 56)

َ‫َّللاِ َو َما أَنَا ْ ِمنَ ْال ُم ْش ِركِين‬ ُ ‫يرةٍ أَنَا ْ َو َم ِن اتَّ َبعَنِي َو‬
ِّ َ‫س ْب َحان‬ َ ‫ص‬ ِّ ‫س ِبي ِلي أَدْعُو إِلَى‬
ِ َ‫َّللاِ َعلَى ب‬ َ ‫قُ ْل هَـ ِذ ِه‬
“Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu)
kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang
yang musyrik".” (Q.S. Yusuf [12]: 108)

ِ ‫طآئِفَةٌ ِ ِّل َيتَفَ َّق ُهواْ فِي ال ِد‬


َ‫ِّين َو ِليُنذ ُِرواْ قَ ْو َم ُه ْم ِإذَا َر َجعُواْ ِإلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّ ُه ْم َيحْ ذَ ُرون‬ َ ‫نَفَ َر ِمن ُك ِِّل فِ ْرقَ ٍة ِ ِّم ْن ُه ْم‬
“Tidak sepatutnya bagi mu'minin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi
dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan
mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (Q.S. At-Taubah [9]: 122)

ِ ‫َو ِإنَّكَ لَتَ ْدعُو ُه ْم ِإ َلى‬


‫ص َراطٍ ُّم ْستَ ِق ٍيم‬
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka kepada jalan yang lurus.” (Q.S. Al-
Mu'minun [23]: 73)

َّ َ‫صلَة َ َويُؤْ تُون‬


َ‫الزكَاةَ َوي ُِطيعُون‬ ِ ‫ض يَأ ْ ُم ُرونَ بِ ْال َم ْع ُر‬
َّ ‫وف َويَ ْن َه ْونَ َع ِن ْال ُمنك َِر َويُ ِقي ُمونَ ال‬ ُ ‫َو ْال ُمؤْ ِمنُونَ َو ْال ُمؤْ ِمنَاتُ َب ْع‬
ٍ ‫ض ُه ْم أَ ْو ِليَاء َب ْع‬
ٌ ‫َّللاَ َع ِز‬
‫يز َح ِكي ٌم‬ ِّ ‫َّللاُ إِ َّن‬ َ َ‫سولَهُ أ ُ ْولَـئِك‬
ِّ ‫سيَ ْر َح ُم ُه ُم‬ ُ ‫َّللاَ َو َر‬
ِّ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi
penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah
dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta'at pada Allah dan Rasul-
Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” (Q.S. At-Taubah [9]: 71)

ِّ ِ َ‫س ْلنَاكَ شَاهِدا ً َو ُمب‬


ً‫شراً َونَذِيرا‬ َ ‫ي إِنَّا أ َ ْر‬
ُّ ِ‫يَا أَيُّ َها النَّب‬
“Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan
pemberi peringatan.” (Q.S. Al-Ahzab [33]: 45)

ً‫َّللاِ ِبإِذْنِ ِه َو ِس َراجا ً ُّمنِيرا‬


َّ ‫َودَا ِعيا ً ِإلَى‬
“dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang
menerangi.” (Q.S. Al-Ahzab [33]: 46)
Firman Allah swt:

“Dan siapakah yang lebih baik perkataanya daripada orang yang menyeru(manusia)
kepada Allah dan mengerjakan amal shaleh dan berkata, “sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri (muslim)”. (Fishilat: 33).

“Dan berilah peringatan, sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang


beriman.”
“Dan suruhlah keluargamu (umatmu) dengan sholat dan bersabarlah atasnya. Kami tidak
meminta rezeki kepadamu, kamilah yang memberimu rezeki. Dan akibatnya (yang baik)
itu bagi orang yang bertakwa.” (Thaha: 132)

“Hai anakku dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah atas apa-apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu adalah urusan yang di utamakan.”
(Luqman: 17)

Dan hendakklah ada di antaramu segolongan umat yang mengajak (manusia) kepada
kebaikan), menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar, dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung.” (Ali Imran: 104)

Kalian adalah sebaik-baik umat yang di lahirkan bagi manusia, kalian menyuruh (berbuat)
kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dan kalian beriman kepada Allah.” (ali
imran: 110)

Tiada kebaikan pada kebanyakan bisikan mereka, kecuali orang yang menyuruh
(manusia) memberi sedekah atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian antara
manisia. Dan barang siapa berbuat demikian karena mengharap ridho Allah, maka Kami
akan memberinya pahala yang besar.” (an-Nisa: 114)

Hadist Rasulullah saw:

Dari abu sa’id Al-khudri ra. Berkata, “aku mendengar Rasululla saw. Bersabd, “Barang
siapa melihat kemungkaran di lakukan di hadapannya, maka cegahlah dengan tangannya.
Jika tidak mampu, maka dengan lidahnya. Jika tidak mampu maka bencilah dengan
hatinya. Dan itu adalah selemah-lamahnya iman.” (Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah,
Nasa’i-At-targhib)

Dari nu’man bin Basyir ra., Nabi bersabda “perumpamaan seseorang yang berada dalam
batasan Allah dan orang yang melanggar batasan-Nya, adalah seperti dua kelompok
manusia yang naik sebuah perahu. Sebagian mereka duduk di bagian atas dan yang
lainnya di bagian bawahnya. Orang-orang yang di bawah itu, jika memerlukan air maka
yang di bagian bawah itu berkata, “seandainya kita lubangi saja bagian bawah perahu ini,
tentu kita tidak menyusahkan orang-orang di atas!!” Apabila orang yang di bagian atas
membiarkan mereka, maka semuanya akan celaka. Dan jika yang di atas mencegah
mereka, maka semuanya akan selamat.” (Bukhari, Tirmidzi)
Dari ibnu mas’ud ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “penyebab utama kehancuran
Bani Israil adalah, jika orang(sholeh) di antaranya mereka bertemu dengan pelaku
maksiat, ia berkata, “Takutlah kamu kepada Allah, jangan berbuat begitu, karena hal itu
tidak halal bagimu!” kemudian esoknya orang sholeh itu bertemu kembali dengan orang
orang itu dalam keadaan yang sama, tetapi ia tidak melarangnya, bahkan orang sholeh itu
makan, minum, dan duduk bersamanya. Ketika mereka berbuat demikian, Allah swt.
menyatukan hati mereka (hatinya di samakan dengan hati pelaku maksiat tersebut).
Kemudian Rasullulah saw. Membaca ayat, ‘Lu’inal ladzina kafaruu min banii
Israaiila…samapi humul fasiqun.” Yang artinya, “Telah di laknat orang-orang kafir dari
Bani Israil melalui lisan Dawud dan ‘Isa putra maryam. Hal itu di sebabkan mereka
durhaka dan melampaui batas. Mereka tidak saling melarang kemungkaran yang mereka
lakukan. Sungguh amat buruk apa yang mereka lakukan itu. Engkau lihat kebanyakan dari
mereka mengangkat orang-orang kafir menjadi pemimpin. Sungguh amat buruk apa yang
mereka sediakan bagi diri mereka, yaitu kemurkaan Allah ke atas mereka dan mereka
kekal dalam Adzab. Dan jika mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi dan apa-apa
yang di turunkan kepadanya, tentulah mereka tidak akan mengambil orang-orang kafir
menjadi pemimpin, tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.” Kemudian Nabi
saw. Bersabda, “Ingatlah! Demi Allah, kalian harus mengajak kepada kebaikan dan
mencegah keburukan,cegahlah mereka yang berbuat zhalim dan serulah mereka kepada
kebenaran yang hakiki.” (Abu Dawud, Tirmidzi-At targhib)

Dari Jarir bin Abdullah ra. Berkata, “saya mendengar rasulullah saw. Bersabda, “Tidaklah
seseorang berada di suatu kaum, dan ia berbuat maksiat, tetapi mereka tidak mencegahnya
padahal mereka mampu mencegahnya, melainkan allah akan menimpakan kepada mereka
bencana sebelum mereka mati.” (Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu hibban, Al-ashbahani –
AtThargib)

Diposting 30th May 2013 oleh iqbal mubarok


0
Tambahkan komentar
4.
MAY

30
DALIL DALIL TENTANG DAKWAH
DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MANDIRI
ILMU DAKWAH
DOSEN PENGAMPU : Drs.Muzaki, M.Ag

DI SUSUN OLEH :
Iqbal mubarok 14123241188

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) SYEKH NURJATI


CIREBON
TAHUN AKADEMIK 2013

KUMPULAN DALIL-DALIL TENTANG DAKWAH

ِ ‫َو ْلت َ ُكن ِ ِّمن ُك ْم أ ُ َّمةٌ يَدْعُونَ ِإلَى ْال َخي ِْر َويَأ ْ ُم ُرونَ ِب ْال َم ْع ُر‬
َ‫وف َو َي ْن َه ْونَ َع ِن ْال ُمنك َِر َوأ ُ ْولَـئِكَ ُه ُم ْال ُم ْف ِلحُون‬
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang
beruntung.” (Q.S. Ali Imran [3]: 104)
ِ ‫اّللِ َولَ ْو آ َمنَ أ َ ْه ُل ْال ِكت َا‬
‫ب لَ َكانَ َخيْرا ً لَّ ُهم ِِّم ْن ُه ُم‬ ِّ ِ‫وف َوت َ ْن َه ْونَ َع ِن ْال ُمنك َِر َوتُؤْ ِمنُونَ ب‬ِ ‫اس ت َأ ْ ُم ُرونَ بِ ْال َم ْع ُر‬ ْ ‫ُكنت ُ ْم َخي َْر أ ُ َّم ٍة أ ُ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت ِللن‬
َ‫ْال ُمؤْ ِمنُونَ َوأَ ْكث َ ُر ُه ُم ْالفَا ِسقُون‬
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf,
dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali Imran [3]: 110)

‫سبِي ِل ِه َوه َُو أَ ْعلَ ُم‬ َ ‫سنُ إِ َّن َربَّكَ ه َُو أ َ ْعلَ ُم بِ َمن‬
َ ‫ض َّل‬
َ ‫عن‬ َ ‫سنَ ِة َو َجاد ِْل ُهم بِالَّتِي ه‬
َ ْ‫ِي أَح‬ َ ‫ظ ِة ْال َح‬
َ ‫سبِي ِل َربِِّكَ بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِع‬ ُ ْ‫اد‬
َ ‫ع إِ ِلى‬
ْ
َ‫بِال ُم ْهتَدِين‬
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nahl [16]:125)

َ‫ع إِلَى َربِِّكَ َو ََل ت َ ُكون ََّن ِمنَ ْال ُم ْش ِركِين‬


ُ ْ‫ت إِلَيْكَ َواد‬ ِ ُ ‫َّللاِ َب ْعدَ إِذْ أ‬
ْ َ‫نزل‬ َّ ‫ت‬ ُ َ‫َو ََل ي‬
ِ ‫صدُّنَّكَ َع ْن آيَا‬
“Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah,
sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka kepada (jalan) Tuhanmu, dan
janganlah sekali-sekali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (Q.S. Al-
Qashash [28]: 87)

َ‫َّللاَ يَ ْهدِي َمن يَشَا ُء َوه َُو أَ ْعلَ ُم ِب ْال ُم ْهتَدِين‬


َّ ‫ِإ َّنكَ ََل ت َ ْهدِي َم ْن أَحْ َببْتَ َولَ ِك َّن‬
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi
Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui
orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (Q.S. Al-Qashash [28]: 56)

َ‫َّللاِ َو َما أَنَا ْ ِمنَ ْال ُم ْش ِركِين‬ ُ ‫ير ٍة أَنَا ْ َو َم ِن ات َّ َب َع ِني َو‬
ِّ َ‫س ْب َحان‬ َ ‫ص‬ ِّ ‫س ِبي ِلي أَدْعُو إِلَى‬
ِ ‫َّللاِ َعلَى َب‬ َ ‫قُ ْل هَـ ِذ ِه‬
“Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu)
kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang
yang musyrik".” (Q.S. Yusuf [12]: 108)

ِ ‫طآئِفَةٌ ِلِّيَتَفَ َّق ُهواْ فِي ال ِد‬


َ‫ِّين َو ِليُنذ ُِرواْ قَ ْو َم ُه ْم إِذَا َر َجعُواْ إِلَ ْي ِه ْم لَعَلَّ ُه ْم يَحْ ذَ ُرون‬ َ ‫نَفَ َر ِمن ُك ِِّل فِ ْرقَ ٍة ِ ِّم ْن ُه ْم‬
“Tidak sepatutnya bagi mu'minin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi
dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan
mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (Q.S. At-Taubah [9]: 122)

ِ ‫َوإِ َّنكَ لَتَدْعُو ُه ْم إِلَى‬


‫ص َراطٍ ُّم ْستَ ِق ٍيم‬
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka kepada jalan yang lurus.” (Q.S. Al-
Mu'minun [23]: 73)

َّ َ‫صلَة َ َويُؤْ تُون‬


َ‫الزكَاةَ َوي ُِطيعُون‬ ِ ‫ض يَأ ْ ُم ُرونَ ِب ْال َم ْع ُر‬
َّ ‫وف َويَ ْن َه ْونَ َع ِن ْال ُمنك َِر َويُ ِقي ُمونَ ال‬ ُ ‫َو ْال ُمؤْ ِمنُونَ َو ْال ُمؤْ ِمنَاتُ َب ْع‬
ٍ ‫ض ُه ْم أَ ْو ِليَاء َب ْع‬
ٌ ‫َّللاَ َع ِز‬
‫يز َح ِكي ٌم‬ ِّ ‫َّللاُ ِإ َّن‬
ِّ ‫سيَ ْر َح ُم ُه ُم‬ ُ
َ َ‫سولَهُ أ ْولَـئِك‬
ُ ‫َّللاَ َو َر‬
ِّ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi
penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah
dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta'at pada Allah dan Rasul-
Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” (Q.S. At-Taubah [9]: 71)

ِّ ِ َ‫س ْلنَاكَ شَاهِدا ً َو ُمب‬


ً‫شراً َونَذِيرا‬ َ ‫ي إِنَّا أ َ ْر‬
ُّ ِ‫يَا أَيُّ َها النَّب‬
“Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan
pemberi peringatan.” (Q.S. Al-Ahzab [33]: 45)

ً‫َّللاِ ِبإِذْنِ ِه َو ِس َراجا ً ُّمنِيرا‬


َّ ‫َودَا ِعيا ً ِإلَى‬
“dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang
menerangi.” (Q.S. Al-Ahzab [33]: 46)
Firman Allah swt:

“Dan siapakah yang lebih baik perkataanya daripada orang yang menyeru(manusia)
kepada Allah dan mengerjakan amal shaleh dan berkata, “sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri (muslim)”. (Fishilat: 33).

“Dan berilah peringatan, sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang


beriman.”

“Dan suruhlah keluargamu (umatmu) dengan sholat dan bersabarlah atasnya. Kami tidak
meminta rezeki kepadamu, kamilah yang memberimu rezeki. Dan akibatnya (yang baik)
itu bagi orang yang bertakwa.” (Thaha: 132)

“Hai anakku dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah atas apa-apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu adalah urusan yang di utamakan.”
(Luqman: 17)

Dan hendakklah ada di antaramu segolongan umat yang mengajak (manusia) kepada
kebaikan), menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar, dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung.” (Ali Imran: 104)

Kalian adalah sebaik-baik umat yang di lahirkan bagi manusia, kalian menyuruh (berbuat)
kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dan kalian beriman kepada Allah.” (ali
imran: 110)

Tiada kebaikan pada kebanyakan bisikan mereka, kecuali orang yang menyuruh
(manusia) memberi sedekah atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian antara
manisia. Dan barang siapa berbuat demikian karena mengharap ridho Allah, maka Kami
akan memberinya pahala yang besar.” (an-Nisa: 114)

Hadist Rasulullah saw:

Dari abu sa’id Al-khudri ra. Berkata, “aku mendengar Rasululla saw. Bersabd, “Barang
siapa melihat kemungkaran di lakukan di hadapannya, maka cegahlah dengan tangannya.
Jika tidak mampu, maka dengan lidahnya. Jika tidak mampu maka bencilah dengan
hatinya. Dan itu adalah selemah-lamahnya iman.” (Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah,
Nasa’i-At-targhib)

Dari nu’man bin Basyir ra., Nabi bersabda “perumpamaan seseorang yang berada dalam
batasan Allah dan orang yang melanggar batasan-Nya, adalah seperti dua kelompok
manusia yang naik sebuah perahu. Sebagian mereka duduk di bagian atas dan yang
lainnya di bagian bawahnya. Orang-orang yang di bawah itu, jika memerlukan air maka
yang di bagian bawah itu berkata, “seandainya kita lubangi saja bagian bawah perahu ini,
tentu kita tidak menyusahkan orang-orang di atas!!” Apabila orang yang di bagian atas
membiarkan mereka, maka semuanya akan celaka. Dan jika yang di atas mencegah
mereka, maka semuanya akan selamat.” (Bukhari, Tirmidzi)

Dari ibnu mas’ud ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “penyebab utama kehancuran
Bani Israil adalah, jika orang(sholeh) di antaranya mereka bertemu dengan pelaku
maksiat, ia berkata, “Takutlah kamu kepada Allah, jangan berbuat begitu, karena hal itu
tidak halal bagimu!” kemudian esoknya orang sholeh itu bertemu kembali dengan orang
orang itu dalam keadaan yang sama, tetapi ia tidak melarangnya, bahkan orang sholeh itu
makan, minum, dan duduk bersamanya. Ketika mereka berbuat demikian, Allah swt.
menyatukan hati mereka (hatinya di samakan dengan hati pelaku maksiat tersebut).
Kemudian Rasullulah saw. Membaca ayat, ‘Lu’inal ladzina kafaruu min banii
Israaiila…samapi humul fasiqun.” Yang artinya, “Telah di laknat orang-orang kafir dari
Bani Israil melalui lisan Dawud dan ‘Isa putra maryam. Hal itu di sebabkan mereka
durhaka dan melampaui batas. Mereka tidak saling melarang kemungkaran yang mereka
lakukan. Sungguh amat buruk apa yang mereka lakukan itu. Engkau lihat kebanyakan dari
mereka mengangkat orang-orang kafir menjadi pemimpin. Sungguh amat buruk apa yang
mereka sediakan bagi diri mereka, yaitu kemurkaan Allah ke atas mereka dan mereka
kekal dalam Adzab. Dan jika mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi dan apa-apa
yang di turunkan kepadanya, tentulah mereka tidak akan mengambil orang-orang kafir
menjadi pemimpin, tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.” Kemudian Nabi
saw. Bersabda, “Ingatlah! Demi Allah, kalian harus mengajak kepada kebaikan dan
mencegah keburukan,cegahlah mereka yang berbuat zhalim dan serulah mereka kepada
kebenaran yang hakiki.” (Abu Dawud, Tirmidzi-At targhib)
Dari Jarir bin Abdullah ra. Berkata, “saya mendengar rasulullah saw. Bersabda, “Tidaklah
seseorang berada di suatu kaum, dan ia berbuat maksiat, tetapi mereka tidak mencegahnya
padahal mereka mampu mencegahnya, melainkan allah akan menimpakan kepada mereka
bencana sebelum mereka mati.” (Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu hibban, Al-ashbahani –
AtThargib)

Anda mungkin juga menyukai