Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. ………………
2. ………………
Training content
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
No Modul
1.1 Kerja panas
1.2 Gas testing
1.3 Confined space
3
Training objective
• Memahami potensi bahaya dari pekerjaan yang dilakukan
• Mampu mengidentifikasi bahaya dari pekerjaan yang
dilakukan
• Membuat usaha mitigasi/pengendalian/intervensi yang
tepat
• Membuat ijin-ijin sebagai persyaratan SIKA
• Memahami persyaratan dan definisi-definisi
• Mampu memberikan training serupa
4
Training content
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
No Modul
1.1 Kerja panas
1.2 Gas testing
1.3 Confined space
• Acetylene
• Welding, brazing, cutting, grinding atau chipping
• Soldering
• Blasting
• Pemakaian peralatan yang menghasilkan api terbuka atau elemen panas
6
Penting : Pertimbangkan seluruh alternatif kerja dingin sebelum melakukan kerja panas
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
1.1 Kerja panas
Sumber potensi bahaya lainnya pada kerja panas :
• Sumber api tertutup digunakan pada area berbahaya terlarang
Contoh :
Pindahkan
Tutup atau basahkan Kipas
9
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
1.1 Kerja panas
Tugas dan tanggung jawab
• Jika terdapat potensi gas mudah terbakar, maka gas tester yang
berkualifikasi harus melakukan pengetesan 30 menit sebelum
pekerjaan panas dilakukan
• Fire Watcher
o Fire watcher diperlukan pada semua pekerjaan panas
o Fire watcher harus dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran
dan terlatih menggunakannya
o Harus mengetahui/mengenal fasilitas untuk mengaktifkan alarm
dalam kejadian kebakaran
o Harus mengawasi kebakaran pada area terpapar, mencoba
memadamkan dengan alat yang ada atau mengaktifkan alarm
o Fire watcher memastikan area aman minimum 30 menit setelah
pekerjaan panas selesai
10
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
1.1 Kerja panas, Intervensi dilakukan jika terjadi hal-hal berikut ini ( 1 of 2)
Deskripsi Mitigasi
• Perubahan kondisi area kerja Pastikan perubahan kondisi area kerja
tidak menimbulkan bahaya
• Perubahan scope kerja (spt: Pastikan perubahan scope kerja tidak
Tambahan pekerjaan yang tidak menimbulkan bahaya
diantisipasi sebelumnya)
• Gas terdeteksi > 0% Cari sumber eksposure gas, lakukan
rekayasa engineering atau perbaikan.
• Peralatan gas test rusak (spt: Habis Gunakan peralatan yang terkalibrasi
baterai, sensor rusak, dll)
• Pertimbangan keselamatan Hentikan pekerjaan dan lakukan
dimunculkan oleh pekerja atau perbaikan
wakil perusahaan 11
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
1.1 Kerja panas, Intervensi dilakukan jika terjadi hal-hal berikut ini ( 2 of 2)
Deskripsi Mitigasi
• Terjadi kecelakaan kecil atau nearmiss Hentikan pekerjaan lakukan
pada pekerjaan investigasi penyebab nearmiss
• Perubahan kondisi cuaca Hentikan pekerjaan, validasi situasi
kerja setelah cuaca kembali normal
• Fire watcher meninggalkan area kerja Dapatkan fire watcher pengganti
yang berkualifikasi
• SIKA tidak berlaku lagi Hentikan pekerjaan, perbaharui SIKA
12
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
1.1 Kerja panas
Latihan pengisian formulir ijin kerja panas (latihan 1)
15
STOP HERE FOR GROUP DISCUSSION
16
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
1.1 Kerja panas - Latihan pengisian formulir kerja panas
Belakang
Gas test Yes No NA
Oxygen % APAR
Parit ditutup
H2S ppm Fire watch
CH4 % Bersih/purging
Blanket
CO ppm Percikan
Diserahkan oleh
17
Diterima oleh
KERJA PANAS
START
Menyerahkan
rencana kerja (RK)
dan JHA
NO
Perlu kerja
Lakukan kerja
panas?
YES
Review formulir kerja Review formulir kerja
Lengkapi formulir
panas, RK dan SIKA, panas, RK dan SIKA,
kerja panas (1)
JSA JSA
YES
Lakukan
Approve ijin kerja
pekerjaan
Lanjutkan
monitoring gas
YES
Scope kerja
NO
berubah?
Teruskan dan
selesaikan tugas
Tutup SIKA
END
QUIZ :
1. Yang boleh menyatakan bahwa area kerja sudah aman dan
pekerjaan bisa untuk dimulai adalah :
a. Gas Tester dan Asman
b. Gas Tester dan fire watcher
c. Gas Tester dan pengawas lapangan
d. Gas Tester dan Manager
e. Semua benar
23
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
1. 2. Gas testing
1.2.3 Istilah-istilah
LEL Lower Explosive Limit – Konsentrasi terendah dari gas yang mudah
terbakar pada udara. Diukur dengan % LEL
UEL Upper Explosive Limit – Konsentrasi tertinggi dari material yang bisa
terbakar pada udara
PPM Parts Per Million - Ukuran konsentrasi gas beracun
TWA Time Weighted Average – Nilai rata-rata dari paparan yang melebihi
8 jam kerja
PEL Permissible Exposure Limit – adalah nilai maximum atau konsentrasi
tertinggi dari zat kimia dimana pekerja akan terpapar tidak sesuai dengan
regulasi OSHA
STEL Short Term Exposure Limit – adalah konsentrasi maksimum yang
diijinkan dari material, biasanya menggunakan ppm di udara, pada periode
tertentu (15 menit)
24
Lower Exploisive Limit (LEL)
• Konsentrasi terendah (persen) dari gas atau uap di udara yang bisa
menimbulkan kebakaran dari adanya percikan api (arc, flame, heat)
• Konsentrasi udara dibawah LEL maka tidak cukup bahan bakar untuk
memicu ledakan. Konsentrasi dibawah LEL kecil untuk memicu ledakan
tetapi masih ada kemungkinannya.
• Pada 20 deg C LEL gas methane adalah 5.1 % dari volume. Jika di
atmosphere methane < 5.1% maka hal ini tidak memicu ledakan walaupun
ada sumber api.
• Tetapi jika konsentrasi methane (CH4) mencapai 5.1% maka ledakan akan
terjadi jika ada sumber api. LEL konsentrasi berbeda untuk setiap gas.
Hazardous Atmosphere – Atmosphere yang bisa menyebabkan kematian, tidak mampu
menyelamatkan diri atau cedera parah. Disebabkan oleh :
• Permissible exposure limit (PEL) tinggi. Benzene atau hydrogen sulfide.
• Lower explosive limit (LEL) > 10 persen.
• Konsentrasi oxygen kurang dari 19.5 persen atau diatas 23 persen
• Kondisi atmospher yang berdampak langsung terhadap kehidupan atau kesehatan
25 -
immediately dangerous to life or health (IDLH).
Hydrogen Sulfide (H2S)
• Tidak berwarna, gas mudah terbakar yang berbau seperti telur busuk
• Lebih berat dari udara
• Bau baru bisa tercium pada konsentrasi 1 ppm
• Pada konsentrasi rendah (10 – 20 ppm) H2S bisa dideteksi dari baunya yang tajam. Tetapi,
paparan yang terus menerus akan menyebabkan kebal penciuman sehingga menduga
bahaya sudah berlalu
• Terpapar konsentrasi rendah H2S akan menyebabkan :
o Luka pada tenggorokan
o Batuk
o Sesak napas
o Iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan
• Terpapar secara singkat pada H2S dengan konsentrasi tinggi akan menyebabkan : pingsan
atau kematian
• LEL Lower (LEL): 4.0%
26
• Upper (UEL): 44.0%
Carbon Monoxide (CO)
27
Benzene (C6H6):
Tidak berwarna, jernih, cairan mudah terbakar dengan bau yang lembut.
Terdapat secara alami pada Crude oil, gas alam dan beberapa air tanah.
Benzene yang bersumber dari crude oil juga terdapat pada uapnya. Benzene
menguap secara cepat di udara dan sebagian larut di air.
• Terpapar pada Level rendah, menyebabkan seseorang secara cepat
memberi kesan :
o Mengantuk dan pusing
o Detak jantung kencang
o Sakit kepala dan tremor
o Bingung
o Pingsan
• Terpapar pada level tinggi, akan menyebabkan kematian jika terhirup dalam
jumlah besar
• LEL: 1.3% 28
• UEL: 7.1%
Oksigen: O2
• Kandungan oksigen normal adalah 19.5 – 23 %, akan menjadi bahaya jika
konsentrasinya meningkat atau menurun
• Oksigen tidak memberi tanda peringatan apapun. Manusia tidak bisa
mendeteksi peningkatan kadar oksigen
• Pakaian dan rambut sangat mudah terbakar pada atmosphere yang kaya
oksigen. Pakaian, kulit dan peralatan harus bersih dari minyak dan
pelumas
• Oksigen yang terkonsentrasi akan menghasilkan pembakaran yang cepat
dan kuat.
• Dilarang merokok atau membuat api terbuka di area yang kaya oksigen,
nyala api akan muncul seketika
Ingat : Minyak mudah terbakar dan pada oksigen murni sangat mudah
menyala
29
Karakter Gas
31
Situasi-situasi yang memerlukan Gas Testing
• Pengetesan sebelum :
Pekerjaan pada area yang diduga
terdapat bahaya gas
Pekerjaan panas pada area
tertentu
Memasuki area terbatas (Confined
space entry)
• Tindaklanjuti hasil pengetesan
• Teruskan pengetesan jika ditentukan
pada SIKA
• Situasi lainnya dimana pengetesan gas
diperlukan sebagaimana ditentukan
pada JSA (Job Safety Analysis)
32
Informasi pabrikan dan peringatan
• Sebelum menggunakan peralatan gas detector maka pengguna harus :
Memahami informasi & peringatan dari pabrikan
Review panduan dan petunjuk pengoperasian
Jika tidak memiliki maka usahakan untuk memperolehnya !!
33
Menginterpretasikan hasil pengetesan gas
• Peralatan deteksi gas dapat dibaca dalam skala tertentu.
Contoh :
H2S dalam ppm - parts per million
CO dalam ppm
Flammable atmosphere dalam % LEL –
persentasi LEL
Oxygen dalam % v/v – persentasi volume
per volume
• Penting untuk memahami skala pengukuran yang digunakan
pada peralatan dan pastikan sesuai dengan batasan yang
dapat diterima
34
Kalibrasi
• Seluruh peralatan gas deteksi harus dikalibrasi sesuai petunjuk
pabrikan
• Dokumentasikan hasil kalibrasi hingga kalibrasi berikutnya
• Bump test harus dilakukan menggunakan prosedur dan peralatan
yang direkomendasikan pabrikan. Untuk penggunaan rutin
dilaksanakan setiap hari
35
Lakukan ’Clean Air’
• Peralatan harus dinetralkan sebelum digunakan. Beberapa
istilah : Clean air set up atau the Zero
• Clean up kalibrasi oksigen adalah 20.9%
• Harus dilakukan di udara yang bersih
• Sensor CO dan H2S disetel ke Nol
• Sensor oksigen bergantung juga pada ketinggian (tekanan
berbeda)
36
Beberapa Peringatan
37
Perencanaan pengetesan gas
• Sebelum memulai pengetesan di area yang diduga mengandung
bahaya gas atau uap gas, maka :
o Pengawas kerja harus mengidentifikasi zat-zat berbahaya atau
kondisi yang memerlukan gas test, seperti :
Oxygen
Gas atau vapor mudah terbakar
Hydrogen sulfide (H2S)
Carbon monoxide (CO)
•
40
Penggalian
Pelaksanaan gas test ( 1 of 2)
• Hanya boleh dilakukan oleh petugas gas tester yang
berwenang
• Jangan meminjamkan peralatan kepada petugas yang tidak
terlatih
• Test atmosphere pada area kerja untuk identifikasi bahaya
• Pengetesan harus dimulai dari area aman kemudian
bergerak ke area kerja yang akan di test
• Pengetesan harus berurutan sbb :
● Oxygen
● Flammable gases
● Toxic vapors
● Untuk single gas monitor
41
Pelaksanaan gas test ( 2 of 2)
• Test pada area dimana kemungkinan terjadi akumulasi gas
atau uap gas (JSA dan rencana pengetesan harus
mengantisipasi hal ini)
• Pengetesan dengan indikasi melewati batas aman maka
area harus dikosongkan hingga kondisi aman kembali
• Gunakan APD pada saat pengetesan sesuai hasil JSA
• Jika alarm berbunyi pada alat test maka harus dilakukan
evakuasi hingga penyebab diketahui dan perbaikan
dilakukan
42
Evakuasi
Perhatian :
• Jika alarm berbunyi pada alat
gas tester maka harus dilakukan
evakuasi hingga penyebab
diketahui dan perbaikan
dilakukan
• Evakuasi dilakukan “crosswind”
dari sumber gas
• Perhatikan arah “windsock”
43
QUIZ :
1: Toxic Gases
Ada kemungkinan bahwa gas berbahaya terdapat pada confined space. Salah satu gas
tersebut menyebabkan sesak napas dengan mencegah penyerapan oksigen ke dalam
aliran darah. Gas intersebut adalah :
A) Carbon Monoxide B) Nitrous Oxide C) Benzene D) Oxygen
2: Toxic Gases
Benzene adalah zat mudah terbakar, beracun jika terhirup, penyerapan melalui kulit dan
jika tertelan. Ini juga merupakan karsinogen.
Pernyataan ini benar atau salah ?
5: Measurement of H2S
Konsentrasi gas sering disebut sebagai ppm. Ppm singkatan dari?
A) Parts per million B) Percentage per molecule
C) Parts per cubic metre D) Parts per micron
6: Characteristics of H2s
Hidrogen sulfida pada konsentrasi rendah memiliki bau sangat terasa. Seperti
apakah baunya ?
A) Amonia B) Bleach C) Telur busuk D) Asam sulfat 45
QUIZ :
1: Toxic Gases
Ada kemungkinan bahwa gas berbahaya terdapat pada confined space. Salah satu gas
tersebut menyebabkan sesak napas dengan mencegah penyerapan oksigen ke dalam
aliran darah. Gas intersebut adalah :
A) Carbon Monoxide B) Nitrous Oxide C) Benzene D) Oxygen
2: Toxic Gases
Benzene adalah zat mudah terbakar, beracun jika terhirup, penyerapan melalui kulit dan
jika tertelan. Ini juga merupakan karsinogen.
Pernyataan ini benar atau salah ?
BENAR
3: Relative density of gases
Dari daftar di bawah pilih lokasi pada sistem pemipaan yang akan menjelaskan di mana
gas rendah kepadatan relatif (Carbon Monoksida, Metana) dapat menumpuk.
A) Di elbow
B) Simpangan pipa
C) Di road crossing 46
D) Sekitar flensa dan katup
QUIZ :
4 : Effects of H2S on Personnel
Apakah pernyataan ini Benar atau Salah?
Hidrogen sulfida sangat berbahaya bagi kesehatan dan pada konsentrasi tinggi
dapat menyebabkan pingsan atau bahkan kematian.
A) Benar B) Salah
5: Measurement of H2S
Konsentrasi gas sering disebut sebagai ppm. Ppm singkatan dari?
A) Parts per million B) Percentage per molecule
C) Parts per cubic metre D) Parts per micron
6: Characteristics of H2S
Hidrogen sulfida pada konsentrasi rendah memiliki bau sangat terasa. Seperti
apakah baunya ?
A) Amonia B) Bleach C) Telur busuk D) Asam sulfat 47
Training content
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
No Modul
1.1 Kerja panas
1.2 Gas testing
1.3 Confined space
50
Fatality pada Confined Space dikarenakan bahaya
atmosphere
Hasil kajian National Institute for Occupational Safety and
Health selama 10 tahun tentang kejadian fatality pada confined
space
21
43 Toxic
7 Other
Combustible
29
Gas/Vapor mudah
≤0 < 0.5 ≤ 10 > 10
terbakar (% LEL)
53
Definisi dan tanggung jawab (1 of 2)
• Confined space entry ( memasuki ruang terbatas) adalah
memasukkan sebagian anggota tubuh kedalam ruang
terbatas. Entry (masuk) diyakini akan segera terjadi setelah
anggota tubuh melewati bagian terbuka dari ruang terbatas
• Ijin Confined Space Entry adalah perijinan yang digunakan
untuk mengijinkan pekerja memasuki ruang terbatas. Ijin ini
hanya berlaku untuk memasuki ruang terbatas.
– Kegiatan didalam ruang terbatas memerlukan SIKA
• Pengawas masuk (Entry Supervisor) adalah seseorang yang
bertanggung jawab untuk memastikan apakah kondisi masuk
sudah sesuai dengan rencana, mengijinkan masuk dan
mengawasi kegiatan masuk dan menghentikan kegiatan
masuk bila perlu.
54
Definisi dan tanggung jawab (2 of 2)
• Petugas diijinkan (Authorized Entrant) adalah seseorang yang
memiliki kompetensi tertentu dan diijinkan oleh perusahaan
dan tercantum dalam ijin untuk memasuki ruang terbatas.
• Pengamat masuk (Entry Watcher) adalah petugas yang
standby di titik masuk ruang terbatas yang hanya bertugas
mengontrol keluar masuk pekerja, memonitor kondisi di
dalam dan di luar ruang terbatas, menjaga komunikasi dengan
petugas yang akan masuk dan mengaktifkan alarm jika ada
masalah.
• Petugas penyelamat adalah petugas yang memiliki
kompetensi tertentu dan siap bertugas untuk penyelamatan
orang-orang yang memasuki ruang terbatas.
55
Syarat Confined Space Entry ( 1 of 2)
1. Gunakan definisi ruang terbatas untuk mengidentifikasi
ruang terbatas pada setiap lokasi
2. Pertimbangkan seluruh alternatif lain sebelum masuk ruang
terbatas, seperti penggunaan peralatan mekanis untuk
melakukan pembersihan tangki dari luar.
3. Bahaya-bahaya yang berhubungan dengan ruang terbatas
harus diidentifikasi dan mitigasi sebelum memulai pekerjaan
4. Lakukan pengetesan gas oleh petugas gas tester yang
berkualifikasi dan peralatan gas detektor yang dikalibrasi
5. Rencana penyelamatan harus tersedia ditempat sebelum
kegiatan memasuki ruang terbatas
Penting : Dilarang memasuki ruang terbatas walau dalam
kondisi emergency hingga pertolongan tiba. Dilarang
mengangkat seseorang dari lubang tanpa pertolongan
56
Syarat Confined Space Entry ( 2 of 2)
6. Petugas penyelamat harus terlatih dan kompeten serta
memiliki kemampuan melaksanakan tugasnya. Petugas
penyelamat harus dilengkapi dengan peralatan penyelamatan
di lokasi kerja.
7. Petugas pengamat masuk (entry watcher) harus selalu berada
di lokasi setiap saat ketika pekerja berada didalam ruang
terbatas. Entry watcher harus memastikan daftar masuk
(entry log) dilengkapi dengan nama serta waktu masuk dan
keluar. Entry watcher tidak boleh meninggalkan tempat
kecuali digantikan oleh entry watcher yang berkualifikasi.
8. Area disekitar confined space harus aman dan sumber gas
mudah terbakar harus di pindahkan pada saat confined space
ditinggalkan pada periode tertentu
57
Confined Space
No Best Practice
Jika ada perubahan pada situasi kerja atau pekerjaan terhenti pada
jangka waktu lebih dari 30 menit tanpa ada pengawasan, maka ijin
1
confined space entry harus divalidasi ulang sebelum pekerjaan dimulai
kembali
58
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
1.3 Confined Space
Latihan pengisian formulir ijin Confined space (latihan 2)
59
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
1.3 Confined Space
Latihan pengisian formulir ijin Confined space (latihan 2)
60
STOP HERE FOR GROUP DISCUSSION
61
LEMBAR CONFINED PENGUKURAN GAS AWAL
Aman utk
masuk ?
Tutup ijin
63
QUIZ :
1. Pelaksanaan gas testing pada confined space yang benar adalah
dalam kondisi :
a. Seluruh peralatan ventilasi aktif supaya atmosphere bersih
b. Dalam keadaan gelap gulita
c. Aktifkan seluruh lampu sorot
d. Seluruh peralatan ventilasi dalam keadaan tidak aktif
e. Semua salah
2. Suasana yang mengekspos personil untuk risiko kematian,
menderita cacat, gangguan kemampuan untuk self-rescue,
cedera, atau penyakit akut atau kronis, disebut :
a. Atmosphere
b. Poor atmosphere
c. Hazardous atmosphere
d. Fine atmosphere 64
e. Semua salah
QUIZ :
1. Pelaksanaan gas testing pada confined space yang benar adalah
dalam kondisi :
a. Seluruh peralatan ventilasi aktif supaya atmosphere bersih
b. Dalam keadaan gelap gulita
c. Aktifkan seluruh lampu sorot
d. Seluruh peralatan ventilasi dalam keadaan tidak aktif
e. Semua salah
2. Suasana yang mengekspos personil untuk risiko kematian,
menderita cacat, gangguan kemampuan untuk self-rescue,
cedera, atau penyakit akut atau kronis, disebut :
a. Atmosphere
b. Poor atmosphere
c. Hazardous atmosphere
d. Fine atmosphere 65
e. Semua salah
Training content
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
No Modul
1.1 Kerja panas
1.2 Gas testing
1.3 Confined space
• Energi berbahaya
– Listrik
– Energi mekanik (Energi kinetik dari benda yang bergerak )
– Energi tersimpan (Objek yang ada potensi melepas energi)
– Cairan bertekanan, uap gas atau gas, udara
– Energi kimia
– Energi panas
67
Persyaratan isolasi energi berbahaya ( 1 of 2)
1) Orang yang melaksanakan isolasi energi berbahaya harus
terlatih dan mengerti tentang tugas dan tanggung jawabnya.
2) Seluruh bahaya yang berkaitan dengan isolasi energi
berbahaya harus diidentifikasi dan dimitigasi sebelum
pekerjaan dimulai.
3) Titik isolasi harus dikunci, label dan didokumentasikan pada
checklist (LOTO checklist)
4) Peralatan yang digunakan untuk isolasi energi berbahaya harus
sesuai dengan persyaratan, standard industri dan kaidah good
engineering practices.
68
Persyaratan isolasi energi berbahaya ( 2 of 2)
5) Tidak memakai kunci master.
6) Jika seseorang mengidentifikasi atau menemukan kondisi yang
tidak selamat maka harus dilakukan intervensi.
7) Proses komunikasi harus tersedia untuk memberitahukan regu
kerja yang berbeda tentang peralatan yang sedang diperbaiki
dan potensi bahaya yang ada.
8) Harus dilakukan audit secara berkala untuk memastikan
standard isolasi energi berbahaya dilaksanakan.
69
Isolasi Energi Berbahaya
No Best Practice
Aturan 30 menit – Pekerjaan yang ditinggalkan tanpa pengawasan
1
selama 30 menit atau lebih, maka ijin harus divalidasi ulang.
Pemakaian kunci secara kelompok tidak dianjurkan, tetapi jika harus
digunakan juga maka ketentuannya sbb :
(a) Seseorang yang bertanggung jawab dan bertugas untuk kunci harus
2
tercantum dalam ijin
(b) Metode harus tersedia untuk memastikan seluruh orang terdata
pada saat penguncian maupun pelepasan
3 Hindari pengisolasian menggunakan satu block valve
70
Diagram alir Isolasi Energi Berbahaya
1 2 3 4
Identifikasi sumber Persiapan lokasi kerja Matikan equipment Isolasi seluruh sumber
START energi energi
Periksa prosedur kerja,
barikade area, pengumuman
kepada pekerja terkait, gas
testing, SIKA, dll
8 7 6 5
Lakukan test zero Buang energi yang
Lakukan pekerjaan LOTO
energi masih terperangkap
9 10 11 12
Periksa equipment & Lepas kunci dan label Pindahkan peralatan Test equipment
bersihkan area kerja isolasi
13
Equipment kembali
End beroperasi
71
Training content
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
No Modul
1.1 Kerja panas
1.2 Gas testing
1.3 Confined space
74
Persyaratan keselamatan lokasi kerja ( 1 of 2)
Petugas excavation yang berkompeten harus
berada dilokasi kerja dan mengawasi
excavation jika petugas memasuki excavation
yang dikategorikan sebagai confined space
(area terbatas).
Excavation lebih dari 1.5 meter memerlukan
sloping/benching atau support system berupa
shoring/bracing sebelum petugas diijinkan
masuk.
Seluruh bahaya yang ada di permukaan dan
bisa membahayakan harus dipindahkan untuk
melindungi pekerja.
Walkway atau jembatan dengan pengaman
harus tersedia untuk keperluan pekerja
menyeberangi trench.
75
75
Persyaratan keselamatan lokasi kerja ( 2 of 2)
Excavation dengan kedalaman lebih dari 1.2 meter harus disediakan
perlintasan pada jarak setiap 7.5 meter.
Jika excavation dekat dengan jalur kendaraan, walkway atau kendaraan
lainnya maka harus dipasang pengaman untuk melindungi pekerja dan
orang umum.
Jika excavation dalam keadaan terbuka pada malam hari dan ada orang
berjalan atau berkendara maka peringatan tambahan harus disediakan.
Seperti : lampu peringatan, pembatas, excavation dan equipment yang
mudah terlihat.
Rencana penanggulangan keadaan darurat harus dibuat sebelum
memasuki area excavation/trench.
Jika terdapat genangan air dan dianggap berbahaya harus dibuang keluar
dari excavation.
Untuk melindungi para pekerja dari material galian, maka penumpukan
material harus dilakukan pada jarak 1 meter dari tepi penggalian.
Jika ada alat berat beroperasi didekat excavation maka harus dipasang
rambu atau tanda peringatan.
76
76
Komponen kritikal
Perencanaan kerja dan analisa bahaya (Hazard analysis)
Lingkupan kerja dan ancaman bahaya yang mungkin muncul
harus tercantum dalam rencana kerja.
Mengumpulkan data lapangan
Analisa tanah (soil test) penting untuk mengetahui secara tepat
sloping, benching dan shoring yang diperlukan.
Tipe tanah (Soil) :
Civil engineer atau petugas yang berkualifikasi harus menentukan
kondisi tanah serta tipe tanah (soil). Soil biasanya diklasifikasikan
sebagai berikut :
Tipe A – Sangat stabil, terdiri dari : Clay, silty clay dan hardpan (tahan
penetrasi).
Tipe B – Cukup stabil, terdiri dari : Silt, sandy loam, medium clay, dan
batuan tidak stabil.
77
Komponen kritikal
Tipe C – kurang stabil: berbatuan, loamy sand, soft clay,
submerged soil, air mudah terserap.
•Persiapan dan inspeksi
Sebelum melakukan penggalian (excavation), maka harus
dilakukan inspeksi secara mendalam oleh pengawas kerja
(supervisor) untuk memastikan apakah diperlukan kriteria
keselamatan khusus.
Fasilitas-fasilitas bawah tanah seperti : pipa air, jaringan telepon,
minyak, listrik dll, harus ditentukan terlebih dahulu dan diberi
tanda sebelum penggalian (excavation) menggunakan mesin
dilakukan.
78
Sistem proteksi
Shoring dan bracing systems untuk excavation
79
Sistem proteksi
Benching
Trench shields
80
Sistem proteksi
Materials dan beban diatas Excavations
81
Excavation
No Best Practice
Aturan 30 menit – Pekerjaan yang ditinggalkan tanpa pengawasan
1
selama 30 menit atau lebih, maka ijin harus divalidasi ulang.
82
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
1.5 Excavation
Latihan pengisian formulir ijin excavation (latihan 3)
83
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
1.5 Excavation
Latihan pengisian formulir ijin excavation (latihan 3)
84
STOP HERE FOR GROUP DISCUSSION
85
Ijin Penggalian
86
Diagram alir Excavation
Persiapan excavation
Untuk menentukan
Menentukan system sistem pengaman
pengaman gunakan panduan Apakah Dinding
berikut ini excavation Yes excavation Apakah ada
dilakukan potensi
dibatuan yang
boleh
vertikal longsor ?
stabil ?
Excavation
dengan slope,
shore atau
pelindung
Review ijin dng
seluruh pekerja
Dapatkan
saran ahli
Mulai pekerjaan
87
QUIZ :
1. Yang termasuk “underground utilities” dalam excavation adalah :
a. Terowongan bawah tanah, goa besar
b. Lokasi parkir basement
c. Saluran air, saluran minyak, jaringan fibre optic/telepon
d. Sungai bawah tanah
e. Semua benar
Persyaratan ( 1 of 2):
1. Pertimbangkan seluruh alternatif sebelum memulai bekerja
diketinggian.
2. Bahaya yang berhubungan dengan bekerja di ketinggian harus
diidentifikasi dan dimitigasi sebelum pekerjaan dimulai.
3. Bahaya jatuh harus diidentifikasi dan pekerja harus dilindungi
dengan pelindung jatuh atau sistem pelindung jatuh.
4. Pekerja yang melakukan pekerjaan di ketinggian harus kompeten
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, terlatih dan
memahami cara menggunakan, merawat dan menginspeksi
peralatan yang akan digunakan.
91
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
1.6 Bekerja di ketinggian (Working at height)
Persyaratan ( 2 of 2):
5. Scaffolding harus dirancang, didirikan, diinspeksi, dilabel dan
dibongkar oleh petugas yang terlatih dan kompeten.
6. Peralatan bekerja di ketinggian harus diinspeksi secara periodik
untuk memastikan peralatan aman digunakan.
7. Petugas yang menggunakan sistem pengaman jatuh dilarang
bekerja sendirian dan harus 100 persen tie off.
8. Petugas penyelamat harus kompeten dan terlatih dan memiliki
kemampuan menjalankan tugasnya. Petugas penyelamat juga
harus dilengkapi dengan peralatan penyelamat yang sesuai
dilokasi kerja.
92
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
1.6 Bekerja di ketinggian (Working at height)
Scaffolding :
SIKA pada saat mendirikan.
Material sebaiknya anti karat, aman terhadap listrik,
struktur yang terintegritas.
Berdiri diatas tanah padat atau alas plat.
Didirikan, dimodifikasi dan dibongkar hanya oleh orang
yang kompeten dan diawasi oleh orang yang berkompeten
Harus diberi tagging (Merah : sedang dipasang belum
diinspeksi, Kuning: masih dalam perbaikan/konstruksi dan
Hijau : terpasang dan sudah diinspeksi)
93
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
1.6 Bekerja di ketinggian (Working at height)
Scaffolding :
Scaffolding yang belum lengkap harus diberi tanda dan barrier
serta tidak boleh digunakan
Scaffolding tidak menghalangi jalur evakuasi
Diinspeksi setiap 7 hari oleh orang yang berkompeten
Diinspeksi setiap hari sebelum digunakan
Hanya digunakan sebagai work platform sementara
Pada udara terbuka dilarang bekerja pada saat hujan dan angin
kencang
Ketinggian melebihi 38 meter harus dengan scaffolding tubes
dan couplers serta dirancang oleh structure engineer
94
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
1.6 Bekerja di ketinggian (Working at height)
96
Definisi-definisi ( 1 of 2)
Fall Prevention –
Adalah suatu sistem yang dirancang untuk mencegah
seseorang jatuh. Fall prevention berupa kontrol
engineering seperti pagar (rail guard)
Fall Protection –
Adalah suatu metode untuk memitigasi dampak dari
seseorang yang jatuh. Fall protection berupa penggunaan
sistem fall-arrest. Metode lain bisa berupa safety nets
dan kantong udara (air bags)
100 persen tie off –
Adalah metode kontrol untuk seseorang yang bekerja di
ketinggian selalu terkait sehingga selalu terproteksi
terhadap sistem fall-arrest, baik pada waktu naik, turun,
97 berpindah ataupun pada saat melakukan pekerjaan.
97
Definisi-definisi ( 2 of 2)
Fall-Arrest System –
Adalah sistem yang dirancang untuk mendukung dan
melindungi seseorang pada saat jatuh. Sistem fall-arrest
biasanya terdiri dari full-body hardness, lanyard
berperedam kejut atau lanyard penahan atau lifeline self-
retracting, self-locking snap hooks (atau carabineer-type
rings) dan sejumlah secure anchorage points.
Rescue Personnel –
Petugas yang memenuhi beberapa persyaratan kompetensi
dan dalam kondisi on-call untuk penyelamatan orang yang
jatuh dari ketinggian.
98
98
Instruksi standard
Persyaratan bekerja diketinggian
Fall protection perseorangan
Procedur dan peralatan khusus
Hanya boleh dilakukan oleh petugas terlatih, dilengkapi
dan memahami pengetahuan tentang bekerja
diketinggian.
Jika memungkinkan, hindari kebutuhan untuk bekerja
diketinggian melalui rancangan atau modifikasi fasilitas atau
memasang platform secara permanen yang dilengkapi dengan
system fall protection (handrail, toe board, drop bar, dll).
Gunakan petunjuk safety in design sebagai referensi.
99
99
Work at Height
No Best Practice
100
Diagram alir bekerja diketinggian (Work at Height)
1
Jangan naikroof
Stay off hingga
diverifikasi
until verified
No
IsApakah
the workpekerjaan
at height of
bersifat sementara
a temporary nature anddan
something
selain dariother
pada than on
atap Yes
a building roof, a tank Apakah
Has thedaya
roof sokong
load-
bangunan, atap tangki,
roof, on top of a tank Is work on the Yes atap
bearing sudahbeen
capacity
diatas tangki
truck, rail car, ortruk,
near Apakah pekerjaan
roof of a diverifikasi untuk di
verified as sufficient
kereta api atau dekat
an excavation? di atap bangunan
building? for access by a
akses oleh petugas
excavation ? ? competent person??
Apakah
Is workpekerjaan
of short Yes yang kompeten
duration, dan
and does Pertimbangan untuk
Consider using
sebentar hanya menggunakan
it require the use of a ladder tangga
memerlukan
only one hand?
satu No
tangan? Yes
No
No
No Does the
Apakah adaroof
atap
Apakah have skylights?
Is workpekerjaan
of short Yes kaca?
sebentar dan
duration memerlukan
, requiring Pertimbangkan
Consider using
usedua
of both hands?
tangan? memakai
a MEWP MEWP
Yes
No Yes
Is the permukaan
Apakah surface of Yes
the ground firm Yes Apakah atap kaca
Do the skylights No Diperlukan
Fall preventionfall
tanah stabil dan have
adaedge
tepi prevention atau
or fall protection
Yes and level?
rata? protection?
pengaman? required
fall protection
No No
Yes
END
Apakah
Will the work Yes Pertimbangkan
Consider using
pekerjaan
require 3perlu
or memakai scaffolding
scaffolding Apakah daya sokong
3more
orang atau
persons? Has the roof load-bearing
lebih ? Is work
Apakah on the
pekerjaan Yes atap sudah
capacity been verified as No Jangan
Stay offnaik
roofhingga
roof of a tank? diverifikasi untukby
dia untildiverifikasi
verified
di atap tangki ? sufficient for access
akses oleh person?
competent petugas
No
yang kompeten ?
No
Apakah pekerjaan
Is work of Yes
Yes
longer
dalam duration?
waktu lama ?
1
Does the
Apakah ataproofada Yes
have edge END
tepiprotection?
pengaman?
2
No Diperlukan
Fall protectionfall
protection
required
101
Diagram alir bekerja diketinggian (Work at Height)
2
Apakah pekerja
Will the worker be
Is the work
Apakah on
pekerjaan Yes terlindungi dengan Yes
enclosed by an
top of
di atas a tank
tangki truk pengaman
adequate safety END
truck or railapi
atau kereta car?? keselamatan yang
barrier?
memadai ?
No
No
Diperlukan
Fall fall
protection
protection
required
Apakah
Will pekerja
the worker be
terlindungi
protected bydengan
an No Diperlukan
Barricading
pengaman
adequate safety barikade
required
keselamatan
barrier? yang
memadai ?
Yes
END
Apakah pekerjaan
Is the work at
diketinggian
height something Yes Refer to Health,
merupakan sesuatu Mengacu kepada
Environment
that is not discussed petunjuk dari HSSE
yang tidak dibahas Safety (HES)
in this standard? setempat
pada proses ini ? Specialist for
guidance
No
END
102
100 persen tie off
103
QUIZ :
1. Proses turun dengan menggunakan tali permanen (fixed rope),
disebut juga :
a. Clearing
b. Abseiling
c. Bending
d. Shieling
e. Fieling
2. Komponen yang berfungsi untuk mengunci (attaching) safety
line, scaffold terhadap bangunan, disebut :
a. Edge protection
b. Fall protection
c. Lanyard
d. Anchorage
104
e. Outrigger
QUIZ :
1. Proses turun dengan menggunakan tali permanen (fixed rope),
disebut juga :
a. Clearing
b. Abseiling
c. Bending
d. Shieling
e. Fieling
e. Outrigger
Training content
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
No Modul
1.1 Kerja panas
1.2 Gas testing
1.3 Confined space
107
Bypassing Critical Protections
Proteksi kritikal (Critical protection) –
Peralatan atau sistem yang dirancang untuk melindungi
orang, lingkungan, proses, peralatan dan properti dari
peristiwa yang tidak diharapkan.
Kritikal proteksi merupakan komponen penting untuk
sistem safety.
Dirancang dan dipasang untuk memastikan keselamatan,
kehandalan dan operasi ramah lingkungan.
Bisa berupa perangkat keras (hardware) atau perangkat
lunak (software)
Apakah contoh Critical Protections ?
108
Contoh-contoh Critical Protections
Burner Safety Low Sump Pump
Combustible Gas Detectors Surface Controlled Subsurface Safety Valves
Containment System Surface Safety Valves
ESD system Temperature Safety High / Low
H2S Detectors Thermal Detector
Level Safety High / Low Toxic Gas Detector
Pressure Safety High / Low SO2 Detectors
Shutdown Valves SCADA
Pressure Safety Valves WARNING: NEVER FOR START-UP
Bypass –
Untuk sementara memblokir, mengisolasi, override, menghambat,
memberi daya, jumper, atau menonaktifkan perangkat atau sistem
sehingga tidak akan melakukan fungsinya sesuai rancangan dengan
tujuan pengujian, pemeliharaan (dalam waktu singkat) dan startup.
109
Contoh-contoh Critical Protections
115
Bypass Critical Protection (BCP)
Instruksi standard
2.Assess dan mengelola hazard
Analisa hazard harus dilakukan untuk mengasses dampak
utama dari bypass, overrides, daya atau kegagalan.
Bisa digunakan analisa sebelumnya sebagai referensi
Jika analisa hazard menunjukan ada potensi bahaya perlu
dilakukan analisa hazard yang lebih detail dengan melibatkan
tenaga ahli.
3.Kontrol administrasi
4.Monitoring dan audit
Lapisan perlindungan harus dipertimbangkan sebelum mem-bypass perangkat
perlindungan kritis atau sistem. Jumlah minimum lapisan perlindungan untuk
setiap kejadian awal setiap saat harus dipertahankan ketika mem-bypass
perangkat perlindungan kritis atau sistem.
116
Bypass Critical Protection (BCP)
PERINGATAN CAUTION
SEDANG DI BY-PASSED BY-PASSED
Letakkan label ini di dekat peralatan Temporarily out of service
yang sedang di by-passed.
TUJUAN PEKERJAAN
TANGGAL
JAM
PELAKSANA
!
! ! !
117 117
117
Bypass Critical Protection (BCP)
No Best Practice
Aturan 30 menit – Pekerjaan yang ditinggalkan tanpa
pengawasan selama 30 menit atau lebih, maka ijin harus di
1
validasi ulang. Hindari bypass pada saat menjelang jam
istirahat, pertukaran shift.
2 Belum ada TKO
118
QUIZ :
1. Peralatan atau system yang dirancang untuk melindungi orang,
lingkungan, proses atau properti dari kejadian yang tidak
diharapkan disebut :
a. Critical situation
b. Critical moment
c. Critical action
d. Critical protection
e. Critical acception
122
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
1.8 Simultaneous operation (SIMOPS)
Tujuan – Lingkupan dan objektif
Tujuan
Memastikan operasi yang dilakukan secara simultan
(simultaneous operation) dilaksanakan dengan selamat dan
terkontrol.
Objektif
• Memastikan potensi konflik
• Identifikasi risiko atau ancaman bahaya
• Assessmen sebelum melakukan dua atau lebih aktifitas pada
lokasi kerja yang sama atau berdekatan
123
Tujuan – Lingkupan dan objektif
Lingkupan
124
Apakah ini “SimOps”? - Mengapa?
125
Apakah ini “SimOps”? - Mengapa?
126
Apakah ini “SimOps”? - Mengapa?
127
Apakah ini “SimOps”? - Mengapa?
128
Simultaneous operation (SIMOPS)
1. Komunikasi harus dibangun pada awal Simops dan maintenance setiap
hari, baik pada kondisi normal ataupun tidak dan didokumentasikan.
2. Simops juga harus dibahas pada waktu pertukaran shift.
3. Rencana Simultaneous Operations harus digunakan untuk menentukan :
• Menentukan pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk berbagai
kegiatan yang akan dilakukan.
• Pemahaman tanggap darurat dan PIC
• Identifikasi hazard dan mitigasinya
• Komunikasi yang jelas antar berbagai kegiatan
4. Log book Simultaneous Operations harus digunakan pada saat kegiatan,
dan dilengkapi oleh Simops controller setiap hari sebelum memulai
kegiatan Simops.
5. Checklist Rencana Simultaneous Operations harus digunakan agar sesuai
dengan rencana Simops. Checklist dibuat oleh Simops controller.
129
Definisi-definisi
SimOps Controller – Seseorang yang ditunjuk dan
bertanggung jawab untuk mengkoordinir pelaksanaan
beberapa aktifitas Simops di fasilitas.
130
Formulir Rencana SimOps (dilengkapi oleh SimOps controller )
Tanggal Rencana : Field/Asset :
Lokasi : Project :
SimOps Controller : No telp :
Deskripsi dan lama pekerjaan :
133
Simultaneous Operation (SIMOPS)
No Best Practice
134
QUIZ :
1. Contoh kegiatan yang bukan merupakan SimOps:
a. Drilling rig operation
b. Piping installation
c. Lifting activities
d. Mob de-mob
e. Tricky jobs
137
Advance HSE Training
139
Training content
1. Surat Ijin Kerja Aman (SIKA)
No Modul
1.1 Kerja panas
1.2 Gas testing
1.3 Confined space
141
Definisi
144
Definisi
• Color coding: adalah aktivitas pemeriksaan kondisi
peralatan (inspeksi) dan pewarnaan terhadap alat
bantu angkat sebagai tanda kondisi valid dan aman
digunakan dalam periode tertentu
145
Colour Coding Yang Berlaku Di PEP (Tmt Juli 2015)
146
PERALATAN LIFTING GEARS YG AKAN DIPERIKSA &
COLOUR CODING
1. WIRE ROPE SLING 12. PLATE CLAMPS
2. SYNTHETIC WEBBING SLING 13. WINCH
3. MESH SLING 14. PERSONAL BASKET
4. CHAIN SLING 15. TURN BUCKLES
5. MASTER LINK 16. SNATCH BLOCK
6. SHACKLE 17. CLEVISES
7. HOOK 18. COME ALONG
8. SPREADER BAR 19. LIFTING CLAMPS
9. EYE BOLT 20. LOAD BINDER
10. PAD EYE / LIFTING LUG 21. PALET BAR
147
11. CHAIN BLOCK
WIRE ROPE SLINGS
148
WEBBING SLINGS
149
MESH SLINGS
150
CHAIN SLING
151
MASTER LINK
152
SHACKLE
153
HOOK
154
SPREADER BAR
155
EYE BOLT
156
PAD EYE
157
CHAIN BLOCK
158
PLATE CLAMP
159
WINCH
160
PERSONAL BASKET
161
TURN BUCKLE
162
SNATCH BLOCK 163
CLEVIS
164
COME A LONG
165
LIFTING CLAMPS
166
LOAD BINDER
167
PALLET BAR
168
Kategori Operasi Pengangkatan
• Rutin
• Non Rutin (Kritis/Kompleks)
169
Kriteria Pengangkatan Rutin
170
DAFTAR PERIKSA – KATEGORI PENGANGKATAN RUTIN
Pekerjaan :
Lokasi :
JSA No. :
Tgl & Jam Pengangkatan :
Apakah operator alat angkat terbiasa dan berpengalaman dengan alat angkat yang akan
2
digunakan?
3 Apakah beban yang diangkat memiliki lifting point yang standar dan memiliki informasi SWL?
Apakah berat beban yang diangkat lebih ringan 20% dari kapasitas (SWL) alat angkat dan alat
4
bantu angkat yang digunakan?
Apakah operator alat angkat dapat melihat dengan jelas (pandangan tidak terhalang) ke benda
5
yang diangkat selama proses pengangkatan?
Apakah kondisi kecepatan angin di bawah 25 knot atau tinggi ombak di bawah 2 m? (Khusus
6
pengangkatan di Offshore)
Apakah lokasi awal pengangkatan beban dan lokasi akhir penempatannya termasuk kondisi/
7
lokasi statis? (*)
8 Apakah beban yang diangkat atau isi kandungannya tidak mudah meledak atau terbakar?
9 Apakah kegiatan pengangkatan cukup dilakukan dengan 1 (satu) unit alat angkat?
Apakah lintasan pengangkatan tidak terhalang instalasi atau peralatan yang sedang aktif
10
beroperasi?
Apabila terdapat 1 (satu) jawaban “Tidak”, maka kegiatan pengangkatan masuk ke dalam Kategori Non-Rutin dan
memerlukan persetujuan dari Field Manager sebelum kegiatan dilanjutkan.
171
Operator Pesawat Angkat Pengawas Pekerjaan
(*) Tidak berlaku untuk pengangkatan rutin kebutuhan supply dan personel di offshore platform yang telah dilengkapi prosedur
Kriteria Operasi Pengangkatan Non Rutin
172
Kriteria Operasi Pengangkatan Non Rutin
173
Kriteria Operasi Pengangkatan Non Rutin
174
Rencana Pengangkatan (Lifting Plan) Dan Persetujuannya
175
Rencana Pengangkatan (Lifting Plan)
Rencana pengangkatan (Lifting Plan) mengidentifikasi :
Ukuran, bentuk, dan berat beban yang akan diangkat.
Dari mana beban itu akan diangkat
Dimana beban itu akan ditempatkan
Dimana Pesawat Angkat akan ditempatkan.
Jenis, Kapasitas, SWL Pesawat Angkat (atau jenis alat angkat lain)
Titik angkat beban (Lifting Point)
Metode pemasangan/Pengikatan Lifting Gears
Rigging Hardware/Lifting Gears yang akan digunakan.
Gerakan Pesawat Angkat yang diperlukan
Kondisi lingkungan pengangkatan.
Nama-nama yang mempersiapkan rencana Pengangkatan (Lifting Plan)
Operator , juru ikat beban (rigger/Signalman), beserta kualifikasi.
Pegawas Pekerjaan (Otoritas yang ditunjuk)
176
LIFTING PLAN
177
3. Sepuluh (10) potensi bahaya (hazard) di area kerja
No Modul
3.1 Mechanical ( Mekanis )
3.2 Electrical (Listrik)
3.3 Pressure (Tekanan)
178
Tujuan
Sebuah metoda / cara mengidentifikasi potensi
bahaya di lingkungan kerja
Membantu untuk mampu mengidentifikasi potensi
bahaya yang berhubungan dengan sumber energi
Meningkatkan keterampilan dalam menilai bahaya
serta mitigasinya
179
Alat Identifikasi Bahaya
Alat bantu visual untuk membantu fokus dalam
mengenali bahaya.
Alat yang membantu dalam mengidentifikasi bahaya
berdasarkan jenis sumber energinya.
Metoda sederhana yang membantu dalam
menyelesaikan aktifitas dan tugas keseharian secara
aman dan handal.
Alat yang relatif mudah diintegrasikan dengan
metoda pengenalan bahaya yang saat ini sudah ada,
seperti JSA, SPSA, JHA, THA, TIF, JLA, dll.
180
Apa itu Bahaya ?
Suatu kondisi atau tindakan yang memiliki potensi untuk lepasnya
(tidak direncanakan) atau kontaknya (tidak dikehendaki) kita
dengan sumber energi yang dapat menimbulkan kerusakan atau
kecelakaan pada manusia, peralatan, atau lingkungan.
181
Sepuluh (10) potensi bahaya (hazard) di area kerja
Sumber : Energi
???
Gaya berat (gravity)
Gerakan
Mekanikal (mekanis)
Elektrikal (listrik)
Tekanan
Temperatur (suhu)
Zat Kimia
Biologi
Radiasi
Suara (bunyi)
182
Gaya berat (Gravity)
Kekuatan/ daya akibat gaya tarik bumi
terhadap benda.
Contoh: benda jatuh, atap runtuh,
dan orang tersandung atau terjatuh
183
Gerakan
Perubahan posisi / gerakan dari
suatu benda atau zat.
Contoh: kendaraan, pemindahan bejana
atau peralatan; aliran air; angin; gerakan
badan: mengangkat, keseleo, atau
membungkuk.
184
Mekanikal
Energi yang terdapat pada komponen
dalam sebuah sistem mekanis, contoh:
rotasi, vibrasi, gerak, dll, termasuk bagian
statis dari peralatan/mesin.
185
Elektrikal
Keberadaan dan
aliran arus listrik.
Contoh: power line, transformer /
gardu, listrik statik, halilintar,
peralatan beraliran listrik, kabel,
dan batere
186
Tekanan
Energi yang dihasilkan dari cairan
atau gas yang telah dimampatkan
atau divakum.
Contoh: pipa bertekanan, tabung bertekanan, bejana,
tangki, hose, dan peralatan pnuematik / hidrolik.
187
Quiz
188
Mengidentifikasi Sumber energi
Elektrikal
Gerakan
Mekanikal
Tekanan
Gravity
189
Latihan
Kenali 5 sumber energi :
Gravity
Gerakan
Mekanikal
Elektrikal
Tekanan
190
Diskusi Kelompok
Sebutkan beberapa insiden yang pernah terjadi yang berhubungan
dengan ke lima sumber energi ini ?
191
Temperature
Perbedaan ukuran energi panas dari
sebuah benda atau lingkungan, dimana
badan manusia merasakannya sebagai
panas atau dingin.
Contoh: api; percikan api; permukaan panas atau dingin; uap;
gesekan; dan kondisi umum lingkungan dan cuaca
192
Zat Kimia
Energi yang terdapat dalam zat kimia, yang secara
inheren atau melalui reaksi, memiliki potensi
menimbulkan luka fisik atau gangguan kesehatan,
lingkungan atau peralatan.
Contoh: uap flammable, bahaya dari reaksi kimia, karsinogen
atau senyawa beracun, korosif, gas combustible, udara rendah-
oksigen, asap las, debu .
193
Biologi
Organisme hidup yang dapat menimbulkan bahaya.
Contoh: binatang, bakteri, virus, serangga, pathogen,
menangani bahan makanan dengan tidak bersih, air
tercemar.
194
Radiasi
Energi yang diemisikan dari zat radioaktif
atau sumber alami yang mengandung radio
aktif (NORM - Naturally Occurring
Radioactive Materials).
Contoh: sinar las, radiasi matahari,
microwaves, laser, sinar-X, alat ukur NORM
195
Suara
Bunyi dihasilkan bila ada gaya yang
mengakibatkan benda atau zat
bervibrasi– energi ditransfer dalam
bentuk gelombang suara.
Contoh: suara dari peralatan, suara akibat
benturan, vibrasi, lepasan aliran tekanan-tinggi,
gangguan bising terhadap komunikasi.
196
Quiz
197
Mengidentifikasi Sumber energi
Kimia (confined space: asap las)
Suhu
Radiasi
199
Diskusi Kelompok
Sebutkan beberapa insiden yang pernah terjadi yang berhubungan
dengan ke lima sumber energi ini ?
200
Mengidentifikasi Sumber energi
Gravity Mekanikal Radiasi
Gerakan
Temperature
Elektrikal
Suara
Kimia
Biologi
Tekanan
201
Mengidentifikasi Sumber energi
Gravity (Kerja di Ketinggian)
Kimia (H2S)
Kemungkinan energi berinteraksi
dapat mengakibatkan fatality (jatuh)
202
Mengidentifikasi Sumber energi
Kimia (LNG)
Temperature
(sumber pengapian)
203
Pengendalian Bahaya / Barriers dan
Interaksi Sumber energi
Pengendalian/Barrier
Hilangkan sumber energi
Cegah lepasnya energi
Lindungi dari lepasan energi
Hentikan pekerjaan - Intervensi
Interaksi
Kimia & Gravitasi
Suhu & Kimia
Bising & Gerakan
204
205
Post Test
206
Final quiz
207