Anda di halaman 1dari 4

2. Pemeliharaan Sumber Daya Manusia.

a. Definisi pemeliharaan.

Pemeliharan merupakan usaha mempertahankan dan meningkatkaan


kondisi fisik, mental, dan sikap pekerja agar mereka tetap loyal dan bekerja
produktif untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan tinggi. Fungsi dari
pemeliharaan antara lain untuk meningkatkan produktivitas kerja,
meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi, meningkatkan loyalitas dan
menurunkan turn-over, memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan,
meningkatkan kesejahteraan dan keluarganya, memperbaiki kondisi fisik,
mental, dan sikap, mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang
harmonis, serta mengefektifkan pengadaan pekerja (Hasibuan, 2012).
b. Asas-asas pemeliharaan.
Menurut Hasibuan (2012), yaitu :
1) Asas manfaat dan efisien.
Pemeliharaan yang dilakukan harus efisien dan memberikan
manfaat yang optimal bagi pendidikan tinggi dan pekerja. Pemeliharaan
ini hendaknya meningkatkan prestasi kerja, keamanan, kesehatan, dan
loyalitas pekerja dalam mencapai tujuan.
2) Asas kebutuhan dan kepuasan.
Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan harus menjadi dasar program
pemeliharaan pekerja. Asas ini penting supaya tujuan pemeliharaan
keamanan, kesehatan, dan sikap pekerja baik, sehingga mereka mau
bekerja secara efektif dan efisien menunjang tercapainya tujuan
pendidikan tinggi.
3) Asas keadilan dan kelayakan.
Keadilan dan kelayakan hendaknya dijadikan asas program
pemeliharaan pekerja. Karena keadilan dan kelayakan akan menciptakan
ketenangan dan konsentrasi pekerja terhadap tugas-tugasnya sehingga
disiplin, kerjasama, dan semangat kerjanya meningkat. Dengan asas ini
diharapkan tujuan pemberian pemeliharaan akan tercapai.
4) Asas peraturan legal.
Peraturan-peraturan legal yang bersumber dari undang-undang,
Instruksi presiden dan keputusan menteri harus dijadikan asas program
pemeliharaan pekerja. Hal ini penting untuk menghindari konflik dan
interfensi serikat pekerja dan pemerintah.
5) Asas kemampuan pendidikan tinggi
Kemampuan pendidikan tinggi menjadi pedoman dan asas
program pemeliharaan kesejahteraan pekerja, jangan sampai terjadi
pelaksanaan pemeliharaan pekerja yang mengakibatkan hancurnya
pendidikan tinggi.
c. Tujuan Pemeliharaan.
Tujuan pemeliharaan sebagai berikut :
1) Untuk meningkatkan Produktivitas kerja pekerja.
2) Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi pekerja.
3) Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn over pekerja.
4) Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan pekerja.
5) Meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
6) Memperbaiki kondisi fisik serta menciptakan suasana yang harmonis.
7) Mengefektifkan pengadaan pekerja.
d. Indikator Pemeliharaan Sumber Daya Manusia.
Pemilihan metode yang sangat tepat sangat penting, agar
pelaksanaanya efektif dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan
tinggi. Pemeliharaan keamanan, kesehatan, dan sikap loyal pekerja
hendaknya dengan metode yang efektif dan efisien agar tercapai manfaat
yang optimal. Indikator pemeliharaan, meliputi :
1) Komunikasi.
Koontz dalam Bangun (2012), mendefinisikan bahwa komunikasi
sebagai penyampaian informasi dari pengirim dan penerima informasi
dan dapat dipahami secara jelas oleh penerima informasi tersebut.
Stooner dalam Bangun (2012) mendefinisikan bahwa komunikasi adalah
proses yang dipergunakan oleh manusia untuk mencari kesamaan arti
melalui transmisi pesan simbolik.
Jadi komunikasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses
penyampaian informasi dari pengirim (sender) ke penerima pesan
(receiver) dengan menggunakan berbagai media yang efektif sehingga
pesan tersebut dapat dengan jelas dan mudah dipahami oleh penerima
pesan (Bangun, 2012).
2) Insentif.
Insentif adalah daya perangsangan yang diberikan kepada pekerja
berdasarkan prestasi kerjanya agar pekerja terdorong meningkatkan
produktivitasnya. Menurut G.R. Terry dalam Hasibuan (2012),
mengemukakan insentif secara harfiah berarti sesuatu yang merangsang
atau mempunyai kacendrungan merangsang minat untuk bekerja.
3) Keselamatan dan kesehatan kerja.
Menurut Bangun (2012), Keselamatan kerja adalah perlindungan
atas keamanan kerja yang dialami pekerja, baik fisik maupun mental
dalam lingkungan pekerjaannya. Keselamatan kerja adalah kondisi yang
aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat
kerja (Mangkunegara, 2014). Menurut Husni (2005), program kesehatan
kerja merupakan upaya - upaya yang dilakukan pendidikan tinggi agar
karyawaan memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik
maupun mental sehingga memungkinkan mereka untuk bekerja secara
optimal.
4) Kesejahteraan pekerja.
Kesejahteraan pekerja adalah balas jasa pelengkap (material atau
nonmaterial) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya
untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental
pekerja agar produktivitas kerjanya meningkat. Menurut Sikula dalam
Hasibuan (2012), mengemukakan kompensasi tidak langsung adalah
balas jasa yang diterima oleh pekerja dalam bentuk selain upah atau gaji
langsung. Sementara menurut Yoder dalam Hasibuan (2012).
Kesejahteraan dapat dipandang sebagai uang bantuan lebih lanjut kepada
pekerja. Terutama kepada mereka yang sakit, uang bantuan untuk
tabungan pekerja, pembagian berupa saham, asuransi, perawatan di
rumah sakit, dan pensiun.

DAFTAR PUSTAKA
Bangun W, 2012. Manajemen sumber daya manusia. Bandung : Erlangga.
Hasibuan MSP, 2012. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Husni L, 2005. Hukum ketenaga kerjaan Indonesia : Edisi revisi cetakan ke lima.
Jakarta : Raja Gravindo Persada.

Mangkunegara dkk, 2014. Manajemen sumber daya manusia untuk pendidikan


tinggi. Jakarta : Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai