Anda di halaman 1dari 8

Pengobatan Alami Penyakit Influenza dengan Menggunakan

Kombinasi Ginger-Rosela

Estyka Ratu
175070100111006
Program Sarjana Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
estyka.ratu@gmail.com

Abstract: Influenza adalah penyakit infeksi saluran pernafasan akibat virus RNA
dari famili Orthomyxoviridae. Selama ini pengobatan Influenza yang diberikan
oleh dokter hanya dapat mengurangi gejalanya saja. Mayoritas masyarakat
Indonesia lebih memilih obat kimia buatan pabrik untuk mengobati penyakit
Influenza. Sedangkan dampak obat kimia buatan pabrik dapat menyebabkan sakit
kepala ringan, mulut kering, mengantuk, kerusakan pada hati, ginjal, hingga sel
tubuh lain. Jahe (Zingiber officinale) adalah tanaman rimpang yang sangat
populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat yang bersifat antivirus,
antitoksik, dan antijamur. Rosela (Hisbiskus sabdariffa) merupakan bunga indah
yang memiliki segudang manfaat yang memiliki banyak kandungan seperti,
antioksidan, antibiotik, dan zat-zat yang dibutuhkan tubuh yaitu vitamin C,
vitamin A, kalsium, dan 18 jenis asam amino. Tujuan penulis adalah untuk
mengetahui kandungan dan manfaat dari pengobatan alami Ginger-Rosela untuk
penyembuhan influenza. Dari yang pada mulanya penyakit ini dapat sembuh
dengan sendirinya selama 7 hari, dapat dipersingkat menjadi 3 hari. Selain itu
juga dapat meningkatkan produktivitas masyarakat, seperti lebih fokus dalam
pekerjaan walaupun dalam keadaan sakit.

Kata kunci : Pengobatan alami, Jahe, Rosela, Influenza

1
Influenza sudah dikenal sebagai penyakit infeksi yang paling sering kita
alami. Dengan lebih dari 200 jenis virus batuk-pilek serta bertambahnya dengan
jenis virus influenza baru setiap musim, umumnya orang akan menderita influenza
setidaknya sekali atau dua kali dalam setahun. Karena begitu banyak virus
influenza, tidak heran jika obat yang benar-benar mujarab belum berhasil
ditemukan. Sebagai gantinya bermacam-macam jenis obat yang dijual bebas
tersedia untuk membantu menghadapi berbagai gejala influenza yang tidak
menyenangkan. Pada umumnya, pengobatan tersebut hanyalah bertujuan untuk
menahan gejala penyakit. Akan tetapi, obat-obatan kimia tersebut seringkali
memiliki efek samping yang tidak dikehendaki, yang dapat menciptakan masalah
baru bagi tubuh. Commented [WU1]: Urgensi Masalah

Jika digunakan dalam jangka panjang, obat-obatan tersebut justru


menurunkan daya tahan tubuh karena tubuh kita sibuk menghadapi sisa racun yang
tertinggal dari zat hasil olahan kimia. Di Indonesia obat herbal1 diklasifikasikan ke
dalam 3 kategori, yaitu jamu2, obat herbal terstandar3, dan fitofarmaka4. Namun para
dokter dan apoteker Indonesia, masih belum dapat menerima jamu dan obat herbal
terstandar sebagai obat yang dapat direkomendasikan (Hemani, 2011). Ini disebabkan
bukti ilmiah mengenai khasiat dan keamanan obat tradisional pada manusia masih
kurang (Pramono, 2002). Commented [WU2]: Teori Umum

Kenyataan ini membuat penulis semakin tertarik dengan obat-obatan alami


tradisional yang telah dipraktikkan selama ratusan tahun. Dan merupakan bahan
yang dapat ditemukan dengan mudah di sekitar kita, sejalan dengan semakin
banyaknya jumlah orang yang mencari pengobatan efektif yang ringan dan tidak
beracun. Selain itu, diharapkan bagi masyarakat dapat merasakan kebermanfaatan
dari obat herbal tersebut. Jahe yang dikenal sebagai tanaman toga yang Commented [WU3]: Alasan

menghangatkan tubuh dan rosela sebagai antibiotik dan antioksidan akan saling
melengkapi satu sama lain dalam pengobatan suatu penyakit. Dengan demikian,
penulis ingin mengetahui kandungan, manfaat dan keefektifan dari pengobatan
alami Ginger-Rosela untuk penyembuhan influenza. Commented [WU4]: Penegasan

2
PEMBAHASAN
Kandungan Jahe
Berbagai manfaat yang terkandung dalam jahe disebabkan adanya
kandungan berbagai senyawa aktif, seperti minyak asiri, zingiberena (zingerona),
zingiberol, kamfena, lemonin, bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena, dan
resin pahit. Kandungan senyawa kimia lain dalam jahe, yakni senyawa flavonoid,
fenolinutama, asam organik, alkaloid, dan terpenoid.1
Sifat khas yang dimiliki jahe timbul karena adanya kandungan minyak asiri
dan oleoresin. Minyak asiri berperan untuk menimbulkan aroma pedas pada jahe.
Sedangkan oleoresin pada jahe berperan dalam menimbulkan rasa pedas.
Kandungan minyak asiri jahe bervariasi, berkisar 1-3%, sedangkan kandungan
oleoresin berkisar antara 4-7,5%. Senyawa lain yang turut menyebabkan rasa pedas
pada jahe adalah golongan fenilalkil keton atau yang biasa disebut gingerol.
Keduanya merupakan komponen paling aktif dalam jahe.
Manfaat Jahe
Jahe diketahui memiliki aktivitas antilkohol, antiallergi, antimikroba,
antitusif, antikanker, antidepresan, antiemetik, anti-inflamasi, antinarkotik,
antipenggumpalan darah, dan antioksidan. Jahe juga dipercaya memiliki aktivitas
pereda rasa nyeri, penurun panas, dan peningkat imunitas.
Selain itu, jahe berkhasiat untuk meluruhkan kentut (karminatif), stomakik
(peningkat selera makan), stimulan, diaforetik (perangsang keringat), membantu
melancarkan ASI, mengobati mulas, gatal (obat luar), luka (obat luar), sakit kepala
(obat luar), dan salesma.
Jahe seringkali digunakan sebagai obat rematik karena kandungan gingerol
dan rasa hangat yang ditimbulkannya membuat pembuluh darah terbuka dan
memperlancar sirkulasi atau jalannya peredaran darah. Alhasil, suplai makanan dan
oksigen menjadi lebih baik sehingga nyeri sendi akan berkurang.
Kandungan Rosela
Dari penelitian yang pernah penulis baca terbukti bahwa kelopak Rosela

3
mempunyai efek anti hipertensi, kram otot dan anti infeksi bakteri. Kelopak bunga
Rosela juga diketahui membantu melancarkan peredaran darah dengan mengurangi
derajat kekentalan darah. Ini terjadi karena asam organik, polisakarida dan florida
yang terkandung dalam ekstrak kelopak bunga Rosela sebagai farmologi. Selain itu,
kelopak bunga Rosela mengandung bermacam-macam vitamin seperti, vitamin A,
vitamin C, dan asam amino. Ada 18 jenis asam amino yang terkandung dalam
kelopak Rosela, termasuk arginin dan legnin yang berperan dalam proses
peremajaan sel tubuh. Dan tak ketinggalan pula, ada protein dan kalsium juga
terkandung di dalamnya.
Bahan penting lainnya yang terkandung dalam tanaman Rosela adalah gossy
peptin-anthocyanin dan glucoside hibiscin. Ketiga zat inilah yang menjadikan
Rosela bukan sekedar tanaman hias yang indah, tetapi juga berkhasiat bagi
kesehatan manusia.
Selain mengandung vitamin C, kelopak bunga Rosela jugamengandung
vitamin A dan 18 jenis asam amino yang diperlukan tubuh. Salah satunya adalah
arginin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Di samping itu, Rosela
juga mengandung protein, kalsium, dan unsur-unsur lain yang berguna bagi tubuh.
Minyak biji Rosela mempunyai kandungan yang menyerupai minyak biji
jarak, sehingga dapat dipakai sebagai pengganti minyak jarak kasar. Kelopak
Rosela, bagian yang paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan juga
mengandung sejumlah asam amino yang terdapat dalam tanaman ini diantaranya
arginine, cystine, histide, isoleucine, leucine, lysine, methionine, phenylalanine,
threnine, trythopan, tyrosin, valine, aspartic acid, glutamic, acid alanine, glycine,
proline, dan serine.
Manfaat Rosela
Khasiat Rosela antara lain untuk menurun asam urat, hipertensi, diabetes
mellitus, memperbaiki metabolisme tubuh, melangsingkan Tubuh, menghambat sel
kanker, mencegah sariawan dan panas dalam, menambah vitalitas, meredakan
batuk, mencegah flu, antioksidan, antihipertensi, antikanker,antidepresi, antibiotik,
aprodisiak, diuretik (peluruh kencing), sedatif, tonik, dan menurunkan absorpsi
alkohol.

4
Pemanfaatan kelopak bunga Rosela sudah dikenal dan diteliti baik oleh
pakar kesehatan modern maupun pakar kesehatan tradisional di berbagai negara di
dunia. Kelopak bunga tersebut diketahui mengandung zat-zat penting yang
diperlukan oleh tubuh, seperti vitamin C, vitamin A, protein esensial, kalsium, dan
18 jenis asam amino, termasuk arginina dan legnin yang berperan dalam proses
peremajaan sel tubuh.2

Secara tradisional, ekstrak kelopak Rosela berkhasiat sebagai antibiotik,


aprodisiak (meningkatkan gairah seksual), diuretik (melancarkan buang air kecil),
pelarut, sedativ (penenang), dan tonik. Sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan
Chung San Medical University di Taiwan, Chau-Jong Wang, konsumsi Rosela
digunakan sebagai salah satu cara baru untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Flora ini terbukti secara klinis mampu mengurangi jumlah plak yang menempel
pada dinding pembuluh darah. Tidak hanya itu, Rosela juga memiliki potensi untuk
mengurangi kadar kolesterol jahat yang disebut LDL dan lemak dalam tubuh. Hal
ini menunjukkan bahwa Rosela juga bermanfaat terhadap penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi (tekanan darah tinggi), membantu program diet bagi
penderita kegemukan (obesitas), melancarkan peredaran darah, menurunkan
demam umum, melancarkan dahak bagi batuk berdahak, dan dapat dimanfaatkan
untuk melancarkan buang air besar.3

Keefektifan dari pengobatan alami Ginger-Rosela untuk penyembuhan


influenza

Dalam hal ini pengobatan alami diberikan dalam sediaan Minuman Ginger-
Rosela dan menghasilkan berkhasiat 100% yaitu menyembukan penyakit Influenza
yang diderita. Hal ini membuktikan bahwa kombinasi dari Ginger-Rosela
menghasilkan kombinasi yang bermanfaat dalam penyembuhan penyakit Influenza.
Beberapa orang yang mengonsumsi Minuman Ginger-Rosela juga menyatakan
bahwa khasiat yang diberikan sangat signifikan dalam meringankan penyakit
Influenza mereka. Dapat diketahui bahwa Minuman Kesehatan Ginger-Rosela
memiliki jangka waktu yang cukup berbeda apabila dibandingkan dengan
masyarakat luar yang tidak mengonsumsi minuman ini. Dengan meminum

5
Minuman Kesehatan Ginger-Rosela responden hanya membutuhkan waktu 2–4
hari dengan dosis 2x1 hari sesudah makan untuk meringankan penyakit Influenza
mereka, sedangkan penyakit Influenza secara umum dapat disembuhkan dalam
kurun waktu 1-2 minggu. Hal ini membuktikan, bahwa Minuman Kesehatan
Ginger-Rosela sangat efektif dalam penyembuhan penyakit Influenza.

SIMPULAN

Dalam penyembuhan penyakit Influenza Minuman Kesehatan Ginger-Rosela


memiliki kandungan minyak asiri, zingiberena (zingerona), zingiberol, kamfena,
lemonin, bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena, dan resin pahit, yang
terkandung dalam jahe. Selain itu, senyawa flavonoid, fenolinutama, asam organik,
alkaloid, dan terpenoid juga terkandung dalam minuman tersebut. Senyawa-
senyawa tersebut diketahui memiliki aktivitas antilkohol, antiallergi, antimikroba,
antitusif, antikanker, antidepresan, antiemetik, anti-inflamasi, antinarkotik,
antipenggumpalan darah, dan antioksidan. Jahe juga dipercaya memiliki aktivitas
pereda rasa nyeri, penurun panas, dan peningkat imunitas.
Minuman Kesehatan Ginger-Rosela juga mengandung bermacam-macam
vitamin seperti, vitamin A, vitamin C, protein, kalsium, dan 18 jenis asam amino
yang didapatkan dari bunga rosela. Rosela juga mengandung gossy, peptin-
anthocyanin dan glucoside hibiscin yang berkhasiat bagi kesehatan manusia, seperti
dalam pengobatan influenza, dan mencegah flu datang kembali.
Minuman Kesehatan Ginger-Rosela dapat menyembuhkan penyakit
influenza secara efektif yang telah dibuktikan dengan angket yang telah diisi oleh
responden yang menyatakan bahwa penyakit influenza mereka dapat disembuhkan
dalam kurun waktu 2-4 hari yang apabila dibandingkan dengan penyembuhan
influenza secara umum. Minuman ini juga memiliki rasa yang khas dan segar
sehingga Minuman Kesehatan Ginger-Rosela tidak hanya efektif dalam jangka
waktu penyembuhannya, tetapi juga efektif dalam penyebarannya dalam
masyarakat, karena rasanya yang diminati.

6
SARAN
Penulis mendapatkan berbagai saran para responden terhadap Minuman Kesehatan
Ginger-Rosela, seperti:
1. Menambah lagi sedikit jahe agar lebih terasa aroma dan rasa jahe tersebut.
2. Mengurangi takaran jeruk nipis dalam pembuatan minuman agar
mengurangi rasa asam yang dirasakan para responden.
3. Menambahkan lebih banyak madu agar menetralisir rasa asam yang ada
sehingga rasa manis dari madu juga terasa.

7
DAFTAR PUSTAKA

Lentera. 2002. Khasiat dan Manfaat jahe merah si rimpang ajaib. Agromedia
Pustaka. Jakarta.1
Widyanto, P.S dan Nelistya. 2008. Rosella Aneka Olahan, Khasiat, dan Ramuan.
Penebar Swadaya. Jakarta.2
Utami Prapti dan Desty E.P. 2013. “The Miracle of Herbs”. Agro Media, Jakarta.3

Anda mungkin juga menyukai