Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
Dalam otonomi daerah saat ini dimana daerah mempunyai urusan-urusan wajib dan
pilihan sesuai yang diatur dalam UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah, maka setiap daerahmempunyai keinginan untuk memberikan pelayanan yang
prima kepada masyarakat, memberdayakan masyarakat dan meningkatkan
kesejahteraannya disemua aspek kehidupan masyarakat. Salah satu urusan yang
menjadi urusan wajib yang diamanatkan kepada Pemerintah Daerah adalah urusan
kesehatan.

Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan, diperlukan dukungan


Sistem Kesehatan Nasional yang tangguh.Di Indonesia Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) telah ditetapkan pada tahun 2004. Disamping Undang-Undang Nomor 25
tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang
nomor 23 tahun 1992 tentyang Kesehatan, SKN telah berperan berperan besar
sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan jangka Menengah
(RJPMN). Disamping itu SKN juga berperan sebagai acuan dalam penyusunan
berbagai kebijakan, pedoman dan arah pelaksanaan pembangunan kesehatan.

Pemberlakuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak Januari 2014,


mengharuskan RSUD Sumbawa lebih meningkatkan kualitas pelayanannya termasuk
dalam penyediaan sarana prasarana. Untuk itu pada tahun 2016 RSUD Sumbawa
membangun gedung baru untuk mengakomodir lonjakan jumlah pasien. Pencapaian
target Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan persiapan akreditasi adalah salah satu
prioritas RSUD Sumbawa. Semoga segala upaya yang telah dilakukan RSUD
Sumbawa memberikan kontribusi bagi masyarakat dan membantu terwujudnya
”.Generasi Sumbawa Sehat Bermartabat”
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa (RSUD ) sebagai Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) yang menangani pelayanan dan pengembangan pelayanan di
bidang kesehatan mempunyai kewajiban mendukung terwujudnya visi dan misi
pemerintah daerah dengan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebaik-
baiknya termasuk mensukseskan pelaksanaan JKN.
Mengingat RSUD Sumbawa adalah institusi pemerintah yang bergerak dibidang
kesehatan dan tingginya angka Runjungan Rawat Inap yaitu 11930 Orang tahun
2016 atau rata –rata Kunjungan Rawat Inap per hari ( orang ) adalah 33 serta
semakin tingginya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan bermutu maka
RSUD Sumbawa mempunyai kewajiban melayani seluruh masyarakat Sumbawa
dan menyediakan pelayanan bermutu serta mengembangkan pelayanan dibidang
kesehatan .
Kegiatan dan Layanan Produk
Kegitan Pelayanan di RSUD Sumbawa dilaksanakan di Instalasi-Instalasi
Pelayanan yang didukung oleh instalasi penunjang pelayanan . dalam
operasionalnya RSUD Sumbawa memiliki kegiatan dan layanan produk yaitu:
1. Instalasi Gawat Darurat ( IGD )
Semua fasilitas yang tersedia di IGD dirancang khusus dengan standar
internasional terdiri dari triase primer, triase skunder, green zone, yellow
zone, red zone, ruang obsevasi, dan depo farmasi serta di lengkapi pula
dengan pelayanan ambulance 24 jam
2. Pelayanan rawat jalan :
a. Poli anak,
b. Poli mata
c. Poli penyakit dalam
d. Poli gigi
e. Poli THT
f. Poli Bedah
g. Poli kandungan dan kebidanan
h. Poli Jiwa
i. Poli Spesialis Orthopedi/Anasthesi
j. Poli Spesialis Jantung
3. Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan rawat inap dilaksanakan dengan menyediakan ruang/ bangsal yang
disesuakan dengan kebutuhan dan peruntukan nya, yang terdiri dari 7 ruang
perawatan yaitu:
Pelayanan ruang rawat inap dan jumlah tempat tidur
Jumlah
NO Ruang Rawat Jenis Pelayanan Tempat
Inap Tidur
1 VIP Ruang perawatan umum dan pasien jaminan 9 TT
Ruang perawatan yang membutuhan
2 ICU perawatan intensif baik perempuan maupun 6 TT
laki-laki ( total care ) dengan kondisi khusus
Ruang persalinan normal maupun abnormal
3 Kebidanan serta ruang perawatan nifas, rawat gabung bayi 23 TT
sehat dan gynocologi
Perawatan penyakit anak, Bayi Baru Lahir
4 Anak (BBL) yang abnormal, perawatan anak dengan 34 TT
kasus khusus dan umum
5 Penyakit Perawatan penyakit dewasa baik laki-laki
Dalam maupun perempuan dengan kasus-kasus umum 35 TT
Ruang perawatan dengan kasus bedah, dewasa
6 Bedah maupun anak serta memberikan pelayanan post 35 TT
operasi bedah umum maupun bedah tulang
7 Isolasi Memberikan pelayanan pada kasus-kasus
tertentu 2 TT

4. Pelayanan Penunjang Medik


a. Instalasi Bedah Sentral ( IBS)
Tindakan medik operatif di ruang operasi meliputi:
1. Operasi Bedah Umum
2. Operasi orthopedi
3. Operasi THT
4. Operasi Mata
5. Operasi Obsgyn
b. Instalasi Patologi Klinik ( Laboratorium)
Pelayanan buka 24 jam dengan jenis pemeriksaan : pemeriksaan kimia klinik,
faal hematologi, faal hemostatis, immuno-serologi, penanda tumur, serologi,
hormon , mikrobiologi, cairan tubuh, parasitologi, toxikologin, dan apthologi
anatomi, yang digolongkan pada tindakan:
- Pemeriksaan sederhana
- Pemeriksaan sedang
- Pemeriksaan canggih
c. Instalasi Farmasi
Pelayanan farmasi dengan buka 24 jam, dengan prinsip pelayanan cepat,
aman serta sesuai diagnosa.
d. Intalasi Fisioterapi
Pelayanan ini didukung dengan peralatan dan tenaga terlati yang memadai
e. Intalasi Radiologi
Pelayanan ini didukung dengan peralatan dan tenaga yang kompeten
sehingga dapat memberikan pelayanan foto rontgen baik dengan bahan
kontras maupun tanpak bahan kontras, dan foto gigi dento alveolair
f. Instalasi Paraklinik
- Pelayanan USG
- Pelayanan EKG
- General Chek Up (GKU)
- Bank Darah Rumah Sakit ( BDRS)
- Instalasi Gizi
g. Pelayanan Penunjang Non Medis
- Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit( IPSRS)
- Pemulasaraan Jenasah
- Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)
- Instalasi Sentral Oxigen
- Laundry
- Ambulance
5. Pendidikan Dan Penelitian (Diklat)
Praktek Kerja Lapangan (PKL), Magang dan Workshop/In House Training.
6. Pelayanan Kemitraan (Kerjasama) :
7. kerjasama dengan institusi pemerintah dan swasta, institusi pendidikan.
8. Pelayanan Tata Usaha kerjasama dengan institusi pemerintah dan swasta,
institusi pendidikan.
9. Fasilitas pendukung lainnya :
Kendaraan Operasional : ambulans 8 unit, roda 2 sebanyak 2 unit dan roda 14
sebanyak 1 unit Sarana Komunikasi : telepon 2 line, aephone 24 chanel dan
handy talkie 4 unit, amplifiyer 1 set Sarana lain-lain : Sumur Bor, Listrik
PLN, Generator 42 KVA, Pengolah limbah padat (incenerator), Pengolahan
Limbah Cair (IPAL) dan SIM RS
BAB III

VISI MISI RUMAH SAKIT

a. Visi
“ TERWUJUDNYA PELAYANAN KESEHATAN YANG
BERMUTU,MANDIRI DAN TRJANGKAU”

b. Misi
Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, maka Misi RSUD Sumbawa
adalah sebagai berikut:

1. Meningkatan Kualitas dan Kuantitas sumber daya manusia


2. Meningkatkan Kualitas dan Kapasitas sarana Prasarana Rumah Sakit
3. Meningkatkan Tata Kelola Keuangan melalui pemantapan inplementasi PPK-BLUD
4. Menyelingarakan layanan kesehatan yang terjangkau.

Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dan secara teknis operasional
berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten sumbawa bahwa tugas Pokok Rumah
Sakit adalah :

1. Membantu bupati dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan;


2. Melaksanakan Pelayanan kesehatan Paripurna kepada masyarakat;
3. Penyusunan perencanaan bidang pelayanan kesehatan;
4. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan medis dan administrasi pasien
5. Pelaksanaan bimbingan asuhan keperawatan, etika dan mutu keperawatan;
6. Pembinaan, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang pelayanan
kesehatan
7. Pelaksanaan penatausahaan Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

C. Tujuan strategis RSUD Sumbawa

1. Meningkatnya Kinerja Layanan sesuai standar pelayanan;


2. Menurunnya kejadian infeksi nasokomial;
3. Menurunnya tingkat intensitas pemakaian sarana dan prasarana;
4. Meningkatnya sarana dan prasarana Rumah Sakit;
5. Meningkatnya pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien dalan rangka
transparansi dan keterjangkauan;
6. Meningkkatnya pelayanan administrasi perkantoran;
7. Terlayaninya seluruh pasien dengan biaya yang terjangkau.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Berdasarkan Peraturan Bupati Sumbawa Nomor tentang Struktur Organisasi


Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa terdiri dari :
1. Direktur
2. Bagian Tata Usaha
3. Bidang Pelayanan
4. Bidang Keperawatan
5. Sub Bagian Program
6. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
7. Sub Bagian Keuangan
8. Sie Pelayanan Medik
9. Sie Penunjang Medik
10. Sie Asuhan Keperawatan
11. Sie Etika dan Mutu Keperawatan
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN S

DIREKTUR
dr. SELVI
NIP. 19761022 200312 2 007

KELOMPOK
SUB BAGIAN PROGRAM
JABATAN FUNGSIONAL
Zainuddin, S.AP
NIP. 19690426 199103 1 007

BIDANG PELAYANAN
Agoes Witjaksono, SKM
NIP. 19650825 199001 1 003

SEKSI PELAYANAN MEDIS BIMB


Joni Sarjan, S.ST
NIP. 19760730 199803 1 002

SEKSI PENUNJANG MEDIS


Mulawarman, S.IP
NIP. 19650610 198803 1 025 ETI

A. KETENAGAAN RSUD SUMBAWA

Komposisi ketenagaan di RSUD Sumbawa terdiri dari tenaga fungsional,


struktural dan fungsional umum, yang dikelompokkan berdasarkan profesi yakni
tenaga medis (dokter spesialis, dokter umum,dokter gigi), keperawatan, tenaga
kesehatan lain dan tenaga administrasi.Sampai dengan Januari 2017 Sumber
Daya Manusia (SDM) yang tersedia di RSUD Sumbawa berjumlah 254 orang
(223 orang PNS,1 orang PTT, 24 orang kontrak dan 6 orang dokter spesialis
part time).:
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RAWAT INAP

A. Struktur Organisasi
1. Secara struktur organisasi, instalasi rawat inap berada dibawah Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa,dan berkoordinasi dengan Bidang
Keperawatan..
2. Instalasi rawat inap adalah unit pelayanan non struktural yang dipimpin oleh
seorang kepala instalasi yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan medik.
Keperawatan dan atau pelayanan penunjang medik, pendidikan, pelatihan
dan penelitian kesehatan di rumah sakit.
3. Instalasi rawat inap membawahi ruang-ruang perawatan yang meliputi
ruangVIP.Perawatan penyakit bedah,ruang Perawatan penyakit Dalam,ruang
penyakit Anak,ruang Kebidanan/post partum dan ruang Perawatan VIP..
4. struktur organisasi Instalasi rawat Inap sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RAWAT INAP

Kepala Instalasi Rawat Inap

Kepala Ruang

Penanggung Jawab Shift


(ketua Tim)

Perawat Pelaksana
BAB VII

URAIAN JABATAN

1. KEPALA INSTALASI RAWAT INAP


a. TUGAS POKOK
Melakukan koordinasi dan memberikan bimbingan dengan satuan kerja
terkait mengenai hal yang berhubungan dengan pelayanan di instalasi Rawat
Inap sesuai dengan permasalahan tentang pelaksanaan pelayanan Keperawatan
sesuai dengan kebijaksanan bidang keperawatan.
b. FUNGSI
Perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian, pengendalian dan
pengevaluasian penyelenggaraan kegiatan pelayanan keperawatan dan atau
pelayanan penunjang medik, dilingkup instalasi.
C. URAIAN TUGAS
1.Mempelajari program Rumah Sakit,kebijakan Direktur Rumah Sakit
sebagai pedoman dalam pelaksanan tugas.
2.Melakukan kunjungan langsung rutin atau sewaktu-waktu untuk menilai
pelayanan Asuhan Keperawatan,ketertiban,keamanan,dan kebersihan
Rawat Inap.
3. Meneliti dan mempertimbangkan surat permohonan kenaikan
pangkat,cuti,rotasi,di Rawat Inap..
4. Memberikan bimbingan langsung kepala ruangan dan membantu
menyelesaikan permasalahan tentang pelaksanaan pelayanan
keperawatan sesuai dengan kebijakan bidang keperawatan..
5.Mengadakan pertemuan secara berkala di ruang Rawat Inap.
10. Melaksanakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan
kegiatan dan sumberdaya yang digunakan dilingkup instalasi.
11. Mengevaluasi standar pelayanan instalasi.
12. Menyelaesaikan masalah yang menghambat tugas operasional
instalasi.
13. Menyediakan sarana dan prasarana secara proporsional sesuai
kebutuhan instalasi.
14. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanan tugas
operasional kepada direktur secara berjenjang.
D. KEWENANGAN
1.Meminta informasi dan petunjuk atasan.
2.Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas kepala
ruangan di lingkungan Instalasi Rawat Inap.
3. Mengkoordinasikan,mengendalikan dan memantau penggunaan
fasilitas dan kegiatan pelayanan keperawatan.
4. Menandatangani surat dan dokumen yang di tetapkan menjadi
kewenangan kepala Instalasi Rawat Inap..
5. Memberikan usul,saran dan pertimbangan kepada atasan.
6. Menilai kinerja semua tenaga yang bekerja di Instalasi Rawat Inap
yang di koordinasikan dengan kepala ruangan.
7. Menegur bawahan bila melanggar disiplin kerja..

8. Mengusulkan sistem Reward dan Punishment terhadap kinerja


karyawan sesuai dengan batas kewenangannya.
E. TANGGUNG JAWAB
1. Dalam melaksanakan tugasnya instalasi bertanggung jawab kepada
direktur RS secara berjenjang.
2. Menjamin kelancaran operasional dalam pelayanan dan atau dukungan
pelayanan secara efisien, efektif, bermutu dan produktif.
3. Menjamin tercapainya sasaran dan target sesuai dengan program kerja
(ketentuan) yang telah ditetapkan.

2. KEPALA RUANG
A. TUGAS POKOK
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan
diruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
B. URAIAN TUGAS:

1. Mendukung mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit


2. Membagi staf keperawatan kedalam tim sesuai dengan kemampuan dan
beban kerja
3. Mengikuti pertemuan ilmiah dan rapat-rapat
4. Membuat jadwal dinas bersama primery nurse ( PN )
5. Membagi pasien pada setiap tim sesuai dengan kemampuan dan beban
kerja
6. Mengikuti operan dari perawat jaga malam
7. Melakukan pertemuan pagi ( meeting morning ) dengan semua staf
perawatan
8. Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN
9. Melakukan supervisi dan memberikan motivasi pada semua staf
keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal :
 Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri, melalui
laporan langsung secara lisan dan memperbaiki / mengawasi kelemahan
yang ada saat itu juga
 Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daptar hadir ketua tim,
membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang di
buat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan
(didokumentasikan), mendengar laporan ketua tim tentang pelaksanaan
tugas
 Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim
 Audit keperawatan
10. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga sesuai
dengan kebutuhan
11. Mendelegasikan tugas pada penanggung jawab jaga siang/ malam/ libur
12. Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staf melalui daftar hadir yang
ada di ruangan
13. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan :
 Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan
 Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan
keperawatan
 Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
 Memberikan informasi pada pasien atau keluarga yang baru masuk RS
14. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi pada fisiologis,
tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan
dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien
15. Berperan sebagai konsultan primery nurse ( PN )
16. Mengecek rincian biaya rawat inap yang buat baik oleh PN maupun AN
17. Mengadakan pertemua rutin ruangan (rapat keperawatan ) minimal tiga
bulan sekali
18. Merencanakan, menyusun dan membuat laporan :
 Kinerja kepada kepala instalasi rawat inap tiap 3 bulan dan laporan
tahunan
 Kinerja kepada kepala instalasi perawatan intensif tiap 3 bulan dan
laporan tahunan

3. PENANGGUNG JAWAB SHIFT ( KETUA TIM)


A. TUGAS POKOK
Mengkoordinir sekelompok tenaga keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok pasien melalui
upaya kooperatif, kolaboratif dan secara teknis administratif
bertanggung jawab kepada kepala ruang.
B. URAIAN TUGAS
1. Bertugas pada hari dinas pagi
2. Merencanakan asuhan keperawatan pada pasien yang menjadi
tanggung jawabnya
3. Bersama menerima operan tugas dari tugas jaga malam
4. Bersama melakukan konfirmasi supervisi tentang kondisi pasien
segera setelah selesai operan tugas jaga setiap pasien
5. Bersama doa bersama sebagai awal dan akhir tugas, dilakukan
setelah selesai operan tugas jaga malam
6. Melakukan pre conference dengan semua yang ada dalam
grupnya setiap jaga pagi
7. Membagi pasien pada sesuai dengan kemampuan dan beban kerja
8. Melakukan pengkajian, menentukan diagnosa keperawatan dan
perencanaan keperawatan semua pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dan ada bukti di rekam medis keperawatan
9. Memonitor dan membimbing tugas
10. Membantu tugas untuk kelancaran pelaksanaan asuhan
keperawatan
11. Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai dengan
tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan keperawatan dan bukti
direkam medis keperawatan
12. Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan asuhan keperawatan
yang dilakukan oleh AN yang ada dibawah tanggung jawabnya
13. Melakukan post conference pada setiap akhir dinas dan menerima
laporan akhir tugas jaga dari AN untuk persiapan operan tugas
14. Memperkenalkan AN yang akan merawat pasien selama pasien
dirawat kepada pasien baru dan keluarganya
15. Mengadakan diskusi kasus dengan dokter / tim kesehatan lain
setiap seminggu sekali
16. Menyelenggarakan diskusi kasus dalam pertemuan rutin
keperawatan maksimal 11 kali
17. Menyelengarakan diskusi prosudur
18. Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas
19. Memberikan tugas penangung jawab ruang pada pagi hari, jika
penanggung jawab ruang tidak ada
20. Mendelegasikan tugas kepada AN pada sore, malam dan hari libur
21. Memberikan bimbingan mahasiswa praktek yang ada dalam
grupnya dalam rangka orientasi dan pelaksanaan praktik
keperawatan
22. Menginformasikan peraturan dan tata tertib yang berlaku pada
pasien / keluarganya
23. Mengikuti visite dokter pada timnya untuk mengetahui kondisi
pada fisiologis, tindakan medis yang dilakukan, program
pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan
yang akan dilakukan terhadap pasien
24. Melaksanakan visite perkembangan pasien serta persiapan pasien
pulang
25. Menerima konsultasi dan keluhan pasien dan berusaha
mengatasinya
26. Mengikuti pertemuan ilmiah
27. Berperan sebagai konsultan assosiate nurse (AN)
28. Membuat rincian biaya rawat inap
29. Mengecek rincian biaya rawat inap yang buat oleh AN
30. Mengadakan pertemua rutin ruangan (rapat keperawatan ) minimal
tiga bulan sekali
31. Membuat laporan tugas kepada kepala ruang setiap laporan akhir
tugas
4. PERAWAT PELAKSANA
URAIAN TUGAS:

1. Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari dan kepada
AN yang ada dalam satu grup
2. Melakukan konfirmasi tentang kondisi pasien segera setelah selesai
operan setiap pasien
3. Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas yang dilakukan
setelah selesai serah terima operan tugas jaga
4. Melakukan pre conference yang dilakukan setiap awal tugas pagi
5. Melakukan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung
jawab dan ada bukti direkam medis keperawatan
6. Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti direkam keperawatan
7. Melakukan konsultasi tentang masalah pasien / keluarga kepada ketua tim
8. Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien yang
menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti direkam medis
9. Menerima keluhan pasien / keluarga dan berusaha mengatasinya
10. Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien yang menjadi
tangung jawabnya
11. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan setiap akhir tugas pada semua
pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti direkam medis
keperawatan
12. Mengikuti post cnference yang diadakan ketua tim pada setiap akhir tugas
dan melakukan pemantauan kondisi / perkembangan semua pasien yang
menjasi tanggung jawab pada ketua tim
13. Bila AN tidak ada, wajib mengenalkan AN yang ada dalam grupnya yang
akan memberikan asuhan keperawatan pada jangka berikutnya pada
pasien dan keluarga
14. Melaksaakan pendelegasian tugas AN pada sore, malam dan libur
15. Berkoordinasi terhadap penanggung jawab tugas jaga / dokter / tim
kesehatan lain bila ada masalah pada pasien pada sore, malam dan libur
16. Mengikuti diskusi kasus dengan dokter / tim kesehatan lai setiap
seminggu sekali
17. Membantu bimbingan praktik klinik keperawatan kepada peserta didik
keperawatan
18. Mengikuti diskusi kasus dalam pertemuan rutin keperawatan di ruangan
19. Membuat rincian biaya rawat inap
20. Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas AN
BAB VIII

TATA HUBUNGAN KERJA

Instalasi Penunjang Non


Diagnostik

Instalasi
IRNA Instalasi Penunjang
Perawatan Lain
A Diagnostik

Instalasi Rekam
Instalasi PDE Medik

RS Lain

HUBUNGAN INTERN
 Instalasi rawat inap memberikan pelayanan yang berkomperhensif
terhadap kebutuhan pasien baik secara langsung yang berkaitan
dengan pemeriksaan penunjang, diagnostic, perawatan khusus maupun
yang tidak langsung terkait dengan penunjang non diagnostic,
dokumen rekam medic dan SIMRS.

HUBUNGAN EKSTERN
 Instalasi rawat inap berkolaborasi dengan rumah sakit lain dalam hal
rujukan pasien yang memerlukan perawatan tingkat yang lebih tinggi
atau lanjut.
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Instalasi rawat inap (IRNA) berkoordinasi dengan bidang pelayanan dalam


pengaturan sumber daya manusia yang ada di instalasi. Adapun pola ketenagaan dan
kualifikasi personil rawat inap sebagi berikut:
Tenaga dokter setiap ruangan, 1 orang dokter umum dan 1 orang Dokter
penanggungjawab.
Tenaga perawat sesuai klasifikasi Douglass dan PMK 340
Ruangan Flamboyan Mawar Wijaya Angsoka
Shift (15 TT) (25 TT) Kusuma (25 TT)
(20 TT)
pagi 5x0,36≈2 25x0,27≈7 20x0,36≈7 25x0,17≈4
10x0,27≈3
siang 5x0,30≈2 25x0,15≈4 20x0,3≈6 25x0,14≈4
10x0,15≈2
Malam 5x0,2≈1 25x0,1≈3 20x0,2≈4 25x0,07≈2
10x0,1≈1
∑Perawat 5+4+2=11 7+4+3=14 7+6+4=17 4+4+2=10
pelaksana

∑kepala ruang, 1+2+11+2=16 1+2+14+2=19 1+2+17+2=22 1+2+10+2=15


kepala tim, Perawat
pelaksanaa dan
cadangan

Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil


Tenaga kesehatan Kualifikasi
Pendidikan Sertifikat pelatihan
Kepala Instalasi S-1/Dokter ATLS
Pel. Manajemen rawat inap
Pel.PPI

Psikiater dan dokter Ruangan Spesialis Kedokteran Jiwa ATLS


dan S-1 dokter umum Pelatihan Kegawatan
psikiatri
Kepala Ruang Ners BLS
Manajemen Rawat Inap
Pelatihan MPKP

Penaggung jawab shiff Ners/ D-III Keperawatan BLS


Manajemen Rawat Inap
Pelatihan MPKP

Perawat Pelaksana D-III Keperawatan BLS


BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

Untuk Instalasi Rawat Inap kegiatan orientasi yang dilakukan kepada


perawat baru sebagai upaya untuk menyesuaikan diri pada tempat/ unit kerja baru
dalam rangka memenuhi syarat bagi pekerjaan/ jabatan dengan situasi baru yang
berbeda dan asing.
Kegiatan orientasi mempunyai tujuan antara lain:
1. Memahami tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja
2. Memahami tujuan, falsafah, dan peraturan-peraturan di lingkungan
rumah sakit serta kebijakan pimpinan rumah sakit
3. Memahami prosedur-prosedur dalam berbagai bidang di berbagai unit
kerja
4. Memahami teknik-teknik mengerjakan basic life support dalam
keadaan darurat.
5. Memahami prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staf
keperawatan.
Materi orientasi meliputi:
1. Materi Umum
a) Struktur organisasi rumah sakit dan bidang keperawatan
b) Falsafah dan tujuan rumah sakit dan pelayanan keperawatan
c) Falsafah/ sarana yang tersedia dan cara penggunaannya
d) Kebijakan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit/ pelayanan
keperawatan
e) Metode pemberian asuhan keperawatan
f) Pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja keperawatan
g) Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit
h) Hak dan kewajiban perawat
2. Materi
a) Struktur organisasi instalasi/ ruangan
b) Setting ruangan dan alat
c) Tata tertib instalasi/ ruangan
d) Prosedur administrasi instalasi/ ruangan
e) Prosedur penerimaan pasien dan pemulangan pasien
f) Manajemen/ model asuhan keperawatan pasien di instalasi/
ruangan
g) Monitoring hemodinamik pasien di instalasi/ ruangan
h) Manajemen pengelolaan kegawatdaruratan pasien di instalasi/
ruangan
i) Manajemen penggunaan alat-alat khusus di instalasi/ ruangan
j) Manajemen logistik alat medis/ non medis (linen) di instalasi/
ruangan
k) Manajemen pencucian dan siterilisasi alat di instalasi/ ruangan
Prosedur kegiatan orientasi yang dilakukan adalah
1. Tenaga keperawatan diserahkan dari urusan kepegawaian ke bidang
keperawatan
2. Tenaga keperawatan baru, pindahan dan mutasi antar ruang menerima
penjelasan materi orientasi yang meliputi materi umum dan khusus
3. Perkenalan dengan pejabat struktural/ fungsional di keperawatan
4. Pelaksanaan program orientasi di bidang keperawatan yang di jadwalkan
mulai dari IRJA, IGDdan IRNA
5. Setelah pelaksanaan orientasi perawat yang bersangkutan membuat laporan
ke bidang keperawatan
6. Berdasarkan evaluasi selama orientasi yang dibuat oleh masing-masing
kepala ruang, maka yang bersangkutan ditempatkan sesuai kebutuhan serta
ketrampilan yang bersangkutan melalui SK direktur.
BAB XI

PERTEMUAN/RAPAT

Instalasi rawat inap menyelenggarakan pertemuan/rapat;


1. Rapat rutin dengan seluruh kepala ruang rawat inap yang diadakan setiap
bulan sekali
2. Rapat rutin dengan seluruh administrasi rawat inap yang diadakan setiap
bulan sekali
3. Rapat rutin dengan seluruh pramu ruang rawat inap setiap dua bulan sekali
4. Rapat koordinasi dengan Instalasi lain
BAB XII
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan merupakan dokumentasi kegiatan
penyelenggaraan pelayanan rawat inap di RSUD Sumbawa. Kegiatan pelaporan
dilakukan untuk memberikan data/ informasi yang cepat, tepat dan akurat kepada
pemangku kepentingan sebagai bahan pengambilan keputusan, sesuai dengan kondisi
yang terjadi serta penemuan kebiajakan yang relevan. Di dalam pelaksanaannya,
pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang. Laporan berupa laporan bulanan.
BAB XIII
PENUTUP
Peran RSUD Sumbawa sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, sehingga perlu ditingkatkan kemampuan pelayanan
pengelolaan rawat inap agar mampu memberikan pelayanan kesehatan yang
komprehensif dan terpadu. Koordinasi internal dan eksternal Rumah Sakit perlu
selalu dilakukan dalam upaya peningkatan kegiatan pelayanan rawat inap di RSUD
Sumbawa.
Pemerintah Daerah diharapkan selalu memperhatikan dan mendorong
peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di Rumah Sakit, serta fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya, melalui monitoring, pembinaan dan dukungan dana agar terwujud
peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai