Buffering
Buffering
MANUSIA
Buffer adalah suatu substansi atau sekelompok substansi yang dapat mengabsorps, atau
melepaskan ion-ion hidrogen untuk memperbaiki adanya ketidakseimbangan asam-basa.
Cairan tubuh tidak statis. Cairan dan elektrolit berpindah dari satu kompartemen ke
kompartemen lain untuk memfasilitasi proses – proses yang terjadi di dalam tubuh, seperti
oksigenasi jaringan, respons terhadap penyakit, keseimbangan asam-basa, dan respons terhadap
terapi obat. Cairan tubuh dan elektrolit berpindah melalui difusi, osmosis, transportasi aktif, atau
filtrasi. Perpindahan tersebut bergantung pada permeabilitas membrane sel atau kemampuan
membrane untuk ditembus cairan dan elektrolit.
Untuk mempertahankan kesehatandibutuhkan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam-
basa di dalam tubuh. Banyak factor yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan salah satunya
karena penyakit.
Orang dewasa yang sehat, aktif bergerak, dan memiliki orientasi yang baik biasanya
dapat mempertahankan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam-basa yang normal karena
mekanisme adaptif tubuhnya. Namun bayi, orang dewasa yang menderita penyakit berat, klien
dengan gangguan orientas atau klien yang immobile, serta lansia sering kali tidak mampu
merespn secara mandiri.
Kandungan air dari tubuh seseorang kerap kali dikatakan sebanyak 70% dari berat badan.
Lebih tepat dikatakan bahwa kandungan air pada tubuh seseorang adalah 70% dari berat tubuh
bebas lemak. Jaringan lemak pada tubuh mengandung sedikit air. Berat lemak pada tubuh
seseorang berkisar antara 10-40% dari BB. Variasi dari kandungan lemak badan ini
menyebabkan kandungan air tubuh, bila dibandingkan dengan BB keseluruhannya berkisar
antara 40-70% BB keseluruhan. Kandungan rata-rata ialah sekitar 60% untuk laki-laki yang
berusia antara 17-40 tahun dan 51% untuk perempuan pada rentang usia yang sama. Jadi, angka
60% dari BB akan digunakan sebagai gambaran yang masuk akal bagi air tubuh total.
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat.
Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan satu bagian dari fisiologi
homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan
berbagai cairan tubuh.
Cairan Tubuh dan Keseimbangan Asam Basa (Sistem Buffer)
Cairan tubuh merupakan cairan yang terdapat di dalam tubuh manusia atau hewan yang
memiliki fungsi fisiologis tertentu. Contoh cairan tubuh adalah: Darah dan plasma darah, Sitosol,
Cairan serebrospinal, Korpus vitreum maupun humor vitreous, Serumen, Humor aqueous, Cairan
limfa, Cairan pleura, Cairan amnion
Fungsi Air / CairanTubuh :
1. Pelarut universal :
Senyawa bergerak lbh cepat dan mudah
Berperan dalam reaksi kimia contoh : Glucose larut dalam darah dan masuk ke sel
2. Pengaturan suhu tubuh
Mampu menyerap panas dlm jumlah besar
Membuang panas dari jaringan yang menghasilkan panas, contoh : Otot-otot selama
excercise
3. Pelicin : Mengurangi gesekkan
4. Reaksi-reaksi kimia : Pemecahan karbohidrat & pembentukan protein
5. Pelindung : Cairan Cerebro-spinal, cairan amnion
Air merupakan yang terpenting untuk berbagai fungsi tubuh dan kadarnya harus tetap
dijaga sehingga keasaman cairan tubuh harus dijaga agar tetap konstan. Setiap perubahan pH
akan mempengaruhi semua reaksi kimia dalam tubuh. Enzin dan protein fungsional lainnya,
seperti sitokrom dan hemoglobin, memiliki pH optimum untuk bekerja dengan baik sehingga
sangat terpengaruh oleh perubahan pH yang sedikit sekalipun.
Sebagaimana keasaman cairan tubuh terdapat konsep dasar pengaturan cairan & elektrolit, yaitu:
1. Mekanisme homeostasis yg memantau dan mengatur komposisi cairan tubuh peka
terhadap perubahan dalam cairan ekstraseluler.
2. Tidak ada reseptor secara langsung memantau keseimbangan cairan, reseptor dapat
memantau volume dan konsentrasi osmotik plasma.
3. Perbedaan tekanan osmotik dapat menyebabkan transpor aktif garam dan diikuti transport
pasif air.
4. Air dan elektrolit dalam tubuh meningkat bila yang masuk lebih banyak dari pada yang
keluar.
Nilai pH pada lambung dan usus sangat berbeda. Enzim pepsin yang memecah protein di
lambung bekerja dalam kisaran pH 1,5 hingga 2. Jika kisaran pH ini tidak dipertahankan, maka
terjadi gangguan pencernaan protein. pH lambung yang asam juga dapat menetralkan amylase
dari saliva yang memasuki lambung. Vagina memiliki pH yang asam yaitu 4,5. Hal ini tidak
hanya menjaga kesehatan vagina dengan menghambat pertumbuhan bakteri, tetapi juga
merupakan lingkungan yang tidak baik untuk sperma yang bersifat sedikit alkali. pH vagina akan
berubah sesuai dengan umur, dan bersifat asam selama usia reproduksi. Sebelum pubertas dan
setelah menopause vagina bersifat sedikit alkali.
Ion hydrogen diproduksi secara terus-menerus oleh tubuh. Dua sumber utama hydrogen
adalah:
Metabolisme selular, misalnya respirasi anaerobic yang memproduksi asam laktat;
metabolisme lemak yang memproduksi badan keton. Juga fosfor dan sulfur yang terdapat
dalam asam amino dan lipid dimetabolisme menjadi asam fosfat dan asam sulfat. Asam-
asam ini disebut juga asam “nonvolatil” atau asam “tetap”.
Respirasi selular – dalam 24 jam diproduksi 10.000-20.000 mmol karbondioksida dan
diubah menjadi asam karbonat sebelum diekskresi oleh paru-paru.
Asupan (intake) cairan harus seimbang dengan keluaran (out put) cairan:
1. Sumber asupan cairan
Makanan dan minuman
proses metabolisme (karbohidrat)
2. Sumber keluaran cairan
Penguapan melalui paru (pernapasan)
Penguapan melalui kulit
Feces
Produksi urin
Pengaturan keseimbangan air:
Produksi urine banyak dan encer jika asupan air meningkat
Produksi urine sedikit dan kental jika banyak kehilangan cairan
Hal ini berarti bahwa harus terdapat system tubuh yang mengatur kadar asam-basa. Sistem
tersebut adalah:
1. System buffer kimiawi
2. System regulasi respirasi (paru)
3. System regulasi renal (ginjal)
Semua system ini bekerja bersama sebagai tim untuk meregulasi pH tubuh.
1. Buffer Kimiawi
Buffer (penyangga) adalah larutan kimia yang menahan perubahan pH jika terdapat
penambahan asam atau basa. Larutan buffer terdiri dari; larutan asam lemah dan garamnya,
seperti asam karbonat dan natrium bikarbonat atau larutan basa lemah dan garamnya, seperti
larutan ammonia dan ammonium klorida.
Jika pH menurun, maka garam (natrium bikarbonat) berperan sebagai basa yang akan
menerima ion hydrogen yang ditambahkan pada larutan. Jika pH meningkat, asam lemah
(asam karbonat) akan mendonorkan ion hydrogen kepada larutan, sehingga perubahan pH
akan “disangga”. Hal yang sebaliknya berlaku untuk basa lemah dan garamnya.
Secara umum buffer bereaksi dengan melepaskan atau mengambil ion hydrogen:
Perhatikan bahwa ion hydrogen tidak dibuang dari tubuh namun hanya terperangkap oleh
buffer. System buffer kimiawi utama dalam tubuh adalah:
1. Sistem buffer bikarbonat
2. System buffer fosfat
3. System buffer protein
Semua system buffer akan bekerja bersama untuk mengembalikan pH dalam sekejap,
tetapi terdapat keterbatasan perubahan pH sebesar apa yang dapat dijaga konstan oleh buffer.
Hal ini tergantung pada cadangan buffer yang tersedia, disebut juga “kapasitas buffer”. Jika
jumlah asam atau basa yang ditambahkan sangat besar, maka system buffer tidak akan
mampu mengatasinya.