Anda di halaman 1dari 2

Resume Jurnal sebagai Tugas Pengganti Asistensi Teknologi Pengolahan Rempah,

Atsiri dan Herbal


Oleh Sri Dewi Lestari/ H3116075
Pembuatan dan Karakterisasi Ekstrak Kering Daun Salam (Syzigium polyanthum (Wight)
Walp.)
Harrizul Rivai, Andi Heriadi, Humaira Fadhilah
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 7, No. 1, 2015

Daun salam telah lama dimanfaatkan untuk pengobatan secara tradisional sebagai
penurun kolesterol, pengobatan hipertensi, diare, gastritis, terapi diabetes melitus,
menurunkan kadar glukosa darah, antidiare dan menurunkan kadar asam urat. Salam
mengandung minyak atsiri (sitral, eugenol) tanin dan flavonoid dengan komponen utama
fluoretin dan kuersitrin, asam fenolat, asam galat dan asam caffeic. Ekstrak kering
merupakan sediaan padat yang diperoleh dengan cara menguapkan pelarut berdasarkan
kandungan bahan aktif sehingga menghasilkan serbuk atau masa kering rapuh dengan
nilai susut pengeringan tidak lebih dari 5%. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan
mengkarakterisasi ekstrak kering daun salam dan menetapkan kadar flavonoid dari
ekstrak kering daun salam.
Penelitian ini dimulai dari pengadaan simplisia daun salam, karaterikasi simplisia
daun salam, pembuatan serbuk simplisia, pembuatan ekstrak kental daun salam, dan
pembuatan ekstrak kering daun salam. Karakterisasi simplisia daun salam meliputi
makroskopik dan mikroskopik, kromatografi, susut pengeringan, kadar abu, kadar sari
dan kadar flavonoid. Serbuk simplisia dibuat dari potongan halus yang sudah dikeringkan
lalu dihaluskan hingga derajat kehalusan serbuk simplisia adalah nomor pengayak 60.
Pembuatan ekstrak kental adalah serbuk simplisia dimasukkan ke dalam maserator dan
ditambahkan etanol 95% lalu direndam, difiltrasi, dan diuapkan. Pembuatan ekstrak
kering menggunakan lumpang steril dengan penambahan laktosa empat formulasi yaitu
½x, 1x, 1½x dan 2x dari berat ekstrak kentalnya.
Ekstrak kental daun salam dibuat menjadi ekstrak kering dengan cara
pengeringan dengan laktosa ½x berat ekstrak kental didapatkan 32,2536 g ekstra kering,
pengeringan dengan laktosa 1x berat ekstrak kental didapatkan 40,7409 g ekstrak kering,
pengeringan dengan laktosa 1½x berat ekstrak kental didapatkan 50,5118 g ekstrak
kering, pengeringan dengan laktosa 2x berat ekstrak kental didapatkan 75,3541 g ekstrak
kering kemudian serbuk ekstrak kering yang didapat diuji karakterisasinya.
Dari keempat formula ekstrak kering, pada pengeringan dengan laktosa 2x berat
ekstra kental adalah yang paling halus dengan nama ekstrak: Extractum Syzigium
polyanthum (Wight) Walp. Siccum (Ekstrak Kering Daun Salam) yang berupa serbuk
kering berwarna hijau pucat, bau khas simplisia daun salam dan rasanya yang kelat.
Dengan nilai susut pengeringan 1,6239% ± 0.0461%, kadar abu total 0,6273% ±
0,1002%, kadar abu tidak larut asam 0,0608% ± 0,0588%, kadar abu sari larut air
80,4343% ± 3,5790%, kadar sari larut etanol 26,3056% ± 3,1693% dan kadar flavonoid
0,4198% ± 0,2767.

Anda mungkin juga menyukai