Anda di halaman 1dari 8

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

SISWA SMK MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING


MELIBATKAN MULTIPLE INTELLIGENCE

Sofia Edriati, Hamdunah, dan Riri Astuti


Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
email: sofia.edriati@yahoo.co.id

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika dalam
pembelajaran yang menggunakan model quantum teaching yang diterapkan berdasarkan multiple
intelligences yang dimiliki siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan
Pretest and Posttest Group. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI Jurusan Jasa Boga salah satu SMK
di Kota Padang. Sampel sebanyak satu kelas dipilih secara cluster random sampling. Data diperoleh
melalui angket multiple intelligence dan teknik pretes-postes. Data angket dianalisis secara kualitatif dan
data pretes-postes dianalisis menggunakan skor gain ternormalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan prestasi belajar matematika setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan
model quantum teaching yang melibatkan multiple intelligence siswa.

Kata Kunci: Quantum Teaching, Multiple Intelligence, prestasi belajar

THE IMPROVEMENT OF SMK STUDENTS’ ACHIEVEMENT


IN MATHEMATICS THROUGH THE IMPLEMENTATION
OF QUANTUM TEACHING MODEL FOCUSING ON MULTIPLE INTELLIGENCE

Abstract: The objective of this study is to improvestudents’ achievement in mathematics using quantum
teaching model based on students’ multiple intelligence. This study was an experimental study designed
with pre-test and Post-test Group. The study population was class XI students of Department of Tata Boga
at one of vocational schools in Padang which were selected through cluster random sampling. Data were
obtained throughmultiple intelilligenceand pretest-posttest techniques. Questionnaire data were analyzed
qualitatively and the pretest-posttest data were analyzed using a normalized gain scores. The results show
that students’ achievement in mathematics is improving after the learning process.

Keywords: Quantum Teaching, multiple intelligence, learning achievement

PENDAHULUAN memahami karakteristik kecerdasan yang dimiliki


Tujuan pendidikan matematika pada jen- oleh anak, dimana antara satu anak dengan anak
jang pendidikan sekolah menengah adalah untuk lainnya berbeda karena setiap individu memili­ki
memfokuskan pada penataan nalar dan pem- multiple intelligence. Dengan memahami kecer-
bentukan sikap siswa agar dapat menerapkan dasan yang dimiliki siswa, guru dapat mengako-
matematika dalam kehidupan. Tujuan pembela- modasi setiap siswa dengan berbagai macam pola
jaran matematika dapat tercapai apabila kegiatan pikirnya yang unik. Oleh karena itu, pembelajaran
pembelajaran matematika di sekolah berlangsung perlu melayani siswa secara individual untuk
dengan baik. Dengan kata lain, metode mengajar menghasilkan perkembangan yang sempurna
perlu disesuaikan dengan gaya belajar siswa pada setiap siswa.
berdasarkan tipe kecerdasaan yang dimilikinya Setiap orang mempunyai gaya belajar
sehingga potensi siswa dapat digali dan dikem- sendiri-sendiri dan tidak dapat dipaksakan untuk
bangkan. menggunakan gaya yang seragam. Di dalam kelas,
Violinda (2012:3) menyatakan bahwa ber- beberapa siswa lebih suka terhadap guru yang
dasarkan teori pembelajaran secara holistik bahwa mengajar dengan cara menuliskan segalanya di
proses pembelajaran yang berkualitas dapat ter- papan tulis, sehingga siswa bisa membaca dan
laksana jika guru memiliki kemampuan untuk memahaminya. Akan tetapi, beberapa siswa

395
396

lain lebih suka guru yang mengajar dengan cara sehingga motivasi dan hasil belajar siswa dapat
menyampaikannya secara lisan dan siswa men- ditingkatkan.
dengarkan agar bisa memahaminya. Sementara Salah satu model pembelajaran yang mem-
itu, ada siswa yang lebih suka membentuk kelom- buka ruang bagi guru untuk dapat menerapkan
pok kecil untuk mendiskusikan materi pelajaran. berbagai cara mengajar yang mengakomodasi
Nurani (2012:69) mengemukakan bahwa setiap berbagai bentuk kecerdasan siswa adalah model
anak harus mendapat perlakuan yang berbeda se- Quantum Teaching. DePorter (2014:32) menge-
suai dengan potensi kecerdasannya masing- mukakan bahwa Quantum Teaching adalah peng-
masing karena setiap individu memiliki cara gubahan belajar yang meriah, dengan segala nu-
yang berbeda untuk mengembangkan berbagai ansanya, menyertakan segala kaitan, interaksi dan
kecerdasan yang ada dalam dirinya. perbedaan yang memaksimalkan momen belajar.
Fleetham (Yaumi, 2012: 12) mengemuka- Guru dapat mempelajari keinginan dan harapan
kan bahwa Multiple Intelligence atau kecerdasan siswa sebagai dasar untuk memaksimalkan po-
jamak adalah berbagai keterampilan dan bakat tensi yang mereka miliki melalui penggunaan
yang dimiliki siswa untuk menyelesaikan ber- model ini.
bagai persoalan dalam pembelajaran. Multiple Kerangka rancangan belajar Quantum
Intelligence atau kecerdasan majemuk. Gardner Teaching menurut DePorter (2014: 128) dikenal
mengemukakan bahwa kecerdasan jamak terdiri sebagai TANDUR, yaitu Tumbuhkan, Alami,
atas delapan tipe kecerdasan seperti disajikan Namai, Demonstrasi, Ulangi, dan Rayakan.
pada Tabel 1. Pada tahap Tumbuhkan, sertakan siswa dalam
Siswa dengan latar belakang kecerdasan proses pembelajaran dengan memberitahu mereka
yang berbeda-beda memiliki cara belajar yang manfaat yang bisa diperoleh (Apa Manfaatnya
berbeda-beda pula. Apabila guru mengajar tanpa Bagiku?). Guru memberikan pengalaman baru
memperhatikan multiple intelligence siswa, akan kepada siswa pada Tahap Alami dengan meman-
ada siswa yang kurang aktif dalam mengikuti faatkan keinginan alami otak untuk mempelajari
proses pembelajaran, tidak terlibat dalam diskusi materi baru. Pada tahap Namai, guru membim-
kelompok, atau tidak memperhatikan saat guru -bing siswa untuk menemukan definisi, kata kunci
menerangkan. Akibatnya, banyak siswa yang ataupun konsep, memberikan identitas, serta
mengalami kebingungan dalam menerima pela- mengurutkan. Penanaman konsep, mengajarkan
jaran matematika karena tidak mampu mencerna keterampilan berpikir dan strategi belajar diba-
materi yang diberikan oleh guru. Pembelajaran ngun di atas pengetahuan dan keingintahuan siswa
matematika menjadi kurang menarik dan kurang saat itu. Demonstrasi merupakan tahap dimana
menyenangkan bagi siswa. Oleh karena itu, guru guru memberikan waktu dan kesempatan kepada
perlu menerapkan model pembelajaran serta cara siswa untuk menerjemahkan dan menerapkan
mengajar yang sesuai dengan gaya belajar siswa pengetahuan siswa tentang materi yang baru saja

Tabel 1. Delapan Tipe Kecerdasan Menurut Gardner

Sumber: Davis, dkk (2012:6)

Cakrawala Pendidikan, Oktober 2016, Th. XXXV, No. 3


397

dipelajari ke dalam pembelajaran yang lain dalam bahwa populasi memenuhi asumsi kesamaan
kehidupannya. Tahap Ulangi dilakukan untuk rata-rata sehingga pengambilan sampel dapat
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa ter- dilakukan secara cluster random sampling.
hadap materi yang sudah dipelajari. Rayakan Instrumen yang digunakan dalam penelitian
keberhasilan siswa dengan memberikan penghar- ini adalah angket Multiple Intelligences Research
gaan untuk memberi rasa puas dengan menghor- (MIR) dan soal pretes dan postes. Angket MIR
mati usaha, ketekunan dan kesuksesan siswa. bertujuan untuk mengetahui kecerdasan yang
Penelitian yang dilakukan oleh Martini, dominan dimiliki siswa, soal pretes dan postes
Rasna, dan Artawan (2014) menemukan kendala berfungsi untuk mengukur peningkatan prestasi
dalam penerapan metode quantum teaching ada- belajar matematika siswa.
lah siswa yang memiliki kecerdasan dengan po- Angket diberikan kepada siswa sebelum
tensi yang berbeda-beda antara satu dengan yang dilakukan proses pembelajaran menggunakan
lainnya. Pembelajaran yang dilakukan seharusnya model Quantum Teaching. Angket MIR men-
memperhatikan perbedaan kecerdasan (multiple cakup delapan kecerdasan yang dikemukakan
intelligence) tersebut. Sebagaimana diungkapkan Gardner. Setiap kecerdasan diwakili dengan 10
oleh Tirtawati, Adnyana, dan Widiyanti (2014) pernyataan. Angket MIR terdiri dari 80 pertanya-
bahwa metode pembelajaran kuantum menggu- an yang harus dijawab oleh siswa dengan waktu
nakan metodologi berdasarkan teori pendidikan, yang sudah ditentukan selama 20 menit. Tes uji
salah satunya adalah teori Multiple Intelligence. angket MIR dijawab oleh siswa secara individu,
Guru dapat merancang setiap bentuk in- agar bisa diketahui kecerdasan masing-masing
teraksi, metode, dan strategi dalam penerapan siswa dan tidak terpengaruh oleh temannya.
quantum teaching yang sesuai dengan tipe ke- Untuk mengetahui kecerdasan yang dominan
cerdasan yang dimiliki siswa sehingga guru dapat dimiliki siswa, dilakukan perhitungan dengan
memasuki dunia siswa dan berdampak pada ter- cara menjumlahkan masing-masing skor siswa
bentuknya keunggulan.Huda dan Arief (2013:36) dari setiap kecerdasan, kemudian dilihat tiga skor
juga menyatakan bahwa pembelajaran yang meli- yang tertinggi.
batkan multiple intelligence berhubungan positif Data prestasi belajar siswa diperoleh ber-
dengan prestasi belajar siswa pada aspek kognitif, dasarkan hasil pretes dan postes yang dilakukan
afektif, dan psikomotor. Akan tetapi, hasil peneli- sebelum dan sesudah penerapan model pembela-
tian yang dilakukan oleh Rachmawati (2012:477) jaran Quantum Teaching. Analisis peningkatan
menunjukkan bahwa penerapan quantum teaching hasil belajar siswa menggunakan rumus Gain
belum optimal dalam meningkatkan hard skill Score dinormalisasi (Normalized Gain Score).
siswa tetapi sudah optimal dalam meningkatkan Peningkatan hasil belajar dikategorikan tinggi
soft skill. Jadi, penerapan quantum teaching seha- apabila g ≥ 0,7; termasuk kategori sedang apa-
rusnya memperhatikan multiple intelligence siswa bila 0,3 ≤ g < 0,7;dan kategori rendah apabila g
sehingga proses pembelajaran yang dilakukan < 0,3.
juga dapat meningkatkan hard skill. Oleh karena
itu, penelitian penerapan quantum teaching meli- HASIL DAN PEMBAHASAN
batkan multiple intelligences dalam pembelajaran Pengisian angket Multiple Intelligences
matematika ini dilakukan dengan tujuan untuk Research (MIR) dilakukan oleh 20 orang siswa
mengetahui apakah terjadi peningkatan prestasi kelas sampel. Hasil perhitungan skor masing-
belajar matematika siswa kelas XI SMK. masing siswa disajikan pada Tabel 2.
Data pada Tabel 2 memperlihatkan tiga
METODE sampai empat kecerdasan dominan yang dimiliki
Penelitian ini merupakan penelitian ekspe- siswa. Kecerdasan paling dominan di kelas sampel
rimen dengan rancangan Pre-test and Post-test adalah kecerdasan interpersonal. Terdapat 82%
Group. Populasi pada penelitian ini adalah siswa siswa yang dominan pada kecerdasan tersebut.
kelas XI Jurusan Jasa Boga salah satu SMK di Ada satu siswa yang tidak memiliki kecerdasan
Kota Padang. Penelitian membutuhkan sampel interpersonal tetapi memiliki kecerdasan naturalis
sebanyak satu kelas yang diambil secara acak bersama 12 siswa lainnya. Di kelas sampel juga
dengan memperhatikan kesamaan rata-rata popu- terdapat hanya satu siswa yang memiliki kecer-
lasi. Hasil pengujian secara statistik menunjukkan dasan dominan spasial. Oleh karena itu, dalam

Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMK melalui Model Quantum Teaching melibatkan Multiple Intelligence
398

penelitian ini digunakan strategi atau metode yang kan. Pada tahap Tumbuhkan, guru memotivasi
dapat mengakomodasi kecerdasan matematis- siswa dengan menyampaikan kompetensi yang
logis, interpersonal, naturalis, dan spasial. akan dicapai siswa. Guru membuka pelajaran
dengan menceritakan suatu masalah dan menga-
Tabel 2: Skor Kecerdasan Jamak Siswa jukan pertanyaan mengarah pada materi yang
berhubungan dengan alam sekitar dalam dunia
siswa. Siswa dibawa keluar ruangan kelas untuk
mempraktekkan soal cerita pada masalah yang
diberikan. Guru meminta beberapa siswa de-
ngan beberapa teman lainnya untuk memainkan
peran pada masalah yang diberikan tersebut di
luar ruang kelas sehingga dari penyelesaian per-
masalahan tersebut siswa mengetahui AMBAK
(Apa Manfaatnya BAgiKu) dari materi yang
sedang dipelajari.
Pada tahap Alami, guru memberikan suatu
permasalahan yang ada dalam kehidupan nyata
siswa, siswa terlibat langsung dalam penyelesai-
an permasalahan yang diberikan dan berinteraksi
dengan teman untuk mengamati masalah serta
mengaitkannya dengan pengetahuan yang sudah
mereka miliki sebelumnya. Guru mendorong
siswa untuk bertanya tentang materi. Siswa diben-
tuk dalam kelompok kerja yang beranggotakan 4
sampai 5 siswa dalam satu kelompok. Pada tahap
Namai, kelompok diminta untuk mengumpulkan
informasi, mengkaji tentang masalah terkait ma-
teri, melaksanakan penyelidikan masalah serta
siswa dibimbing dalam kegiatan kelompok untuk
membahas masalah dengan cara mengolah infor-
masi (mengasosiasi) yang mereka dapatkan pada
tahap sebelumnya. Pada tahap Demonstrasikan,
siswa mengembangkan hasil diskusi kemudian
mempresentasikantemuannya.
Pada tahap Ulangi, guru bersama siswa
melakukan refleksi terhadap kegiatan pembela-
Sumber: Ronis (2000:51)
jaran yang sudah dilaksanakan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi
Pemilihan strategi atau metode pembela-
yang dipelajari. Guru meminta siswa untuk mem-
jaran yang dapat memfasilitasi keempat tipe ke-
buat kesimpulan dari apa yang telah dipelajari
cerdasan tersebut dirancang dengan cara mem-
dan menuliskan pada lembar yang disediakan
pelajari prilaku yang relevan serta kegiatan bela-
dan mencentang lembar “Aku tahu bahwa aku
jar dan bentuk bahan ajar yang dibutuhkan.
memang tahu”.Guru memberikan penghargaan,
Kreativitas guru sangat diperlukan dalam mencip-
yaitu berupa penguatan verbal dan non verbal
takan aktivitas belajar bermakna sehingga dapat
untuk menghormati usaha, ketekunan dan ke-
menumbuhkembangkan kecerdasan majemuk
suksesan siswa. Penguatan verbal berupa pujian,
peserta didik (2007). Strategi atau metode yang
pengakuan dan dorongan. Penguatan non verbal
sesuai untuk empat tipe kecerdasan tersebut di-
berupa hadiah alat tulis sepeti penggaris, pensil,
jelaskan pada Tabel 3.
pena dan penghapus.
Model pembelajaran Quantum Teaching
Data hasil pretes dan postes matematika
diterapkan dengan menggunakan strategi dan
siswa pada kelas sampel dapat dilihat pada Ta-
metode yang sesuai dengan perilaku yang relevan,
bel 4. Dari hasil pengujian normalitas data nilai
kegiatan mengajar, dan bahan ajar yang dibutuh-

Cakrawala Pendidikan, Oktober 2016, Th. XXXV, No. 3


399

pretes dan postes menggunakan uji Kolmogorov-


Smirnov (KS) diperoleh nilai KShitungpretes = 0,15
dan KStabelpretes = 0,28, serta KShitungpostes = 0,10
dan KStabelpostes = 0,3. Data ini menunjukkan
bahwa KShitung < KStabel, yang berarti bahwa
data hasil tes siswa berdistribusi normal. Dengan
demikian, teknik gain score dapat digunakan un-
tuk menganalisis data hasil pretes dan postes.

Tabel 4. Rata-rata dan Gain Score Nilai Pretes


Gambar 1. Rata-rata Nilai Pretes, Postes,
dan Postes
dan Skor Gain

Peningkatan nilai siswa pada setiap kel-


ompok tipe kecerdasan yang dominan berada
pada kategori sedang (0,3 ≤ g ≤ 0,7). Peningkatan
paling tinggi terdapat pada kelompok siswa yang
Rata-rata nilai pretes dan postes matematika memiliki tiga kecerdasan dominan dan pening-
siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan. katan paling rendah diperoleh siswa memiliki satu
Skor Gain yang dinormalisasi menunjukkan tipe kecerdasan dominan yaitu siswa interpersonal
peningkatan prestasi belajar matematika dengan dan siswa naturalis.
kategori sedang. Hal ini berarti bahwa prestasi Metode yang digunakan guru untuk mem-
belajar siswa mengalami peningkatan setelah di- fasilitasi siswa naturalis yaitu dengan membawa
terapkan model pembelajaran Quantum Teaching siswa ke luar ruangan cukup membuat siswa
yang melibatkan Multiple Intelligences. antusias. Akan tetapi, kegiatan yang dilakukan
Nilai pretes dan postes siswa dikelompok- belum menghubungkan proses ataupun materi
kan berdasarkan tipe kecerdasan dominan yang pelajaran dengan alam dan lingkungan sehingga
dimiliki. Pengelompokkan disusun berdasarkan siswa naturalis belum bisa memahami dengan
tipe kecerdasan dominan yang difasilitasi dalam baik materi pelajaran.
pembelajaran quantum teaching sehingga ada Kegiatan yang dilakukan guru dengan me-
kelompok yang terfasilitasi pada dua dan tiga minta beberapa siswa berdiri bersusun sehingga
kecerdasan dominan serta ada juga yang hanya terbentuk susunan matriks sambil memegang
terfasilitasi pada satu kecerdasan dominan. Penge- media yang telah disediakan sangat memfasilitasi
lompokkan nilai pretes dan postes berdasarkan siswa matematis-logis dan siswa spasial. Media
tipe kecerdasan yang dominan dapat dilihat pada yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.
Tabel 5.
Grafik peningkatan nilai siswa berdasarkan
tipe kecerdasan disajikan pada Gambar 1.

Tabel 5. Pengelompokkan Nilai Siswa Berdasarkan Tipe Kecerdasan Dominan

Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMK melalui Model Quantum Teaching melibatkan Multiple Intelligence
400

individu yang dapat menggunakan kecerdasannya


untuk tujuan-tujuan positif.
Kegiatan mengisi Lembar Tugas yang di-
sediakan guru sangat memfasilitasi siswa mate-
matis-logis. Contoh hasil kerja siswa dapat dilihat
pada Gambar 3.
Kegiatan diskusi kelompok dan presentasi
juga dilakukan untuk memfasilitasi siswa de-
ngan kemampuan interpersonal yang merupakan
Gambar 2. Media Visual dalam kemampuan paling dominan di kelas sampel.
Memperkenalkan Konsep Matriks Penggunaan masalah-masalah realistik seharus-
nya membantu siswa naturalis dalam memahami
Siswa-siswa yang lain mengamati media materi pelajaran, siswa interpersonal akan senang
yang dipegang temannya dan menentukan ma- mengajarkan kepada temannya tentang apa yang
triks-matriks yang terbentuk. Kegiatan ini sangat dia ketahui, dan dibantu oleh siswa matematis-
memfasilitasi satu-satunya siswa dengan tipe ke- logis untuk perhitungan yang lebih akurat.Akan
cerdasan dominan spasial di kelas tersebut. Dilihat tetapi, siswa belum bisa bekerja sama dan ber-
dari hasil tes, siswa tersebut termasuk kelompok interaksi dengan baik. Kegiatan saling mengajar
yang memiliki prestasi belajar rendah pada mata (tutor sebaya) yang dilakukan siswa belum ber-
pelajaran matematika. Akan tetapi, skor gain yang jalan dengan baik karena beberapa siswa sangat
diperoleh siswa tersebut berada pada kategori mendominasi kegiatan diskusi. Penelitian yang
sedang. Dengan kata lain, peningkatan yang ter- dilakukan oleh Aryani, Sudjito, dan Sudarmi
jadi cukup signifikan dan lebih tinggi daripada (2015:6) juga menemukan siswa-siswa yang
siswa naturalis dan siswa interpersonal-naturalis. ingin mendominasi dalam pelaksanaan kegiatan
Temuan ini didukung oleh Gardner (2011:10) kelompok yang diterapkan dalam pembelajaran
yang menyatakan bahwa saat ini tidak dibutuhkan yang telah dirancang sesuai dengan teori multiple
banyak orang yang memiliki kecerdasan tinggi intelligence.
atau kecerdasan ganda, yang dibutuhkan adalah

Gambar 3. Lembar Tugas Siswa

Cakrawala Pendidikan, Oktober 2016, Th. XXXV, No. 3


401

PENUTUP com/2012/06/473-madrid-oct-22-2011-
Berdasarkan hasil dan pembahasan, pembe- pdf.
lajaran quantum teaching yang telah dilaksanakan
telah berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa. Hake, Richard R. 1998. “Interactive-engagement
Peningkatan paling signifikan terjadi pada siswa Versus Traditional Methods: A Six-thou-
yang memiliki kecerdasan dominan matematis- sand-student Survey of Mechanics Test
logis, interpersonal, dan naturalis. Dengan de- Data for Introductory Physics Courses”.
mikian, disarankan beberapa hal, yaitu: (1) untuk Jurnal Department of physics, Indiana
memfasilitasi metode dan strategi pembelajaran University, Bloomington, No. 1.
di kelas berdasarkan tipe kecerdasan (multiple
intelligences) yang dimiliki siswa agar prestasi Huda, Miftachul, dan Arief, Alimufi. 2013.
belajar siswa mengalami peningkatan; (2) pem- “Pengaruh Multiple Intelligences Meng-
belajaran yang bersifat kontekstual dan realistik gunakan Model Pembelajaran Kooperatif
dapat memfasilitasi siswa dengan tipe kecerdasan Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Siswa
naturalis apabila siswa berada langsung di alam pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis Kelas
atau lingkungan yang terkait dengan materi X Di SMAN 1 Porong”. Jurnal Inovasi
pelajaran, 3) kegiatan belajar tutor sebaya atau Pendidikan Fisika, 02 (03): 34 – 37.
kerjasama kelompok yang memfasilitasi siswa in-
terpersonal perlu memperhatikan prinsip-prinsip Martini, Ni Made, Rasna, I Wayan, dan Artawan,
pembelajaran kooperatif. I Gede. 2014.”Implementasi Model Pembe-
lajaran Quantum Learning dalam Pembe-
UCAPAN TERIMA KASIH lajaran Menulis Karangan Deskripsi pada
Ucapan terima kasih ditujukan kepada: Siswa Kelas X SMKN 1 Abang”. e-Journal
1) Ibu Villia Anggraini, M.Pd., Ibu Alfi Yunita, Program Pascasarjana Universitas Pen-
M.Pd, dan Ibu Ainil Mardiyah, M.Si atas sumbang didikan Ganesha Program Studi Pendidi-
saran yang telah diberikan dalam pelaksanaan kan Bahasa dan Sastra Indonesia,vol. 3.
penelitian ini, 2) Mitra Bestari dan Tim Editing
Cakrawala Pendidikan yang banyak memberikan Nurani, Yuliani. 2012. “Pengembangan Media
masukan dalam penulisan artikel ini. Daur Ulang Berbasis Kecerdasan Jamak
dalam Peningkatan Keterampilan Hidu-
DAFTAR PUSTAKA pAnak Usia Dini”. Cakrawala Pendidikan,
Aryani, Agustin Dwi, Sudjito, Debora Natalia, XXXI (1), 67-81.
dan Sudarmi, Marmi. 2015. “Penerapan
Model Pembelajaran Berdasarkan Teori Rachmawati, Rima. 2012. “The Implementaton
Multiple Intelegence (MI) yang Dominan Quantum Teaching Methodof Graduate
dalam Kelas Pada Materi Tekanan”. Jurnal Through Up-Grade Hard Skill and Soft
Radiasi,06 (1):1-10. Skill(Case study on Management Account-
ing Class)”. Procedia--Social and Beha-
Davis, Katie, dkk. 2012. “The Theory of Multiple vioral Sciences, 57: 477 – 485.
Intelligences”. Online: https://howardgard-
ner01.files.wordpress.com/2012/06/443- Tirtawati, Ni Luh Ratna, Adnyana, Putu Budi,
davis-christodoulou-seider-mi-article.pdf dan Widiyanti, Ni Luh Putu Manik.2014.
“Pengaruh Pembelajaran Kuantum (Quan-
DePorter, Bobbi, Reardon, Mark & Singer- tum Learning) dan Peta Pikiran (Mind
Nourie, Sarah. 2014. Quantum Teaching. Mapping) terhadap Keterampilan Berpikir
Bandung: PT Mizan Pustaka. Kreatif dan Hasil Belajar Biologi Siswa
SMA. e-Journal Program Pascasarjana
Gardner, Howard. 2011. “The Theory of Mul- Universitas Pendidikan Ganesha Program
tiple Intelligences: As Psychology, as Studi IPA,Vol. 4.
Education, As Social Science”. Online:
https://howardgardner01.files.wordpress. Violinda, Qristin. 2012. “Implementasi metode
smart learning solution berdasar teori

Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMK melalui Model Quantum Teaching melibatkan Multiple Intelligence
402

multiple inteligence dalam pengembangan Yaumi, Muhammad. 2012. Pelajaran Berbasis


potensi anak usia dini”. Indonesian Journal Multiple Intelligences. Jakarta: PT Dian
of Early Childhood Education Studies, Rakyat.
1(1): 1-6

Cakrawala Pendidikan, Oktober 2016, Th. XXXV, No. 3

Anda mungkin juga menyukai