DISUSUN OLEH:
ANIS NURJAYANTI,S.ST
A. LATAR BELAKANG
Dalam perdebatan moral yang berlangsung dalam masyarakat dewasa ini paham “hak”
memegang peranan penting. Sering kali kita dengar atau kita baca tentang hak-hak asasi manusia
dan penerapannya. Hak merupakan bagian terpenting dari etika, kita telah melihat bahwa hal itu
belum begitu lama disadari, Dalam perdebatan tentang etis tidaknya eksperimen ilmiah sering
diacu ke hak subyek penelitian, bahkan tentang hak binatang yang dipakai untuk penelitian.
Dalam forum internasional berulang kali menegaskan bahwa setiap bangsa berhak menentukan
nasibnya sendiri. Hak berkaitan erat dengan posisi manusia dengan sebagai subyek hukum. Tapi
disamping itu hak berhubungan erat dengan manusia sebagai makluk moral begitu saja dan karena
itu perlu dipelajari juga dalam rangka etika umum. Oleh sebab itu penyusun membuat makalah ini
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian hak
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HAK
Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak terhadapnya,
seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan yang berdasarkan keadilan,
moralitas atau legalitas. Hak dapat dipandang dari sudut hokum dan pribadi (C. Fagin, 1975).
Hak yang dipandang dari sudut hukum adalah hak-hak memberi kekuasaan tertentu untuk
mengontrol situasi. Contoh: seseorang mempunyai hak untuk masuk ke restoran dan membeli
makan (darisudut hukum, hak mempunyai kewajiban tetentu yang menyertai. Individu dengan hak
makan di restoran diwajibkan untuk bertingkah laku yang sesuai dan membayar makanannya).
Hak dipandang dari sudut pandang pribadi mengacu pada konsep pribadi dari hak mempunyai
banyak hal yang harus dikerjakan sesuai dengan perkembangan etis. Dengan cara seseorang
megatur kehidupannya, dengan keputusan yang dibuatnya, dan dengan konsep benar dan salah,
B. JENIS-JENIS HAK
Hak terdiri dari 3 jenis, yaitu hak kebebasan, hak kesejahteraan, dan hak legislatif.
1. Hak-Hak Kebebasan
Hak mengenai kebebasan diekspresikan sebagai hak orang-orang untuk hidup sesuai
dengan pilihannya dalam batas-batas yang ditentukan. Misalnya, seorang perawat wanita yang
bekerja disuatu Rumah Sakit, dapat memakai seragam yang dia inginkan (haknya) asalkan
berwarna putih bersih dan sopan sesuai dengan batas-batas. Dalam contoh tersebut terdap 2 hal
2. Hak-Hak Kesejahteraan
Hak-hak yang diberikan secara hokum untuk hal-hal yang merupakan standar keselamatan
spesifik dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu. Misalnya, hak pasien untuk memperoleh
asuhan keperawatan, hak penduduk untuk memperoleh air yang bersih, dan lain-lain.
3. Hak-Hak Legistalif
Hak-hak legislatif diterapkan oleh hokum berdasarkan konsep keadilan. Misalnya, seorang
wanita mempunyai hak legal untuk tidak diperlakukan semena-mena oleh suaminya. Badman dan
Badman (1986), menyatakan bahwa hak-hak legislatif mempunyai 4 peranan di masyarakat, yaitu
membuat peraturan, mengubah peraturan, membatasi moral terhadap peraturan yang tidak adil,
1. Hak dapat digunakan sebagai pengekspresia kekuasaan dalam konflik antara seseorang
dengan kelompok
Contoh : Seorang dokter mengatakan pada perawat bahwa ia mempunyai hak untuk
pengobatan kepada klien. Hal ini merupakan hak nya selaku penanggung jawab medis.
terlalu lama menghabiskan waktunya bersama klien. Perawat tersebut dapat mengatakan bahwa ia
mempunyai hak untuk memberikan asuhan keperawatan yang terbaik untuk klien sesuai dengan
Seseorang sering kali dapat menyelesaikan sesuatu perselisihan dengan menuntut hak yang juga
Contoh: seorang perawat menyarankan kepada pasien agar tidak keluar ruangan selama di
hospitalisasi. Pada situasi tersebut, klien marah karena tidak setuju dengan saran perawat dan klien
tersebut mengatakan kepada perawat bahwa ia juga punya hak untuk keluar dari ruangan bilamana
ia mau.
Dalam hal ini, perawat dapat menerima tindakan pasien sepanjang tidak merugikan kesehatan
pasien. Bila tidak tercapai kesepakatan karena membatasi pasien, berati ia mengingkari kebebasan
pasien.
1. Hak Perawat
a. Perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya.
b. Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai dengan
c. Perawat berhak untuk menolak keinginan pasien atau klien yang bertentangan dengan
d. Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari pasien atau klien atau keluarganya
f. Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur oleh institusi pelayanan maupun oleh
pasien/klien.
g. Perawat berhak mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang dapat
kesehatan.
i. Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh
j. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik melalui anjuran atau
pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan
standar profesi atau kode etik keperawatan atau peraturan perundang-undangan lainnya.
k. Perawat berhak untuk mendapatkan perhargaan dan imbalan yang layak dari jasa profesi yang
diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan yang berlaku di institusi pelayanan yang
bersangkutan.
l. Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuat dengan bidang
profesinya.
a. Hak memperoleh martabat dalam rangka mengekspresikan dan meningkatkan dirinya melalui
diberikan lingkungan untuk praktik yang dijalankan serta imbalan ekonomi sehubungan dengan
profesinya.
c. Hak mendapatkan lingkungan kerja dengan stress fisik dan emosional serta risiko kerja yang
seminimal mungkin.
d. Hak untuk melakukan praktik-praktik profesi dalam batas-batas hukum yang berlaku.
g. Hak untuk berpartisipasi dalam organisasi sosial dan politik yang mewakili perawat dalam
2. Kewajiban Perawat
b. Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi
d. Perawat wajib merujuk pasien/klien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang lebih baik,
keluarganya, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan atau standar profesi yang ada.
g. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan lainnya dalam
i. Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan keperawatannya sesuai dengan standar profesi
berkesinambungan.
k. Perawat wajib mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan atau kesehatan secara terus-
menerus.
l. Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan sesuai dengan batas-
batas kewenangan.
m. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien/pasien, kecuali
n. Perawat wajib memenuhi hal-hal yang terlah disepakati atau perjanjian yang telah dibuat
1. Hak-hak Pasien
Pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam pelaksanaan asuhan kesehatan baru muncul pada
akhir tahun 1960. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan
dan membuat sistem asuhan kesehatan yang responsive terhadap kebutuhan klien. Dewasa ini,
pasien/klien dapat meminta untuk membuat keputusan sendiri dan mengendalikan diri sendiri bila
ia sakit.
Persetujuan, kerahasiaan hak klien untuk menolak pengobatan, merupakan aspek dari pengambilan
Association pada 1973 dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya
b. Pasien berhak memperoleh informasi lengkap dari dokter yang memeriksanya berkaitan
dengan diagnosis, pengobatan dan prognosis dalam arti pasien layak untuk mengerti masalah yang
dihadapinya.
c. Pasien berhak untuk menerima informasi penting dan memberikan suatu persetujuan tentang
dimulainya suatu prosedur pengobatan, serta risiko penting yang kemungkinan akan dialaminya,
d. Pasien berhak untuk menolak pengobatan sejauh diijinkan oleh hukum dan diinformasikan
e. Pasien berhak mengetahui setiap pertimbangan dari privasinya yang menyangkut program
asuhan medis, konsultasi dan pengobatan yang dilakukan dengan cermat dan dirahasiakan.
f. Pasien berhak atas kerahasiaan semua bentuk komunikasi dan catatan tentang asuhan
g. Pasien berhak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ke tempat lain yang lebih lengkap dan
memperoleh informasi yang lengkap tentang alasan rujukan tersebut, dan rumah sakit yang
h. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang hubungan rumah sakit instansi lain,
seperti instansi pendidikan atau instansi terkait lainnya sehubungan dengan asuhan yang
diterimanya. Contoh: hubungan individu yang merawatnya, nama yang merawatnya dan
sebagainya.
i. Pasien berhak untuk menerima pendapat atau menolakk bila diikutsertakan sebagai suatu
j. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang pemberian delegasi dari dokternya
k. Pasien berhak untuk mengetahui dan menerima penjelasan tentang biaya yang diperlukan
l. Pasien berhak untuk mengetahui peraturan atau ketentuan rumah sakit yang harus
Sedangkan National League For Nursing (1997) menyakini bahwa hak-hak pasien adalah sebagai
berikut:
a. Hak memperoleh asuhan kesehatan sesuai standar professional tanpa memandang tatanan
b. Hak untuk diperlakukan secara sopan dan santun, serta keramahan dari perawat yang
bertugas tanpa membedakan ras, warna kulit, derajat di masyarakat, jenis kelamin, kebangsaan,
alternatif asuhan yang diberikan, risiko yang mungkin terjadi agar pasien dan keluarganya
memahami dan dapat memberikan persetujuan atas tindakan medis yang akan dilakukan
kepadanya.
d. Hak legal untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan tentang asuhan keperawatan
kesehatannya.
g. Hak mendapatkan privasi untuk berkomunikasi dan menerima kunjungan dari orang-orang
h. Hak untuk menolak pengobatan atau partisipasi dalam pelaksanaan penelitian dan
eksperimen yang dilakukan tanpa jaminan hokum bila terjadi dampak yang merugikan.
k. Hak kerahasiaan terhadap dokumen serta hasil komunikasi, baik secara lisan ataupun secara
tulisan, yang diberikan kepada petugas kesehatan, kecuali untuk kepentingan umum.
2. Kewajiban Pasien
Kewajiban adalah seperangkat tanggungjawab seseorang untuk melakukan sesuatu yang memang
harus dilakukan agar dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan haknya. Agar pelaksanaan
asuhan kesehatan dan keperawatan dapat dilakukan semaksimal mungkin, diperlukan kewajiban
sebagai berikut:
a. Pasien atau keluarganya wajib menaati segala peraturan dan tata tertib yang ada diinstitusi
b.Pasien diwajibkan mematuhi segala kebijakan yang ada, baik dari dokter ataupun dari perawat
c.Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memberikan informasi yang lengkap dan jujur
tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter atau perawat yang merawatnya.
d. Pasien atau keluarga yang bertanggungjawab terhadapnya, berkewajiban untuk menyelesaikan
e. Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memenuhi segala sesuatu yang diperlukan sesuai
Hak dan kewajiban menurut Undang-Undang RI, No.23 tahun 1992. Berikut ini adalah isi undang-
undang RI, No. 23 tahun 1992 tentang Hak dan Kewajiban tenaga medis, perawat dan pasien:
BAB I
Pasal 1 ayat 1
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
Pasal 4
Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal
Pasal 5
Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
Pasal 12
Ayat 1
Kesehatan keluarga diselenggarakan untuk mewujudkan keluarga sehat, kecil, bahagia dan
sejahtera.
Ayat 2
Kesehatan keluarga meliputi kesehatan suami istri, anak dan anggota keluarga lainnya
Pasal 14
Kesehatan istri meliputi kesehatan pada masa pra kehamilan, persalinan, pasca persalinan, dan
Pasal 15
Ayat 1
Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan janinnya dapat
Ayat 2
Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat dilakukan :
b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan
sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli
c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau keluarganya.
Pasal 53
Ayat 1
Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya
Ayat 2
Tenaga kesehatan, dalam melakukan tugasnya, berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan
Pasal 54
Ayat 1
Terhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan atau kelalaian dalam melaksanakan
Ayat 2
Penentuan ada tidaknya kesalahan atau kealalaian, ditentukan oleh Majelis Disiplin Tenaga
Kesehatan
G. KASUS
Seorang laki-laki usia 15 tahun dibawa ke UGD karena mengalami dehidrasi berat dan
mendapat terapi pemasangan infus. Setelah dilakukan beberapa kali penusukan oleh perawat,
pemasangan infus gagal dilakukan sehingga dibagian tangan dan kaki klien kebiruan. Keluarga
Jawab :
Akibat dehidrasi, pembuluh darah klien mengecil sehingga menyebabkan susah untuk dimasukkan
infus/pemasangan infus gagal, sehingga membuat kaki dan tangan klien kebiruan akibat infus yang
gagal.
2. Bagaimana hak dan kewajiban pasien dalam kasus ini?
a. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional. Sebagai pasien kita berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan berstandar SOP,agar pelayanan tersebut menjadi kenyamanan pasien dan mencegah terjadinya
kejadian tidak diinginkan. Dalam kasus tersebut bahwa perawat tersebut sangat tidak hatihati dan
b. Memperoleh layanan efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.
Dengan memperoleh layanan yang efektif dan efisien, pasien akan terhindar dari kerugian apapun
baik itu dari pasien maupun perawat. Dalam kasus tersebut pasien mengalami kerugian pada
c. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang ditetapkan. Jika pelayanan tersebut
kurang berkualitas, pasien bisa mengajukan kepada atasan atas pelayanan yang kurang berkualitas.
Dalam kasus tersebut, kualitas pelayanannya sangat tidak baik dan tidak memperdulikan pasien
tersebut.
d. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan
terhadap penyakit yang dideritanya. Dari kasus tersebut, jika saat pemasangan infuse selalu gagal,
e. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit. Dalam
kasus tersebut, pasien tidak mendapatkan kemanan selama dalam perawatan di rumah sakit
f. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya. Dalam kasus
tersebut, sebagai pasien dapat mengajukan usul seperti meminta pengganti perawat, dan
memberikan saran dan perbaikan kepada atasan atas perlakuan perawat pada pasien
g. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui
media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam kasus
tersebut, pasien berhak mengeluhkan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar SOP Karena
Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya kepada dokter atau
perawat. Dalam kasus ini, pasien atau keluarga seharusnya berbicara jujur kepada perawat jika
Sebelumnya komite etik melihat dulu apa yang terjadi dengan pasien tersebut. Jika
melanggar hukum, maka akan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan. Dalam
kasus tersebut, pasien mengalami kerugian fisik menjadi kebiruan berarti pernyataan tersebut
bahwa tindakan yang dilakukan perawat yang melanggar hukum, dan haruslah memenuhi
beberapa syarat:
c. Ada kerugian
d. Ada hubungan sebab akibat (hukum kausal) antara perbuatan yang melanggar hukum dengan
Sedangkan untuk dapat menuntut pergantian kerugian (ganti rugi) karena kelalaian dokter atau
perawat, maka pasien harus dapat membuktikan adanya empat unsure berikut :
c. Penggugat (pasien) telah menderita kerugian yang dapat dimintakan ganti ruginya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak terhadapnya,
seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan yang berdasarkan keadilan,
moralitas atau legalitas. Hak dapat dipandang dari sudut hokum dan pribadi (C. Fagin, 1975).Hak
terdiri dari 3 jenis, yaitu hak kebebasan, hak kesejahteraan, dan hak legislatif. Peran hak dan
kewajiban, yaitu hak dapat digunakan sebagai pengekspresia kekuasaan dalam konflik antara
seseorang, hak dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan, dan hak
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. Sedangkan hak dan kewajiban pasien atau klien
yaitu pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam pelaksanaan asuhan kesehatan baru muncul
undang-undang RI, No. 23 tahun 1992 tentang Hak dan Kewajiban tenaga medis, perawat dan
pasien.
Saran
Dalam konteks pelayanan kesehatan hubungan perawat dan pasien hendaknya saling
memperhatikan antara hak dan kewajiban dalam layanan Kesehatan secara professional.
DAFTAR PUSTAKA
Dalami, Ermawati, dkk. 2010. Etika Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.
Sumijatun. 2011. Membudidayakan Etika dalam Prakti Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Potter & Perry. 2009. Fundamental of Nursing, Buku 1 Edisi 7. Jakarta. Salemba Medika.