Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum yang mengatur tentang seluk beluk bentuk hukum perusahaan ialah
Hukum Perusahaan. Hukum Perusahaan merupakan pengkhususan dari beberapa bab
dalam KUH Perdata dan KUHD (Kodifikasi) ditambah dengan peraturan perundangan
lain yang mengatur tentang perusahaan (hukum tertulis yang belum dikodifikasi).
Sesuai dengan perkembangan dunia perdagangan dewasa ini, maka sebagian dari
hukum perusahaan merupakan peraturan-peraturan hukum yang masih baru. Apabila
hukum dagang (KUHD) merupakan hukum khusus (lex specialis) terhadap hukum
perdata (KUH Perdata) yang bersifat lex generalis, demikian pula hukum perusahaan
merupakan hukum khusus terhadap hukum dagang.
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap dan terus menerus yang didirikan, bekerja, serta berkedudukan
dalam wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau
laba.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis mencoba merumuskan beberapa
permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini, yaitu :
1. Mengapa Hukum diperlukan Dalam Bi
2. Apa Tujuan dan Kemanfaatannya Bagi Pelaku Bisnis dan Masyarakat?
3. Bagaimana hubungan Hukum dengan Kegiatan Bisnis ?
4. Unsur Apa saja yang terpenting dalam Hukum dan Bisnis?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar menambah pengetahuan dan wawasan kita mengenai permasalahan hukum yang berlaku
dalam dunia bisnis
2. Agar menambah pengetahuan kita tentang bisnis

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perusahaan
Perusahaan, yg selanjutnya disebut perseroan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan
kegiatan usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan sesuai prosedur, bekerja,
serta berkedudukan dalam wilayah negara tertentu (Indonesia) dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan.

B. Hakikat Penegakan Hukum


 Menjamin Terciptanya Kepastian Hukum dan Kesebandingan Hukum
 Menumbuhkan Kepercayaan Masyarakat kepada sistim hukum yang ada
 Menumbuhkan dan Mengembangkan kepercayaan dan harapan masyarakat terhadap sistim
Demokrasi
 Mengembalikan Kewibawaan Hukum di mata masayarakat
 Mengangkat Harkat Martabat bangsa dimata dunia
 Membangun Kepemimpinan Nasional yang berwibawa

C. Prinsip Penegakan Hukum


a. Adanya Landasan Hukum Yang Kuat
b. Adanya Pelaksanaan Hukum Yang Proporsional dan Profesional
c. Adanya Lembaga Peradilan Yang Independen
d. Adanya Aparat penegak Hukum Yang Kridibel dan Visibel, Profesional dan Proporsional
e. Adanya sistim Hukum Yang Demokratis
D. Hakekat Bisnis
 Merupakan Sarana Pelaksanaan bagi pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat ( Ingat Prinsip
Ekonomi)
 Adanya Kepentingan antara pelaku Bisnis dengan masyarakat
 Adanya tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan keuntungan
 Untuk Memenuhi Kepuasan hidup manusia

E. Prinsip Bisnis
1. Adanya Kegiatan Ekonomi
2. Adanya Keuntungan Yang Menjanjikan
3. Adanya Kesepakatan Para Pihak
4. Adanya Jaminan Keamanan bagi Pelaksanaan Bisnis

F. Dasar diperlukannya Hukum Bagi Kegiatan Bisnis


a) Untuk memberikan Kepastian Hukum
b) Untuk Memberikan Kesebandingan Hukum
c) Untuk Melindungi Kepentingan Para Pihak

G. Eksistensi Hukum Bisnis


1. Dasar Hukum
 HUKUM KUHD(1848-Ind).
 Peraturan Peruu-an bidang Perdagangan diLuar Kodifikasi.
2. Pemahaman Hukum Bisnis
Merupakan aturan konkrit mengenai kepentingan yang paling mendasar dari hukum bisnis.
Kita dapat pahami bahwa hukum bisnis adalah adanya dua (2) subyek hukum yang
melakukan hubungan dengan tujuan untuk memenuhi kepentingannya masing-masing pihak.
Pengertian Hukum Bisnis adalah norma-norma atau aturan yang tertulis maupun yang tidak
tertulis yang mengatur tentang kepentingan Hukum Bisnis dibagi dalam beberapa bidang,
diantaranya:
1. Hukum Bisnis bidang ekonomi
 Hukum Dagang
 Hukum Asuransi
 Hukum Investasi
2. Hukum Bisnis bidang keuangan
 Hukum Perbankan
 Hukum Pasar Modal
3. Hukum Bisnis bidang jasa
 IPAR
 HAKI
 CPM

H. Fungsi Hukum Bisnis


MenurutAmirizal (1996: 9), salah satu fungsi hukum bisnis adalah sebagai sumber
informasi yang berguna bagi praktisi bisnis, untuk memahami hak-hak dan kewajiban-
kewajibannya dalam praktik bisnis, agar terwujud watak dan perilaku aktivitas di bidang bisnis
yang berkeadilan, wajar, sehat, dan dinamis (yang dijamin oleh kepastian hukum).
a. Asas Hukum Bisnis
Dalam praktik bisnis yang menjadi sumber dari kontrak meliputi dua aspek pokok :
1) Aspek kontrak (perjanjian) itu sendiri, yang menjadi sumber hukum utama, di mana masing-
masing pihak terikat untuk tunduk kepada kontrak yang telah disepakatinya;
2) Aspek kebebasan berkontrak, di mana para pihak bebas untuk membuat dan menentukan isi dari
kontrak yang mereka sepakati.
Hukum Bisnis merupakan peraturan-peraturan yang mengatur kegiatan bisnis agar bisnis
dijalankan secara adil.
Hukum dagang (juga dikenal sebagai hukum bisnis, yang meliputi juga hukum perusahaan)
adalah badan hukum yang mengatur transaksi bisnis dan komersial. Hal ini sering dianggap
sebagai cabang dari hukum perdata dan menangani permasalahan dari kedua hukum perdata dan
hukum publik.
Salah satu fungsi hukum bisnis adalah sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi
bisnis, untuk memahami hak-hak dan kewajibannya dalam praktik bisnis agar terwujud watak
dan perilaku aktivitas di bidang bisnis yang adil, wajar, sehat, dinamis, dan bermanfaat yang
dijamin oleh kepastian hukum.

I. Ruang Lingkup Hukum Bisnis


1. Kontrak Bisnis
Kontrak Bisnis merupakan suatu perjanjian dalam bentuktertulis dimana substansi yang
disetujui oleh para pihak yang terikat didalamnya bermuatan bisnis.
Adapun bisnis adalah tindakan-tindakan yang mempunyai nilai komersial. Dengan
demkiankontrak bisnis adalah perjanjian tertulis antara dua lebih pihak yang mempunyai nilai
komersial. Dalam pengertian yang demikian kontrak bisnis harus dibedakan dengan suatu
kontrak kawin atau perjanjian kawin.
Kontrak Bisnis dapat dibagi menjadi empat bagian apabila dilihat dari segi pembuktian.
Pertama adalah Kontrak Bisnis yang dibuat dibawah tangan dimana para
pihakmenandatangani sebuah Kontrak Bisnis diatas materai. Kedua adalah Kontrak Bisnis yang
didaftarkan (waarmerken) oleh notaries. Ketiga adalah Kontrak Bisnis yang dilegalisasikan
didepan notaries. Keempat adalah Kontrak Bisnis yang dibuat dihadapannotaries dan dituangkan
dalam bentuk akta notaries. Walaupun ada emoat perbedaan dari segi pembuktian namun
demikian hal tersebut tidak mempengaruhi keabsahan isi dari apa yang diperjanjikan oleh para
pihak.
Sehubungan dengan Kontrak Bisnis yang dituangkan dalam bentuk akta notaries, ada
beberapa Kontrak Bisnis yang oleh undang-undang harus dibuat dalam bentuk akta notaries,
misalnya perjanjian yang menyangkut pendirian perseroan terbatas atau perjanjian jual belitanah.
Sedangkan ada Kontrak Bisnis yang karena kebiasaan dituangkan dalam bentuk akta notaris,
misalnya Perjanjian Pinjam Meminjam, Perjanjian Penjaminan Emisi dan lain-lain. Ada pula
Kontrak Bisnis yang dituangkan dalam bentuk akta notaries karena memang dikehendaki secara
demikian oleh para pihak.
2. Bentuk-Bentuk Badan Usaha
Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun
pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara
perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
Bentuk-bentuk badan usaha di Indonesia :
a) Koperasi
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi
kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
b) BUMN ( Badan Usaha Milik Negara )
Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya
seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan usaha
tersebut adalah pegawai negeri. BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan, Perum dan
Persero.
c) Perjan
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh
pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga selalu merugi.
Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya
biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan
Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI.
d) Perum
Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pelayanan tetapi
sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status
pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun status Perjan
diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut
kepada publik (go public) dan statusnya diubah menjadi persero.
e) Persero
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah. Berbeda
dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan
dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau
seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh
direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT <
nama perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tujuan hukum bisnis adalah :
 Untuk menjamin berfungsinya mekanisme pasar secara efisien dan lancer
 Untuk melindungi berbagai jenis usaha, khususnya jenis Usaha Kecil Menengah (UKM)
 Untuk membantu memperbaiki system keuangan dan system perbankan
 Memberikan perlindungan terhadap pelaku ekonomi
 Mampu memajukan kesejahteraan umum
Pada umumnya hukum ditujukan untuk mendapatkan keadilan, menjamin adanya kepastian
hukum dalam masyarakat serta mendapatkan kemanfaatan atas dibentuknya hukum tersebut.
Selain itu, menjaga dan mencegah agar tiap orang tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri,
namun tiap perkara harus diputuskan oleh hakim berdasarkan dengan ketentuan yang sedang
berlaku.
Jadi hukum bertujuan untuk mencapai kehidupan yang selaras dan seimbang, mencegah
terjadinya perpecahan dan mendapat keselamatan dalam keadilan.

B. Saran
Dengan mempelajari hukum bisnis dalam kehidupan kita, mudah – mudahan bisnis dan
perdagangan di Indonesia lancar, sehingga kehidupan masyarakat sejahtera dan makmur.

DAFTAR PUSTAKA

Nawazir. 2012. Pengertian Hukum Bisnis/Hukum Dagang. id.shvoong.com; diakses online pada tanggal
23 November 2012.
http://id.shvoong.com/law-and-politics/commercial-law/2289048-pengertian-hukum-bisnis-
hukum-dagang/#ixzz2D11O9eLm

Anda mungkin juga menyukai