Pendahuluan
Komunikasi adalah hal yang sangat penting yang dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari termasuk dalam profesi kedokteran. Dengan komunikasi yang baik antar dokter dan pasien
maka proses pelayanan kesehatan akan memberi hasil yang baik. Komunikasi yang disertai
dengan hubungan saling percaya antar dokter dan pasien dapat membuat pasien terbuka dan
jujur dalam mengemukakan masalahnya dan hal tersebut dapat memperlancar hubungan antara
dokter dan pasien.
Jika seorang dokter ingin melaksanakan tugasnya dengan efektif maka ia seringkali
harus melakukan berbagai cara untuk berinteraksi seakrab mungkin1 dan itu dapat diwujudkan
dengan komunikasi yang efektif juga.
1.3 SKENARIO D
Seorang perempuan 45 tahun datang berobat ke dokter dengan banyak keluhan sering
pusing, sering sakit perut, sering lemas. Dokter kesal karena pasien tersebut banyak
keluhan dan mengemukakan keluhan tersebut secara kekanak-kanakan.
Dalam skenario kali ini tidak terdapat istilah yang tidak diketahui.
confidence
1.7 HIPOTESIS
2. Isi
2.1.1 KOMUNIKASI
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain"2. Atau bisa diartikan juga sebagi suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada
umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan
sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti
ini disebut komunikasi nonverbal.
Dalam profesi kedokteran dan tenaga kesehatan yang lain, komunikasi dengan pasien
merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai. Kompetensi komunikasi
menentukan keberhasilan penyelesaian masalah kesehatan pasien. Komunikasi yang baik
antara dokter dan pasien harus bersifat empati, simpati dan kooperatif serta harus
berpenampilan tulus, sabar dan confidence.
1. Empati
Empati didefinisikan sebagai respons afektif dan kognitif yang kompleks pada
distres emosional orang lain5. Empati termasuk kemampuan untuk merasakan
keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan
masalah, dan mengambil perspektif orang lain.
2. Simpati
Simpati adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain,
sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain.
3. Kooperatif
Kooperatif adalah sikap yang membutuhkan kerja sama.
3 KESIMPULAN
Dalam dunia kedokteran komunikasi adalah hal yang sangat patut untuk dijaga
kelancarannya demi terbinanya hubungan yang baik antar dokter dan pasien. Jika komunikasi
sudah berjalan dengan lancar maka sang pasien akan percaya dengan dokter tersebut dan pasien
akan merasa puas dengan pelayanan dari dokter.
Dalam skenario D, dokter tidak menunjukkan sifat komunikasi yang baik dan efektif
terhadap pasien. Ia tidak memberikan pelayanan yang memuaskan karena ia tidak
menunjukkan rasa empati terhadap pasien. Dokter juga tidak menunjukkan sifat yang sabar,
tulus dalam menghadapi pasiennya. Hal yang harus dilakukan dokter adalah berusaha
menaikkan state pasiennya yang kekanak-kanakan menjadi dewasa.
Daftar pustaka :