Anti Monopoli Dan Persaingan Tidak Sehat
Anti Monopoli Dan Persaingan Tidak Sehat
Pengertian
3. Penguasaan Pasar.
Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan pasar baik secara sendiri-sendiri
maupun
bersama-sama dengan pelaku usaha lainnya yang mengakibatkan praktek monopoli atau
persaingan
usaha tidak sehat berupa :
a. menolah dan/atau menghalangi pelaku usaha tertentu untuk melakukan kegiatan usaha
yang sama pada pasar bersangkutan.
b. menghalangi konsumen atau pelanggan pelaku usaha pesaing untuk tidak melakukan
kegiatan usaha yang sama pada pasar yang bersangkutan.
c. melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu.
4. Persekongkolan.
Ada beberapa bentuk persekongkolan yang dilarang oleh UU No 5 Tahun 1999 dalam
pasal 22
sampai dengan pasal 24, yaitu :
a. dilarang melakukan persekongkolan dengan pihak lain untuk mengatur dan atau
menentukan pemenang tender sehingga mengakibatkan terjadinya persaingan usaha
tidak sehat.
b. dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mendapat informasi kegiatan usaha
pesaingnya yang diklasifikasikan rahasia perusahaan.
c. dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk menghambat produksi, pemasaran
barang dan jasa pelaku usaha pesaingnya dengan maksud agar barang dan/atau jasa
yang ditawarkan atau di pasok menjadi berkurang, baik dari jumlah, kualitas maupun
kecepatan waktu yang dipersyaratkan.
5. Posisi Dominan.
Dalam Pasal 1 angka 4 UU No 5 Tahun 1999 menyebutkan posisi dominant
merupakan suatu keadaan dimana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yang berarti, dalam
kaitan dengan pangsa yang dikuasai sebagai pelaku usaha mempunyai posisi tertinggi
diantara pesaingnya di pasar