Anda di halaman 1dari 70

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan Masyarakat merupakan suatu upaya untuk mengatasi

masalah-masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Upaya memperbaiki

dan meningkatkan sanitasi lingkungan merupakan kegiatan kesehatan

masyarakat. Kesehatan masyarakat merupakan aplikasi keterpaduan antara

ilmu kedokteran, sanitasi,dan ilmu-ilmu sosial dalam mencegah penyakit yang

terjadi di masyarakat. (H.L Blum)

Batasan kesehatan masyarakat adalah kombinasi antara teori (ilmu) dan

praktik (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang usia

hidup, dan meningkatkan kesehatan Responden (masyarakat).

Winslow(1920) mengatakan bahwa kegiatan kesehatan masyarakat

mencakup :

a. Sanitasi lingkungan

b. Pemberantasan penyakit

c. Pendidikan kesehatan ( hygiene)

d. Manajemen (pengorganisasian) pelayanan kesehatan,

e. Pengembangan rekayasa sosial dalam rangka pemeliharaan kesehatan

masyarakat.

Semua kegiatan baik yang langsung maupun tidak langsung untuk

mencegah penyakit (preventif) , meningkatkan kesehatan (promotif), terapi

(terapi fisik,mental, dan sosial) atau kuratif maupun pemulihan (rehabilitatif).

1
Bertitik tolak dari masalah kesehatan masyarakat yang di kenal cukup

multikausal yang pemecahannya harus secara multidisiplin, maka kesehatan

masyarakat sebagai seni atau praktiknya mempunyai andil yang cukup besar

dalam melakukan kegiatan pencegahan penyakit yang ditinjau dari berbagai

aspek kehidupan.

Untuk mempersiapkan hal ini, maka diperlukan keahlian dari tenaga

kesehatan yang dapat diperoleh dari suatu proses pembelajaran yang disebut

sebagai PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL).

PBL I merupakan proses belajar sebagai fondasi awal di dalam menyusun

program untuk mengintervensi prioritas masalah kesehatan masyarakat untuk

mendapatkan kemampuan profesional kesehatan masyarakat.

B. TUJUAN PBL I

1. Tujuan Umum PBL I

Mahasiswa mampu melakukan analisis situasi melalui identifikasi,

merumuskan dan memecahkan masalah serta mengevaluasi masalah

kesehatan masyarakat.

2. Tujuan Khusus PBL I

a. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah kebijakan kesehatan,

KB/Reproduksi, kejadian penyakit, gizi, kesehatan lingkungan,

kesehatan kerja dan perilaku masyarakat;

b. Mahasiswa mampu menyusun prioritas masalah;

c. Mahasiswa mampu menyusun alternatif pemecahan masalah.

2
C. MANFAAT PBL I

Dengan menjalani kegiatan PBL I ini mahasiswa dapat mengambil manfaat

sebagai berikut:

Bagi Mahasiswa

a. Mendapatkan atau menambah pengalaman serta wawasan secara aktif dan

interaktif dengan masyarakat kelurahan Watumotobe mengenai pemecahan

masalah kesehatan yang ada dengan menentukan alterative pemecahan

masalah kesehatan.

b. Dapat meningkatkan kemampuan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan

yang telah diperoleh selama mengukuti pendidikan dibangku perkuliahan.

c. Meningkatkan dan melatih kemampuan serta keterampilan dalam melakukan

kegiatan dan penulisan laporan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL).

d. Mampu berinteraksi serta beradapatasi antara mahasiswa dengan

masyarakat dalam hal tatanan norma-norma, nilai-nilai serta adat-istiadat

secara menyeluruh.

e. Sebagai referensi ilmiah dalam melakukan praktek yang berkaitan dengan

Pengalaman Belajar Lapangan (PBL).

f. Dapat membuat laporan PBL 1 untuk memberikan suatu gambaran secara

konkret dalam pelaksanaan PBL 1 serta mengetahui arah perencanaan

(intervensi) program PBL 2 yang merupakan tindak lanjut dari PBL I .

3
Bagi Masyarakat

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi masyarakat yang tinggal

di Kelurahan Watumotobe dalam menentukan pemilihan alternative pemecahan

masalah kesehatan yang paling baik, disamping dapat dijadikan sebagai bahan

masukan atau informasi untuk Kepada pak Lurah dalam meningkatkan derajat

kesehatan.

4
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI

A. KEADAAN GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI KELURAHAN WATUMOTOBE

1. Keadaan Geografis

Keadaan geografi merupakan bentang alam, yang meliputi batas

wilayah, luas wilayah, dan kondisi topografi wilayah. Sedangkan demografi

merupakan aspek kependudukan masyarakat setempat.

a. Keadaan wilayah

1. Luas Wilayah

Kelurahan Watumotobe adalah Kelurahan yang terletak di

Kecamatan Kapontori dan merupakan salah satu kelurahan yang

menjadi tempat pendataan mahasiswa FKM UNIDAYAN dalam rangka

melaksanakan Pengalaman Belajar Lapangan I ( PBL I ).

2. Batas Wilayah Kelurahan Watumotobe

Secara geografi batas wilayah Kelurahan Watumotobe memiliki

batas wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Wakuli

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Wakangka

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Hutan lambusango

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lambusango Timur

5
b. Kondisi Geografi

Secara topografis wilayah ini terletak diantara daerah pegunungan

dan pesisir ,sehingga mata pencaharian masyarakat kelurahan

Watumotobe mayoritas petani dan nelayan .Secara umum keadaan

penggunaan tanah di wilayah Kelurahan Watumotobe dapat di lihat

sebagai berikut:

Luas wilayah menurut penggunaan di Kelurahan watumotobe.

- Luas pemukiman 3626,50Ha/m2

- Luas persawahan 35 Ha/m2

- Luas perkebunan 58 Ha/m2

- Luas kuburan 1 Ha/m2

- Luas pekarangan 2 Ha/m2

- Luas taman 0 Ha/m2

- Perkantoran 1,050 Ha/m2

- Luas prasarana umum lainnya 2,050 Ha/m2

c. Keadaan Iklim

Wilayah Kelurahan Watumotobe memiliki ciri-ciri iklim yang sama

dengan daerah lain di Sulawesi Tenggara yang umumnya beriklim tropis

dengan keadaan suhu berkisar dari 28 derajat Celcius – 32 derajat

Celcius dengan didasarkan suhu rata-rata 30 derajat Celcius.

Curah hujan rata-rata berkisar 1500 mm/tahun – 2000

mm/tahun,seperti daerah-daerah lain.Di Sulawesi Tenggara daerah ini

memiliki dua musim dalam setahun,yaitu musim hujan dan musim

kemarau.Musim hujan biasanya berlangsung dari bulan Desember –

bulan Mei,sedangkan musim kemarau berlangsung antara bulan Juni –

6
November namun kadang pula dijumpai keadaan dimana musim

penghujan dan musim kemarau yang berkepanjangan.

2. Keadaan demografi

Penduduk Kelurahan Watumotobe saat ini berjumlah 835 jiwa terdiri dari

laki-laki 415 jiwa dan perempuan 420 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 306

KK yang terdata.Dan jumlah penduduk masing-masingtersebar pada enam

lingkungan, yaitu Lingkungan Mataompana, Lingkungan Lakimbou, Lingkungan

Lakumala, Lingkungan Palewata, Lingkungan Palewata Timur, dan Lingkungan

Kacindeli.

B. Keadaan Sosial Budaya

1. Status Sosial Budaya

Kelurahan Watumotobe ini dipimpin oleh seorang Lurah dan dibantu

oleh seksi pemerintahan dan pelayanan umum, seksi ketentraman dan

ketertiban dan seksi pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan kesra.

Penduduk Kelurahan Watumotobe mayoritas beragama Islam, dimana

Mesjid yang menjadi sarana peribadatan di Kelurahan Watumotobe.Dalam

menjalankan ibadah (sholat), masyarakat Kelurahan Watumotobe dipimpin

oleh imam masjid.

7
Adapun kegiatan-kegiatan yang didukung dengan sarana-sarana, yang

terdapat diwilayah ini. Sarana dan prasarana yang terdapat diwilayah

kelurahan Watumotobe sebagai berikut:

1. Kantor Camat

2. Kantor Kelurahan

3. Puskesmas

4. Posyandu

5. Kantor Pos

6. PLN

7. Masjid

8. Polsek Kapuntori

9. Koramil 1413 Buton

2. Pendidikan masyarakat

Tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Watumotobe adalah SMP

sebanyak 19,52%, SMA 27,19% dan Universitas 9,8%.

8
C. STATUS KESEHATAN KELURAHAN WATUMOTOBE

Status kesehatan masyarakat secara umum menurut H.L.Blum dipengaruhi

oleh 4 faktor utama yaitu sebagai berikut:

1. Sarana dan prasarana kesehatan

Kelurahan Watumotobe salah satu desa yang berada di Kecamatan

Kapontori, Kabupaten Buton.Sarana dan prasarana pendukung untuk

meningkatkan status kesehatan masyarakat telah tersedia. Sarana prasarana

tersebut diantaranya Puskesmas dan posyandu.

2. Lingkungan

Lingkungan adalah masalah yang sangat kompleks dan saling berkaitan

dengan masalah diluar kesehatan itu sendiri.Demikian pula pemecahan

masalah kesehatan masyarakat. Kondisi atau lingkungan yang optimum akan

berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum

pula.

a. Perumahan

Kondisi perumahan di wilayah Kelurahan Watumotobe sangat baik.

Bentuk perumahan ada yang panggung, permanen dan semi permanen,

namun yang lebih dominan adalah bentuk Permanen dan rumah panggung.

b. Air Bersih

Sumber air bersih yang di peroleh masyarakat Kelurahan Watumotobe

berasal dari air ledeng dan mata air. Dimana sumber air tersebut kemudian

di salurkan melalui pipa-pipa di setiap rumah untuk kebutuhan sehari-hari.

c. Jamban Keluarga

Pada umumnya penduduk di Kelurahan Watumotobe hampir semua

lingkungan sudah memiliki jamban keluarga yang memenuhi syarat

9
kesehatan.Yang dimaksud jamban keluarga yang memenuhi syarat yaitu

jamban sejenis leher angsa.

d. Pembuangan Sampah dan SPAL

Tempat buang sampah disini ada yang dikumpulkan lalu

dibakar,dikebun/semak/tempat terbuka, membuang disekitar rumah

terutama dilaut. Namun sebagian mayoritas penduduk membuang sampah

dengan cara dikumpul lalu dibakar.

Sedangkan untuk saluran pembuangan air limbah ( SPAL ) yaitu

sebagian besar penduduk mengalirkannya melalui got yang menuju ke

sungai.

3. Perilaku

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang

(organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sitem

pelayanan kesehatan, makan, serta lingkungan (Soekidjo dalam

Notoatmodjo,2007).

Perilaku terhadap lingkungan kesehatan yaitu sehubungan dengan air

bersih untuk kepentingan kesehatan. Perilaku sehubungan dengan limbah baik

limbah padat maupun cair termaksud didalamnya pembuangan sampah dan

limbah yang sehat serta dampak limbah yang tidak baik.Perilaku yang

berhubungan dengan rumah yang sehat meliputi ventilasi, pencahayan, lantai,

dan sebaginya.

Pola perilaku masyarakat Kelurahan Watumotobe tentang PHBS ( Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat ) kurang baik terutama pada lingkungan Mataomapana

dan lingkungan kacindeli. Hal ini dapat dilihat dari data kuesioner yang

berhubungan dengan penggunaan jamban.

10
4. Pelayanan Kesehatan

Hal-hal yang berhubungan dengan bentuk pelayanan kesehatan ini lebih

menjuru ke fasilitas kesehatan yang ada. Kelurahan Watumotobe sudah

memiliki fasilitas kesehatan yang bagus dimana didalam lingkungan kelurahan

memiliki puskesams dan juga posyandu. Dimana letak puskesmas dan

posyandu berada ditengah-tengah pemukiman penduduk, sehingga akses

pelayanan kesehatan dapat mudah dijangkau.

11
BAB III

METODE PBL

A. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 1, posko 01 dilaksanakan di

wilayah Kelurahan Watumotobe, Kecamatan Kapontori. Waktu pelaksanaan

Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 1 adalah tanggal 26 Juli – 6 Agustus 2016.

Kegiatan dimulai dari di berangkatkan mahasiswa FKM UNIDAYAN ke

Kecamatan Kapontori untuk prosesi penerimaan masyarakat dalam

melaksanakan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 1. Perjalanan selanjutnya

menuju Posko 1 yaitu di Kelurahan Watumotobe. Sekaligus bersilatuh rahmi

dengan warga sekitar.

Pada hari pertama melakukan observasi yang dilakukan di masing-masing

lingkungan selanjutnya membuat Maping dengan tujuan untuk memudahkan

dalam melakukan pendataan dilanjutkan dengan sosialisasi di masing – masing

kepala lingkungan.

Diskusi dengan DPL ( Dosen Pembimbing Lapangan ) dilakukan sebanyak

satu kali, pertama dengan agenda pembahasan tentang jurnal, kelayakan

kuesioner, masalah time schedule tentang keadaan proses adaptasi di daerah

setempat dan sekaligus melakukan sosialisasi. Pertemuan kedua agenda

pembahasan penentuan prioritas masalah dengan berbagai macam cara metode

serta diskusi ringan.

12
B. PESERTA

Peserta Posko 1 Kelurahan Watumotobe yang mengikuti pelaksanaan

kegiatan PBL 1 yaitu sebagai berikut :

NO PESERTA NPM KELAS

1 Hermida 14710001 A

2 Risna 14710007 A

3 Lita Nursahayani 14710015 A

4 Mey Wulandari 14710017 A

5 Waode Rana Rasihu 14710007 A

6 Waode Putri Anstasian 14710009 A

7 Dian Resti 14710023 A

8 Mimi 14710031 A

9 Titi Aprianti Arifin 14710033 A

10 La Ode Fardin Sukun 14710029 A

11 Chintya Maulia F Laode Hibali 14710091 B

12 Ardiansyah Mahlia 14710093 B

13 Muh.Syafril 14710133 C

14 Wa Ode Mey Anggraini S 14710137 C

13
C. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi dalam Pengalaman Belajar Lapangan I ini adalah usia mulai dari

kurang dari 1 bulan sampai 70 tahun keatas di Kelurahan Watumotobe,

Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton. Jumlah populasinya yaitu 1.215 jiwa.

D. JENIS DAN SUMBER DATA

1. Data Primer

Merupakan data yang dikumpulkan sendiri dari hasil kuesioner dari

masyarakat diwilayah Kelurahan Watumotobe, Kecamatan Kapontori,

Kabupaten Buton yang berperan sebagai responden.

2. Data sekunder

Merupakan data yang diperoleh dari kantor kelurahan tahun 2011 serta

profil di Puskesmas 2015.

E. Pengumpulan data

Cara pengumupulan data yang dilakukan yaitu:

1. Data primer diperoleh dengan cara penyebaran/pendataan menggunakan

kuesioner yang dilakukan oleh seluruh peserta PBL-I Kelurahan Watumotobe

sebanyak 14 peserta.

2. Data sekunder di peroleh dari data Kelurahan,dan Dokumen Kelurahan

Watumotobe.

14
F. PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA

Pengolahan data merupakan suatu proses pemasukan data (Input),

transformasi data (recode transform), penyajian data dan interprestasi data.

Pengolahan dan penyajian data menggunakan beberapa tahapan menurut H.L

Blum, yaitu :

1. Penyutingan (editing)

Merupakan suatu proses memeriksa kelengkapan kuesioner, urutan

logis pengisian kuesioner, konsistensi jawaban responden serta melakukan

perbaikan apabila ada kesalahan dalam pengisian serta di perlukan untuk

melakukan perbaikan. Penyuntingan setelah kuesioner sudah di isi, setelah

kegiatan pengambilan data di lapangan.

2. Pemberian kode (coding)

Tujuanya untuk memudahkan proses pemasukan data. Karena

dengan memberikan kode maka kita hanya memasukkan kode-kode jawaban

kuesioner yang sudah matang. Misalnya ketika responden menjawab (ya)

maka akan di berikan kode (1) sedangkan apabila responden menjawab

(tidak) maka akan di berikan kode (0). Sehingga data yang di masukkan

cukup (1) atau (0).

3. Pemasukan Data

Setelah kuesioner telah di sunting serta di berikan kode maka

selanjutnya di lakukan proses pengolahan data yaitu memasukkan data

kedalam Microsoft excel.

4. Tabulasi Data

Mengelompokkan data atau menyusun data secara deskriptif ke dalam

table, dan presentase yang telah di buat sesuai tujuan.

15
5. Mendeskripsikan Data

Setelah membaca hasil serta mengubahnya dalam bentuk yang

mudah di pahami baik berupa table dan presentase. Maka kemudian bias di

sajikan ataupun di ceritakan agar lebih mudah di pahami.

6. Interprestasi Data

Menghubungkan hasil data frekuensi terbesar dengan teori H.L.Blum

di mana membicarakan tentang status kesehatan yang terdiri dari pelayanan

kesehatan, perilaku, lingkungan dan keturunan.Terlihat adanya hubungan

antara teori yang di kemukakan H.L.Blum dengan penyebab yang di temui di

lapangan, maka untuk tindak selanjutnya dapat di rencanakan alternative

penyelesaian masalah di Kelurahan Watumotobe.

G. ANALISIS DATA

Setelah melakukan pengolahan data maka selanjutnya menganalisis

data. Analisis data primer yang diolah secara manual dengan menggunakan

bantuan komputer yakni dengan program Microsoft excel.

16
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL KEGIATAN

1. Data Rumah Tangga dan Sosial Ekonomi

Tabel 4.1.1

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepala Keluarga (KK)

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton


Tahun 2016
Jumlah Penduduk Jumlah KK
NO Nama dusun
N % N %
1 Mataompana 137 16,41 40 18,35
2 Lakimbou 149 17,84 35 16,28
3 Lakumala 105 12,57 24 11,16
4 Palewata 134 16,05 35 16,28
5 Palewata timur 158 18,92 42 19,54
6 kacindeli 152 18,20 42 19,54
Jumlah 835 100 218 100
Sumber: Data Primer Kelurahan watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.1.1 menunjukan bahwa jumlah KK yang berhasil di data adalah

mataompana dengan jumlah 40 KK, lakimbou dengan jumlah 35 KK, lakumala

dengan jumlah 24 KK, Palewata dengan jumlah 35 KK, Palewata timur dengan

jumlah 42 KK, dan Kacindeli dengan jumlah 42 KK jadi total KK kelurahan

watumotobe sebanyak 218 KK.

17
Tabel 4.1.2

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton


Tahun 2016
Laki-laki Perempuan Jumlah
No Nama Dusun
N % N % N %
1 Mataompana 71 17,11 66 15,71 137 16,41
2 Lakimbou 81 19,52 68 16,19 149 17,84
3 Lakumala 54 13,01 51 12,14 105 12,57
4 Palewata 65 15,66 69 16,43 134 16,05
5 Palewata Timur 74 17,83 80 19,05 154 18,44
6 kacideli 70 16,87 86 20,48 152 18,20
Jumlah 415 100 420 100 835 100
Sumber: Data Primer kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.1.2 menunjukan bahwa berdasarkan jenis kelamin lingkungan

Mataompana yang terbanyak adalah laki – laki sebanyak 17,11%, lingkungan

Lakimbou yang terbanyak adalah laki – laki sebanyak 19,52%, lingkungan Lakumala

yang terbanyak adalah laki – laki sebanyak 13,01%, lingkungan Palewata yang

terbanyak adalah perempuan sebanyak 16,43%, lingkungan Palewata Timur yang

terbanyak adalah perempuan sebanyak 19,05% dan lingkungan Kacindeli yang

terbanyak adalah perempuan sebanyak 20,48%,

18
Tabel 4.1.3

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kelompok Usia

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Umur
N Mataompa Palewata Jumlah
(Tahu Lakimbou Lakumala Palewata Kacindeli
o na Timur
n)
N % N % N % N % N % N % N %
22,4 21,0 28,5 19,4 14,8 26,6 18 21,9
1 0-10 31 33 30 26 22 41
6 2 7 0 4 2 3 2
16,6 24,2 20,9 20,8 20,7 18 22,0
2 11-20 23 38 22 28 41 27,7 32
7 0 5 9 8 4 4
14,6 12,7 10,4 11,9 12,9 11,6
3 21-30 20 20 11 16 10 6,76 20 97
0 4 8 4 9 2
19,5 13,3 15,6 23,6 17,5 14 17,0
4 31-40 27 15 9,55 14 21 40 25
6 3 7 5 3 2 1
10,1 12,7 17,9 12,8 10 12,0
5 41-50 14 20 10 9,52 24 19 14 9,09
4 4 1 4 1 9
10,8
6 51-60 11 7,97 12 7,64 6 5,71 11 8,20 16 14 9,09 70 8,38
1
11,4
7 > 60 11 7,97 11 7,38 12 8 5,97 10 3,38 6 3,9 58 6,95
2
Juml 14 10 13 15 15 83
137 100 100 100 100 100 100 100
ah 9 5 4 8 2 5
Sumber: Data Primer Kelurahan watumotobe 2016

Tabel 4.1.3 menunjukan bahwa kelompok usia pada umur 0-10 sebanyak 183

jiwa, umur 11-20 sebanyak 184 jiwa, umur 21-30 sebanyak 97 jiwa, umur 31-40

sebanyak 142 jiwa, umur 41-50 sebanyak 101 jiwa dan umur 51-60 sebanyak 70

jiwa dan >60 sebanyak 58 jiwa.

19
Tabel 4.1.4

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Dusun
Jenis Matao Palewat Kacindel Jumlah
No Lakimbou Lakumala palewata
Pekerjaan mpana a timur i
N % n % N % N % N % N % N %
3,
4,8 8,1 8,9 7,2 10,1
1 Petani 5 8 7 10 12 12 39 30 85
6 3 6 3 8
6
Petani
2 penggara 0 0 0 0 0 0 20 2,40
0 0 20 0 0
p
7,
Pedagang 7
3 1 0,6 5,6 27 3,23
/penjual 5 1 7 0 0 4 5
0 9 9

Buruh 1,6
4 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0,24
harian 3
1
Peg.nege
1 0, 15, 8,9 10, 10, 4, 10,4
5 ri/TNI/Polr 23 11 87
4 8 97 4 15 48 18 84 6 16 2
i
5
1
Peg.Swas 1 0, 0,8 4,8 10,
6 0 0 1 3, 44 5,27
ta 3 0 1 7 9 18 84 5
85
7
Tukang
7 becak/ger 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0,12
1
obak
Tukang
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
perahu
3,
3,4 4,0 1,4 1,2 7,
9 Supir 5 8 5 5 2 2 10 29 3,47
7 7 9 0 69
6
0,
Tukang 0,6 0,6
10 1 7 1 0 0 0 0 1 0 0 3 0,36
kayu 9 0
8
9,
1 4,8 3,2
11 Nelayan 3 7 4 1 0,7 0 0 0 0 24 2,87
2 6 5
0
12 Pengrajin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9, 12
Wiraswas 1 15, 18, 15 10, 12 7,2 16
13 3 23 23 ,3 80 9,58
ta 2 97 70 49 3
0 1

20
1
Ibu 12
1 1, 11, 19,
14 Rumah 17 0 0 0 0 ,3 66 7,90
5 6 81 28 18 16
Tangga 1
3
3,4 8,1 3,4 6,0
15 Lainnya 0 0 10 13 10 43 5,15
5 7 10 3 5 2 2
2,
Tidak 6,1 4,
16 3 0 0 0 0 0 0 18 2,16
bekerja 3 9 6 6 62
3
3
10
Belum 3 0, 38, 40, 33, 43, 33,5
17 ,7 280
bekerja 9 2 55 19 50 65 49 56 73 98 14 3
6
3
1 1
10 16 10 13 10
Jumlah 2 0 144 123 100 146 100 835 100
0 6 0 0 0
9 0
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.1.4 menunjukan bahwa pekerjaaan yang paling banyak yaitu

dengan profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 10,42%, Petani

sebanyak 10,18%, wiraswasta sebanyak 9,5% dan yang paling sedikit sebagi

buruh harian sebanyak 0,24%.

Tabel 4.1.5

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendapatan Kepala Keluarga/Bulan

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Penghasila Mataomp Lakumal Palewata Lakacinde Jumlah
No Lakimbou Palewata
n perbulan ana a timur li
N % N % N % N % n % n % n %
<Rp.
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
500.000
Rp.
45, 16, 17, 69,0 83, 53,2
2 500.000- 26 65 16 4 6 29 35 116
71 67 14 4 33 1
1.000.000
>Rp. 54, 2 83, 82, 30,9 16, 46,7
3 14 35 19 29 13 7 102
1000000 28 0 33 86 5 67 9
2
Jumlah 40 100 35 100 100 35 42 100 218 100
4 42
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.1.5 diketahui bahwa berdasarkan pendapatan kepala keluarga yang

21
berpenghasilan 500.000 -1.000.000 sebanyak 53,21% dan yang berpenghasilan >

10000000 sebanyak 46,79%

Tabel 4.1.6

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
N Tingkat Jumlah
Mataomp Lakimb Lakumal Palewat Palewat
o Pendidikan Kacindeli
ana ou a a a Timur
N % N % n % n % n % n % N %
Tidak Pernah 0,9 3,6 3,0 3,2 1,9
1 0 0 0 0 1 5 5 5 16
Sekolah 3 0 8 1 2
Belum Tamat 10,3 18. 20, 17, 13, 5,7 11 13,
2 15 23 22 25 22 9
SD/MI 4 4 37 99 58 7 6 89
7,4 7,1 9,8 14, 8,5
3 Tamat SD/MI 12 8,27 2 1,6 8 10 16 23 71
1 9 8 74 0
SMP/MTs/sed 19, 14, 17, 21, 16 19,
4 29 20 30 24 21 20 29 34
erajat 44 39 90 79 3 52
SMA/MA/sed 30,3 33, 26, 25, 17, 22 27,
5 44 40 32 36 37 42 28
erajat 4 33 62 93 45 7 19
1,8 0,7 0,6 1,2 2,1
6 D I/II 6 4,14 6 4,8 2 1 1 2 18
5 2 2 8 6
2,8 1,8 1,3
7 D III 4 2,78 0 0 0 0 4 3 0 0 11
8 5 2
Universitas/D 12,4 4,6 14, 15, 5,7 9,8
8 18 5 4 5 20 25 9 82
IV 1 3 39 43 7 2
Belum 11,7 15, 12, 12, 11, 29, 13 15,
9 17 19 13 17 19 46
Sekolah 2 2 04 23 73 49 1 69
14 12 10 10 13 16 15 83
Jumlah 100 100 100 100 100 100
5 5 0 8 9 2 6 5
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.1.6 diketahui bahwa tingkat pendidikan masyarakat mayoritas yang

SMP sebesar 19,52%, SMA sebesar 27,19% dan universitas sebesar 9,82%.

22
Tabel 4.1.7

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Rumah

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Jenis Mataompan Palewata Jumlah
Lakimbou Lakumala Palewata Kacindeli
Rumah a Timur
n % n % N % N % n % n % N %
Panggun 14,2 66,6 1 34,2 1 23,8 2 57,1 35,3
10 25 5 16 77
g 9 7 2 9 0 1 4 4 2
Permane 51,4 33,3 1 48,5 2 61,9 1 30,9 11 50,9
29 72,5 18 8
n 3 3 7 7 6 0 3 5 1 2
Semi
34,2 17,1 14,2 11,9 13,7
Permane 1 2,5 12 0 0 6 6 5 30
8 4 9 0 6
n
Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 4 4 21
Jumlah 40 100 35 100 24 100 100 100 100
5 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.1.7 menunjukan bahwa jenis rumah yang paling banyak yaitu rumah

permanen sebanyak 50,92% dan yang paling sedikit yaitu rumah semi permanen

sebanyak 13,76%

23
Tabel 4.1.8

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keadaan Lantai Rumah

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Keadaa Palewata Jumlah
Mataompana lakimbou Lakumala Palewata Kacindeli
n lantai Timur
n % n % N % N % N % n % N %
42,8 20,8 2 65,7 2 57,1 1 35,7 10 48,0
Semen 19 47,5 15 5
6 3 3 1 4 4 5 1 1 9
Batu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17,1 54,1 1 34,2 21,4 2 57,1 32,5
Kayu 7 17,5 6 13 9 71
4 7 2 9 3 4 4 7
bambu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tanah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21,4 21,1
lainnya 14 35 14 40 6 25 0 0 9 3 7,14 46
3 0
3 4 4 21
Jumlah 40 100 35 100 24 100 100 100 100 100
5 2 2 8
Sumber : Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.1.8 menunjukan bahwa keadaan lantai rumah masyarakat yang

paling banyak menggunakan lantai semen sebesar 48,09% dan lantai kayu sebesar

32,75%.

24
Tabel 4.1.9

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keadaan Dinding Rumah

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
mataompan Palewata lakacind Jumlah
Dinding Lakimbou Lakumala palewata
a timur eli
N % n % n % N % N % n % n %
48,5 78,5 38, 53,2
Semen 17 42,5 22 62,86 11 45,83 17 33 16 116
7 7 09 1
51,4 21,4 61, 38,9
Kayu 7 17,5 12 34,29 13 54,17 18 9 26 85
3 3 90 9
Bambu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tanah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lainnya 16 40 1 2,86 0 0 0 0 0 0 0 0 17 7,8
Jumlah 40 100 35 100 24 100 35 100 42 100 42 100 218 100
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.1.9 menunjukan bahwa keadaan dinding rumah; 116 responden

dinding semen, dinding kayu ada 85 responden danyang berdinding jenis lain ada 17

responden.

Tabel 4.1.10

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keadaan Atap Rumah

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Keadaan
Mataomp Palewata Palewata Kacindeli Jumlah
No Atap Lakimbou Lakumala
ana Timur
Rumah
n % n % N % N % n % n % n %
10
1 Seng 40 100 35 100 24 100 35 100 42 100 42 100 218
0
2 Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10
Jumlah 40 100 35 100 24 100 35 100 42 100 42 100 218
0
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe 2016

Tabel 4.1.10 menunjukan bahwa mayaoritas semua rumah menggunakan

25
atap seng sebanyak 218 responden atau 100%.

Tabel 4.1.11

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Rumah Yang Dialiri Listrik

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Rumah Palewata Palewata Kacindeli
Yang Timur Jumlah
Mataompana lakimbou Lakumala
dialiri
Listrik
n % n % N % N % N % N % n %
2 10 90,4 21 98,1
Ya 40 100 35 100 100 35 42 100 38
4 0 8 4 7
Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 9,52 4 1,83
2 10 21
Jumlah 40 100 35 100 100 35 42 100 42 100 100
4 0 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.1.11 menunjukan bahwa rumah yang dialiri listrik dari PLN sebesar

98,17% dan yang tidak dialiri listrik dari PLN sebesar 1,83%.

Tabel 4.1.12

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemilikan Kebun

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Kepemilikk Lingkungan
N an sawah Mataompa Lakimb Lakumal Palewat Palewat Kacindeli Jumlah
o atau na ou a a a Timur
empang N % N % N % N % n % N % n %
1 70,8 1 42,8 2 64,2 2 52,3 12 58,2
1 Ya 32 80 14 40
7 3 5 6 7 8 2 8 7 6
29,1 2 57,1 1 35,7 2 47,6 41,7
2 Tidak 8 20 21 60 7 91
7 0 4 5 1 0 2 4
10 2 3 4 100 4 21
Jumlah 40 100 35 100 100 100 100
0 4 5 2 0 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.1.12, menunjukkan bahwa responden yang memiliki kebun sebanyak

26
58,26% dan yang tidak memiliki kebun sebanyak 41,74%.

Tabel 4.1.13

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemilikan Pekarangan

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Kepemilik Lingkungan
N kan Mataompa Lakimbo Lakumal Palewat Palewata Kacindel Jumlah
o Pekaranga na u a a Timur i
n N % n % n % n % n % n % n %
1 2 68,5 1 58,3 1 31,4 1 35,7 1 26,1 41,2
1 Ya 37,5 90
5 4 7 4 3 1 3 5 1` 1 9 8
2 1 31,4 1 41,6 2 68,5 2 64,2 3 73,8 12 58,7
2 Tidak 62,5
5 1 3 0 7 4 7 7 9 1 1 8 2
4 3 2 3 4 4 21
Jumlah 100 100 100 100 100 100 100
0 5 4 5 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.1.13, menunjukkan bahwa responden yang memiliki pekarangan

sebanyak 41,28% dan yang tidak memiliki pekarangan sebanyak 58,72%.

27
2. Lingkungan
Tabel 4.2.1

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemilikan Jamban

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Kepemilikk
N Mataompa Lakumal Palewat Palewat Kacindeli Jumlah
an Lakimbou
o na a a a Timur
Jamban
N % n % n % N % n % n % n %
91,4 2 10 10 3 78,5 19 89,9
1 Ya 30 75 32 100 35 42
3 4 0 0 3 7 6 1
21,4 10,0
2 Tidak 10 25 3 8,57 0 0 0 0 0 0 9 22
3 9
2 10 10 4 21
Jumlah 40 100 35 100 100 35 42 100 100
4 0 0 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.2.1, diketahui bahwa responden yang memiliki jamban sebanyak

89,91% dan yang tidak memiliki jamban sebanyak 10,09%

Tabel 4.2.2

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Jamban

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton


Tahun 2016
Lingkungan
N Jenis Mataompan Lakumal Palewat Palewat Kacindel Jumlah
Lakimbou
o Jamban a a a a Timur i
N % n % n % N % n % n % n %
Leher 85, 91, 1 42,8 16 76,
1 21 52,5 30 24 100 32 42 100
Angsa 71 43 8 6 7 61
Cemplun 5,7 8,5 1 35,7 9,6
2 9 22,5 2 0 0 3 0 0 29
g 1 7 5 1 3
Tidak
8,5 21,4 10,
Memiliki 10 24 3 0 0 0 0 0 0 9 22
7 3 09
Jamban
10 4 21
Jumlah 40 35 24 100 35 42 100 100 100
0 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

28
Tabel 4.2.2, diketahui bahwa jenis jamban yang digunakan masyarakat

mayorita jenis jamban leher angsa sebanyak 76,61% dan jenis jamban cemplung

sebanyak 9,63%.

Tabel 4.2.3

Distribusi Frekuensi Tempat Buang Air besar Jika tidak Memiliki Jamban

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton


Tahun 2016
Tempat Lingkungan
Buang Air Mataompa Lakumal Palewat Palewat Kacindeli Jumlah
N Besar Jika Lakimbou
na a a a Timur
o Tdak N % n % n %
Memiliki n % N % n % n %
Jamban
Sawah/keb
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
un
Sungai/
11,9
2 empang/ 10 25 3 0 0 0 0 0 0 5 18 8,26
0
pantai
Semak -
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 9,52 4 1,83
semak
WC
4 tetangga / 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
umum
5 lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Memiliki 91,4 2 10 10 3 78,5 19 89,9
6 30 75 32 100 35 42
jamban 3 4 0 0 3 7 6 1
2 100 10 10 4 21
Jumlah 40 100 35 100 35 42 100 100
4 0 0 0 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.2.3, diketahui bahwa tempat buang air besar jika tidak memiliki

jamban adalah sungai sebanyak 8,26 % dan semak – semak sebanyak 1,83 %.

29
Tabel 4.2.4

Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Jamban

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton


Tahun 2016
Lingkungan
N Pemanfaat Mataompa Lakuml Palewat Palewat Kacindeli Jumlah
O an Jamban na Lakimbou a a a Timur
n % n % N % N % n % n % n %
91,4 2 10 10 4 10 3 78,5 19 89,9
1 30 75 32 35
Iya 3 4 0 0 2 0 3 7 6 1
tdk memiliki 21,4 10,0
2 10 25 3 8,57 0 0 0 0 0 0 9 22
jamban 3 9
2 10 4 10 4 21
40 100 35 100 35 00 100 100
Jumlah 4 0 2 0 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.2.4, diketahui bahwa masyarakat yang memanfaatkan jamban

sebanyak 89,91%.

Tabel 4.2.5

Distribusi Frekuensi pembuangan limbah (mandi/cucian) keluarga

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Tempat Lingkungan
N Pembuang Mataompa Lakimbo Lakumal Palewat Palewat Kacindel Jumlah
o an Air na u a a a Timur i
Limbah n % N % n % N % n % N % n %
Penampun
22,8 20,8 16,6 11,9 12,3
1 gan atau 2 5 8 5 0 0 7 5 27
6 3 7 0 6
peresapan
Di alirkan 1 51,4 1 10 3 76,1 1 33,3 13 61,0
2 16 40 75 35
ke got 8 3 8 0 2 9 4 3 3 1
Di alirkan
3 ke sawah/ 0 0 1 2,86 1 4,17 0 0 0 0 3 7,14 5 2,29
kebun
Di alirkan
22,8 14,2
4 ke sungai / 22 55 8 0 0 0 0 0 0 1 2,38 31
6 2
Pantai
Di alirkan
1 45,2 10,0
5 disekitar 0 0 0 0 0 0 0 0 3 7,14 22
9 4 9
Rumah

30
11,4
6 Lainnya 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,83
3
3 2 10 4 4 21
Jumlah 40 100 100 100 35 100 0 100
5 4 0 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.2.5, tempat pembuangan limbah mandi atau cucian oleh masyarakat

yang paling banyak yaitu di penampungan/peresapan sebanyak 12,36%, dialirkan ke

got sebanyak 61,01 %, dialirkan kesungai sebanyak 14,22 % dan dialirkan disekitar

rumah sebanyak 10,09 %.

Tabel 4.2.6

Distribusi Frekuensi sumber air

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
N Sumber Air Mataomp Lakimbo Lakuma Palewa Palewat Kacinde Jumlah
o Minum ana u la ta a Timur li
n % n % N % n % n % N % n %
Empang/sungai/ 2,8 3 78, 15,
1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 34
waduk 6 3 57 60
Sumur 14, 2,3 7,1 4,1
2 0 0 5 0 0 0 0 1 3 9
bersemen 29 8 4 2
Sumur tidak
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
bersemen
4 Tadah air 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 71, 2 95, 3 10 4 97, 14, 17 77,
5 Mata air 40 100 6
5 43 3 83 5 0 1 62 28 0 98
6 Pompa tangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Air ledeng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11, 4,1 2,2
8 lainnya 0 0 4 1 0 0 0 0 0 0 5
43 7 9
3 2 3 10 4 4 21
Jumlah 40 100 100 100 100 100 100
5 4 5 0 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.2.6, sumber air masyarakat yaitu sungai sebanyak 15,60%, sumur

bersemen sebanyak 4,12% dan mata air sebanyak 77,98%

31
Tabel 4.2.7

Distribusi Frekuensi Pembuangan Sampah

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Pembuangan Mataomp Lakumal Palewata Palewat Kacindel Jumlah
No
Sampah ana Lakimbou a a Timur i
n % n % N % N % n % n % N %
82, 2 91, 3 85, 2 47, 74,7
22 55 29 100 32 163
1 Dikumpul/dibakar 86 4 43 6 71 0 62 7
11,
2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 5 7 3,21
2 Dikumpul/ditimbun 90
Semak/Sawah/Dik 16,
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 7 3,21
3 ebun 67
8,5 1 23, 11,4
6 15 3 0 0 0 0 6 25
4 Sekitar Rumah 7 0 80 7
dibungkus lalu di
4 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1,83
5 buang di TPA
8,5 8,5
6 15 3 0 0 3 0 0 0 0 12 5,50
6 Lainnya 7 7
2 4 4
40 100 35 100 100 35 100 100 100 218 100
Jumlah 4 2 2
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.2.7, menunjukkan bahwa tempat pembuangan sampah yang paling

bnyak yaitu dikumpul lalu dibakar sebanyak 74,77 dan dibuang disekitar rumah

sebanyak 11,47%.

32
Tabel 4.2.8

Distribusi Frekuensi Jarak Sumber Air Minum

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Dusun
N Mataompan Palewat Palewata Kacindeli Jumlah
Jarak Lakimbou Lakumala
O a a Timur
n % n % n % n % n % n % n %
1-5 17,1 3 78,5 18,8
1 0 0 6 1 4,17 0 0 1 2,38 41
meter 4 3 7 1
6 - 10 11,4
2 0 0 4 0 0 0 0 0 0 3 7,14 7 3,21
meter 3
> 10 71,4 95,8 10 4 97,6 14,2 17 77,9
3 40 100 25 23 35 6
meter 3 3 0 1 2 9 0 8
10 4 4 21
Jumlah 40 100 35 100 24 100 35 100 100 100
0 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.2.8 menunjukan bahwa jarak sumber air minum yang paling

banyak yaitu berjarak >10 sebanyak 77,98%.

Tabel 4.2.9

Distribusi Frekuensi memasak Air untuk Minum

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Memasak Mataomp Lakumal Palewat Palewata Kacinde Jumlah
NO Lakimbou
Air ana a a Timur li
n % N % n % N % n % N % n %
3 3 91,4 10 3 10 3 92,8 4 10 21 96,3
1 Iya 95 24
8 2 3 0 5 0 9 5 2 0 0 3
2 Tidak 2 5 3 8,57 0 0 0 0 3 7,14 0 0 8 3,67
4 3 10 3 10 4 100 4 10 21
Jumlah 100 100 24 100
0 5 0 5 0 2 2 0 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.2.9 menunjukan bahwa yang memasak air untuk minum sebanyak

210 responden, dan yang tidak memasak air sebanyak 8 responden.

33
Tabel 4.2.10

Distribusi Frekuensi Kepemilikan Kamar

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 201

Lingkungan
Kepemili
mataompan Lakimbo Lakumal Palewat Palewat Kacinde Jumlah
No kan
a u a a a Timur li
Kamar
n % n % N % n % n % N % n %
10 3 97,1 3 10 4 10 4 10 21 99,5
1 Iya 40 24 100
0 4 4 5 0 2 0 2 0 7 4
2 Tidak 0 0 1 2,86 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0,46
10 3 3 10 4 10 4 10 21
Jumlah 40 100 24 100 100
0 5 5 0 2 0 2 0 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.2.10 menunjukan bahwa yang memiliki kamar sebanyak 217

responden, dan yang tidak memiliki kamar sebanyak 1 responden.

Tabel 4.2.11

Distribusi Frekuensi Kepemilikan Ventilasi

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Kepemilikk
N Lakimbo Lakumal Palew Palewat Jumlah
an Mataompana Kacindeli
o u a ata a Timur
ventilasi
n % N % N % n % n % N % n %

2 68, 1 66,6 2 4 95,2 3 80,9 81,1


1 Ya 35 87,5 80 17
4 57 6 7 8 0 4 4 5 9
7
1 31, 33,3 19,0 18,8
2 Tidak 5 12,5 8 7 20 2 4,76 8 41
1 43 3 5 1
3 2 3 10 4 4 21
Jumlah 40 100 100 100 100 100 100
5 4 5 0 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Dari table 4.2.11 menunjukkan bahwa yang memiliki ventilasi sebanyak 177

responden dan yang tidak memiliki ventilasi sebanyak 41 responden.

34
Tabel 4.2.12

Distribusi Frekuensi Bahan Bakar yang dipakai

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
N Bahan Mataompa Lakimbo Palewata Jumlah
Lakumala Palewata Kacindeli
O Bakar na u Timur
N % n % n % N % n % n % n %
Minyak 45,8 2 71,4 3 88,0 2 52,3 15 71,5
1 40 100 21 60 11
Tanah 3 5 3 7 9 2 8 6 6
Kayu 1 28,5 11,9 1 35,7 16,5
2 0 0 4 0 0 0 5 36
Bakar 0 7 0 7 1 1
3 Gas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 9,12 5 2,29
Batu
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Bara
Kombin 28,5 54,1 10,5
5 0 0 10 13 0 0 0 0 0 0 23
asi 7 7 5
3 4 4 21
Jumlah 40 100 35 100 24 100 100 100 100 100
5 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.2.12 menunjukkan bahwa bahan bakar yang paling banyak

digunakan yaitu minyak tanah sebanyak 71,56% dan kayu bakar sebnayak 16,51%.

35
3. Keluarga Berencana

Tabel 4.3.1

Distribusi Frekuensi Keikut Sertaan KB

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
N Memak mataompa Lakimbo Palewat Palewat Jumlah
lakumala Kacindeli
O ai Kb na u a a Timur
N % N % N % n % n % N % n %
1 34,2 1 45,8 1 30, 1 28,5 37,6
1 Iya 13 32,5 21 60 82
2 8 1 3 3 95 2 7 1
2 65,7 1 54,1 2 69, 3 71,4 62,3
2 Tidak 27 67,5 14 40 136
3 1 3 7 9 05 0 3 9
3 2 4 4 201
Jumlah 40 100 100 100 35 100 100 100 100
5 4 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.3.1 menunjukkan bahwa pada keikut sertaan Keluarga Berencana

(KB) yang ikut program KB sebanyak 82 responden dan yang tidak ikut sebanyak

136 responden.

Tabel 4.3.2

Distribusi Frekuensi Tempat Mendapatkan KB

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Tempat
N Mataompa Lakimbo lakumal Palewat Palewat Kacindel Jumlah
mendapatka
O na u a a a Timur i
n KB
N % N % N % n % n % N % n %
Puskesmas/p 1 31, 1 45, 1 48, 21, 1 26, 33,
1 13 32,5 9 72
ustu 1 43 1 83 7 57 43 1 19 03
2,8 0,4
2 Posyandu 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
6 6
3 Polindes 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2,8 5,7 4,7 2,3 2,7
4 Rumah sakit 0 0 1 0 0 2 2 1 6
6 1 6 8 5
5 Lainnya 0 0 0 0 0 0 1 2,8 2 4,7 0 0 3 1,3

36
6 6 8
2 65, 1 54, 1 2 69, 3 71, 13 62,
6 Tidak ber KB 27 67,5 40
3 71 3 17 4 9 05 0 43 6 39
3 2 3 4 4 21
Jumlah 40 100 100 100 100 100 100 100
5 4 5 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.3.2 menunjukkan tempat mendapatkan KB yang terbanyak di

puskesmas sebanyak 72 responden atau 33,03%.

Tabel 4.3.3

Distribusi Frekuensi Alasan Tidak ber KB

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Alasan
N Mataompa Lakimbo Lakumal Palewat Palewat Kacindel Jumlah
Tidak ber
O na u a a a Timur i
KB
N % n % N % N % n % n % n %
Ingin
punya 16,6 14,2
1 1 2,5 1 2,86 2 8,33 2 5,71 7 6 19 8,72
anak 7 9
segera
Di larang
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
suami
3 Mahal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Susah
25,7
4 mendapatk 7 17,5 9 0 0 0 0 0 0 0 0
1
an
Belum
5 haid / 0 0 0 0 2 8,33 0 0 2 4,76 3 7,14 4 1,83
hamil
Tidak ada 11,4
6 3 7,5 0 0 1 4,17 4 4 9,52 3 7,14 11 5,05
suami 3
1 37,1 33,3 22,8 1 38,0 1 42,8 36,2
7 Lainnya 16 40 8 8 79
3 4 3 6 6 9 8 6 4
memakai 1 34,2 1 45,8 2 1 30,9 1 28,5 37,6
13 32,5 60 82
KB 2 9 1 3 1 3 5 2 7 1
3 2 3 4 4 21
Jumlah 40 100 100 100 100 100 100 100
5 4 5 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.3.3, menunjukkan bahwa alasan tidak ber KB yaitu ingin punya anak segera

sebanyak 19 responden, susah mendapatkan sebanyak 16 responden, belum haid/hamil sebanyak 4

37
responden dan tidak ada suami sebanyak 11 responden

Tabel 4.3.4

Distribusi Frekuensi Metode KB yang di gunakan

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Dusun
Mataom Laku Palewat Palewat Jumlah
NO Jenis KB Lakimbou Kacindeli
pana mala a a Timur
n % N % n % n % N % n % n %
1 IUD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2,8
Kondom 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0,46
2 6
3
22, 11,4 1 34, 7,1 18,8
Suntikan 9 4 9 7, 3 4 9,52 41
5 3 2 28 4 0
3 5
Operasi
(tubektomi/vas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 ektomi)
4,1 2,8
Implan 0 0 1 2,86 0 0 1 1 0 0 3 1,38
5 7 6
14,2 21, 19,0 15,1
Pil 4 10 5 0 0 7 20 9 8 33
6 8 43 5 4
7 Tradisional 0 0 2 5,71 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0,92
4,
Lainnya 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0,46
8 7
5
2 67, 2 65,7 1 4, 1 2 69, 71,4 62,3
tidak ber KB 40 30 136
7 5 3 1 3 1 4 9 05 3 9
9 7
1
4 3 2 3 4
Jumlah 100 100 0 100 100 42 100 218 100
0 5 4 5 2
0
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.3.4, menunjukkan bahwa metode KB yang digunakan masyarakat

yang paling yaitu suntikan sebanyak 18,80 dan pil sebanyak 15,14.

38
Tabel 4.3.5

Distribusi Frekuensi Keluhan memakai alat Kontrasepsi

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Keluhan Lingkungan
terhadap Mataompa Lakimbo Lakumal Palewat Palewat Jumlah
N Kacindeli
alat na u a a a Timur
O
kontrase
N % N % n % N % n % N % n %
psi
1 28,5 16,6 1 54,2 1 30,9 1 28,5 32,5
1 Tidak ada 13 32,5 4 71
0 7 7 9 9 3 5 2 7 7
Sakit 16,6
2 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 4 1,83
kepala 7
Badan
3 0 0 1 2,86 3 12,5 0 0 0 0 0 0 4 1,83
gemuk
Badan
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
kurus
Mual-
5 0 0 1 2,86 0 0 1 2,86 0 0 0 0 2 0,92
mual
6 Pusing 0 0 1 2,86 0 0 1 2,86 0 0 0 0 2 0,92
7 Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak
2 65,7 1 54,1 1 2 69,0 3 71,4 13 62,3
8 Memakai 27 67,5 40
3 1 3 7 4 9 5 0 3 6 9
KB
3 2 3 4 4 21
Jumlah 40 100 100 100 100 100 100 100
5 4 5 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.3.5 menunjukkan bahwa keluhan memakai alat kontrasepsi lebih

banyak yang tidak ada keluhannya yaitu sebanyak 71 responden atau 32,57%.

39
Tabel 4.3.6

Distribusi Frekuensi Umur Ibu saat Melahirkan Anak Pertama

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
N Mataompan Palewat Jumlah
Umur Lakimbou Lakumala Palewata Kacindeli
O a a Timur
N % n % N % n % N % n % n %
15-
3 94,2 79,1 2 77,1 4 2 69,0 18 84,4
1 30 40 100 19 100
3 8 7 7 4 2 9 5 4 0
thun
31-
9,5 1 23,8
2 45 0 0 0 0 0 0 2 5,71 4 16 7,34
2 0 1
thun
> 46
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
thun
belu
m
4,7
4 puny 0 0 0 0 2 8,33 0 0 2 3 7,14 7 3,21
6
a
anak
Tidak 17,1
5 0 0 2 5,72 3 12,5 6 0 0 0 0 11 5,05
Ingat 4
3 3 4 4 21
Jumlah 40 100 100 24 100 100 100 100 100
5 5 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.3.6 menunjukkan bahwa umur ibu saat melahirkan anak pertama umur 15

– 30 tahun sebanyak 84,40%, umur 31 – 45 tahun sebanyak 7,34%, belum punya

ana sebanyak 3,21 % dan tidak ingat sebanyak 5,05%.

40
4. Gizi Keluarga

Tabel 4.4.1

Distribusi Frekuensi Makan Dalam Sehari

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Makan Mataompan Lakumal Palewat Palewata Kacindeli Jumlah
N Lakimbou
Dalam a a a Timur
o
Sehari
N % N % N % n %
n % n % N %
1 1 kali 0 0 3 8,57 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1,38
1 23,8 10,5
2 2 kali 8 20 3 8,57 0 0 0 0 2 4,76 23
0 1 5
82,8 10 10 3 76,1 4 95,2 19 88,0
3 3 kali 32 80 29 24 35
6 0 0 2 9 0 4 2 7
4 4 kali 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
>4
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
kali
Jumla 10 10 4 4 21
40 100 35 100 24 35 100 100 100
h 0 0 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.4.1 menunjukkan bahwa makan dalam sehari yang paling banyak

yaitu 3 kali sehari sebanyak 88,87% dan yang paling sedikit yaitu 1 kali sehari

sebanyak 1,3%

41
Tabel 4.4.2

Distribusi Frekuensi Makan Pagi (Sarapan)

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Makan Lingkungan
N Pagi Mataompan Lakumal Palewat Palewata Jumlah
Lakimbou Kacindeli
o (Sarapa a a a Timur
n) N % n % N % n % n % N % n %
3 97,1 10 3 76,1 4 95,2 19 88,5
1 Iya 28 70 24 100 35
4 4 0 2 9 0 4 3 3
1 23,8 11,4
2 Tidak 12 30 1 2,86 0 0 0 0 2 4,76 25
0 1 7
3 10 4 4 21
Jumlah 40 100 100 24 100 35 100 100 100
5 0 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016
Tabel 4.4.2 menunjukkan bahwa makan pagi yang paling banyak yaitu
sebanyak 193 responden di banding yang tidak sarapan sebanyak 25 responden.

Tabel 4.4.3

Distribusi Frekuensi Makan Pokok

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Makan
N Mataompan Lakimbo Palewat Palewat Kacindel Jumlah
makana Lakumala
o a u a a Timur i
n Pokok
N % n % n % n % N % N % n %
2 35 10 42 10 42 10 21
1 40 100 35 100 100 218
Beras 4 0 0 0 8
2 Jagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Ubi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 35 10 42 10 42 10 21
Jumlah 40 100 35 100 100 100
4 0 0 0 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.4.3 menunjukkan bahwa mayoritas makanan pokok yang dikonsumsi

adalah beras sebanyak 100%.

42
Tabel 4.4.4

Dis tribusi Frekuensi Jenis Lauk Pauk

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Jenis
N Mataompan Lakimbo Lakumal Palewat Palewat Jumlah
Lauk Kacindeli
o a u a a a Timur
Pauk
n % n % N % n % n % N % n %
Daging
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
Sapi
Daging
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,38 1 0,46
Ayam
3 10 4 4 95,2 21 99,0
3 Ikan 40 100 100 24 100 35 100
5 0 2 0 4 6 8
Tahu/
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2,38 1 0,46
Tempe
Lainny
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
a
Jumla 3 10 4 4 21
40 100 100 24 100 35 100 100 100
h 5 0 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.4.4 menunjukkan bahwa Lauk Pauk yang baling banyak di

konsumsi yaitu ikan sebanyak 216 responden atau 99,08%.

43
Tabel 4.4.5

Distribusi Frekuensi Jenis Sayuran

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
No Jenis Mataompan Lakimbo Lakumal Palewat Kacindel Jumlah
Palwata
. sayuran a u a a Timur i
N % n % N % n % N % N % n %
sayuran 10 10 10 21 10
1 40 100 35 100 24 100 35 42 42
hijau 0 0 0 8 0
sayuran
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
kuning
sayuran
tidak
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
berwarn
a
4 Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 10 10 21 10
Jumlah 40 100 35 100 24 100 35 42 42
0 0 0 8 0
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.4.5 menunjukkan bahwa jenis sayuran yang sering di konsumsi

mayoritas masyarakatnya lebih banyak sayuran hijau sebanyak 100%

44
Tabel 4.4.6

Distribusi Frekuensi Jenis Buah-buahan

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Dusun
No Jenis Mataompan Lakumal Palewat Palewat Kacinde Jumlah
Lakimbou
. Buahan a a a a Timur li
n % n % N % n % n % n % n %
buah
berwarn
a/ 2 82,8 2 10 10 10 21 97,2
1 40 100 100 35 42 42
pepaya, 9 6 4 0 0 0 2 5
mangga
dll.
buah
yang
2 tidak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
berwarn
a
17,1
3 Lainnya 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2,75
4
3 2 10 10 10 21
Jumlah 40 100 100 100 35 42 42 100
5 4 0 0 0 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.4.6 menunjukkan bahwa jenis buah - buahan yang sering di konsumsi

lebih banyak buah yang berwarna seperti pepaya, mangga yaitu sebanyak 212

responden atau 97,25%.

45
Tabel 4.4.7

Distribusi Frekuensi Makanan Pantangan

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Makanan Mataom Lakim Lakumal Palewata Kacide Jumlah
No Palewata
Pantangan pana bou a Timur li
n % n % N % n % n % n % n %
4 2
37, 1 5, 0, 45,7 28, 33,
1 Ada 15 15 16 12 0 0 74
5 6 7 8 1 57 94
1 3
5 7
1
62, 1 4, 9, 54,2 71, 4 66,
2 Tidak Ada 25 19 19 30 0 144
5 9 2 1 9 43 2 06
0
9 7
1 1 1
10 3 4
Jumlah 40 0 24 0 35 100 42 100 0 218 100
0 5 2
0 0 0
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.4.7 menunjukkan bahwa makanan pantangan lebih banyak yang tidak

ada makanan pantangan yaitu sebanyak 144 responden dibanding yang ada

pantangannya sebanyak 74 responden

46
Tabel 4.4.8

Distribusi Frekuensi Penggunaan Garam Beryodium

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Penggunaa
No Jumlah
n Garam Mataompan Lakimbo Lakumal Palewat Palewat Kacinde
.
Beryodium a u a a a Timur li
N % N % n % n % n % n n N %
10 35 10 42 10 42 10 21 10
1 Iya 40 100 35 24 100
0 0 0 0 8 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 35 10 42 10 42 10 21 10
Jumlah 40 100 35 24 100
0 0 0 0 8 0
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.4.8 menunjukkan bahwa penggunaan garam beryodium rata-rata

menggunakan garam beryodium sebanyak 218 responden atau 100%.

Tabel 4.4.9

Distribusi Frekuensi Penggunaan Bentuk Garam Beryodium

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Bentuk Lingkungan
No Garam Mataompa Lakimbo Palewata Jumlah
Lakumala Palewata Kacindeli
. Beryodiu na u Timur
m N % N % N % n % n % n n %
28,5 16,6 1 23,8 15,6
1 Halus 3 7,5 10 4 3 8,57 4 9,52 34
7 7 0 1 0
71,4 3 91,4 3 90,4 3 76,1 18 84,4
2 Kasar 37 92,5 25 20 8,33
3 2 3 8 8 2 9 4 0
bukan
8 garam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
yodium
3 4 4 21
Jumlah 40 100 35 100 24 100 100 100 100 100
5 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.4.9 menunjukkan bahwa bentuk garam beryodium yang digunakan

47
yaitu garam halus sebanyak 15,60% dan garam kasar sebanyak 84,40%.

Tabel 4.4.10

Distribusi Frekuensi Cara Memperoleh Garam Beryodium

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Cara
N Mataompan Lakimbo Lakumal Palewat Palewat Kacinde Jumlah
Memperole
O a u a a a Timur li
h Garam
n % N % N % n % n % n % n %
1 Di berikan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 10 10 10 10 21 10
2 Di beli 40 100 35 24 35 42 42
0 0 0 0 0 8 0
3 Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
bukan
8 garam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
beryodium
10 10 21 10
Jumlah 0 0 35 0 0 0 0 0 0 42
0 0 8 0
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.4.10 menunjukkan bahwa cara memperoleh garam beryodium

dengan dibeli sebanyak 218 responden.

48
Tabel 4.4.11

Distribusi Frekuensi Tempat pembelian Garam Beryodium

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Tempat Lingkungan
No Pembeli Mataompa Lakimbo Palewat Palewat Jumlah
Lakumala Kacindeli
. an na u a a Timur
Garam N % n % N % n % n % n % n %
1 42,8 2 57,1 16,6 1 28,5 25,6
1 Pasar 0 0 2 8,33 7 56
5 6 0 4 7 2 7 9
1 54,2 83,3 1 42,8 3 83,3 3 71,4 15 72,9
2 Warung 40 100 20
9 8 3 5 6 5 3 0 3 9 4
3 Toko 0 0 1 2,86 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0,46
pedagan
4 0 0 0 0 2 8,33 0 0 0 0 0 0 2 0,92
g keliling
bukan
5 garam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
yodium
3 3 4 4 21
Jumlah 40 100 100 21 100 0 100 100 100
5 5 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa tempat pembelian garam lebih banyak di beli

di warung yaitu sebanyak 72,94%, di pasar sebanyak 25,69%, di toko sebanyak

0,46% dan pedagang keliling sebanyak 0,92%.

49
5. Perilaku Pemberian ASI dan Pencarian Pengobatan

Tabel 4.5.1

Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Colostrum

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Pemberi Lingkungan
No an ASI Mataompa Lakimbo Lakumal Palewata Palewata Kacindeli Jumlah
. Colostru na u a Timur
m N % N % N % n % n % N n %
10 62, 2 82,8 3 80,9 2 64,2 17 78,9
1 32 80 35 15
Ya 0 5 9 6 4 5 7 8 2 0
37, 6 17,1 8 19,0 1 35,7 21,1
2 8 20 0 0 9 46
Tidak 5 4 5 5 2 0
10 3 100 4 100 4 100 21
40 100 35 24 100 100
Jumlah 0 5 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Dari tabel 4.5.1 menunjukkan bahwa di Kelurahan Watumotobe yang

memberikan ASI colustrum adalah sebanyak 172 responden, sedangkan yang

tidak sebanyak 46 responden.

50
Tabel 4.5.2

Distribusi Frekuensi Lama Menyusui

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Lama
N Mataompa Palewat Palewat Jumlah
menyus Lakimbou lakumala Kacindeli
O na a a Timur
ui anak
N % N % N % N % n % n % n %
<1 16,6 11,4
1 4 10 0 0 4 4 2 4,76 2 4,76 16 7,34
tahun 7 3
1-2 68,5 1 28,5 14,2 1 28,5 30,2
2 11 27,5 24 3 12,5 6 66
tahun 7 0 7 9 2 7 8
22,8 1 42,8 3 80,9 1 28,5
3 2 tahun 17 42,5 8 1 4,17 87 3,91
6 5 6 4 5 2 7
>2
4 0 0 3 8,57 0 0 0 0 0 0 1 2,38 4 1,83
tahun
29,1
5 Lain-lain 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 7 3,21
7
Tidak
17,1 19,0 1 35,7 21,1
Menyus 8 20 0 0 9 37,5 6 8 46
4 5 5 1 0
ui
3 4 4 21
Jumlah 40 100 35 100 24 100 100 100 100 100
5 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.5.2, dapat diketahui bahwa lama ibu menyusui anak yaitu < 1 tahun

sebesar 7,34%, 1-2 tahun sebesar 30,28%, 2 tahun sebesar 3,91% dan > 2 tahun

sebesar 1,83% .

51
Tabel 4.5.3

Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga Yang Sakit 1 Bulan Terakhir

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Palewata Palewata Kacindeli Jumlah
Anggota Mataompana Lakimbou Lakumala
Timur
keluarga n % n % n %
yang
No.
sakit 1
bulan n % N % n % n %
terakhir

1 Ada 18 45 7 20 4 60 6 17,14 4 9,52 17 40,48 56 25,68


Tidak 29 82,86 38 90,48 25 59,52
2 22 55 28 80 20 40 162 74,31
ada
Jumlah 40 100 35 100 24 100 35 100 42 100 42 100 218 100
Sumber : Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.5.3, anggota keluarga yang sakit 1 bulan terakhir yaitu sebanyak

25,68%.

52
Tabel 4.5.5

Distribusi Frekuensi Tempat Pencarian Pertolongan

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Lingkungan
Tempat
N mataompa Lakimbo lakumal Palewat Palewat Kacindel Jumlah
mendapatka
O na u a a a Timur i
n KB
N % N % n % n % n % N % n %
1 Posyandu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Dokter/Mantri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Puskesmas/p 17, 6 17, 4 9,5 1 40, 25,
3 55
ustu 18 45 6 14 4 14 2 7 48 23
4 Bidan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2,8 0 0 0 0 0 0 0,4
5 1
Rumah sakit 0 0 1 6 0 0 6
6 Dukun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Obat 0 0 0 0 0 0
0 0
tradisional 0 0 0 0 0 0
Obati sendiri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak ada 2 2 83, 2 82, 3 90, 2 59, 16 74,
yang sakit 22 55 8 80 0 33 9 88 8 48 5 52 2 31
3 2 3 100 4 100 4 100 21
100
Jumlah 40 199 5 100 4 100 5 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.5.5, tempat pencarian pertolongan jika ada anggota keluarga yang

sakit adalah puskesamas sebesar 25,23% dan rumah sakit sebesar 0,46%.

53
6. Perilaku Merokok

Tabel 4.6.1

Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga Yang Merokok

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Anggot Lingkungan
No a Mataompa Lakumal Palewat Jumlah
Lakimbou Palewata Kacindeli
. Keluar na a a Timur
ga n % N % n % n % n % N % n %
45,7 12, 1 42,8 1 30,9 40,8
1 Ayah 21 52,5 16 3 21 50 89
1 5 5 6 3 5 3
2 Ibu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11,4 11,4
3 Anak 2 5 4 0 0 4 0 0 1 2,38 11 5,05
3 3
Keluarg
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
a lain
Tidak 42,8 87, 1 2 66,6 11 54,1
5 17 42,5 15 21 45 21 50
Ada 6 5 6 8 7 8 3
10 3 10 4 21
Jumlah 40 100 20 100 24 100 42 100 100
0 5 0 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.6.1, anggota keluarga yang merokok yaitu ayah sebesar 40,83% dan

anak sebesar 5,05%.

54
Tabel 4.6.2

Distribusi Frekuensi Lama Merokok

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

frekuen Lingkungan
si Mataompa Lakimbo Lakumal Palewat Jumlah
No Palewata Kacindeli
meroko na u a a Timur
.
k dalam
N % N % N % n % n % N % n %
tahun
<1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
tahun
1-5
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
tahun
>5 2 57,1 12, 1 54,2 1 33,3 10 45,8
3 23 57,5 3 21 50
tahun 0 4 5 9 9 4 3 0 7
Tidak 1 42,8 87, 1 45,7 2 66,6 11 54,1
4 17 42,5 21 21 50
Merokok 5 6 5 6 1 8 7 8 3
3 3 10 4 21
Jumlah 40 100 100 24 100 100 42 100 100
5 5 0 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe,Tahun 2016

Tabel 4.6.2 menunjukkan bahwa lama merokok dari anggota keluarga

mayoritas >5 tahun sebanyak 45,87%.

55
Tabel 4.6.3

Distribusi Frekuensi Merokok dalam Sehari (Batang)

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Frekuen Lingkungan
si Mataompa Lakumal Palewata Jumlah
No Lakimbou Palewata Kacindeli
Meroko na a Timur
.
k Dalam
N % n % N % n % N % N % n %
Hari
1 1 Batang 0 0 1 2,86 0 0 0 0 2 4,76 0 0 3 1,38
2-5 14,2 4,1 1 23,8
4 10 5 1 0 0 0 0 20 9,17
2 Batang 9 7 0 1
6-10 11,4 11,9
0 0 4 0 0 4 5 3 7,14 16 7,34
3 Batang 3 0
>10 47, 28,5 8,3 14,2 1 26,1 23,3
19 10 2 5 4 9,52 51
4 Batang 5 7 3 9 1 9 9
Tidak
42, 42,8 2 87, 1 45,7 2 2 66,6 11 54,1
Meroko 17 15 50
5 6 1 5 6 1 1 8 7 8 3
k
2 3 4 4 21
Jumlah 40 100 35 100 100 100 100 100 100
4 5 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 4.6.3, dapat dilihat frekuensi merokok dalam sehari (batang) yaitu 1

batang sebesar 1,38 %, 2- 5 batang sebesar 9,17 %, 6 – 10 batang sebesar 7,34 %,

dan >10 batang sebesar 23,39%.

56
Tabel 4.6.4

Distribusi Frekuensi Merokok Dalam Rumah

Kelurahan Watumotobe Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Tahun 2016

Merok Lingkungan
ok Mataompa Lakumal Palewata Jumlah
No Lakimbou Palewata Kacindeli
dalam na a Timur
rumah N % N % N % N % N % N % n %
1 51,4 4,1 1 54,2 1 42,8 1 33,3 44,5
Ya 23 57,5 18 1 97
3 7 9 9 8 6 4 3 0
2 8,3
Tidak 0 0 2 5,71 2 0 0 0 0 0 0 0 0
3
tidak
42,8 87, 1 45,7 2 57,1 2 66,6 12 55,5
meroko 17 42,5 15 21
6 5 6 1 4 4 8 7 1 0
3 k
3 4 4 21
Jumlah 40 100 35 100 24 100 100 100 100 100
5 2 2 8
Sumber: Data Primer Kelurahan Watumotobe, Tahun 2016

Tabel 6.4, menunjukkan bahwa frekuensi responden yang merokok dalam

rumah yaitu 44,50%.

B. Pembahasan

1. Data Rumah Tangga dan Sosial Ekonomi

4.1.1 Jumlah Penduduk dan Jumlah KK

Berdasarkan tabel 4.1.1 menunjukan bahwa jumlah KK di Kelurahan

Watumotobe jumlah KK yang terbanyak berada di Pelewata timur sebanyak

158 jiwa atau 18,92% dan Kacindeli sebanyak 152 jiwa atau 12,57% di

karenakan dalam satu rumah terdapat lebih dari satu KK.

4.1.2 Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel 4.1.2 menunjukan bahwa di Kelurahan Watumotobe jenis

kelamin perempuan sebanyak 420 jiwa sedang yang berjenis kelamin laki laki

sebanyak 415 jiwa.

57
4.1.3 Kelompok usia

Berdasarkan tabel 4.1.3 menunjukan bahwa Kelompok usia yang terbesar

pada umur 11 – 20 tahun sebanyak 184 jiwa

4.1.4 Jenis Pekerjaan

Berdasarkan table 4.1.4 menunjukan bahwa kelurahan Watumotobe profesi

pekerjaan yang terbesar adalah Pegawai Negri Sipil (PNS) sebanyak 10,42%.

4.1.5 Pendapatan Keluarga perbulan

Berdarakan tabel 4.1.5 dapat diketahui bahwa mayoritas masyarakat

Kelurahan Watumotobe berpenghasilan 500.000 - 1.000.000 rupiah per

bulannya, sebanyak 53,21% akan tetapi angka ini bukan merupakan

penghasilan tetap karena sebagian besar penduduknya adalah petani yang

artinya angka penghasilannya tergantung dari hasil panen.

4.1.6 Tingkat Pendidikan

Beradasarkan tabel 4.1.6 dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan yang

tertinggi di Kelurahan watumotobe adalah tingkat SMA sebesar 27,19%

4.1.7 Jenis Rumah

Berdasarkan tabel 4.1.7 menunjukan bahwa di Kelurahan Watumotobe yang

memilki rumah permanen sebanyak 50,92%, di karenakan kebanyakan

masyarakat berprofesi sabagai PNS.

4.1.8 Keadaan Lantai Rumah

Berdasarkan tabel 4.1.8 menunjukan bahwa di Kelurahan Watumotobe

keadaan lantai; yang menggunakan lantai semen sebesar 48,09%, di

karenakan mayoritas jenis rumah adalah rumah permanen

4.1.9 Keadaan Dinding Rumah

Berdasarkan tabel 4.1.9 menunjukan bahwa di kelurahan Watumotobe

58
keadaan dinding; 116 responden dinding semen, di karenakan mayoritas jenis

rumah adalah rumah permanen

4.1.10 Keadaan Atap Rumah

Berdasarkan tabel 4.1.10 menunjukan bahwa di Kelurahan Watumotobe

mayaoritas semua rumah menggunakan atap seng dengan jumlah 218

responden atau 100%.

4.1.11Rumah yang di aliri listrik

Berdasarkan tabel 4.1.11 menunjukan bahwa di Kelurahan Watumotobe yang

dialiri listrik dari PLN sebesar 98,17%, dikarenakan di Kelurahan Watumotobe

terdapat PLN.

4.1.12 Kepemilikkan kebun

Berdasarkan tabel 4.1.12, menunjukkan bahwa di Kelurahan Watumotobe

responden yang memiliki kebun sebesar 58,26%, dikarenakan sebagian

besar penduduknya adalah petani sehingga memiliki kebun tersendiri.

4.1.13 Kepemilikkan Pekarangan

Berdasarkan tabel 4.1.13, menunjukkan responden yang memiliki pekarangan

sebanyak 41,28% dan yang tidak memiliki pekarangan sebanyak 58,72%.

2. Lingkungan

4.2.1 Kepemilikan Jamban

Berdasrkan tabel 4.2.1, diketahui bahwa responden yang memiliki jamban

sebanyak 89,91% dikarenakan masyarakat sudah mengerti akan pentingnya

penggunaan jamban untuk tetap menjaga kesehatan.

4.2.2 Jenis Jamban

Berdasarkan tabel 4.2.2, diketahui bahwa jenis jamban yang dimiliki

masyarakat Kelurahan Watumotobe adalah jenis jamban leher angsa

59
sebanyak 76,61, di karenakan masyarakat mampu membuat jamban secara

layak.

4.2.3 Tempat Buang Air besar Jika tidak Memiliki Jamban

Berdarakan tabel 4.2.3, diketahui bahwa di Kelurahan Watumotobe tempat

buang air besar ketika tidak memiliki jamban adalah sungai sebanyak 8,26

%, di karenakan ada beberapa penduduk yang bermasalah mengenai

ekonomi sehingga tidak mampu membuat jamban sendiri.

4.2.4 Pemanfaatan Jamban

Berdasarkan tabel 4.2.4, diketahui bahwa masyarakat Kelurahan

Watumotobe yang memanfaatkan jamban sebanyak 89,91%, karena

masyarakat sudah menyadari pentingnya hidup sehat.

4.2.5 Pembuangan limbah (mandi/cucian) keluarga

Berdasarkan tabel 4.2.5, tempat pembuangan limbah mandi atau cucian

oleh masyarakat dialirkan ke got sebanyak 61,01 %, karena air yang di alir

kan ke got langsung ke sungai.

4.2.6 Sumber Air Minum

Berdasarkan tabel 4.2.6, sumber air masyarakat yaitu mata air sebanyak

77,98%, karena ketersediaan sumber air yang berlimpah.

4.2.7 Pembuangan Sampah

Berdasarkan tabel 4.2.7, tempat pembuangan sampah yakni dikumpul lalu

dibakar sebanyak 74,77%, di karenakan belum tersedia nya fasilitas yang

tidak memadai.

4.2.8 Jarak Sumber Air Minum

Berdasarkan tabel 4.2.8 menunjukan bahwa jarak sumber air minum di

Kelurahan Watumotobe yang berjarak >10 sebanyak 77,98%, karena

60
sumber air berada di daerah pegunungan.

4.2.9 Memasak Air untuk Minum

Berdasarkan table 4.2.9 menunjukan bahwa yang memasak air untuk minum

di Kelurahan Watumotobe sebanyak 96,33%, bahwa masyarakat paham

memasak air baik untuk kesehatan.

4.2.10 Kepemilikan Kamar

Berdasarkan table 4.2.10 menunjukan bahwa yang memiliki kamar di

Kelurahan Watumotobe sebanyak 99,54%, karena masyarakat paham akan

fungsi kamar.

4.2.11 Kepemilikan Ventilasi

Berdasarkan tabel 4.2.11 menunjukkan bahwa yang memiliki ventilasi di

Kelurahan Watumotobe sebanyak 177 responden dan yang tidak memiliki

ventilasi sebanyak 41 responden.

4.2.12 Bahan Bakar yang di pakai

Berdasarkan tabel 4.2.12 menunjukkan bahwa bahan bakar yang di

gunakan di Kelurahan Watumotobe yang menggunakan minyak tanah

sebanyak 156 responden, karena masyarakat masih dapat menjangkau

harga dari minyak tanah.

3. Keluarga Berencana

4.3.1 Keikut Sertaan KB

Berdarkan tabel 4.3.1 pada keikutsertaan Keluarga Berencana dikelurahan

Watumotobe menunjukkan bahwa yang tidak ikut 136 responden, di

karenakan berbagai macam faktor salah satu nya ingin punya anak segara.

4.3.2 Tempat Mendapatkan KB

Berdasarkan tabel 4.3.2 bahwa tempat mendapatkan KB di puskesmas

61
sebanyak 72 responden, di karenakan puskesmas dapat di jangkau secara

mudah.

4.3.3 Alasan Tidak ber KB

Berdasarkan tabel 4.3.3, alasan tidak ber KB masyarakat Kelurahan

Watumotobe yaitu lainnya 36,24%, di karenakan lainnya dalam hal ini ibu

sudah dalam kategori lanjut usia

4.3.4 Metode KB yang di gunakan

Berdasarkan tabel 4.3.4, bahwa metode KB yang digunakan masyarakat

Kelurahan Watumotobe yaitu, suntikan sebanyak 18,80%, di karenakan

metode suntikan lebih mudah dan cepat berpengaruh pada tubuh.

4.3.5 Keluhan memakai alat kontrasepsi

Berdasarkan table able 4.3.5 menunjukkan bahwa lebih banyak yang tidak

ada keluhannya yaitu sebanyak 71 responden di banding yang ada

keluhannya, karena cocok dengan metode KB yang di gunakan.

4.3.6 Umur Ibu saat Melahirkan Anak Pertama

Berdasrkan table 4.3.6 menunjukkan bahwa umur ibu saat melahirkan anak

pertama umur 15 – 30 tahun sebanyak 84,40%, di karenakan menikah saat

masih muda.

4. Gizi Keluarga

4.4.1 Frekuensi Makan Dalam Sehari

Berdasarkan tabel 4.4.1 bahwa pada variabel Gizi Keluarga

menunjukkan bahwa di Kelurahan Watumotobe yang makan 3 kali

sehari sebanyak 192 responden, alasan karena aktivitas masyarakat

yang padat dan membutuhkan banyak energi.

62
4.4.2 Makan Pagi

Berdasarkan tabel 4.4.2 menunjukkan bahwa di kelurahan Watumotobe

lebih banyak yang Sarapan pagi yaitu sebanyak 193 responden.

4.4.3 Makanan Pokok

Berdasrkan tabel 4.4.3 menunjukkan bahwa di Kelurahan Watumotobe

mayoritas makanan pokok yang dikonsumsi adalah beras , dikarenakan

kelurahan watumotobe berada pada sekitar persawahan yang

menanam padi.

4.4.4Jenis Lauk Pauk

Berdasarkan tabel 4.4.4 menunjukkan bahwa di Kelurahan Watumotobe

Lauk Pauk yang sering di konsumsi lebih banyak ikan yaitu sebanyak 216

responden, di karenakan ekonomi masyarakat yang berkecukupan.

4.4.5Jenis Sayuran

tabel 4.4.5 menunjukkan bahwa di Kelurahan Watumotobe Jenis

Sayuran yang sering di konsumsi mayoritas masyarakatnya lebih

banyak sayuran hijau seperti bayam.

4.4.6Jenis Buah-buahan

tabel 4.4.6 menunjukkan bahwa di Kelurahan Watumotobe Jenis Buah-

buahan yang sering di konsumsi lebih banyak buah yang berwarna

seperti pepaya, mangga dan lain-lain yaitu sebanyak 212 responden di

banding yang lain.

4.4.7 Makanan Pantangan

Berdasarkan tabel 4.4.7 menunjukkan bahwa di Kelurahan

Watumotobe Lebih banyak yang tidak ada makanan pantangan yaitu

sebanyak 144 responden.

63
4.4.8 Penggunaan Garam Beryodium

Berdasarkan tabel 4.4.8 menunjukkan bahwa di Kelurahan Watumoobe

rata-rata menggunakan garam beryodium yaitu sebanyak 218

responden karena garam – garam yang di beli di warung dan dipasar

menjual garam dengan label beryodium.

4.4.9 Penggunaan Bentuk Garam Beryodium

Berdasarkan tabel 4.4.9 menunjukkan bahwa di Kelurahan Watumotobe

bentuk garam yang digunakan yaitu garam kasar sebanyak 184 responden.

4.4.10 Cara Memperoleh Garam Beryodium

Berdasarkan tabel 4.4.10 menunjukkan bahwa di kelurahan Watumotobe

cara memperoleh garam beryodium dengan dibeli sebanyak 218

responden.

4.4.11 Tempat pembelian Garam Beryodium

Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa di Kelurahan Watumotobe

tempat pembelian garam lebih banyak di beli di warung yaitu sebanyak 159

responden dikarenakan pasar yang ada dikelurahan watumotobe hanya

ada pada hari senin, kamis dan minggu sehingga kebanyakan

masyarakatnya membeli garam di warung yang lebih mudah dijangkau.

5. Perilaku Pemberian ASI dan Pencarian Pengobatan

4.5.1 Pemberian ASI Colostrum

Berdasarkan tabel 4.5.1 menunjukkan bahwa di Kelurahan Watumotobe

yang memberikan ASI colustrum adalah sebanyak 172 responden,

sedangkan yang tidak sebanyak 46 responden.

4.5.2 Frekuensi Lama Menyusui

Berdasarkan tabel 4.5.2, dapat diketahui bahwa lama ibu menyusui anak

64
yaitu 1 -2 tahun sebesar 30,28%,

4.5.3 Anggota Keluarga Yang Sakit 1 Bulan Terakhir

Berdasarkan tabel 4.5.3, anggota keluarga yang sakit 1 bulan terakhir di

Kelurahan Watumotobe yaitu sebanyak 25,68%.

4.5.4 Tempat Pencarian Pertolongan

Berdasarkan tabel 4.5.4, tempat pencarian pertolongan jika ada anggota

keluarga yang sakit adalah puskesamas sebesar 25,23%, karena

puskesmas dapat di jangkau dengan mudah.

6. Perilaku Merokok

4.6.1 Anggota Keluarga Yang Merokok

Berdasarkan tabel 4.6.1, anggota keluarga yang merokok yaitu ayah

sebesar 40,83%, alasan nya karena sudah merokok sejak lama.

4.6.2 Lama Merokok

Berdasarkan tabel 4.6.2, lama merokok dari anggota keluarga yaitu selama

>5 tahun yaitu sebanyak 45,87%, sejak masih umur remaja merokok.

4.6.3 Merokok dalam Sehari (Batang)

Berdasarkan tabel 4.6.3, dapat dilihat frekuensi merokok dalam sehari

(batang) yaitu 2- 5 batang sebesar 9,17 %, di karenakan harga rokok masih

di anggap rendah bagi para perokok.

4.6.4 Merokok Dalam Rumah

Berdasarkan tabel 6.4, dapat dilihat frekuensi responden yang merokok

dalam rumah yaitu 44,50%, karena nyaman jika berada di dalam rumah.

C. Prioritas Masalah Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melalui pendataan, analisis situasi, dan identifikasi masalah,

ditemukan berbagai masalah kesehatan yang umumnya berkaitan dengan

65
aspek lingkungan dan perilaku/kebiasaan masyarakat setempat seperti :

Pengolahan sampah, jamban dan SPAL.

Dari berbagai masalah kesehatan tersebut maka yang menjadi prioritas

masalah adalah metode pengolahan sampah. Penyusunan prioritas masalah

dengan menggunakan metode CARL yaitu dengan mempertimbangkan aspek

capability/kesanggupan peserta PBL dalam menyelesaikan masalah,

accessibility/jaringan, readiness/kesiapan peserta PBL dan masyarakat akan

diintervensi, serta leverage/pengaruh dan daya ungkit.

Berikut adalah metode CARL yang di sajikan dalam bentuk tabel.

Metode Penyusunan Skala Prioritas Masalah

Skor Hasil
No Masalah RANKING
C A R L CXAXRXL
Pengolahan
1 4 4 2 4 4x4x2x4 128
Sampah
2 Jamban 3 3 2 2 3x3x2x2 36
3 SPAL 3 3 2 3 3x3x2x3 54

Keterangan Angka:

1= Sangat Tidak Menjadi Masalah

2= Tidak Menjadi Masalah

3= Cukup Menjadi Masalah

4= Sangat Menjadi Masalah

5= Mutlak Menjadi Masalah

Alternatif pemecahan masalah :

a. Melakukan peningkatan pemahaman masyarakat tentang mengenai perilaku

hidup bersih dan sehat sehingga masyarakat bisa hidup sehat tanpa penyakit.

b. membuang sampah pada tempatnya khususnya sampah organic dan an-

organic.

66
c. Memberikan pemahaman tentang cara penimbunan sampah basah agar tidak

terjadi penumpukan sampah yang akan memicu adanya bau yang menyengat

sehingga akan menyebapkan timbulnya penyakit serta memberikan

pemahaman agar tidak membakar sampah karena tidak baik untuk kesehatan.

d. Pembuatan bak sampah (komposter) sebagai alternative mengolah sampah

sebagai pupuk organic.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor Pendukung

Faktor pendukung pelaksanaan PBL I di Kelurahan Watumotobe adalah

sebagai berikut:

a) Adanya dukungan penuh dari Kepala Lurah dan masyarakat setempat yang

di wujudkan dengan pemberian izin PBL I di Kelurahan Watumotobe,

pemberian fasilitas / sarana dan prasarana selama melakukan kegiatan PBL

I;

b) Dukungan dari beberapa kelompok masyarakat dalam melakukan perdataan

shinga dalam melakukan penataan tidak terjadi hambatan-hambatan yang

memicu keterlambatan pendataan PBL 1

c) Dukungan dari dosen pembimbing

d) Semangat kerja mahasiswa dalam melakukan PBL I

2. Faktor Penghambat

Faktor penghambat dalam melaksanakan PBL I adalah sebagai berikut:

a. Pekerjaan sebagian besar masyarakat adalah berkebun (dalam hal ini orang

tua, atau anggota keluarga yang bisa memberikan data yang tepat)yang

pada hari- hari tertentu harus meninggalkan rumah untuk pergi kekebun,

67
sehingga untuk bisa menjaga keakuratan data yang di ambil harus menunda

jadwal pendataan.

b. Banyaknya anggota keluarga yang yang merantau sehingga jumlah KK yang

berhasil terdata tidak sesuai dengan data yang diberikan dari kelurahan.

68
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kelurahan Watumotobe merupakan kelurahan dimana sebagian besar

sumber mata pencaharian masyarakatnya adalah sebagai Pegawai Negeri Sipil,

petani dan nelayan karena letak geografis berada di antara pesisir dan

pegunungan.

Setelah melakukan PBL I di kelurahan Watumotobe dengan cara

melakukan pendataan dengan menggunakan kuesioner di setiap kepala – kepala

keluarga dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah – masalah baik sosial

ekonomi, lingkungan, gizi keluarga, pemberian ASI, keluraga berencana dan

perilaku merokok.

Setelah dianalisis kami menentukan prioritas masalah yaitu mengenai

pengolahan sampah. Kebiasaan mengolah sampah yang dilakukan masyarakat

yang suka membakar sampah setelah dikumpulkan adalah perilaku yang tidak

baik dimana akan menggagu kesehatan dimana asap dari pembakaran sampah

bisa mengganggu sistem pernapasan dan mempengaruhi kualitas tanah.

Apabila perilaku tersebut tidak segera di ubah maka akan memicu

datangnya sumber penyakit yang akan menimpa masyarakat Kelurahan

Watumotobe.

B. SARAN

Dalam hal masalah pembuangan sampah ini masyarakat di kelurahan

watumotobe harusnya dapat memahami tentang arti pentingnya membuang

sampah pada tempatnya dan tidak membakarnya. Agar masyarakat juga dapat

tehindar dari penyakit yang bersumber dari resiko pembakaran sampah.

69
Dengan adanya pemahaman mengenai pembakaran sampah pada

tempatnya akan membuat masyarakat terhindar dari penyakit maka masyarakat

tidak akan membakar lagi di lingkungan sekitar rumah.

70

Anda mungkin juga menyukai