ANALISIS SISTEM
Disusun Oleh:
Naufal Kresna Armanu
NIM (A1C015014)
A. Latar Belakang
Saat ini dunia marketing berada dalam suatu iklim persaingan yang semakin
ketat dan kompetitif. Sehingga semua produk dituntut untuk senantiasa melakukan
perbaikan, penyempurnaan dan terobosan. Pelaku bisnis baik kecil maupun besar harus
terus berupaya agar produk yang mereka hasilkan dan tawarkan selalu diinginkan,
pelaku bisnis tidak bisa bekerja sendirian. Mereka memerlukan orang luar yaitu para
konsumennya untuk mengetahu hal itu. Oleh karena itu, perlu di lakukan survey
ataupun melihat langsung kondisi di lapangan, yang selanjutnya hasil survey tersebut
di analisis lebih jauh untuk mendapatkan hasil yang lebih meyakinkan dan akurat.
Salah satu analisis yang bisa di gunakan yaitu analisis factor. Analisis factor
saling korelasi antar variabel. Dalam kegiatan penelitian, analisis factor paling tidak
digunakan untuk :
Salah satu cara untuk menguji validitas konstruk dapat dilakukan dengan
menggunakan analisis factor. Analisis factor akan menampilkan hasil ekstaksi butir-
butir pertanyaan menjadi beberapa komponen yang diinginkan peneliti. Prinsip yang
digunakan sama yaitu mengelompokkan data berdasarkan interkorelasi antar butir.
Sebuah butir / item dinyatakan merupakan pembentuk factor jika nilai korelasinya lebih
Dalam analisis ini, pengujian dilakukan untuk melihat seberapa besar korelasi
antara factor satu dengan yang lain yang menjadi pembentuk variabel. Jika ditemukan
korelasi yang cukup kuat diantara factor-faktor pembentuk maka factor tersebut
dinyatakan memang sebagai pembentuk variabel. Besarnya matrik korelasi yang lazim
B. Tujuan
data.
II. TINJAUAN PUSTAKA
tinggi. Item-item yang memiliki korelasi yang tinggi akan membentuk satu kerumunan
(explanatory research). Selain itu, analisis faktor juga dapat digunakan untuk menguji
validitas suatu rangkaian kuesioner. Sebagai gambaran, jika suatu indikator tidak
p peubah ganda yang sebenarnya dapat dibagi dalambeberapa sifat yang mendasar
variabel menjadi sedikit danmenamakannya sebagai faktor. Jadi, dapat saja dari 10
Tjiptono,2001)
Adapun jenis-jenis analisis faktor adalah sebagai berikut :
bank. Item tersebut merupakan operasionalisasi dari teori dan indikator mengenai
kualitas layanan. Peneliti hendak mengidentifikasi berapa faktor yang ada di dalam
seperangkat item tersebut. Dari analisis faktor kemudian didapatkan ada 4 faktor yang
menggambarkan kualitas layanan bank, antara lain faktor fitur layanan, fasilitas
Seorang peneliti merancang sebuah alat ukur mengenai dukungan sosial. Alat
ukur tersebut berisi seperangkat aitem yang diturunkan dari lima dimensi dukungan
sosial. Peneliti berusaha memastikan apakah alat ukur yang dibuatnya benar-benar
konfirmatori. Hasil dari analisis faktor menunjukkan bahwa pembagian kelima faktor
akhirnya dibuktikan.
dalam memproses data data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan
Langkah-langkah pengolahan data pada SPSS 16.00 sangatlah praktis karena kita
hanya meng-input data tanpa menghitung dengan rumus-rumus statistika, setelah data
di-input pada SPSS data editor kemudian kita mencari alat analisis yang diperlukan,
memasukkan variabel danl ain-lain, kemudian klik OK ,setelah itu proses olah data
dilakukan dengan sangat cepat, singkat, akurat, cermat, handal dan keluarlah output
1. Alat tulis
2. Laptop
B. Prosedur Kerja
A. Hasil
B. Pembahasan
Analisis faktor adalah salah satu teknik statistika yang dapat digunakan untuk
memberiikan deskripsi yang relatif sederhana melalui reduksi jumlah peubah yang
disebut faktor. Analisis faktor adalah prosedur untuk mengidentifikasi item atau
variabel berdasarkan kemiripannya. Sehingga variabel-variabel dalam satu faktor
faktor lain relatif rendah. Tiap-tiap kelompok dari variabel mewakili suatu konstruksi
dasar yang disebut faktor. Untuk meningkatkan daya interpretasi faktor, harus
Analisis faktor merupakan salah satu bagian dari analisis peubah ganda yang
digunakan untuk mereduksi data, yaitu proses untuk meringkas sejumlah variabel
factor) dari gugusan variabel asal X1, X2, X3,…, XP, sehingga banyaknya faktor lebih
sedikit dari banyaknya variabel asal X yang tersimpan dalam sejumlah faktor. Variabel
asal X yang tersimpan dalam sebuah faktor harus saling berkorelasi sedangkan faktor-
faktor yang dibentuk tersebut harus tidak saling berkorelasi antara satu sama lainnya.
Variabel X adalah variabel yang dapat diamati atau dapat diukur (observable variable).
Sedangkan faktor merupakan variabel baru yang bersifat tidak dapat diukur atau tidak
dapat diamati (unobservable variable). Dalam analisis faktor, ada beberapa tahapan
yang harus dilakukan, yaitu pengujian matriks korelasi, pencarian faktor, dan rotasi
faktor. Pengujian matriks korelasi pada analisis faktor dilakukan dengan tiga macam
Uji KMO bertujuan untuk mengetahui semua data yang terambil telah layak
keterangan :
Secara umum nilai KMO disarankan paling tidak lebih besar sama dengan
0,80 tetapi apabila nilai KMO lebih besar sama dengan 0,50 masih dapat
disimpulkan jumlah data yang digunakan layak untuk analisis faktor (Widarjono,
2010).
variabel. Jika terdapat hubungan pada setiap variabel maka analisis faktor 8 layak untuk
digunakan, apabila variabel X1, X2, X3,…, XP bersifat saling bebas atau tidak terdapat
hubungan, maka matriks korelasi antar variabel sama dengan matriks identitas. Uji
Bartlett’s Test of Sphericity dilakukan apabila sebagian besar nilai koefisien korelasi
Pengujian ini bertujuan mengetahui kecukupan data atau sampel. Angka MSA
berkisar dari 0 sampai 1 dengan kriteria untuk nilai MSA = 1, variabel tersebut dapat
diprediksi sangat baik dan dapat dianalisis lebih lanjut. Nilai MSA ≥ 0.5, variabel masih
bisa dipredik2si dan bisa dianalisis lebih lanjut. Nilai MSA < 0.5, variabel tidak bisa
diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya
(Lieberman, G. J, 2005).
antara banyak variabel dalam bentuk faktor atau vaiabel laten atau variabel bentukan.
Faktor yang terbentuk merupakan besaran acak (random quantities) yang sebelumnya
tidak dapat diamati atau diukur atau ditentukan secara langsung. Selain tujuan utama
1. Untuk mereduksi sejumlah variabel asal yang jumlahnya banyak menjadi sejumlah
variabel baru yang jumlahnya lebih sedikit dari variabel asal, dan variabel baru
tersebut dinamakan faktor atau variabel laten atau konstruk atau variabel bentukan.
konfirmatori.
4. Validasi data untuk mengetahui apakah hasil analisis faktor tersebut dapat
peneliti sudah mempunyai suatu hipotesis baru berdasarkan hasil analisis faktor.
Uji normalitas adalah mengukur perbandingan data empirik dengan data
berdistribusi normal teoritik yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama
dengan data empirik. Data terdistribusi normal adalah salahsatu syarat data parametrik
Uji normalitas dilakukan dengan mengamati histogram atas nilai residual dan
yang diamati. Statistik JB digunakan untuk menguji apakah suatu data berdistribusi
Dimana jumlah observasi ; k sama dengan nol untuk suatu data biasa dan jumlah
koefisien pada saat meneliti residual dari suatu persamaan ; S = skewness; dan K =
1. SPSS mampu mengakses data dari berbagai macam format data yang tersedia
seperti dBase, Lotus, Access, text file, spreadsheet, bahkan mengakses database
melalui ODBC (Open Data Base Connectivity) sehingga data yang sudah ada,
dalam berbagai macam format, bisa langsung dibaca SPSS untuk dianalisis.
data secara tepat, yaitu dengan memberi kode alasan mengapa terjadi missing data.
4. Tabel multidimensi SPSS sifatnya interaktif. Kolom tabel bisa dirubah menjadi
baris tabel dan sebaliknya. Semua nilai dalam sel-sel tabel akan disesuaikan secara
5. Faster Performance. Kinerja lebih cepat - Untuk transformasi yang disusun dalam
IBM SPSS Statistik Server dan sampai 200% mendapatkan kinerja untuk
analisis berbasis Web kepada rekan-rekan dan pelanggan dalam IBM SPSS
Statistik Server.
membuat model linear lebih mudah dan otomatis di IBM Statistik SPSS Base dan
8. Syntax Editor. Sintaks Editor – Dengan menu ini anda, akan dihadapkan pada
9. Default Measurement Level. Secara otomatis set tingkat pengukuran Anda selama
10. IBM System z Support. Kemampuan untuk mengoperasikan versi server, IBM
dapatkan hasil dari pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS yaitu bahwa
pengunjung setuju apabila akses menuju lokasi yang terjangkau sangat dibutuhkan
untuk menambah jumlah pengunjung yang datang. Hal ini sesuai dengan kondisi
lapangan yaitu bahwa akses menuju lokasi yang berada di tengah kota sangat strategis.
Kendala praktikum acara kali ini adalah waktunya yang kurang efektif dan jarak
tempuh lokasinya cukup jauh dan ada beberapa responden yang terlihat responnya
A. Kesimpulan
dalam memproses data data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan
2. Langkah-langkah pengolahan data pada SPSS 16.00 sangatlah praktis karena kita
hanya meng-input data tanpa menghitung dengan rumus-rumus statistika, setelah data
di-input pada SPSS data editor kemudian kita mencari alat analisis yang diperlukan,
memasukkan variabel danl ain-lain, kemudian klik OK ,setelah itu proses olah data
dilakukan dengan sangat cepat, singkat, akurat, cermat, handal dan keluarlah output
data SPSS.
3. Analisis faktor adalah salah satu teknik statistika yang dapat digunakan untuk
memberiikan deskripsi yang relatif sederhana melalui reduksi jumlah peubah yang
disebut faktor.
4. Tujuan utama analisis faktor adalah untuk menjelaskan struktur hubungan di antara
banyak variabel dalam bentuk faktor atau vaiabel laten atau variabel bentukan.
B. Saran
Karena ada beberapa yang sama sekali tidak memperhatikan jalannya praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, R.A dan Wichern D.W, 1992, Applied Multivariate Statistical Analysis. New
Jersey : Prentice Hall, Englewood Clifs
Santoso, Singgih dan Tjiptono, Fandy. 2001. Riset Pemasaran: Konsep Aplikasi
dengan SPSS. Elex Media Komputindo: Jakarta
Singgih Santoso. 2002. SPSS Versi 11.5 Cetakan Kedua Jakarta: Gramedia
Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia