Anda di halaman 1dari 61

STATISTIK DASAR

PSI-5421

PERTEMUAN 4 -6

Natalia Regina Devi Setyaningsih, M.Psi.,


Psikolog

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS
PALEMBANG
Analisis Data
Analisis Data memiliki 3 Arti, yaitu:
1.Membandingkan dua hal atau dua nilai
variabel untuk mengetahui selisihnya atau
rasionya kemudian menyimpulkan
2.Menguraikan atau memecahkan suatu
keseluruhan menjadi komponen yang lebih
kecil
3. Memperkirakan atau memperhitungkan besar
pengaruh secara kuantitatif dari perubahan
suatu kejadian terhadap suatu kejadian lain,
lalu meramalkannya.
Contoh analisis
Dua orang karyawan, yaitu A dan B. Dalam
waktu yang sama, A dapat menghasilkan
pekerjaan sebanyak 300 unit, sedangkan B
hanya 100 unit. Selisih kerja A dan B = (300
– 100) unit = 200 unit. Rasio kerja A dan B
300 unit = 3
100
KESIMPULAN:
A lebih berprestasi daripada B, sebab hasil
kerja A 200 unit lebih besar daripada B. A
lebih berprestasi daripada B sebesar 3 kali.
Pembagian Data
1.Pembagian Data Menurut
Susunannya a. Data acak
atau data tunggal
Data yang belum tersusun atau dikelompokkan
ke dalam kelas – kelas interval, contoh: Data
hasil nilai ujian matakuliah statistik sebagai
berikut:
b. Data Berkelompok
Data yang sudah tersusun atau
dikelompokkan ke dalam kelas – kelas
interval. Data kelompok disusun dalam
bentuk distribusi frekuensi atau tabel
frekuensi.
Contoh:
Data nilai dan jumlah anak yang
memperolehnya untuk mata pelajaran
matematika kelas II SMA X ialah :
2. Pembagian Data Menurut Sifatnya
a. Data Kualitatif adalah data yang tidak
berbentuk bilangan
Contoh: warna, jenis kelamin, status
perkawinan (merah, pria, kawin)
b. Data Kuantitatif adalah data yang
berbentuk bilangan Contoh:Tinggi, umur,
jenis, jumlah (170cm, 41 tahun, 70 buah)

3. Pembagian Data MenurutWaktu


Pengumpulannya
a. Data Berkala adalah data yang terkumpul
dari waktu ke waktu untuk memberikan
gambaran perkembangan suatu kegiatan
Contoh: Data perkembangan harga 9 bahan
pokok selama 10 bulan terakhir yang
dikumpulkan setiap bulan
b. Data cross section adalah data yang
terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk
memberikan gambaran perkembangan
keadaan atau kegiatan pada waktu itu
Contoh: Data sensus penduduk 1990

4. Pembagian Data menurut Sumber


Pengambilannya
a. Data Primer adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan oleh orang yang melakukan
penelitian atau yang bersangkutan yang
memerlukannya. Data primer disebut juga data
asli atau data baru.
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh
atau dikumpulkan dari sumber – sumber yang
telah ada. Biasanya data diperoleh dari
perpustakaan/laporan – laporan peneliti
terdahulu. Data sekunder disebut juga data
tersedia.
5. Pembagian Data menurut Skala
Pengukurannya
Skala Pengukuran adalah peraturan
penggunaan notasi bilangan dalam
pengukuran.

a. Data Nominal adalah data yang diberikan


pada objek atau kategori yang tidak
menggambarkan kedudukan objek atau
kategori tersebut terhadap objek atau
kategori lainnya, tetapi hanya sekedar label
atau kode saja. Data hanya mengelompokkan
objek/kategori ke dalam kelompok tertentu.
Contoh: Jenis Kelamin manusia 1 untuk pria
2 untuk wanita
b. Data Ordinal
Data ordinal adalah data yang penomoran
objek atau kategorinya disusun menurut
besarnya, yaitu dari tingkat terendah ke tingkat
tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang
yang tidak harus sama.
Contoh: mengubah nilai ujian ke nilai prestasi,
yaitu:
1.Nilai A adalah dari 80 – 100
2. Nilai B adalah dari 65 -79
3. Nilai C adalah dari 55 – 64
4. Nilai D adalah dari 45 – 54
5. Nilai E adalah dari 0 - 44
c. Data Interval
Data interval adalah data dimana
objek/kategori dapat diurutkan berdasarkan
suatu atribut yang memberikan informasi
tentang interval antara tiap objek/kategori
sama. Besarnya interval dapat ditambah atau
dikurangi. Contoh:
A B C D E
1 2 3 4 5
Interval A sampai C adalah 3 – 1= 2. Interval C
sampai D adalah 4 –
3= 1. Kedua Interval ini dapat menjadi 2+1 =
dijumlahkan interval antara A 3. Atau 3. Pada
dan D adalah 4 – 1= data ini yang
dijumlahkan bukan kuantitas atau besaran,
melainkan interval dan tidak terdapat nilai nol
absolut.
0 0,
Ex: Suhu 0 -10 IPK 0,00 – 3,40, kecepatan
40km/jam – 60km/jam, dst
d. Data Rasio adalah data yang memiliki sifat –
sifat data nominal, data ordinal, data interval,
dilengkapi dengan titik nol absolut dengan
makna empiris. Karena terdapat angka nol
maka pada data ini dapat dibuat perkalian
atau pembagian. Angka pada data
menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari
objek/ kategori yang diukur.
Contoh: A dan B adalah dua orang mahasiswa
Universitas X yang nilai mata kulaih statistik 1
masing – masing 60 dan 90. Ukuran rasionya
dapat dinyatakan bahwa nilai 1,5 kali nilai A.
Contoh dari 4 jenis data tersebut:
Tabel 2.11 Hasil Lomba Baca Puisi Perayaan
Hari Pendidikan Siswa SMP “Pintar”
No Nam Kela Nilai Juara Hadiah
. a s
Ke
Juri Juri Juri Total
1 2 3
1. Andy 2 86 70 77 233 1 Rp.
125.000,00
2. Ira 2 71 70 88 229 2 Rp 100.000,00
3. Ina 2 70 70 88 228 3 Rp 75.000,00
4. Dedi 1 88 60 66 214 4 Rp 50.000,00
5. Eman 2 75 60 77 212 25 buku tulis
6. Udin 2 70 70 66 206 25 buku tulis
7. Arni 3 63 60 77 200 25 buku tulis
8. Laila 1 59 60 77 196 25 buku tulis
9. Indah 3 55 50 77 182 25 buku tulis
10. Annas 3 60 50 66 176 25 buku tulis
Angka – angka dalam tabel dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Angka (1, 2 s.d 10) di kolom “No.” adalah jenis
data nominal. Angka ini hanyalah nomor urut
dan fungsinya sama dengan pengganti nama
peserta. Angka – angka ini tidak berarti lebih besar
atau lebih tinggi atau lebih rendah; serta tidak
dapat dijumlahkan, dibagi atau dikalikan.

2. Angka 1, 2, 3 di kolom “Kelas” adalah jenis data


ordinal. Angka - angka ini juga tidak dapat
dijumlahkan, dibagi atau dikalikan. Namun angka
yang lebih tinggi mengandung arti siswa
bersangkutan sudah lebih lama bersekolah.
Perhatikan hal yang sama pada kolom “Juara
Ke” 1,2,3,4. data di kolom ini hanya
mengandung perbedaan urutan saja karena
angka – angka itu hanya pengganti bagi angka –
angka nilai 233, 229,228, 214 dari Kolom “Nilai”
dan “Total”. Dimana angka – angka itu tidak
dilihat berapa selisihnya hanya posisi urutan
besarnya saja.
3. Angka – angka di kolom “Nilai” adalah jenis
data interval. Angka
–angka ini dapat dijumlahkan, dibagi atau
dikalikan.
4. Angka – angka yang menunjukkan jumlah
uang (hadiah) di kolom “Hadiah” adalah jenis
data rasio. Angka – angka ini dapat
dijumlahkan, dibagi atau dikalikan, dan hasilnya
bisa saja mencapai satuan yang lebih kecil dari
ratusan, rupiahan, puluhan rupiahan, atau satu
rupiah dan tetap memberi makna bagi
pembaca, Misalnya Rp. 9.999,99
(Baca: sembilan ribu sembilan ratus sembilan
puluh sembilan rupiah sembilan puluh sembilan
sen)
Distribusi Frekuensi

 Data acak atau data mentah yang didapat dari


sebuah penelitian dapat dibuat menjadi data yang
berkelompok, yaitu data yang telah disusun ke dalam
kelas – kelas tertentu. Daftar yang memuat data
berkelompok disebut distribusi frekuensi atau tabel
frekuensi

 Distribusi Frekuensi adalah susunan data menurut


kelas – kelas interval tertentu atau menurut kategori
tertentu dalam sebuah daftar
Bagian – bagian distribusi
frekuensi
Sebuah distribusi frekuensi akan memiliki bagian
sebagai berikut:
1) Kelas – kelas (class)
Kelas adalah kelompok nilai data atau variabel
2) Batas kelas (class limits)
Batas kelas adalah nilai – nilai yang membatasi
kelas yang satu dengan kelas yang lain. Terdapat
dua batas kelas, yaitu:
a) Batas kelas bawah (lower class limits), terdapat di
deretan sebelah kiri setiap kelas
b) Batas kelas atas (upper class limits), terdapat di
deretan sebelah kanan setiap kelas
3) Tepi kelas (class boundary/real limits/true
class limits)

Tepi kelas disebut batas nyata kelas, yaitu batas kelas


yang tidak memiliki lubang untuk angka tertentu antara
kelas yang satu dengan kelas yang lain. Terdapat dua tepi
kelas:
a) Tepi bawah kelas atau batas kelas bawah yang
sebenarnya
b) Tepi atas kelas atau batas kelas atas yang sebenarnya

Penentuan tepi bawah kelas dan tepi atas kelas


bergantung pada keakuratan pencatatan data. Misal data
dicatat dengan ketelitian sampai satu desimal maka
rumus tepi bawah kelas dan tepi atas kelas ialah:
a) Tepi bawah kelas = batas bawah kelas -0,5
b) Tepi atas kelas = batas atas kelas +0,5
4) Titik tengah kelas atau tanda kelas ( class mid
point, class marks)
Titik tengah kelas adalah angka atau nilai data yang
tepat terletak di tengah suatu kelas. Titik tengah kelas
merupakan nilai yang mewakili kelasnya.
Titik tengah kelas = ½ (batas atas +batas bawah)
kelas

5) Interval kelas (class interval)


Interval kelas adalah selang yang memisahkan kelas
yang satu dengan kelas yang lain

6) Panjang Interval kelas atau luas kelas (interval


size)
Panjang interval kelas adalah jarak antara tepi atas
kelas dan tepi bawah kelas
7) Frekuensi Kelas (class frequency)
Frekuensi kelas adalah banyaknya data yang termasuk
ke dalam kelas tertentu
Contoh
Modal (Jutaan RP) Frekuensi (f)
50 - 59 16
60 - 69 32
70 - 79 20
80 - 89 17
90 -99 15
JUMLAH 100
 Dari distribusi frekuensi tersebut didapatkan:
1) Banyaknya kelas adalah 5
2) Batas kelas – kelas adalah 50,59,60,69
3) Batas bawah kelas – kelas adalah 50, 60,70,
80,90
4) Batas atas kelas – kelas adalah
59,69,79,89,99
5) Tepi bawah kelas – kelas adalah 49,5; 59,5;
69,5;79,5
6) Tepi atas kelas – kelas adalah 59,5;69,5;
79,5;,89,5;99,5
7) Titik tengah kelas - kelas adalah 54,5;
64,5;74,5;84,5
8) Interval kelas - kelas adalah 50 – 59, 60 –
69,…….
9) Panjang interval kelas masing – masing 10
10) Frekuensi kelas - kelas adalah 16, 32, 20,
7, 15
Penyusunan Distribusi
Frekuensi
 Pedoman Distribusi Frekuensi
1. Mengurutkan data dari yang terkecil -
terbesar
2. Menentukan jangkauan (range) dari data
Jangkauan = data terbesar – data terkecil
3. Menentukan banyaknya kelas (k)
Banyaknya kelas ditentukan dengan rumus
Sturgess
Rumus Sturgess

k = 1+3,3 log n

Keterangan:
k = banyaknya kelas
n = banyaknya data
Hasilnya dibulatkan, biasanya ke atas

Nilai dasar logaritma:


Log 2 = 0,301
Log 3 = 0,477
Log 5 = 0,699
Log 7 = 0,845
4. Menentukan Panjang
Interval Kelas Panjang
interval kelas (i): Jangkauan
(R)
banyaknya kelas (k)

5. Menentukan batas bawah kelas pertama


Batas bawah kelas pertama biasanya dipilih
data terkecil

6. Menuliskan frekuensi kelas


Frekuensi kelas ditulis secara melidi dengan
sistem turus dalam kolom turus atau tally
sesuai banyaknya data
Contoh soal:
Dari hasil pengukuran diameter pipa – pipa
(satuan mm) yang dibuat oleh sebuah mesin ,
diperoleh data sebagai berikut:
78 72 74 79 74 71 75 74 72 68

72 73 72 74 75 74 73 74 65 72

66 75 80 69 82 73 74 72 79 71

70 75 71 70 70 70 75 76 77 67
Penyelesaian
a. Urutkan Data
65 66 67 68 69 70 70 70 70 71
71 71 72 72 72 72 72 72 73 73

73 74 74 74 74 74 74 74 75 75

75 75 75 76 77 78 79 79 80 82

b. Jangkauan kelas (R) =


82 – 65 = 17 c. Banyaknya
kelas (k) = 1+3,3 log 40
= 1+ 5,3 = 6,3 = 6
Panjang Interval kelas (i) adalah
i = 17
6 = 2,5 = 3

e. Batas kelas pertama adalah 65 (data


terkecil)
f. Tabel Pengukuran Diameter Pipa – pipa
(satuan mm)
Diameter Turus Frekuensi Tepi Titik
Interval Tengah
Kelas
65 - 67 III 3 64,5 - 67,5 66
68 - 70 IIII I 6 67,5 -70,5 69
71 - 73 IIII IIII II 12 70,5 – 73,5 72
74 - 76 IIII IIII III 13 73,5 – 76,5 75
77 - 79 IIII 4 76,5- 79,5 78
80 - 82 II 2 79,5 - 82,5 81
Jumlah Σf= 40
Histogram,Poligon Frekuensi dan Kurva

 Histogram dan poligon frekuensi adalah dua grafik yang


sering digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi

 Histogram merupakan grafik batang dari distribusi frekuensi

Poligon frekuensi merupakan grafik garisnya

 Batang – batang pada histogram saling melekat dan berimpitan,


sedangkan poligon frekuensi dibuat dengan cara menarik garis
dari satu titik tengah batang histogram ke titik tengah batang
histogram yang lain
 Pada Pembuatan histogram digunakan sistem salib sumbu. Sumbu mendatar (sumbu
X) menyatakan interval kelas (tepi atas dan tepi bawah masing – masing kelas dan
sumbu tegak (sumbu Y) menyatakan frekuensi
 Contoh
 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pengukuran Tinggi Badan 50 Siswa

Interval Kelas Turus/Tally Frekuensi Tepi Interval Kelas Titik Tengah


(Tinggi (cm)) (Banyak Murid)

140 - 144 II 2 139,5 – 144,5 142

145-149 IIII 4 144,5 -149,5 147

150 -154 IIII IIII 10 149,5 -154,5 152

155 -159 IIII IIII IIII 14 154,5 -159,5 157

160 -164 IIII IIII II 12 159,5 -164,5 162

165 -169 IIII 5 164,5 -169,5 167

170 -174 III 3 169,5 -174,5 172

Σƒ= 50
a. Histogram
b. Poligon Frekuensi
Kurva Frekuensi
Bentuk – bentuk Kurva Frekuensi
1) Simetris atau berbentuk lonceng, ciri – cirinya ialah nilai variabel di samping kiri dan
kanan yang berjarak sama terhadap titik tengah (yang frekuensinya terbesar)
mempunyai frekuensi yang sama, sering disebut Distribusi Normal.
2) Tidak simetris atau condong, ciri – cirinya ialah ekor kurva yang satu lebih panjang
daripada ekor kurva yang lain. 2 bentuknya:
- Condong ke kanan (kecondongan positif)
- Condong ke kiri (kecondongan negatif)
3) Bentuk J atau J terbalik, ciri – cirinya ialah salah satu nilai ujung kurva memiliki
frekuensi maksimum
4) Bentuk U, ciri kedua ujung kurva memiliki frekuensi maksimum
5) Bimodal, dengan ciri mempunyai dua maksimal
6) Multimodal, dengan ciri mempunyai lebih dari dua maksimal
7) Uniform, terjadi bila nilai – nilai variabel dalam suatu interval mempunyai frekuensi
sama
Jenis – jenis Distribusi Frekuensi
Dibedakan menjadi 3:
1. Distribusi Frekuensi Biasa = Distribusi frekuensi yang hanya
berisikan jumlah frekuensi dari setiap kelompok data atau kelas.
a. Distribusi Frekuensi Numerik
Distribusi frekuensi yang pembagian kelasnya dinyatakan dalam
angka
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pengukuran Tinggi Badan 50 Siswa
Tinggi (cm) Frekuensi (f)
140 - 144 2
145 - 149 4
150 -154 10
155 -159 14
160 -164 12
165 -169 5
170 -174 3
Jumlah 50
b. Distribusi Frekuensi Peristiwa atau Kategori
Distribusi frekuensi yang pembagian kelasnya dinyatakan berdasarkan
data atau golongan data yang ada
2. Distribusi Frekuensi Relatif
Distribusi frekuensi yang berisikan nilai – nilai hasil bagi antara frekuensi
kelas dan jumlah pengamatan yang terkandung dalam kumpulan data
yang berdistribusi tertentu. Frekuensi relatif kadang – kadang dinyatakan
dalam bentuk perbandingan, desimal atau persen.
Rumus frekuensi relatif :
Contoh Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pengukuran Tinggi Badan 50 Orang Siswa

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif


(Tinggi (cm)) (banyak murid) Perbandingan Desimal Persen

140 -144 2 2 0,04 4


50
145 - 149 4 4 0,08 8
50
150 - 154 10 10 0,20 20
50

155 -159 14 14 0,28 28


50
160 - 164 12 12 0,24 24
50
165 - 169 5 5 0,10 10
50
170 - 174 3 3 0,06 6
50
Jumlah 50 1 1 100
3. Distribusi Frekuensi Kumulatif
Distribusi frekuensi yang berisikan frekuensi kumulatif. Frekuensi kumulatif
adalah frekuensi yang dijumlahkan.
Distribusi frekuensi kumulatif memiliki grafik atau kurva yang disebut ogif
(pada ogif dicantumkan frekuensi kumulatifnya dan digunakan nilai batas
kelas). Ada dua macam:
a) Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari
Distribusi frekuensi yang memuat jumlah frekuensi yang memiliki nilai
kurang dari nilai batas kelas suatu interval tertentu (grafiknya disebut ogif
positif)

b) Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari


Distribusi frekuensi yang memuat jumlah frekuensi yang memiliki nilai
lebih dari nilai batas kelas suatu interval tertentu (grafiknya disebut ogif
negatif)
Grafik Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari disebut ogif kurang dari atau ogif positif
Grafik distribusi frekuensi kumulatif lebih dari atau ogif
negatif
Pertanyaan:

1. Berapa orang siswa yang memiliki tinggi antara 150 – 154


dan 165 – 169?

2. Berapa % siswa yang memiliki tinggi 140 - 144 dan 150 – 154?

3. Berapa banyak siswa yang tingginya kurang dari 150 (<150)


dan yang kurang dari 165 (<165) ?

4. Berapa banyak siswa yang tingginya lebih dari 160 (>160)?


Jawaban:

1. Banyaknya siswa yang memiliki tinggi antara 150 – 154 adalah


10 dan yang memiliki tinggi antara 165 -169 adalah 5.

2. Jadi siswa yang memiliki tinggi antara 140 - 144 adalah 4% dan
yang memiliki tinggi antara 150 – 154 adalah 20%.

3. Jadi banyaknya siswa yang tingginya kurang dari 150 adalah 6


orang dan yang kurang dari 165 adalah 42 orang.

4. Jadi banyaknya siswa yang tingginya lebih dari 160 adalah 20


orang.

Anda mungkin juga menyukai