Anda di halaman 1dari 9

Instrumentasi

MENGHITUNG DEBIT AIR DENGAN V – NOTCH

Sekat Thompson (V-Notch)

Alat Ukur Debit


No. Nama Rumus

8
1. Weir Thompson Q = . Cd . 2g . H 5/2
15
Cd = 0,6
90o H

2 8 
2. Weir Cipolleti Q = Cd . 2g  bH 9/2  J 5/3 
3 15 
Cd = 0,6

2
3. Weir Segi Empat Q = .Cd . b 2g H 3/2
3
Cd = 0,6
H

4. Ambang Tipis (Bazin) Q = μ . b . h 2gh

 0,003  h2 
h
 =  0,405  1  0,55 2 
 h  H 
H
Syarat : L < ½ h

1
L
Instrumentasi

5. Ambang lebar Q = μ . b . d 2gd

h 2
d= h
d 3

 0,003  h2 
 =  0,405  1  0,55 2 
 h  H 

Alat yang diperlukan :

- Sekat V-Notch, dibuat dari pelat logam (baja, alumunium dan lain-lain) atau dari
kayu lapis.

- Penggaris, tongkat ukur atau pita ukur

Cara Pengukuran:

- Tempatkan sekat pada aliran (sungai kecil, pelimpahan mata air dan sebagainya),
yang akan diukur, pada posisi yang baik sehingga sekat betul-betul mendatar atau
”h” pada kedua sisinya adalah sama;

- Ukur ”h” dengan penggaris, tongkat ukur atau pita ukur.

Perhitungan Debit

Debit dihitung dengan persamaan

Q = 0,135 H 3/2

Pada H = 8,5 cm; Q = 3,35 l/det

Persamaan Pintu Ukur V-Notch

Persamaan V-Notch sesuai Standar:

Persamaan V-Notch telah distandarkan oleh ISO (1980), ASTM (1993), dan USBR
(1997) semuanya memberikan hasil menggunakan rumus Kindsvater-Shen. Contoh
penggunaan persamaan tersebut adalah seperti dibawah ini.

Dimana Q dalam unit cfs dam tinggi dalam unit ft. Diberikan dibawah ini kurva untuk
C dan k vs sudut. Pada standar yang ada tidak diberikan persamaan untuk
penyusunan kurva tersebut, sehingga satu satunya jalan adalah menggunakan
kurva tersebut.

2
Instrumentasi

Keadaan untuk pengukuran:

- Aliran di hulu dan hilir sekat harus tenang;


- Aliran hanya melalui sekat, tidak ada kebocoran pada bagian atas atau samping
sekat;
- Air harus mengalir bebas dari sekat, tidak menempel pada sekat.
- (h) diukur pada titik dengan jarak minimal 2h dibagian hulu pintu ukur.
- Tebal ambang ukur harus antara 0,8 s/d 2 mm
- Permukaan air di bagian hilir pintu minimal 6 cm di bawah ”ambang ukur bagian
bawah”.
- (h) Harus > 6 cm,untuk menghindari kesalahan ukur;
- Persamaan dikembangkan untuk h antara 38 cm dan h/P < 2,4
- Persamaan dikembangkan untuk V-Notch yagn sempurna, dalam arti h/B harus =
0,2
- Lebar saluran rata-rata (B) harus >91 cm.
- Bagian bawah V-Noth harus min 45 cm di atas bagian dasar saluran bagian hulu

Apabila alat ukur tidak memenuhi ketentuan di atas, maka alat ukur disebut alat ukur
”V-Notch yang tidak sempurna”. Dimana

- h/B yang dibutuhkan = 0,4


- Dasar ambang ukur bagian bawah cukup 10 cm di atas dasar saluran sebelah
hulu
- Lebar saluran cukup dengan 10 cm, dan h bisa sampai 61 cm (V-Notch
sempurna mempunyai h 38 cm)
- Grafik C yang digunakan berbeda, grafik memberikan hubungan antara C
sebagai fungsi dari h/P dan P/B dan hanya berlaku untuk V-Notch dengan sudut
900
- Pada Standar USBR, 1997 dapat dilihat bahwa Nilai C bergerak dari 0,576 sd 0,6
sedangkan pada V-Notch sempurna dengan sudut 900, nilai C adalah 0,578

3
Instrumentasi

Pengukuran Debit dengan Current-meter

Prinsip :

kecepatan diukur dengan current meter

luas penampang basah ditetapkan berdasarkan pengukuran kedalaman air dan


lebar permukaan air. Kedalaman dapat diukur dengan mistar pengukur, kabel atau
tali.

Pengukuran :

Ada 4 cara pengukuran kecepatan aliran yang disajikan dalam Tabel berikut :

Cara Pengukuran Kecepatan Aliran

Keterangan :

Vs di ukur 0,3 m dari permukaan air

Vb di ukur 0,3 m di atas dasar sungai

Kecepatan aliran dihitung berdasarkan jumlah putaran baling-baling per waktu


putarannya (N = putaran/dt). Kecepatan aliran V = aN + b dimana a dan b adalah
nilai kalibrasi alat current meter. Hitung jumlah putaran dan waktu putaran baling-
baling (dengan stopwatch).

Pengukuran Debit dengan Metode Kontinyu

Current meter diturunkan kedalam aliran air dengan kecepatan penurunan yang
konstant dari permukaan dan setelah mencapai dasar sungai diangkat lagi ke atas
dengan kecepatan yang sama.

Pengukuran Debit dengan Metode Kontinyu

Current meter diturunkan kedalam aliran air dengan kecepatan penurunan yang
konstant dari permukaan dan setelah mencapai dasar sungai diangkat lagi ke atas
dengan kecepatan yang sama.

4
Instrumentasi

5
Instrumentasi

V- NOTCH WEIR

C = 0.607165052 - 0.000874466963 Ø + 6.10393334x10-6 Ø2

k (ft.) =0.0144902648 - 0.00033955535 Ø + 3.29819003x10-6 Ø2 - 1.06215442x10-8


Ø3

where Ø is the notch angle in degrees

Thompson, Tri. Weir


Thompson, Triangular Weir, V-notch, Takik-V
Thompson adalah nama yang terkenal di PDAM, khususnya di kalangan operator
yang bertanggung jawab atas kelancaran pasokan air, mulai dari sumber air baku
(intake, broncaptering), transmisi (unit bak pelepas tekanan, BPT), dan instalasi
pengolahan air (sedimentasi, kanal). Sebagai alat ukur, ia luas digunakan di PDAM
untuk mengetahui perkiraan debit air yang akan dan sudah diolahnya, terutama
kurang dari 200 l/d. Selain Thompson, ada juga Cipoletti dan Romyn (untuk debit
antara 200 dan 2.000 l/d), dan untuk debit di atas 2.000 l/d digunakan
Bendulan/Crump de Gruyter. Dua alat yang disebut terakhir biasanya dikenal
dengan nama pintu ukur karena selain untuk mengukur debit juga untuk membuka-
tutup aliran.

Alat ukur debit air pada saluran terbuka tersebut memiliki konsep yang sederhana,
yaitu hubungan antara kedalaman air dan lajunya dipengaruhi oleh bentuk dan
dimensi alatnya. Perhitungan debitnya menggunakan persamaan yang
menggunakan tinggi air atau head. Adapun pertimbangan yang biasa digunakan
dalam pemilihan alat ukur tersebut antara lain biaya pembuatan dan
pemasangannya, biaya perawatan, dimensi kanal, debit, dan karakteristik airnya
(kejernihan, berlumpur, sampah). Biasanya pemilihan alat ukur ini didasarkan pada
besar-kecilnya debit air yang akan diukur.

6
Instrumentasi

Weir Segitiga

Terjemahan yang biasa digunakan untuk weir ialah ambang, yaitu sekat penghalang
yang dikalibrasi, dibuat melintang (tegak lurus arah aliran) di saluran (kanal). Alat
ukur primer ini sederhana, murah dan dapat dibuat dari beragam bahan, seperti
aluminum, fiberglass, pelat logam, plastik, kayu. Jenis ambang atau sekat ini dapat
diklasifikasikan berdasarkan bentuk takiknya (notch), yaitu segiempat panjang,
tapezium (Cipoletti), dan segitiga (misalnya Thompson). Dapat juga dibedakan atas
bentuk puncaknya, yaitu ambang tajam (sharp crested weir), ambang bulat (ogee
weir), ambang lebar (broad crested weir), dan ambang sempit (narrow crested weir).
Selain itu, ambang bisa juga dibagi menjadi dua: ambang kontraksi (contracted weir)
dan ambang tanpa kontraksi (suppressed weir).

Bagaimana dengan alat ukur yang disebut V-notch? Alat ini terdiri atas takik segitiga
yang dipotong di dalam kanal, puncaknya terletak di bagian dasar. Sudut V-notch
yang umum dipakai ialah 900, 600 dan 450. Dalam pemakaian khusus sudutnya ada
juga yang 1200, 300, dan 22 ½0. Persamaan umum untuk menghitung debitnya
adalah:

Q = K H(pangkat 2,5)

Q : Debit

H : Head di atas weir

K : Konstanta atau koefisien, fungsi terhadap sudut weir dan unit pengukuran. Nilai
K ini berkisar antara 0,570 dan 0,611, bergantung pada H dan Q.

Selain formula dasar di atas, ada bentuk lainnya, yaitu:

Q = 1,39 H(pangkat 2,5).tg (theta/2), Q dalam m3/d. theta adalah sudut takik.

H = tinggi air di ambang, diukur di hulu, (2 – 3)H (m).

Formula lainnya, setelah melalui perhitungan integral, dan untuk takik siku-siku serta
koefisien debitnya 0,6 maka dapat ditulis sbb:

Q = 1,418 H(pangkat 2,5)

Bagaimana dengan akurasinya? Agar akurasi pengukurannya terjamin, ada


beberapa syarat yang harus dipatuhi: (1) weir harus halus dan tegak lurus terhadap
sumbu kanal, (2) panjang weir atau sudut notch ditentukan dengan akurat, (3)
Upayakan tinggi kanal dari dasar dua kali dari maksimum head air di atas dasar
takik, (4) bahannya dari lempeng tipis 3-5 mm, (5) alat ukur dipasang pada jarak
minimal tiga kali head maksimumnya.

7
Instrumentasi

Berkaitan dengan akurasinya, formula alat ukur tersebut relatif kurang akurat apabila
dibandingkan dengan formula V-notch yang dibuat oleh Kindsvater- Shen. Rumus
atau persamaan weir V-notch yang dibuat oleh Kindsvater- Shen diberikan di bawah
ini.

8
Instrumentasi

Pada Tabel 1 diberikan perkiraan debit yang melewati weir segitiga yang
dihubungkan dengan ketinggian airnya (head). Tinggi air dalam centimeter dan
debitnya dalam liter per detik, mulai dari sekitar 10 l/d sampai dengan 200 l/d. Perlu
ditambahkan bahwa alat ukur ini yang dipasang di unit BPT di jalur pipa transmisi air
baku PDAM sering kurang optimal fungsinya karena gejolak alirannya terlampau
besar (sangat turbulen) dan jarak dari ambang ke saluran di hulunya tidak
memenuhi syarat.

Oleh sebab itu, pengukuran tinggi head-nya menjadi kurang teliti sehingga dugaan
debit pun menjadi kurang tepat. Agar mendekati debit riilnya, alat ukur sebaiknya
dipasang di bagian hilir broncaptering dan memenuhi syarat-syarat seperti ditulis di
atas, kemudian dibuat di BPT terakhir sebelum masuk ke reservoir distribusi. Juga
dapat dipasang sebelum unit prasedimentasi kalau airnya dari sungai. Hanya saja,
perlu didahului oleh bar screen dan fine screen di unit intake-nya agar takiknya tidak
tertutupi oleh serpihan sampah. *

Sumber: Gede H. Cahyana, Majalah Air Minum, Desember 2008.

Anda mungkin juga menyukai