Anda di halaman 1dari 2

Skenario 1

“Bukan Buncit Biasa”

Seorang bayi laki-laki usia 6 bulan dirawat dibangsal bedah dengan keluhan demam, muntah,
dan tidak BAB selama 1 minggu. Ibu mengatakan perut anak semakin hari semakin membuncit.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38,5℃, frekuensi pernapasan 40 x/mnit, frekuensi nadi
110 x/menit, terdapat distensi abdomen dengan lingkar perut 50 cm, berat badan 8 kg, bayi
tampak rewel. Ibu mengatakan saat ini tidak mau menyusu. Bayi diketahui riwayat konstipasi
kronik, muntah dan pengeluaran mekonium pertama pada hari kedua setelah kelahiran. Pada
digital rectal examination spincter ani hipertonus dan terdapat impaksi fekal. Pemeriksaan
barium enema ditemukan gambaran daerah transisi antara kolon segmen aganglionik dengan
segmen ganglionik. Telah dilakukan tindakan wash out . Pasien mendapat terapi paracetamol
3x80 mg (IV), IVFD D5 ¼ NS 20 tetes/menit (mikro drip). Pasien dan direncanakan dilakukan
tindakan bedah colostomy.

Nidar rani (16031011)

Kata Sulit

1. Aganglionik
Jawab : mengalami penyempitan

Pertanyaan

1. Defenisi
Jawab : hisprung adalah salah satu penyakit yang paling sering dijumpai pada kasus
bedah anak dan sebagai penyebab tersering obstruksi usus pada neonatal.
2. Tanda dan gejala
Jawab : kegagalan pengeluaran mekonium pada bayi baru lahir lebih 24 jam diikuti
muntah bilous, distensi abdomen, nafas cepat (grunting) karena adanya distensi abdomen.
3. Klasifikasi
Jawab : Tipe 1 : segemen aganglionik pada daerah distal sigmoid dan rektum disebut
short segmen. Tipe 2 : segmen aganglionik dapat sampai colon dan terminal ileum yang
disebut long segmen.
4. Apakah bayi laki-laki lebih berisiko
Jawab : HD terjadi 1 kasus pada 5000 kelahiran hidup dengan perbandingan pada laki-
laki 4 kali lebih banyak dari perempuan.
5. Ganbaran normal pemeriksaan barium enema
Jawab : gambaran yang khas pada kasus HD pada pemeriksaan barium enema yang
penting, yaitu:
a. Zona transitional (sering pada rectosigmoid), biasanya ditemukan pada periode
pertama kehidupan. Gambaran ini paling jelas pada posisi lateral.
b. Adanya segmen aganglionik dengan kontraksi yang tampak irreguler
c. Penebalan dan nodularitas bagian mukosa pada colon bagian proksimal zona
transitional.
d. Perlambatan evakuasi barium.

Ana Majdwati. (2009). Mutiara medika vol. 9 no. 2: 64-72. Peran pemeriksaan barium enema
pada penderita megacolon congenital (hisprung diseases). Fakultas kedokteran, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai