Anda di halaman 1dari 13

IV.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Sejarah dan Perkembangan PDAM Kabupaten Sukabumi

Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi

diawali dengan pembangunan sarana air bersih untuk melayani kota

Palabuhanratu pada tahun 1978/1979 dengan kapasitas terpasang 2 x 20 1/det,

kemudian berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Cipta Karya

Departemen Pekerjaan Umum No. 019/KPTS/CK/III/1981, dibentuklah Badan

Pengelola Air Minum (BPAM) Propinsi Jawa Barat. Pedoman pelaksanaan

pengelolaan BPAM Kabupaten Sukabumi disesuaikan dengan Surat Keputusan

bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/KPTS/1983

dan No. 03/KPTS/19984.

Dalam perkembangannya, pada tahun 1985 dibangun instalasi air bersih

untuk kota kecamatan Parungkuda, dan dilanjutkan dengan pembangunan kota

kecamatan Cicurug pada tahun 1998 dan kota Cibadak pada tahun 1990.

Atas dasar penilaian perkembangan yang amat baik dan banyak rencana

pengembangan proyek air bersih terutama di kota kecamatan Cicurug dan

Cibadak, maka Badan Pengelola Air Minum (BPAM) Kabupaten Sukabumi

disiapkan untuk dialih statuskan menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Kabupaten Sukabumi.

Untuk itu disahkanlah Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi No. 02

Tahun 1990, tentang pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten

Daerah Tingkat II Sukabumi, pada tanggal 29 Januari 1990. Selanjutnya pada

tanggal 9 September 1990 dilaksanakan serah terima pengelolaan sarana air


minum dari Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum kepada

Departemen Dalam Negeri yang selanjutnya dilimpahkan kepada Pemerintah

Kabupaten Sukabumi. Secara resmi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Kabupaten Sukabumi mulai beroperasi sejak pelantikan Direksi yang diangkat

dengan Surat Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 820/SK-1156-Peg/1990,

tanggal 20 September 1990.

Pada awal pengelolaannya Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten

Sukabumi hanya mempunyai 3 cabang dan 2 unit yaitu : Cabang Palabuhanratu,

Cabang Cicurug dan Cabang Cibadak, sedang untuk unit antara lain : Unit Bojong

Lopang dan Parungkuda, dengan jumlah sambungan langganan hanya 2.900

sambungan dan 35 Kran Umum. Menurut data yang diperoleh sampai dengan

sekarang, luas pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi

bertambah menjadi 10 kota pelayanan di kecamatan-kecamatan antara lain :

1. Cabang Cikembar / Warungkiara

Sistem Cikembar / warungkiara memanfaatkan air baku dari IPA Ubrug

dengan kapasitas pengambilam air baku sebesar 50 i/detik. Cabang

Cikembar/Warungkiara melayani 2.585 sambungan langganan.

2. Cabang Palabuhanratu

Cabang Palabuhanratu melayani kota Palabuhanratu yang meliputi satu

kelurahan dan tiga desa, yaitu kelurahan Palabuhanratu, Desa Citepus, Desa

Citarik dan Desa Cidadap dengan jumlah SL sebanyak 2.965 unit.

Sumber air baku yang digunakan untuk sistem penyediaan air bersih

berasal dari sungai Citepus, dengan kapasitas pengambilan berdasarkan SIPA

sebanyak 200 liter/detik. Tetapi pada saat musim kemarau harus berbagi dengan
petani sekitar sehingga terjadi kekurangan air baku yang antara lain

mengakibatkan tidak beroperasinya IPA (Instalasi Pengolahan Air).

Untuk mengantisipasi hal tersebut, PDAM rencananya akan membangun

sumuran/saluran dari sungai menuju intake (penampungan air baku) yang

selanjutnya dipompakan ke IPA (Instalasi Pengolahan Air). Dengan dilaksanakan

pekerjaan tersebut diharapkan pada saat musim kemarau pelayanan kepada

masyarakat tidak terganggu.

3. Cabang Cibadak

Sistem penyediaan air minum Cibadak memiliki sumber air baku dari :

a. Mata air Cipalasari kapasitas 15 liter/detik

b. Mata air Cipanas kapasitas 35 liter/detik

c. Mata air Cirosa kapasitas 10 liter/detik

Dengan sistem pengaliran secara gravitasi dan jumlah sambungan

langganan 2.300 unit. Pada pipa transmisi sistem ini banyak di tapping, antara lain

untuk Parungkuda dan Cicurug. Kapasitas debit air Cipalasari saat ini belum

banyak dimanfaatkan terutama setelah terjadi longsor pada jembatan pipa

Ciheulang.

4. Cabang Tenjolaut-Cisolok

Cabang Tenjolaut-Cisolok merupakan cabang pelayanan untuk Kecamatan

Cisolok dan Tenjolaut. Untuk sistem Tenjolaut mengambil sumber air baku dari

sungai Parakan Gedeg Sukawayana dengan kapasitas 10 liter/detik. Pelayanan

Kecamatan Cisolok mengambil sumber air baku dari mata air Cikahuripan dengan

kapasitas 5 liter/detik. Sistem ini melayani jumlah sambungan 718 unit.


5. Unit Sagaranten

Wilayah pelayanan unit Sagaranten meliputi Kecamatan Sagaranten,

dengan sumber air baku berasal dari mata air Cipongpok dengan kapasitas

terpasang 2,5 liter/detik kapasitas saat ini 0,5 liter/detik. Sistem ini mempunyai

jumlah sambungan langganan terpasang sebanyak 252 unit dan yang aktif hanya

67 unit.

6. Unit Jampang Tengah

Sistem ini memiliki kapasitas air baku sebesar 5 liter/detik dan kapasitas

produksi 2 liter/detik. Jumlah sambungan langganan 129 unit.

7. Unit Bojong Genteng

Sistem ini memiliki kapasitas design 2 liter/detik, jumlah sambungan yang

dilayani oleh sistem ini adalah 115 unit.

8. Unit Kalapanunggal

Sistem cabang Kalapanunggal memiliki sumber air baku yang berasal dari

mata Kiara Rugrug Desa Pulosari dengan kapasitas 10 1/detik kapasitas operasi 5

liter/detik. Sistem pengaliran secara gravitasi dengan pipa transmisi GIP diameter

100 mm, dan pipa distribusi PVC diameter 110 mm-50 mm, dan pipa PE 50 mm -

40 mm. Sistem ini memiliki pelanggan sambungan rumah 574 unit. Design awal

sistem pengaliran ke pelanggan menggunakan sistem FR (Flow Restictor) dengan

design aliran dibatasi 50 liter/jam masa operasi 24 jam, namun sehubungan

dengan adanya permintaan pelanggan agar aliran yang diterima tidak adanya

pembatasan maka diubah dari sistem FR ke water meter. Namun perubahan

tersebut tidak di imbangi dengan perubahan jalur perpipaan.


Tingkat kehilangan air pada sistem ini relatif tinggi 56,04 %, hal tersebut

dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah sumur pipa yang sudah

terlalu tua, diameter pipa yang terpasang sudah tidak sesuai dengan jumlah

pelanggan dilayani yang mengakibatkan pipa jenuh. Selain permasalahan

kebocoran ada sebagian wilayah yang tidak mendapat aliran air bersih selama 24

jam (sistem gilir) upaya mengatasi hal tersebut dengan membangun bak

penampungan air Reservoir kapasitas 200 m3. Dengan dilakukannya pekerjaan

tersebut diatas diharapkan dapat menekan tingkat kehilangan air dan peningkatan

pelayanan baik kuantitas maupun kontinuitas yang akhirnya berdampak pada

peningkatan pendapatan perusahaan.

9. Unit Babakan Cisaat

Sistem ini memiliki sumber air baku dari sumur dalam Bojong Nangka

Kecamatan Cisaat dengan kapasitas air baku 10 liter/detik. Sistem ini dibangun

tahun 2007 dan direncanakan untuk melayani Kecamatan Cisaat dan Kecamatan

Gunung Guruh.

10. Cabang Jampang Kulon - Surade

Cabang ini dibangun tahun 2007, dengan pendanaan dari APBN Pusat,

propinsi dan APBD Kabupaten. Namun pembangunan sarana air bersih tersebut

belum dapat dirasakan oleh masyarakat, karena anggaran pembangunan tahun

2007 hanya bisa menyelesaikan fisik bangunan berupa :

• Pembangunan Intake

• Pemasangan pipa transmisi

• Pembangunan pengolahan

• Pembangunan reservoir Surade


• Pemasangan pipa distribusi Surade

• Pemasangan pipa distribusi Jampang Tengah

Oleh sebab itu masih diperlukan anggaran biaya untuk pekerjaan lain yang

maliputi pemasangan pipa transfer ke Surade dan pemasangan pipa retikulasi.

Adapun untuk biaya pemasangan pipa transfer ke Surade rencananya tahun

anggaran 2008 akan mendapat bantuan dari APBD Provinsi, dan untuk

pemasangan pipa retikulasi diusulkan dibiayai oleh APBD Kabupaten dengan

nilai dana sebesar Rp. 627.100.000,-.

4.2. Visi dan Misi PDAM Kabupaten Sukabumi

Visi PDAM Kabupaten Sukabumi adalah menjadikan PDAM Kabupaten

Sukabumi andal dan terpercaya dalam pelayanan. Untuk mewujudkan visi

tersebut PDAM mempunyai misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan pelayanan air bersih pada aspek-aspek kualitas, kuantitas,

kontinuitas dan aspek pelayanan lainnya.

2. Meningkatkan cakupan pelayanan air bersih.

3. Meningkatkan kinerja administrasi dan keuangan perusahaan.

4. Meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan karyawan.

5. Menjadikan perusahaan yang transparan

4.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Adanya batas wewenang dan tanggungjawab satuan fungsi organsasi

merupakan tujuan utama dibentuknya struktur organisasi. Susunan organisasi dan

tata kerja Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi ditetapkan dengan

Surat Keputusan Bupati Kabupaten Sukabumi, Nomor 06 tahun 1990, kemudian


diperbaharui dengan Surat Keputusan Nomor 01 tahun 1995 dan diperbaharui lagi

dengan Surat Keputusan Bupati Nomor 05 tahun 2000, tentang Struktur

Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi.

Struktur organisasi yang digunakan Perusahaan Daerah Air Minum

Kabupaten Sukabumi adalah sistem fungsional dengan kepala Perusahaan Daerah

Air Minum adalah direktur utama. Direktur utama bertanggungjawab kepada

Bupati melalui Badan Pengawas PDAM.

Struktur organisasi PDAM Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut :

1) Bupati Sukabumi.

2) Badan Pengawas, yang terdiri dari Kepala Bappeda Kabupaten Sukabumi

sebagai ketua badan pengawas dan dua orang berasal dari tokoh masyarakat.

3) Direktur Utama.

4) Direktur Bidang ( Umum dan Teknik )

Direktur umum membawahi beberapa bagian sebagai unsur pembantu

pimpinan, terdiri dari bagian keuangan yang membawahi sub bagian

pembukuan, sub bagian kas, sub bagian rekening dan sub bagian verifikasi.

Bagian hubungan langganan yang membawahi sub bagian pelayanan

langganan dan sub bagian kerjasama. Bagian Kepegawaian yang membawahi

sub bagian administrasi kepegawaian dan sub bagian pengembangan pegawai.

Bagian Umum yang membawahi sub bagian tata usaha, sub bagian pengadaan

dan perlengkapan serta sub bagian gudang.

Direktur teknik membawahi beberapa seksi sebagai unsur pembantu

pimpinan, terdiri dari seksi perencanaan yang membawahi sub seksi

perencanaan program dan sub seksi evaluasi dan pelaporan. Seksi produksi
yang membawahi sub seksi transmisi distribusi dan sub seksi pengolahan dan

laboratorium. Seksi perawatan yang membawahi sub seksi perawatan elektrik

dan mekanik serta sub seksi perawatan jaringan.

5) Cabang Perusahaan, yang terdiri dari :

• Kepala Cabang

• Kepala Urusan Administrasi dan Umum

• Kepala Urusan Teknik

6) Unit Pelayanan, yang terdiri dari :

• Kepala Unit

• Pelaksana Administrasi Umum

• Pelaksana Teknik

7) Satuan Pengawasan Intern.

Satuan pengawasan intern dipimpin oleh Kepala Satuan Pengawasan

Intern yang berkedudukan setingkat Kepala Bagian/Seksi berada dibawah dan

bertanggungjawab langsung kepada Direktur utama, mempunyai yugas pokok

melaksanakan pengawasan intern terhadap pelaksanaan pelaksanaan tugas di

lingkungan Perusahaan Daerah, sesuai kebijaksanaan Direktur Utama.

Struktur pengendalian intern PDAM Kabupaten Sukabumi baik

pengendalian organisasi dan kepegawaian, keuangan maupun pengawasan sudah

terbentuk, sehingga segala kegiatan dan pelaksanaan tugas berpedoman pada

ketentuan yang terdiri dari struktur organisasi / uraian tugas, aturan-aturan

kepegawaian, pedoman akuntansi dan sistem pengawasan yang dibuat oleh

pejabat yang berwenang.

4.4. Sistem Distribusi


Sistem penyediaan air bersih PDAM Kabupaten Sukabumi saat ini

melayani 15 kecamatan, meliputi kecamatan Palabuhanratu, Cisolok, Cikakak,

Cikembar, Warungkiara, Sagaranten, Jampang Tengah, Cibadak, Nagrak,

Parungkuda, Kalapanunggal, Cicurug, Parakansalak, Sukalarang, dan Bojong

Genteng. Sedangkan kecamatan Jampang Kulon/Surade dan kecamatan Cisaat

dalam tahap pembangunan.

Sistem jaringan perpipaan yang terpasang di wilayah PDAM Kabupaten

Sukabumi dampai saat ini sepanjang 385.000 meter dengan diameter antara 25

mm sampai dengan 400 mm dari jenis PVC, steel dan galvanis yang ditinjau dari

fungsinya dapat dibagi menjadi pipa transmisi, distribusi, dan retikulasi. Didalam

mendistribusikan air bersih ke konsumen, dipakai 2 (dua) cara pengaliran, yaitu :

sistem gravitasi dan perpompaan.

Kondisi sistem perpipaan di wilayah pelayanan PDAM Kabupaten

Sukabumi kebanyakan posisinya sudah berada di badan jalan termasuk katup-

katup (gate valve untuk pengaturan dan pemerataan aliran) sudah banyak yang

terkubur sehingga tidak dapat dioperasikan untuk pemerataan pengaliran.

4.5. Jumlah Sambungan Pelanggan dan Penjualan Air

Sampai dengan Bulan Desember tahun 2007 pelanggan terdaftar

berjumlah 20.081 unit dengan pelanggan yang aktif berjumlah 15.871 unit atau

79.05 % dari total pelanggan terdaftar dengan komposisi pelanggan aktif sebagai

berikut : rumah tangga 14.903 unit, niaga kecil 378 unit, niaga besar 40 unit,

sosial 381 Unit, kran umum 68 unit, instansi pemerintah 65 unit, TNI 21 unit dan

industri 15 unit.
Rata-rata pemakaian per pelanggan sampai dengan bulan Desember 2007

adalah 20,61 m3/bulan/SL, dan pemakaian air berdasarkan jenis Pelanggan adalah

dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Pemakaian Air Berdasarkan Jenis Pelanggan, Desember 2007

Pemakaian Rata-rata pemakaian


Pelanggan Jumlah SL
(m3) (m3/bln/SL)

Rumah tangga 14.903 258.632 17,35

Niaga Kecil 378 7.882 20,85

Niaga Besar 40 4.756 118,90

Sosial 381 11.664 30,61

Kran Umum 68 4.509 66,31

Instansi Pemerintah 65 1.864 28,68

TNI 21 33.278 1.584,67

Industri 15 4.463 297,53

Jumlah 15.871 327.048 20,61

Sumber : PDAM Kabupaten Sukabumi, diolah.

4.6 Sumber dan Kapasitas Produksi yang ada saat ini

Kapasitas produksi dari beberapa jenis pengolahan lengkap, sumber mata

air, dan sumur dalam yang terpasang saat ini telah mencapai 235,18 liter/detik,

dan baru dioperasikan (dimanfaatkan) sebesar 206,41 liter/detik. Untuk rinciannya

dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Sumber dan Kapasitas Produksi

No Cabang/Unit Nama Sumber Jenis Sumber Kapasitas


Terpasang Operasi

(lt/dt) (lt/dt)

1 Palabuhanratu Citepus Sungai (air 55,36 53,05

permukaan)

2 Cisolok Cikahuripan Mata air 2,59 2,59

3 Cikembar/Wrk PLTA Ubrug Sungai (air 47,43 42,34

permukaan)

4 Sagaranten Cipongpok Mata air 0,40 0,40

5 Jampang Panumbangan Mata air 0,83 0,80

Tengah Suninggar

6 Cibadak Cipanas Mata air 44,70 26,19

Cirosa

7 Nagrak Citangkalak Sumur Dalam 7,60 6,40

(deep well)

8 Parungkuda Tapping Mata air 16,22 16,22

Cipanas

Cimacan

9 Kalapanunggal Kiara rugrug Mata air 10,00 10,00

10 Cicurug Cikombo II Mata air 35,50 35

Tapping

Cipanas

11 Tenjolaut Sukawayana Sungai (air 7,00 7,00

permukaan)

12 Parakansalak Cipamatutan Sungai (air 4,50 3,90


permukaan)

13 Sukalarang Sukamaju Sumur Dalam 2,40 1,80

(deep well)

14 Bojong Bojong Sumur Dalam 0,50 0,50

Genteng Genteng (deep well)

Jumlah 235,18 206,41

Sumber : PDAM Kabupaten Sukabumi, diolah.

4.7. Bidang Usaha dan Kegiatan Perusahaan

Bidang usaha dan kegiatan perusahaan adalah penyediaan air bersih bagi

masyarakat, sesuai dengan visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Daerah Air Minum

Kabupaten Sukabumi, maka misi perusahaan memberikan pelayanan yang

memuaskan bagi konsumen, memberikan keuntungan bagi perusahaan sebagai

sumber pendapatan asli daerah bagi Pemerintah Kabupaten Sukabumi serta

memberikan kesejahteraan bagi karyawannya. Seiring dengan hal tersebut diatas

maka orientasi pertama bagi perusahaan adalah menjaga potensi sumber-sumber

air guna mencegah terjadi krisis sumber air yang akan berakibat terganggunya

suplai air ke konsumen.

Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, maka Perusahaan Daerah Air

Minum Kabupaten Sukabumi turut serta dalam memelihara dan menjaga

kelestarian alam sekitar sumber-sumber air dengan cara menanam pohon-pohon

atau penghijauan agar dapat mencegah terjadinya penurunan debit dan mutu air.

Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi memiliki tugas

untuk melaksanakan kegiatan pelayanan penyediaan akan kebutuhan air bersih

bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi dengan volume yang cukup, mutu yang
baik dan kontinyu suplai air bersih, serta sebagai perusahaan milik Pemerintah

Daerah maka Perusahaan Daerah Air Minum diharapkan dapat memberikan

kontribusi kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk memberikan sebagian

keuntungan sebagai pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Anda mungkin juga menyukai