Anda di halaman 1dari 9

Lapsus Katarak

1. Kontraindikasi operasi katarak ?


TIO ↑
TD ↑
GDA ↑

2. Etiologi terjadinya katarak ?


- Penyebab tersering dari katarak adalah proses degenerasi, yang menyebabkan lensa mata
menjadi keras dan keruh. Pengeruhan lensa dapat dipercepat oleh faktor risiko seperti
merokok, paparan sinar UV yang tinggi, alkohol, defisiensi vit E, radang menahun dalam
bola mata, dan polusi asap motor/pabrik yang mengandung timbal.
- Cedera pada mata seperti pukulan keras, tusukan benda, panas yang tinggi, dan trauma
kimia dapat merusak lensa sehingga menimbulkan gejala seperti katarak.
- Katarak juga dapat terjadi pada bayi dan anak-anak, disebut sebagai katarak kongenital.
- Katarak kongenital terjadi akibat adanya peradangan/infeksi ketika hamil, atau penyebab
lainnya.
- Katarak juga dapat terjadi sebagai komplikasi penyakit infeksi dan metabolik lainnya
seperti diabetes mellitus.3

3. Bagaimana cara menentukan stadium katarak ?

Insipien Imatur Matur Hipermatur


Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif
Cairan lensa Normal Bertambah Normal Berkurang
(air masuk) (air keluar)
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik mata depan Normal Dangkal Normal Dalam
Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka
Shadow test - + - Pseudops
Penyulit - Glaukoma - Uveitis +
Glaukoma

4. Bagaimana patofisiologi terjadinya katarak itu sendiri ?


Terdapat 2 teori:
1. Teori hidrasi terjadi kegagalan mekanisme pompa aktif pada epitellensa yang berada
di subkapsular anterior, sehingga air tidak dapatdikeluarkan dari lensa. Air yang banyak ini
akan menimbulkan bertambahnya tekanan osmotik yangmenyebabkan kekeruhan lensa.6
2. Teori sklerosis lebih banyak terjadi pada lensa manula dimana serabutkolagen terus
bertambah sehingga terjadi pemadatan serabut kolagendi tengah. Makin lama serabut
tersebut semakin bertambah banyak sehingga terjadilah sklerosis nukleus lensa.6
5. Bagaimana membedakan katarak dengan refleks senile ?
Pada Refleks Senile, tidak didapatkan ggn. Visus sedangkan pada katarak timbul gangguan
visus.

6. Jelaskan macam-macam teknik operasi katarak ?


1. Intra Capsular Cataract Extraction (ICCE)
Tindakan pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul. Seluruh
lensa dibekukan di dalam kapsulnya dengan cryophake dan depindahkan dari mata melalui
incisi korneal superior yang lebar. Sekarang metode ini hanya dilakukan hanya pada keadaan
lensa subluksatio dan dislokasi. Pada ICCE tidak akan terjadi katarak sekunder dan
merupakan tindakan pembedahan yang sangat lama populer.ICCE tidak boleh dilakukan atau
kontraindikasi pada pasien berusia kurang dari 40 tahun yang masih mempunyai ligamen
hialoidea kapsular. Penyulit yang dapat terjadi pada pembedahan ini astigmatisme, glukoma,
uveitis, endoftalmitis, dan perdarahan.3,6,8
2. Extra Capsular Cataract Extraction ( ECCE )
Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa
dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan kortek
lensa dapat keluar melalui robekan. Pembedahan ini dilakukan pada pasien katarak muda,
pasien dengan kelainan endotel, implantasi lensa intra ocular posterior, perencanaan
implantasi sekunder lensa intra ocular, kemungkinan akan dilakukan bedah glukoma, mata
dengan prediposisi untuk terjadinya prolaps badan kaca, mata sebelahnya telah mengalami
prolap badan kaca, ada riwayat mengalami ablasi retina, mata dengan sitoid macular
edema, pasca bedah ablasi, untuk mencegah penyulit pada saat melakukan pembedahan
katarak seperti prolaps badan kaca. Penyulit yang dapat timbul pada pembedahan ini yaitu
dapat terjadinya katarak sekunder.3,6,8
3. Phacoemulsification
Phakoemulsifikasi (phaco) adalah teknik untuk membongkar dan memindahkan kristal lensa.
Pada teknik ini diperlukan irisan yang sangat kecil (sekitar 2-3mm) di kornea. Getaran
ultrasonic akan digunakan untuk menghancurkan katarak, selanjutnya mesin PHACO akan
menyedot massa katarak yang telah hancur sampai bersih. Sebuah lensa Intra Okular yang
dapat dilipat dimasukkan melalui irisan tersebut. Karena incisi yang kecil maka tidak
diperlukan jahitan, akan pulih dengan sendirinya, yang memungkinkan pasien dapat dengan
cepat kembali melakukan aktivitas sehari-hari.Tehnik ini bermanfaat pada katarak
kongenital, traumatik, dan kebanyakan katarak senilis.3,6,8
4. Small Incision Cataract Surgery (SICS)
Insisi dilakukan pada sklera dengan ukuran insisi bervariasi dari 5-8 mm. Namun tetap
dikatakan SICS sejak design arsiteknya tanpa jahitan, Penutupan luka insisi terjadi dengan
sendirinya (self-sealing). Teknik operasi ini dapat dilakukan pada stadium katarak immature,
mature, dan hypermature. Teknik ini juga telah dilakukan pada kasus glaukoma fakolitik dan
dapat dikombinasikan dengan operasi trabekulektomi.
7. Apa keuntungan dan kelebihan dari teknik2 tersebut ?

Jenis tehnik Keuntungan Kerugian


bedah katarak

Extra capsular  Incisi kecil  Kekeruhan pada kapsul


cataract  Tidak ada komplikasi vitreus posterior
extraction  Kejadian endophtalmodonesis  Dapat terjadi
(ECCE) lebih sedikit perlengketan iris dengan
 Edema sistoid makula lebih kapsul
jarang
 Trauma terhadap endotelium
kornea lebih sedikit
 Retinal detachment lebih
sedikit
 Lebih mudah dilakukan

Intra capsular  Semua komponen lensa  Incisi lebih besar


cataract diangkat  Edema cistoid pada
extraction makula
(ICCE)  Komplikasi pada vitreus
 Sulit pada usia < 40 tahun
 Endopthalmitis
Fakoemulsifikasi  Incisi paling kecil  Memerlukan dilatasi
 Astigmatisma jarang pupil yang baik
terjadi  Pelebaran luka jika ada
 Pendarahan lebih sedikit IOL
 Teknik paling cepat
SICS  Insisi paling kecil 
 Tidak memerlukan mesin
khusus
 Angka kejadian
astigmatisma rendah
dibandingkan
konvensional ECCE

8. Apakah ada kontraindikasi dari masing-masing teknik operasi tersebut ?


ICCE
Kontraindikasi:
Kontraindikasi absolut pada katarak anak dan dewasa muda dan kasus ruptur kapsula
traumatic. Sedangkan kontraindikasi relatif pada high myopia, marfan syndrome, katarak
morgagni, dan adanya vitreous di bilik mata depan.
ECCE
9. Apa tujuan pemasangan IOL ?
Untuk membantu orang-orang yang secara fisik dan mental kesulitan menggunakan kontak
lens

10. Apakah setelah dipasang IOL visus pasti membaik ? Apa saja yang bisa terjadi pada visus
pasien setelah pemasangan IOL ?
Tidak
• Emmetropia
Keadaan di mana kekuatan lensa yang ditanam tepat. Pasien yang demikian hanya
membutuhkan kacamata plus untuk penglihatan dekat saja
• Consecutive Myopia
Keadaan di mana kekuatan lensa yang ditanam overkoreksi. Pasien yang demikian
membutuhkan kacamata untuk menangani myopia dan juga membutuhkan kacamata plus
untuk penglihatan dekatnya
• Consecutive Hypermetropia
Keadaan di mana kekuatan lensa yang ditanam underkoreksi sehinggamembutuhkan
kacamata plus untuk penglihatan jauhnya dan tambahan +2D, +3D untuk penglihatan
dekatnya.

11. Kontraindikasi pemasangan IOL ?


Uveitis Kronik

12. Jika tidak dipasang IOL apa yang terjadi dan apa yang bisa dilakukan ?
Afakia, 4-6 minggu kemudian diberikan kacamata 10D untuk membantu visusnya

13. Bagaimana kita tahu seorang pasien sudah/tidak dipasang IOL ?


o Surgical scar, biasanya dapat dilihat di dekat limbus
o Anterior chamber biasanya sedikit lebih dalam dibandingkan dengan mata normal
o Iridodonesis ringan
o Purkinje image test menunjukkan empat gambaran.
o Pupil bewarna kehitam-hitaman tetapi ketika sinar disenter ke arah pupil maka akan terlihat
pantulan reflex. Ada tidaknya IOL dapat dikonfirmasi dengan mendilatasi pupil.
o Status visus dan refraksi dapat bermacam-macam, sesuai dengan IOL yang ditanam.
14. Bagaimana tindakan preventif dan promotif dari katarak ?
Katarak senilis tidak dapat dicegah karena penyebab terjadinya katarak senilis ialah oleh
karena faktor usia, namun dapat dilakukan pencegahan terhadap hal-hal yang memperberat
seperti mengontrol penyakit metabolik, mencegah paparan langsung terhatap sinar
ultraviolet dengan menggunakan kaca mata gelap dan sebagainya. Pemberian intake
antioksidan (seperti asam vitamin A, C dan E) secara teori bermanfaat.
Bagi perokok, diusahakan berhenti merokok, karena rokok memproduksi radikal bebas yang
meningkatkan risiko katarak. Selanjutnya, juga dapat mengkonsumsi makanan bergizi yang
seimbang. Memperbanyak porsi buah dan sayuran. Lindungilah mata dari sinar ultraviolet.
Selalu menggunakan kaca mata gelap ketika berada di bawah sinar matahari. Lindungi juga
diri dari penyakit seperti diabetes.

15. Bagaimana Prognosisnya ?


Tindakan pembedahan secara defenitif pada katarak senilis dapat memperbaiki ketajaman
penglihatan pada lebih dari 90% kasus. Sedangkan prognosis penglihatan untuk pasien anak-
anak yang memerlukan pembedahan tidak sebaik prognosis untuk pasien katarak senilis.
Adanya ambliopia dan kadang-kadang anomali saraf optikus atau retina membatasi tingkat
pencapaian pengelihatan pada kelompok pasien ini. Prognosis untuk perbaikan ketajaman
pengelihatan setelah operasi paling buruk pada katarak kongenital unilateral dan paling baik
pada katarak kongenital bilateral inkomplit yang proresif lambat.

16. Dalam proses pembedahan katarak, teknik anestesi apa saja yang bisa dipakai ?
1. Anestesi Umum
Digunakan pada orang dengan kecemasan yang tinggi, tuna rungu, atau retardasi mental,
juga diindikasikan pada pasien dengan penyakit Parkinson, dan reumatik yang tidak mampu
berbaring tanpa rasa nyeri.
2. Anestesi Lokal :
• Peribulbar block
Paling sering digunakan. Diberikan melalui kulit atau konjungtiva dengan jarum 25 mm. Efek
: analgesia, akinesia, midriasis, peningkatan TIO, hilangnya refleks Oculo-cardiac (stimulasi
pada n.vagus yang diakibatkan stimulus rasa sakit pada bola mata, yang mengakibatkan
bradikardia dan bisa menyebabkan cardiac arrest)
Komplikasi :
o Perdarahan retrobulbar
o Rusaknya saraf optik
o Perforasi bola mata
o Injeksi nervus opticus
o Infeksi
• Subtenon Block
Memasukkan kanula tumpul melalui insisi pada konjungtiva dan kapsul tenon 5 mm dari
limbus dan sepanjang area subtenon. Anestesi diinjeksikan diantar ekuator bola mata.
• Topical-intracameral anesthesia
Anestesi permukaan dengan obat tetes atau gel (proxymetacaine 0.5%, lidocaine 2%) yang
dapat ditambah dengan injeksi intrakamera atau infusa larutan lidokain 1%, biasanya selama
hidrodiseksi.
17. Apakah ada terapi non pembedahan yang bisa dilakukan ? Apa saja ?
Pengobatan penyebab dari katarak
Pengobatan penyebab dari katarak sangat penting dilakukan untuk menghentikan
atau memperlambat perjalanan penyakit katarak sehingga proses pembedahan dapat
ditunda.
• Mengobati dan mengkontrol Diabetes Mellitus.
• Penghentian pemakaian obat-obatan yang bersifat kataraktogenik seperti
kortikosteroid, phenothiazine, dan miotics.
b. Meningkatan kemampuan penglihatan pada penderita katarak imatur dan katarak
insipien
• Pengaturan pencahayaan. Pada pasien dengan kekeruhan lensa bagian perifer,
pencahayaan yang terang dapat membantu meningkatan kemampuan penglihatan.
Sebaliknya, pada penderita katarak dengan kekeruhan lensa bagian sentral membutuhkan
pencahayaan yang redup untuk mendapatkan penglihatan yang baik.
• Pemakaian kaca mata hitam pada penderita katarak sentral akan sangat membantu
refraksi, di mana dapat berubah dalam jangka waktu yang lumayan singkat, harus selalu
dikontrol secara berkala
• Penggunaan mydriatic dapat membantu menigkatkan penglihatp
• Penghambat aldose reduktase bekerja dengan menghambat konversi glukosa
menjadi sorbitol, menunjukkan pencegahan katarak karena gula.
• Agen antikatarak lainnya termasuk sorbitol lowering agent, aspirin, glutathione
raising agent dan antioksidan vitamin C dan E juga dapat menghambat proses kekeruhan
lensa.

18. Kapan dilakukan pembedahan pada pasien katarak (Indikasi pembedahan) ?


Indikasi penatalaksanaan bedah pada kasus katarak mencakup indikasi visus,medis, dan
kosmetik.8
1. Indikasi visus; merupakan indikasi paling sering. Indikasi ini berbeda pada tiap
individu, tergantung dari gangguan yang ditimbulkan oleh katarak terhadap aktivitas sehari-
harinya.
2. Indikasi medis; pasien bisa saja merasa tidak terganggu dengan kekeruhan pada
lensa matanya, namun beberapa indikasi medis dilakukan operasi katarak seperti glaukoma
imbas lensa (lens-induced glaucoma), endoftalmitis fakoanafilaktik, dan kelainan pada retina
misalnya retiopati diabetik atau ablasio retina.
3. Indikasi kosmetik; kadang-kadang pasien dengan katarak matur meminta ekstraksi
katarak (meskipun kecil harapan untuk mengembalikan visus) untuk memperoleh pupil yang
hitam

19. Bagaimana hubungan antara diabetes dengan timbulnya katarak ?

It has been shown that the intracellular accumulation of sorbitol leads to osmotic changes
resulting in hydropic lens fibers that degenerate and form sugar cataracts [9, 10]. In the lens,
sorbitol is produced faster than it is converted to fructose by the enzyme sorbitol
dehydrogenase. In addition, the polar character of sorbitol prevents its intracellular removal
through diffusion. The increased accumulation of sorbitol creates a hyperosmotic effect that
results in an infusion of fluid to countervail the osmotic gradient. Animal studies have shown
that the intracellular accumulation of polyols leads to a collapse and liquefaction of lens
fibers, which ultimately results in the formation of lens opacities [9, 11]. These findings have
led to the “Osmotic Hypothesis” of sugar cataract formation, emphasizing that the
intracellular increase of fluid in response to AR-mediated accumulation of polyols results in
lens swelling associated with complex biochemical changes ultimately leading to cataract
formation [9, 10, 12].

Furthermore, studies have shown that osmotic stress in the lens caused by sorbitol
accumulation [13] induces apoptosis in lens epithelial cells (LEC) [14] leading to the
development of cataract [15]. Transgenic hyperglycemic mice overexpressing AR and
phospholipase D (PLD) genes became susceptible to develop diabetic cataract in contrast to
diabetic mice overexpressing PLD alone, an enzyme with key functions in the
osmoregulation of the lens [16]. These findings show that impairments in the
osmoregulation may render the lens susceptible to even small increases of AR-mediated
osmotic stress, potentially leading to progressive cataract formation.

The role of osmotic stress is particularly important for the rapid cataract formation in young
patients with type 1 diabetes mellitus [17, 18] due to the extensive swelling of cortical lens
fibers [18]. A study performed by Oishi et al. investigated whether AR is linked to the
development of adult diabetic cataracts [19]. Levels of AR in red blood cells of patients
under 60 years of age with a short duration of diabetes were positively correlated with the
prevalence of posterior subcapsular cataracts. A negative correlation has been shown in
diabetic patients between the amount of AR in erythrocytes and the density of lens
epithelial cells, which are known to be decreased in diabetics compared to nondiabetics
suggesting a potential role of AR in this pathomechanism [20].

Furthermore, increased glucose levels in the aqueous humor may induce glycation of lens
proteins, a process resulting in the generation of superoxide radicals ( ) and in the formation
of advanced glycation endproducts (AGE) [26]. By interaction of AGE with cell surface
receptors such as receptor for advanced glycation endproducts in the epithelium of the lens
further and H2O2 are generated [27].

In addition to increased levels of free radicals, diabetic lenses show an impaired antioxidant
capacity, increasing their susceptibility to oxidative stress. The loss of antioxidants is
exacerbated by glycation and inactivation of lens antioxidant enzymes like superoxide
dismutases [28]. Copper-zink superoxide dismutase 1 (SOD1) is the most dominant
superoxide dismutase isoenzyme in the lens [29], which is important for the degradation of
superoxide radicals ( ) into hydrogen peroxide (H2O2) and oxygen [30]. The importance of
SOD1 in the protection against cataract development in the presence of diabetes mellitus
has been shown in various in vitro and in vivo animal studies [31–33].

In conclusion, a variety of publications support the hypothesis that the initiating mechanism
in diabetic cataract formation is the generation of polyols from glucose by AR, which results
in increased osmotic stress in the lens fibers leading to their swelling and rupture.
20. Tujuan pemeriksaan slit lamp dan funduskopi ?
Slit Lamp tidak hanya untuk melihat kekeruhan lensa tapi juga struktur lain misalnya
konjungtiva, kornea, iris, bilik mata depan. Gambaran lensa harus dicatat dengan teliti
sebelum dan sesudah pemberian dilator pupil, posisi lensa dan intergritas dari serat zonular
juga dapat diperiksa sebab subluksasi lensa dapat mengidentifikasi adanya trauma mata
sebelumnya, kelainan metabolik, atau katarak hipermatur. Pemeriksaan shadow test
dilakukan untuk menentukan stadium pada katarak senilis.
Funduskopi  Menilai segmen posterior
21. Dalam pemeriksaan pasien perlu diberikan midriasil, apa tujuannya ?
Untuk memeriksa lensa dan segmen posterior dari mata (retina, saraf optik, dan badan kaca)

22. Kapan perlu dilakukan pelebaran pupil dalam pemeriksaan mata ?


- Gangguan visus yang tidak terkoreksi
- Ggn Lapang pandang
- Adanya katarak
- Miopia lebih dari 6D
- Pandangan kabur yang berulang
- Riwayat Diabetes
- Riwayat nyeri kepala yang tidak dapat dijelaskan

23. Kontraindikasi pelebaran pupil ?


- Riw. Pemasangan iris fixated IOL
- Riw. Glaukoma sudut tertutup dengan atau tanpa intervensi
- Sudut mata yang sempit atau tertutup
- Hifema
- Subluksasi lensa
- Riw. Hipersensitivitas terhadap obat midriatik

24. Dijelaskan tadi ada yang disebut dengan iris fixated IOLs, tolong jelaskan ?

• Anterior Chamber IOL

Lensa jenis ini berada di depan iris dan disuport oleh anterior chamber. ACIOL ini dapat ditanam
setelah proses ICCE dan ECCE. Jenis ini jarang dipakai karena mempunyai resiko tinggi terjadinya
bullous Keratopathy.

• Iris-Supported lenses

Lensa difiksasi di iris dengan bantuan jahitan. Lensa jenis ini juga telah jarang dipakai karena
mempunya insidens yang tinggi terjadinya komplikasi post operatif

• Posterior chamber lenses

PCIOL ini terletak di bagian belakang iris yang disuport oleh sulkus siliar atau oleh capsular
25. Kenapa pada pasien anda uji pinhole tidak dilakukan pada mata kiri ?

26. Bagaimana melakukan pemeriksaan iris shadow ?

27. Fundus Refleks pada pasien pada anda negatif apa maknanya ?

Anda mungkin juga menyukai