Mikrokontroler
Rangkaian Dasar
Asumsi terdapat arus tunggal yang mengalir pada rangkaian tersebut (I1= I2= I),
dan dua buah resistor (R1dan R2) yang terhubung secara seri kita jadikan sebagai
sebuah hambatan pengganti. Maka rangkaiannya dapat disederhanakan seperti pada
Gambar 2.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa R = R1+R2, maka arus yang mengalir pada
rangkaian adalah:
Karena I ekuivalen dengan I2, maka Vout dapat dicari sebagai berikut:
Dengan mengubah susunan persamaan di atas, maka rumus pembagi tegangan yang
HARUS diingat dan dipahami adalah sebagai berikut:
Dalam penerapannya, hanya dengan mengatur-atur besar R1 dan R2, kita dapat
memperoleh variasi tegangan output Vout.
Potensiometer
Potensiometer adalah salah satu alat yang memanfaatkan prinsip pembagi tegangan.
Amatilah beberapa contohnya berikut:
Dengan demikian, kita akan mendapat variasi tegangan dari 0 - Vs. Jika
menggunakan tegangan Vs sebesar 5 Volt, maka kita akan mendapatkan variasi dari
0 - 5V. Tegangan 0 - 5V ini sesuai dengan kebutuhan pada kebanyakan jenis
mikrokontroler.
Nilai resistansi yang berubah tidak akan berarti apa-apa tanpa dilakukan
suatu perlakuan khusus terhadap sensor tersebut. Mengapa? Sebab, perubahan
resistansi listrik tidak akan berpengaruh apa-apa, sebelum komponen
tersebut dialirkan suatu arus listrik. Ingat, parameter yang kita inginkan dalam
kaitannya dengan mikrokontroler adalah tegangan listrik, bukan resistansi listrik.
Oleh karena itu, kita harus mengolah perubahan resistansi listrik menjadi perubahan
tegangan listrik. Agar dapat terbaca oleh mikrokontroler, kita dapat menggunakan
prinsip pembagi tegangan. Kita dapat menempatkan sensor LDR tersebut untuk
menggantikan R1atau R2pada Gambar 5.
Gambar 6. Konfigurasi sensor LDR berdasarkan prinsip pembagi tegangan
Perhatian!
Amati Gambar 1 (paling atas). Arus yang dibutuhkan oleh beban juga akan
melalui R1. Arus dan tegangan di sepanjang R1 akan mendisipasi daya, yang dapat
menghasilkan panas. Jika daya yang dihasilkan melebihi rating daya yang dimiliki
oleh resistor (umumnya antara 1/8Watt sampai 1Watt), maka akan timbul masalah,
misalnya dapat membakar resistor tersebut! Pembagi tegangan juga tidak efisien
sebagai power supplay. Dengan demikian, jika kita membutuhkan penurun
tegangan, gunakanlah voltage regulator.
Referensi
Wardana, INK., 2016, Teknik Antarmuka MATLAB dan Arduino, VIP Publication
& Miarana DIY.
Jimbo, 2013, Voltage Dividers, https://learn.sparkfun.com/tutorials/voltage-
dividers