Anda di halaman 1dari 4

Aspek-aspek yang terkait dengan tujuan dan karakteristik masalah penelitian,

yaitu:

1. Tujuan studi
2. Tipe hubungan antar variabel
3. Lingkungan (setting) studi
4. Unit analisis
5. Horison waktu
6. Pengukuran construct.
A. Tujuan Studi

Hasil penelitian secara lebih spesifik dapat dimaksudkan sebagai:

1. Studi eksplorasi/ studi penjajakan, dilakukan jika peneliti memiliki keterbatasan


informasi mengenai masalah penelitian tertentu, karena penelitian sebelumnya
yang meneliti masalah tersebut relatif belum banyak dilakukan oleh peneliti yang
lain.

2. Studi deskriptif, merupakan penelitian terhadap fenomena/ populasi tertentu


yang diperoleh peneliti dari subjek yang berupa individu, organisasional, industri,
atau perspektif yang lain.

Studi ini membantu untuk menjelaskan karakteristik subjek yang diteliti, mengkaji
berbagai aspek dalam fenomena tertentu, dan menawarklan ide masalah untuk
pengujian atau penelitian selanjutnya.

3. Pengujian hipotesis, bertujuan untuk menguji hipotesis, umumnya merupakan


penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel.

B. Tipe Hubungan antar Variabel

Tipe hubungan antar variabel dapat berupa:

1. Hubungan korelasional
Yaitu asosiasi antara variabel yang satu (variabel dependen) dengan variabel yang
lainnya (variabel independen) yang bukan merupakan hubungan sebab-akibat.

2. Hubungan sebab-akibat

Yaitu hubungan yang menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel


dependennya.
C. Lingkungan (Setting) Studi

Penelitian dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori:

1. Studi lapangan (Field Study)

Merupakan tipe penelitian yang menguji hubungan korelasional antar variabel


dengan kondisi lingkungan penelitian yang natural dan tingkat keterlibatan peneliti
yang minimal.

2. Eksperimen lapangan (FieldExperiment)

Merupakan tipe penelitian eksperimen yang dilakukan pada lingkungan penelitian


yang alamiah/ bukan buatan. Peneliti dalam penelitian ini melakukan manipulasi
terhadap variabel tertentu untuk mengetahui akibat yang ditimbulkannya.

3. Eksperimen laboratorium (LaboratoryExperiment)

Merupakan tipe penelitian yang menguji hubungan sebab-akibat pada lingkungan


yang artifisial (buatan). Peneliti terlibat dalam pembuatan setting yang artifisial
dan melakukan manipulasi terhadap variabel tertentu.

D. Unit Analisis

Unit analisis merupakan tingkat agregasi data yang dianalisis, antara lain meliputi:
individual, kelompok, organisasional, perusahaan, industri atau negara.

Data yang dikumpulkan secara individual digunakan untuk menghitung unit


analisis pada tingkat agregasi yang lebih besar.

E. Horison waktu

Data penelitian dapat dikumpulkan sekaligus pada periode tertentu (satu titik
waktu)/ dikumpulkan secara bertahap dalam beberapa periode waktu yang relatif
lebih lama (lebih dari dua titik waktu), tergantung pada karakterisrik masalah
penelitian yang akan dijawab.

1. Studi satu tahap (One Shot Study)

Yaitu penelitian yang datanya dikumpulkan sekaligus.

Contoh: penelitian untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap merk produk.


Pengumpulan data menggunakan metode survey. Setelah itu, peneliti tidak
melakukan survey lagi terhadap responden yang sama.

2. Studi Cross Sectional – Studi TimeSeries


 Studi Cross Sectional yaitu studi untuk mengetahui hubungan komparatif
beberapa subjek yang diteliti. Umumnya merupakan tipe studi satu tahap yang
datanya berupa beberapa subjek pada waktu tertentu.
Contoh: studi perbandingan mengenai tingkat leverage enam perusahaan.

 Studi Time Series lebih menekankan pada data penelitian berupa data
rentetan waktu.
Contoh: penelitian mengenai perkembangan penjualan suatu perusahaan selama
tahun 2005-2009.

3. Studi beberapa tahap atau Studi jangka panjang (Longitudional Study)

Yaitu studi yang memerlukan waktu lebih lama dan usaha lebih banyak
dibandingkan dengan tipe studi satu tahap.

Contoh: peneliti ingin mengetahui dan menjelaskan bagaimana peran akuntansi


dalam membentuk budaya tempat akuntansi dipraktikkan.

F. Pengukuran Construct

Construct merupakan abstraksi dari fenomena/ realitas yang untuk keperluan


penelitian harus dioperasionalisasikan dalam bentuk variabel yang diukur dengan
berbagai macam nilai.

1. Skala pengukuran

Tipe skala pengukuran construct:

2. Skala nominal

Adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori, kelompok/ klasifikasi


dari construct yang diukur dalam bentuk variabel.

Contoh: jenis kelamin merupakan variabel yang terdiri dari dua kategori saja: pria
dan wanita.

3. Skala ordinal

Adalah skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tapi juga
menyatakan peringkat construct yang diukur.

Contoh: peringkat pendidikan sekolah: SD, SMP, SMA, dan universitas.

4. Skala interval

Adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan


jarak construct yang diukur.
Contoh: jumlah hari antara tanggal 1 sampai 4 adalah sama dengan jumlah hari
tanggal 21 sampai 24.

5. Skala rasio

Adalah skala pengukuran yang menunjukkan kategori, peringkat, jarak, dan


perbandingan construct yang diukur.

Contoh: nilai uang sebebsar satu juta rupiah merupakan kelipatan sepuluh kali dari
nilai uang seratus ribu rupiah.

Metode Pengukuran Sikap

 Metode yang digunakan dalam mengukur construct sikap, yaitu:Skala


sederhana, yang mengukur sikap dengan skala nominal.
Misal: setuju/ tidak setuju, ya/ tidak.

 Skala kategori, yaitu metode pengukuran sikap yang berisi beberapa


alternatif kategori pendapat yang memungkinkan bagi responden untuk
memberikan alternatif lain.
 Skala Likert, yaitu dengan menyatakan setuju/ ketidaksetujuannya terhadap
subjek, objek/ kejadian tertentu.
 Skala perbedaan semantik, yaitu metode pengukuran sikap dengan
menggunakan skala penilaian tujuh butir yang menyatakan secara verbal dua
kutub (bipolar) penilaian yang ekstrem.

Anda mungkin juga menyukai