Anda di halaman 1dari 5

Efek Samping Pengobatan Kanker

pada Anak
Anak-anak juga dapat terkena kanker seperti halnya orang dewasa. Jenis kanker yang banyak
diderita anak-anak adalah kanker darah atau leukemia. Ada tiga jenis pengobatan kanker, salah
satunya yaitu kemoterapi. Ini adalah jenis pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan anti
kanker. Obat-obat ini dapat diberikan dengan cara pengobatan ditelan maupun disuntikkan langsung
ke dalam pembuluh darah, di bawah kulit, atau di ruang antara dua tulang belakang dengan harapan
dapat membunuh sel-sel kanker yang ada.

Obat-obatan anti kanker akan menimbulkan efek samping yang tidak hanya merusak sel-sel kanker,
tetapi juga merusak sel-sel yang sehat. Berikut ini beberapa efek samping yang terjadi setelah anak
menjalani kemoterapi.

Mual dan muntah


Cara mengatasi:
 Minta obat anti mual dan muntah kepada dokter.
 Berikan makanan ringan 3-4 jam sebelum pengobatan.
 ½ - 1 jam sebelum makan, minum cairan dulu.
 Beri makan sedikit-sedikit, tetapi sering.
 Jangan beri makanan yang manis, pedas atau keras.
 Sajikan makanan dingin ketimbang yang panas.
 Istirahat setelah makan.
 Jika sampai mual dan muntah, jangan beri makan atau minum sampai gejala reda. Setelah reda,
mulai berikan air atau susu tidak dingin 1 sendok teh setiap 10 menit, lalu tingkatkan menjadi 1
sendok setiap 20 menit, lalu 2 sendok tiap 30 menit dst. Ketika anak sudah terbiasa dengan cairan,
beri makanan cair seperti puding, yogurt, sop, atau jenis lainnya. Berikan sesuai dengan
kemampuan dan bila toleransinya baik dapat dilanjutkan dengan makanan padat.

Diare
Cara mengatasi:
 Hindari makanan berlemak.
 Beri makanan tinggi kalori – tinggi protein, namun rendah serat.
 Beri juga makanan dan minuman mengandung elektrolit yang tinggi (kalium dan natrium), seperti
pisang dan kentang.

Sariawan, mulut dan tenggorokan kering


Cara mengatasi:
 Minta obat kepada dokter untuk masalah ini.
 Berikan sikat gigi yang lembut.
 Biasakan anak kumur-kumur setiap 2-3 jam dan setelah makan.
 Berikan makanan yang lembut, jangan berikan yang sangat dingin, panas, pedas atau asam.

Perubahan terhadap rasa makanan


Cara mengatasi:
 Beri makanan yang bervariasi.
Rambut rontok
Cara mengatasi:
 Gunakan sampo yang ringan.
 Potong rambut anak hingga pendek atau botak.

Kulit merah, memar, kering dan gatal


Cara mengatasi:
 Gunakan sabun yang ringan dan lotion untuk melembabkan kulit.

Sensitif terhadap matahari


Cara mengatasi:
 Jauhi sinar matahari langsung.
 Gunakan tabir surya.

Sulit buang air kecil


Cara mengatasi:
 Berikan minum yang banyak sebelum, saat, dan sesudah pengobatan. Jumlah cairan disesuaikan
dengan besar kecilnya anak.
 Jangan berikan minuman mengandung kafein.
 Lapor kepada dokter bila anak mengeluh sakit atau panas saat buang air kecil.

Demam
Cara mengatasi:
 Hubungi dokter bila suhu melebihi 38o C.

Gejala seperti flu


Cara mengatasi:
 Hubungi dokter. Gelaja biasanya terjadi beberapa jam atau beberapa hari setelah kemoterapi.

Infeksi
Cara mengatasi:
 Obat anti kanker menyebabkan berkurangnya sel darah putih, sehingga anak mudah infeksi.
 Jauhi keramaian dan orang-orang yang menderita flu atau penyakit menular lainnya dan siapapun
yang baru diimunisasi.

Kemoterapi adalah pengobatan utama dalam mengobati kanker. Tapi, efek kemoterapi ternyata
bisa berdampak jangka panjang pada kesehatan bahkan setelah Anda dinyatakan sembuh dari
kanker.

Efek samping kemoterapi tak hanya muncul saat Anda menjalani pengobatan saja, tetapi juga
bisa muncul setelah pengobatan selesai. Bahkan efek samping bisa muncul bertahun-tahun
setelah pengobatan selesai. Lantas, apa saja efek samping jangka panjang dari pengobatan
kemoterapi ini?
Berbagai efek kemoterapi yang mungkin
terjadi setelah pengobatan usai
Obat-obatan kemoterapi termasuk obat golongan keras yang bekerja cepat membunuh sel
kanker dalam tubuh. Karena targetnya adalah sel, maka tak menutup kemungkinan bahwa efek
obat kemo juga bisa menyerang sel tubuh yang sehat.

Berikut adalah efek samping jangka panjang yang mungkin dialami penyintas kanker setelah
melalui pengobatan kanker.

 Gangguan fungsi jantung seperti serangan jantung, stroke, dan gagal jantung
 Sulit untuk berpikir karena kemampuan kognitif berkurang
 Kapasitas paru berkurang, menyebabkan gangguan pernapasan
 Gangguan fungsi ginjal seperti gagal ginjal
 Kemampuan pendengaran menurun
 Menopause dini
 Risiko tidak subur, bagi pria maupun wanita
 Mengalami penurunan kepekaan pengecapan rasa di lidah
 Mengalami berbagai gangguan kesehatan gigi dan mulut, gigi mudah keropos

Hampir semua obat kemoterapi memiliki efek samping jangka panjang, berikut adalah beberapa
contoh obat kemoterapi dan efeknya bagi tubuh:

 Cisplatin, Methotrexate, dan Nitrosoureas mungkin memengaruhi kesehatan ginjal


 Cyclophosphamide berisiko menyebabkan gangguan perkemihan seperti peradangan kandung
kemih
 Antharacyclines dapat menyebabkan kardiomiopati dan gagal jantung kongestif
 Steroid bisa menyebabkan katarak

Efek samping jangka panjang pengobatan


kemoterapi pada anak
Pada anak yang menjalani kemoterapi, sebenarnya efek samping yang dialami hampir sama
dengan efek samping jangka panjang yang dialami orang dewasa. Namun, dalam beberapa
kasus dampak jangka panjang pada anak justru lebih serius ketimbang orang dewasa.

Pasalnya, tubuh anak masih dalam masa pertumbuhan, di mana sel-sel tubuhnya sedang aktif
untuk memaksimalkan tumbuh kembangnya. Maka tidak jarang, akan ada lebih banyak efek
samping yang dialami oleh para penyintas kanker anak.

Beberapa efek samping yang mungkin dialami oleh penyintas kanker anak yaitu:

 Gangguan fungsi paru mungkin membuat anak susah bernapas normal


 Gangguan fungsi hati
 Katarak
 Gangguan kesehatan tulang misalnya osteoporosis di usia muda dan nyeri sendi
 Gangguan pertumbuhan yang menyebabkan anak memiliki tubuh yang pendek
 Obesitas
 Kerusakan saraf

Apakah efek samping jangka panjang akibat


pengobatan kemoterapi bisa dicegah?
Sayangnya, sampai saat ini belum ada cara untuk mencegah efek kemoterapi yang bersifat
jangka panjang. Pasalnya, sel-sel normal sudah pasti ada yang rusak ketika pengobatan
dilakukan dan mungkin saja hal ini memengaruhi kesehatan para penyintas di kemudian hari.
Namun, hal ini bukan hal yang sudah pasti terjadi. Pada beberapa kasus, tidak ditemukan efek
samping jangka panjang pada penyintas kanker.

Meski begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa orang yang pernah kena kanker berisiko lebih besar
untuk mengalami semua gangguan kesehatan tersebut ketimbang orang yang sehat. Maka dari
itu, hal yang bisa dilakukan adalah melakukan pemeriksaan rutin meskipun telah selesai
melakukan pengobatan. Pemeriksaan rutin dilakukan untuk mendeteksi sejak awal jika memang
Anda mengalami efek samping dari pengobatan.

Selain itu, menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan yang bergizi,
berolahraga rutin, dan meninggalkan kebiasaan buruk yang bisa mengganggu kesehatan
adalah hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan risiko efek samping jangka panjang.

REFERENSI

https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/efek-kemoterapi-jangka-panjang/

Anda mungkin juga menyukai