LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN
Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama
Kepada Yth,
Perihal : Laporan Akhir Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Way
Kanan
Di –
Blambangan Umpu
Dengan hormat,
Bersama ini kami sampaikan Laporan Akhir Pekerjaan Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit –
Kasui Lama sesuai dengan Kontrak Konsultan Perencana No. KS-027/KTR/APBDP/DPU-
WK/2017, Tanggal : 02 November 2017 atas nama PT. MANUNGGAL RAKSA PRATAMA,
Sebanyak 1 (satu) Asli, 4 (empat) Copy.
Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima
kasih.
Konsultan Perencana
PT. MANUNGGAL RAKSA PRATAMA
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
1.1 UMUM
2.1 UMUM
3.1 UMUM
4.1 UMUM
5.1 UMUM
6.2 PELAPORAN
3. Lokasi Kegiatan :
1. Pekerjaan Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama.
1.1 Umum
Jika kita meninjau dari pengaruh pembangunan jalan atau tujuan dari
pembangunan jalan, maka untuk mencapai tujuan tersebut perlu dibuat suatu
jalan yang baik dilihat dari segi keamanan dan kenyamanan berkendaraan serta
penggunaan biaya pembangunan yang ekonomis. Jalan akan dikatakan ekonomis
dan memadai jika jalan itu dibangun sesuai dengan lalulintas yang akan
melaluinya, sesuai dengan perhitungan berdasarkan rencana beban lalulintas
yang akan dipikulnya. Jadi tidaklah bijaksana bila membangun jalan dengan
kekuatan yang melebihi kekuatan yang dibutuhkan. Hal ini merupakan bentuk
Dalam hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan sudah menyusun
program yang dimaksud untuk membangun, meningkatkan dan memelihara jalan
di daerah-daerah yang berpotensi sosial maupun ekonomi dengan meningkatkan
sarana angkutan jalan darat pada ruas yang ada di Lingkungan Kabupaten Way
Kanan tersebut, guna melancarkan serta meningkatkan intensitas hubungan
lalulintas antar daerah.
Maka Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Kabupaten Way Kanan
menunjuk Konsultan Perencana PT. MANUNGGAL RAKSA PRATAMA untuk
pekerjaan Perencanaan Peningkatan Jalan Banjit – Kasui Lama (KS-027)
tersebar di Kabupaten Way Kanan, Tahun Anggaran 2017.
Dalam rangka pembuatan desain dan penyiapan dokumen tender yang akan
digunakan dalam kontrak fisik disajikan dalam lingkup pekerjaan. Pelaksanaan
pekerjaan ini dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut :
1. Penyiapan Administrasi :
a. Mobilisasi Personil.
b. Pengumpulan data-data penunjang yang diperlukan.
c. Menyiapkan formulir-formulir standar yang diperlukan.
Ruas jalan yang dimaksud adalah ruas-ruas jalan yang dilihat memiliki potensi di
bidang ekonomi yang nantinya hal ini dapat meningkatkan perekonomian dan
taraf hidup masyarakat serta dapat memberikan peluang peningkatan kepada
daerah yang dilintasi.
Kabupaten Way Kanan merupakan daerah yang memiliki potensi ekonomi cukup
menjanjkan. Hal ini dapat dilihat dari kesuburan tanah dengan beragam tanaman
produksi seperrti padi, karet, kelapa sawit, lada, singkong, jagung, dan lain-lain.
Selain kesuburan tanah sebagai pendukung perekonomian juga terdapat industri-
industri pengolahan hasil perkebunan yang tidak kalah hebatnya dengan
Kabupaten-kabupeten lain.
Pada Kegiatan ini ruas jalan yang direncanakan adalah ruas jalan Banjit – Kasui
Lama di Kabupaten Way Kanan. Ruas jalan ini merupakan jalan penghubung antar
Kecamatan yang cukup strategis di Kabupaten Way Kanan.
Jalan ini merupakan jalan yang cukup strategis dengan existing Onderlaagh dan
lapen dengan lebar bervariasi serta kondisi perkerasan jalan sedang. Dengan
kondisi jalan tersebut tidaklah layak untuk melayani arus lalulintas yang semakin
hari semakin mengalami peningkatan. Oleh sebab itu dengan berbagai
pertimbangan yang cukup matang maka direncanakanlah jalan tersebut
ditingkatkan sampai dengan hotmix dan lapen. Dengan peningkatan tersebut
maka stabilitas jalan semakin tinggi dan diharapkan dapat melayani arus
lalulintas dengan baik.
Jenis survey yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) sepenuhnya
telah dapat dilaksanakan hal ini mengingat pentingnya data tersebut sebagai
acuan dalam membuat perencanaan. Hasil perencanaan sangat bergantung
pada hasil survey yang dilaksanakan di lapangan. Selain data survey yang
berupa angka, kondisi lingkungan sekitar dan aspek sosial kemasyarakatan
sangat menunjang dalam pembuatan perencanaan.
Didalam perencanaan teknik jalan, selain faktor teknis yang paling berperan
secara mendasar seperti keamanan, kenyamanan dan keawetan perlu juga
dipertimbangkan faktor ekonomi, kondisi lingkungan, dan keindahan bentuk
jalan.
Alinyemen horisontal atau trase merupakan proyeksi dari sumbu tegak lurus jalan
pada bidang datar, yang harus ditetapkan sebaik-baiknya kecuali untuk
memenuhi syarat-syarat dasar teknis lalulintas sebagaimana tercantum dalam
daftar I, juga harus mempertimbangkan penyediaan drainase yang cukup baik
dan memperkecil pekerjaan tanah yang diperlukan.
Panjang maksimum bagian lurus harus dapat ditempuh dalam waktu ≤ 2.5 menit,
sesuai dengan kecepatan rencana (VR), dengan pertimbangan keselamatan
pengemudi akibat dari kelelahan.
Kendaraan pada saat melalui tikungan dengan kecepatan (V) akan menerima
gaya sentrifugal yang menyebabkan kendaraan tidak stabil. Untuk mengimbangi
gaya sentrifugal tersebut, perlu dibuat suatu kemiringan melintang jalan pada
tikungan yang disebut superelevasi.
Pada saat kendaraan melalui daerah superelevasi, akan terjadi gesekan arah
melintang jalan antara ban kendaraan dengan permukaan aspal yang
menimbulkan gaya gesekan melintang. Perbandingan gaya gesekan melintang
dangan gaya horisontal disebut koefisian gesekan melintang (f).
V² .
R = 127 (e + fm)
fm = Koefisien gesekan
Spiral – Spiral ( S – S )
Untuk suatu kecepatan rencana dan sudut patahan tertentu ada batasan mengenai
besarnya jari-jari minimum pada trase jalan dengan suatu rencana kecepatan
tertentu sedapat mungkin dihindarkan.
Berikut ini gambaran cara-cara perhitungan data lengkung elemen tikungan dan
diagram super elevasi lihat gambar halaman berikut :
EQUATION :
T = R x TAN ½
E = T x TAN ¼
L = 2/360 x x R
LAST PI TO PI
EQUATION :
TS = (R + p) Tan ½
ES = ((R + p) / Cos ½) – 2
= -2 Os
EQUATION =
NON SIMMETRIC
LS = A^2/R
R^6))
R^6))
(TU) – R
(TU))
(TU))
SPIRAL - SPIRAL
EQUATION =
TS = (R+p) Tan ½ + k
ES = ((R+p) / Cos ½ ) – R
LS = ((2 QS)/360) x 2 x R
p = p” x Ls x = x” x Ls
k = k” x Ls y = y” x Ls
Penampang melintang adalah potongan suatu jalan dengan bidang tegak lurus As
jalan tersebut, penampang melintang menunjukan bentuk serta susunan bagian
jalan pada arah melintang seperti :
a. Lajur Jalan
b. Bahu Jalan
c. Saluran Samping
d. Daerah milik jalan
Secara umum bentuk dan ukuran penampang melintang suatu jalan ditentukan
oleh :
- Ukuran dan kecepatan kendaraan
Disamping kedua faktor utama diatas, faktor ekonomis dan tersedianya bahan
juga merupakan faktor menentukan dalam menetapkan bentuk dan ukuran
penampang melintang.
Dalam menentukan tebal perkerasan yang dibutuhkan oleh jalan perlu dibuat
suatu perhitungan rencana tebal perkerasan jalan, dimana hasil perhitungan dari
ketetapan itu dievaluasi. Diinterprestasikan serta disimpulkan untuk dapat
dikembangkan lebih jauh lagi guna dapat diterapkan untuk menunjang suatu
produk yang ekonomis sesuai dengan kondisi, tingkat prioritas, serta kemudahan
dalam pelaksanaan konstruksi itu nantinya, dengan kata lain hasil perencanaan
harus seoptimal mungkin.
Untuk memperoleh suatu perencanaan yang oftimal, maka harus diadakan survey
lalulintas. Data survey yang harus diperoleh untuk perencanaan perkerasan
diantaranya : volume lalulintas, nilai CBR, umur rencana yang direncanakan.
Data volume lalulintas didapatkan berdasarkan studi lalulintas yang akan terjadi
bila ruas jalan tersebut ditingkatkan, kemudian diperhitungkan tingkat
Untuk estimasi volume lalulintas ditetapkan berdasarkan kondisi jalan yang ada
kemungkinan pengembangan lalulintas sesuai dengan kondisi dan potensi-
potensi sosial ekonomi daerah yang bersangkutan, serta daerah-daerah lainnya
yang berpengaruh terhadap jalan yang direncanakan termasuk jalan skunder .
Kekuatan dan keawetan suatu konstruksi perkerasan jalan sangat bergantung dari
sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar, dari bermacam-macam cara
pemeriksaan untuk menentukan kekuatan tanah dasar, yang umumnya dipakai
adalah cara CBR, untuk perencanaan disini menggunakan nilai CBR dari DCP.
Dalam hal ini umur rencana yang dipakai dalam perencanaan 10 tahun sesuai
dengan permintaan pemberi tugas.
sampai akhir kontrak sudah selesai 100 %, maka dengan ini kami simpulkan hasil
Berdasarkan hasil analisa dan interprestasi dari data-data lapangan dan volume
yang akan terjadi pada ruas jalan tersebut selesai dibangun, setelah
diperhitungkan didapatkan hasil optimal dari desain perkerasan jalan, yang
dipersiapkan dalam gambar-gambar standar dan dituangkan dalam bentuk
dokumen pelelangan.
6.2 Pelaporan