DEFINISI
Graves disease (GD) adalah penyakit otoimun dimana tiroid terlalu aktif,
kelainannya dapat mengenai mata dan kulit. Penyakit Graves merupakan bentuk
tirotoksikosis yang tersering dijumpai dan dapat terjadi pada segala usia, lebih
sering terjadi pada wanita dibanding pria. Sindroma ini terdiri dari satu atau lebih
(pretibial myxedema).3
antibodi yang menyerang komponen spesifik dari jaringan itu sendiri, maka
penyakit ini dapat timbul secara tiba-tiba dan penyebabnya masih belum
pada sel tiroid yang menginduksi sintesa dan pelepasan hormon tiroid. Beberapa
2.2.1 Genetik
2
umum untuk terkena Graves. Gen HLA yang berada pada rangkaian
penyakit autoimun ini. Molekul HLA terutama klas II yang berada pada sel
supresor limfosit atau faktor supresi yang tidak spesifik (IL-10 dan TGF-β)
yang membentuk antibodi yang melawan sel induk akan eksis dan
Wanita lebih sering terkena penyakit ini karena modulasi respons imun
Status gizi dan berat badan lahir rendah sering dikaitkan dengan prevalensi
2.2.4. Stress
Stress juga dapat sebagai faktor inisiasi untuk timbulnya penyakit lewat
jalur neuroendokrin.
2.2.5. Merokok
3
2.2.6. Infeksi
faktor genetik. Kesamaan antigen bakteri atau virus dengan TSHR atau
karena mutasi atau biomodifikasi oleh obat, zat kimia atau mediator
Kelenjar tiroid pada manusia terletak tepat di depan trakea. Sel-sel yang
yang bersirkulasi adalah tiroksin (T4) dan tri-iodotironin (T3). Kelenjar paratiroid
Kelenjar tiroid juga mengandung clear cell atau sel parafolikuler atau sel C
pengikat tiroksin dan albumin serum. Hanya sedikit T3 dan T4 yang tidak terikat
sirkulasi dan terikat pada reseptornya pada kelenjar tiroid. TSH mengontrol
produksi dan pelepasan T3 dan T4. Efek TRH dimodifikasi oleh T3, peningkatan
TRH (mengurangi reseptor TRH) sehingga pelepasan TSH menurun dan sebagai
akibatnya kadar T3 dan T4 menurun (umpan balik negatif). Sekresi TRH juga
dapat dimodifikasi tidak hanya oleh T3 secara negatif (umpan balik) tetapi juga
hopofisis. Sekresi TSH diatur oleh kadar T3 dan T4 dalam sirkulasi melalui
pengaruh umpan balik negatif dan juga oleh Thyrotrophin Releasing Hormone
6
(TRH) dari hipotalamus. Kadar hormon bebas yang tinggi akan menekan sekresi
kadar hormon bebas yang rendah akan meningkatkan sekresi TSH sehingga
langkah, yaitu:6
darah kedalamnya (20 kali lebih kuat dari pada perfusi darah). Minimal
sehari-hari.
Proses ini terdiri dari oksidasi (oleh tiroid peroksidase) dari yodida ke
yodium yang kemudian disusul oleh proses yodinasi dengan tirosin yang
2.3.3. Coupling
Terjadi proses coupling antara MIT dan DIT sehingga terbentuk T3 dan
2.3.4. Sekresi
7
dari tiroglobulin dan dengan pengaruh TSH, kedua hormon ini masuk
dipecah menjadi yodium dan residu tirosil. Hanya sebagian kecil MIT dan
DIT yang dapat lolos masuk aliran darah (normal tidak terukur). Bentuk
bebas T3 dan T4 dalam sirkulasi hanya sekitar 0,3% dan 0,02% dari total
hormon keseluruhan dengan waktu paruh 1-1,5 hari (T3) dan 7 hari (T4).
diketahui bahwa hormon tiroid berperan penting dalam pembentukan kalori, pada
Hormon tiroid juga berhubungan erat dengan fungsi katekolamin dalam tubuh.6
8
hampir semua jaringan tubuh yang aktif dalam metabolisme, kecuali pada
taraf metabolisme, maka kebutuhan tubuh akan semua zat makanan juga
usus dan efek ini tidak bergantung pada pada efek kalorigeniknya. Pada
ditemukan gambaran kurva uji toleransi glukosa oral yang sangat khas.
pada kadar yang berlebihan, justru akan terjadi hambatan sintesis RNA,
2.3.9. Pertumbuhan
menjadi lebih aktif. Refleks tendon dalam (deep reflex tendon) juga
2.4.PATOFISIOLOGI
berlebihan dari hormon tiroid yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3).
melalui mekanisme transport asam amino dan elektrolit dari cairan ekstraseluler
10
kedalam sel, aktivasi/sintesa protein enzim dalam sel dan peningkatan proses-
proses intraseluler.2
protein dan lain-lain akan terpengaruh, keadaan ini secara klinis akan terlihat
nafsu makan yang meningkat, berat badan yang menurun. Kadang - kadang gejala
klinis yang ada hanya berupa penurunan berat badan, payah jantung, kelemahan
otot serta sering buang air besar yang tidak diketahui sebabnya.2
hormon tiroid ini disebabkan oleh suatu aktivator tiroid yang bukan TSH yang
terhadap reseptor TSH, sehingga disebut sebagai antibodi reseptor TSH. Antibodi
ini sering juga disebut sebagai thyroid stimulating immunoglobulin (TSI). Dan
Selain itu pada GD sering pula ditemukan antibodi terhadap tiroglobulin dan
anti mikrosom. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa kedua antibodi ini
mikrosom ini bisa ditemukan hampir pada 60 -70% penderita PG, bahkan dengan
(immunoregulation), defek ini dipengaruhi oleh faktor genetik seperti HLA dan
Gambar 4. TSH dan Kelenjar Tiroid Orang Sehat dan Penderita Graves
Disease
Diambil dari (Toft, 2001)7
2.4.1. Tirotoksikosis
akan berespon terhadap antigen yang terdapat pada tiroid, yang selanjutnya
peroksidase.
2.4.2. Opthalmopati
otot orbita dan jaringan tiroid. Mekanisme tersensitasinya sampai saat ini
2.4.2.2.Orbital myositis
2.4.2.3.Diplopia
2.4.2.4.Proptosis
hanya saja daerah yang terkena pada daerah pretibia, subperiosteal pada
berkeringat, dll) pada tubuh dan ganglia basalis (sebagai pusat emosi dan
2.5.Diagnosis
2.5.1. Anamnesis
sulit dibedakan dari reaksi kecemasan, tetapi dapat berat sampai mengancam jiwa
− Nervositas
− Keringat berlebihan
− Tremor
− Berdebar-debar
penderita tegang disertai cara bicara dan tingkah laku yang cepat, tanda-tanda
pada mata, telapak tangan basah dan hangat, tremor, oncholisis, vitiligo,
pembesaran leher, nadi yang cepat, aritmia, tekanan nadi yang tinggi dan
2.5.2.1.Inspeksi
dievaluasi
lokal
ikut bergerak
2.5.2.2.Palpasi
Pasien diminta untuk duduk, leher dalam posisi fleksi, pemeriksa berdiri di
2.5.2.2.2. Gerakan saat menelan, apakah batas bawah dapat diraba atau tidak
2.5.2.3.Auskultasi
2.5.2.4.Tes Khusus
merah
2.5.2.4.2. Tremor sign: tangan kelihatan gemetaran. Jika tremor halus, diperiksa
2.5.2.4.3. Oftalmopati
dahi
mata tertutup
tiroid tak dapat dilakukan, penggunaan indeks Wayne atau Indeks New Castle
basal (BMR), bila basil BMR > ± 30, sangat mungkin bahwa seseorang menderita
hipertiroid.3
(thyroid function test), seperti kadar T4 dan T3, kadar T4 bebas atau free
menegakkan diagnosis antara lain: pemeriksaan antibodi tiroid yang meliputi anti
diagnosis GD, yakni : adanya riwayat keluarga yang mempunyai penyakit yang
2.5.3.1.Pemeriksaan laboratorium3
2.5.3.1.3. Tes faal hati untuk monitoring kerusakan hati karena penggunaan obat
2.5.3.1.4. Pemeriksaan Gula darah pada pasien diabetes, penyakit grave dapat
2.5.3.2.Pemeriksaan Radiologi3
penyebab hipertiroid.
pemeriksaan laboratorium
massa dari tiroid maupun organ di sekitar tiroid, evaluasi laring, trakea
hipertiroid)
sebagai terapi.
benigna.
23
2.6.Penatalaksanaan
2.6.1.1.Istirahat
2.6.1.2.Diet
Diet harus tinggi kalori, protein, multivitamin serta mineral. Hal ini antara
2.6.1.3.Obat penenang
2.6.2.1.Obat antitiroid
lithium, perchlorat dan thiocyanat. Obat yang sering dipakai dari golongan
murah sehingga pada saat ini PTU dianggap sebagai obat pilihan.
kelenjar dari pada di plasma. MMI dan carbimazole sepuluh kali lebih kuat
Dosis obat antitiroid dimulai dengan 300 - 600 mg perhari untuk PTU atau
sebagai dosis tunggal setiap 24 jam. Dalam satu penelitian dilaporkan bahwa
pemberian PTU atau carbimazole dosis tinggi akan memberi remisi yang lebih
besar.
2.6.2.1.1. MMI mempunyai waktu paruh dan akumulasi obat yang lebih lama
2.6.2.1.2. Penelitian lain menunjukkan MMI lebih efektif dan kurang toksik
dibanding PTU.
2.6.2.1.3. MMI tidak terikat albumin serum sedangkan PTU hampir 80% terikat
plasenta dan air susu sehingga untuk ibu hamil dan menyusui PTU
lebih dianjurkan.
bulan) dan dikatakan sepertiga sampai setengahnya (50 - 70%) akan mengalami
perbaikan yang bertahan cukup lama. Apabila dalam waktu 3 bulan tidak atau
struma yang besar, pernah mendapat pengobatan yodium sebelumnya atau dosis
kurang).
Efek samping ringan berupa kelainan kulit misalnya gatal-gatal, skin rash
kemungkinan ini lebih besar pada penderita umur di atas 40 tahun yang
menggunakan dosis besar. Efek samping lain yang jarang terjadi berupa
2.6.3. Yodium
dalam masa 3 minggu efeknya akan menghilang karena adanya escape mechanism
dari kelenjar yang bersangkutan, sehingga meski sekresi terhambat sintesa tetap
ada. Akibatnya terjadi penimbunan hormon dan pada saat yodium dihentikan
yodium (MJ) digunakan untuk memperoleh efek yang cepat seperti pada krisis
dosis 1/2 ml (10 tetes) 3 kali perhari yang diberikan 10 hari sebelum dan sesudah
operasi.
lebih efektif terutama dalam kasus-kasus yang berat. Biasanya dalam 24 - 36 jam
2.6.4.4.pengurangan nervositas
2.6.4.6.pengurangan tremor
27
- 6 jam hipertiroid dapat kembali lagi. Hal ini penting diperhatikan, karena
2.6.5.1.Tindakan pembedahan
yang berusia muda dan gagal atau alergi terhadap obat-obat antitiroid. Tindakan
keadaan yang tidak mungkin diberi pengobatan dengan I131 (wanita hamil atau
yang merencanakan kehamilan dalam waktu dekat). Indikasi lain adalah mereka
tidak terjamin atau mereka dengan struma yang sangat besar dan mereka yang
ingin cepat eutiroid atau bila strumanya diduga mengalami keganasan, dan alasan
diberikan beberapa minggu sebelum operasi, kombinasi obat ini dengan Yodium
28
mencapai keadaan eutiroid yang permanen. Dengan penanganan yang baik, maka
pengobatan, namun karena harganya murah dan pemberiannya mudah, cara ini
banyak digunakan.
kelenjar gondok (30 — 70% dalam jollow up 10 — 20 tahun) tanpa ada kaitannya
dengan besarnya dosis obat yang diberikan. Di samping itu terdapat pula
akan terjadinya perubahan gen dan keganasan akibat pengobatan cara ini,
Penetapan dosis 1131 didasarkan atas derajat hiperfungsi serta besar dan
beratnya kelenjar gondok. Dosis yang dianjurkan ± 140 — 160 micro Ci/gram
yang diperlukan kelenjar tiroid, besar/ukuran dari kelenjar yang akan diradiasi,
efektivitas I131 di dalam jaringan dan sensitivitas jaringan tiroid terhadap I131. 11
29
kelahiran, tanda-tanda teratogenesis dan gangguan fungsi tiroid dari bayi yang
yang kecil, hipoglikemi dan bradikardi pada bayi yang baru lahir.
operatif.
dosis sebaiknya serendah mungkin. Bila terjadi efek hipotiroid pada bayi,
pemberian hormon tiroid tambahan pada ibu tidak bermanfaat mengingat hormon
2.7.2. Eksoftalmus
eksofalmus. Selain itu pada eksoftalmus dapat diberikan terapi antara lain:
istirahat dengan berbaring terlentang, kepala lebih tinggi; mencegah mata tidak
kering dengan salep mata atau larutan metil selulose 5%; menghindari iritasi mata
dengan kacamata hitam; dan tindakan operasi; dalam keadaan yang berat bisa
konyong menjadi hebat dan disertai antara lain adanya panas badan, delirium,
takikardi, dehidrasi berat dan dapat dicetuskan oleh antara lain: infeksi dan
PTU 300 mg tiap 6 jam, KJ 10 tetes tiap 6 jam, propranolol 80 mg tiap 6 jam (IV
gejala yang ada. Tindakan harus secepatnya karena angka kematian penderita ini
cukup besar.
31
BAB III
KESIMPULAN
3.2.Angka kejadian Graves Disease pada wanita sebanyak 5 kali lipat daripada
laki-laki dengan usia bervariasi antara 20-40 tahun (perempuan: laki-laki dari
kejadian 5:01-10:01).
disebabkan oleh suatu aktivator tiroid yang bukan TSH yang menyebabkan
meliputi foto polos leher, radio active iodine (RAI), USG, CT scan, dan MRI.
3.5.Pengobatan Graves Disease terdiri dari pengobatan umum (istirahat, diet, dan
DAFTAR PUSTAKA