Anda di halaman 1dari 22

PT.

PLN (PERSERO) TJBTB-UPT MALANG


GARDU INDUK LAWANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Otomasi Kelistrikan Industri


Semester V Tahun Akademik 2018/2019

Dosen Pembina :
Anang Dasa Novfowan, B.Tech., MMT

Disusun Oleh :
Cahyo Mergy Rezky (1631120007)
D3 TL 3B

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
PROTEKSI BAY LINE BULUKANDANG

A. Single Line Bay Bulukandang

Gambar 1 Single Line Bay line Bulukandang

a
b c

d
e
f
g h
1. Peralatan pada Bay Line Bulukandang
a. Wavetrap / Blocking Coil
b. PT (Potential Transformer) / CVT
c. LA (Lighting Arrester)
d. PMS Line (PMS Ground)
e. CT (Current Transformer)
f. PMT
g. PMS Bus A
h. PMS Bus B

B. Peralatan Bay Line Bulukandang


a. Wavetrap / Blocking Coil
 Gambar

Wavetrap

Gambar 2 Wavetrap
 Wavetrap adalah peralatan yang dipasang pada saluran transmisi yang
berfungsi untuk memblockir / meredam frekuensi tinggi yang ditimbulkan
oleh peralatan komunikasi power line carrier (PLC) agar tidak masuk ke
peralatan gardu infuk dan melewatkan frekuensi 50Hz.
b. PT / CVT
 Gambar

 Trafo tegangan adalah peralatan yang mentransformasi tegangan sistem


yang lebih tinggi ke suatu tegangan sistem yang lebih rendah untuk
kebutuhan peralatan indicator dan dapat digunakan untuk peralatan
proteksi (relai) dan pengukuran (alat ukur/meter) yang lebih aman, akurat
dan teliti.
 Spesifikasi PT / CVT pada GI lawing bay line Bulukandang
- Merk : TRENGH ELECTRIC
- Type : TEVP 161
- No. Seri : 947172405
- Rated Teg prim : 154.000 / V3 Volt
- Rated Teg Sek : 110 V3
- Burden : 50 VA
- Insulation :-
- Class :3P
- Thn Buatan : 1994
- Thn Operasi : 1996
c. Lighning Arrester
 Gambar

 Lightning Arrester (LA) merupakan peralatan yang berfungsi untuk


melindungi peralatan listrik lain dari tegangan surja (baik surja hubung
maupun surja petir.
 Spesifikasi LA pada GI lawing bay line Bulukandang
- Merk : BOW THORPE
- Type : MBA – 4 - 150
- No. Seri : N : 698, U =20, V = 19, W = 21
- Arus : 20 kA
- Tegangan : 150 kV
- Burden :-
- Insulation :-
- Class :3P
- Thn Buatan : 1995
- Thn Operasi : 1997
d. PMS Line (PMS Ground)
 Gambar

 Pemisah Tanah (Pisau Pentanahan/Pembumian) Berfungsi untuk


mengamankan dari arus tegangan yang timbul sesudah saluran tegangan
tinggi diputuskan atau induksi tegangan dari penghantar atau kabel
lainnya.Hal ini perlu untuk keamanan bagi orang-orang yang bekerja pada
peralatan instalasi
 Spesifikasi PMS Ground pada GI lawing bay line Bulukandang
- Merk : ALSTHOM
- Type : S2DAT
- No. Seri : 6946
- Arus : 1250
- Arus HS : 40 KA
- Tegangan : 170 KV
- Thn Buatan : 1995
- Thn Operasi : 1997
e. Current Transformer (CT)
 Gambar

 Trafo Arus yaitu peralatan yang digunakan untuk melakukan pengukuran


besaran arus pada intalasi tenaga listrik disisi primer (TET, TT dan TM) yang
berskala besar dengan melakukan transformasi dari besaran arus yang besar
menjadi besaran arus yang kecil secara akurat dan teliti untuk keperluan
pengukuran dan proteksi.
 Spesifikasi CT pada GI lawing bay line Bulukandang
- Merk : ABB
- Type : IMBD 170 A4
- No. Seri : 8146930 – 8146932 – 8146921
- Rated Current : 500 / 1000 / 2000 / 5A
- Burden : 30 VA
- Class : 1.0
- Thn Buatan : 1995
- Thn Operasi : 1997
f. PMT
 Gambar

 Pemutus tenaga merupakan peralatan saklar/ switching mekanis, yang mampu


menutup, mengalirkan dan memutus arus beban dalam kondisi normal sesuai
dengan ratingnya serta mampu menutup, mengalirkan (dalam periode waktu
tertentu) dan memutus arus beban dalam spesifik kondisi abnormal/gangguan
sesuai dengan ratingnya. Fungsi utamanya adalah sebagai alat pembuka atau
penutup suatu rangkaian listrik dalam kondisi berbeban, serta mampu
membuka atau menutup saat terjadi arus gangguan (hubung singkat) pada
jaringan atau peralatann lain.
 Spesifikasi PMT pada GI lawing bay line Bulukandang
- Merk : SIEMENS
- Type : 3AQ1
- No. Seri : 94 / K 35012632
- Arus : 2000 A
- Breaking Current : 40 KA
- Jenis PMT : GCB
- Jenis Gas : SF6
- Tegangan : 750 kV
- Berat :-
- Thn Buatan : 1994
- Thn Operasi : 1997
g. PMS BUS A dan B
 Gambar

 Pemisah Peralatan Berfungsi untuk memisahkan peralatan listrik dari


peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau
ditutup hanya pada rangkaian jaringan yang tidak berbeban.
 Spesifikasi PMS Bus A pada GI lawing bay line Bulukandang
- Merk : ALSTHOM
- Type : S2DA
- No. Seri : 6927
- Arus : 1250
- Arus HS : 40 KA
- Tegangan : 170 kV
- Thn Buatan : 1995
- Thn Operasi : 1997
 Spesifikasi PMS Bus B pada GI lawing bay line Bulukandang
- Merk : ALSTHOM
- Type : S2DA
- No. Seri : 6932
- Arus : 1250
- Arus HS : 40 KA
- Tegangan : 170 kV
- Thn Buatan : 1995
- Thn Operasi : 1997
D. Hirarki Otomasi

Enterprise

Manyufacturing
Execution

Supervision (SCADA)

Grup Control

Individual Control

Field

Primary Technology

Keterangan :
1. Primary Technology : Objek yang akan dikendalikan
Pada Proses / Sistem proteksi bay line bulukandang primary technology
adalah Busbar pada bay bulukandang.

2. Field
Sensor : CT dan PT
Tranduser : PMT
Field dalam sistem proteksi bay bulukandang terbagi menjadi 2 yaitu sensor
dan tranduser sensor berfungsi sebagai pendeteksi besaran-besaran listrik yang
dibutuhkan sedangkan tranduser adalah peralatan yang berfungsi sebagai
penggerak
3. Individual Control
4. Grup Kontrol
5. Supervision
6. Manufacturing Execution
7. Enterprise
E. Single Line Proteksi

Gambar 11 Sinle Line Proteksi GI lawing

Gambar 12 Single Line Proteksi Bay Bulukandang


F. Kode Rele pada Single Line Proteksi GI Lawang Bay Bulukandang
Kode rele mengacu pada standart ANSI C37-2 dan IEC 60617
 25
Synchronizing or Synchronism-Check Device, Sinkronisasi periksa perangkat
 44
Unit Sequence Starting Relay
 51
Ac Time Overcurrent Relay
 51N
Neutral Time Overcurrent
 79
Ac Reclosing Relay / Auto Reclose
 85
Carrier or Pilot-Wire Receiver Relay

G. Panel Rele Proteksi pada Bay Line Bangil

Gambar 13 Panel Rele Proteksi Bay Bulukandang


1

3 7

2 10 5

12

13

6 8

9
11

Keterangan

1. Distance rele Quadramho SHPM 101


GEC-Alsthom tipe SHPM 101 Quadramho yaitu rele jarak berfungsi
sebagai pengaman utama untuk gangguan 3 phasa 2 phasa dan 1 phasa ketanah.
2. Saklar pemilihan untuk mengaktifkan A/R (Auto Recloser)
1 = A/R operasi jenis gangguan 1 phasa ketanah (SPAR)
3 = A/R operasi untuk jenis gangguan phasa-phasa (TPAR)
3+1 = A/R untuk jenis gangguan 1 phasa ketanah dan phasa-phasa
3. MVTR (Rele Auto Recloser)
GEC-Alsthom tipe MVTR adalah rele penutup balik otomatis
berfungsi untuk meutup PMT secara otomatis setelah terjadi trip dari rele jarak
4. MAVS (Synchrocheck)
GEC-Alsthom tipe MAVS 01 yaitu rele synchro untuk cek tegangan line
dan bus
5. MMLG
Test block untuk fasilitas pengujian rele
6. MVTT
Setting waktu synchro Autoreclose 3 phasa
7. Signal Receiver
8. MVAJ
Adalah rele bantu untuk tripping PMT dilengkapi dengan pengunci (reset
electric maupun dengan manual)
9. TRIP LOCK
10. METI
Rele breaker failure
11. MVRF
Rele indikasi dari rele distance
12. MVAX
Rele pengawas rangkaian trip
13. MCGG 52
GEC-Alsthom tipe MCGG 52 yaitu rele arus lebih berfungsi sebagai
pengaman cadangan untuk gangguan phasa-phasa dan phasa-tanah

H. Rele Distance pada Bay Line Bulukandang


Spesifikasi Rele Jarak :
Merk : Schneider
Type : Micom P442
No.Seri : 32301296
Vn : 110 V
In :5A
Panjang : 25,805 km
Impedansi : 0,1172 + j 0,4003 ohm/km
Jenis : 1x dove
PT : 154000 / 110 volt
CT : 1000 / 5 A
1. Fungsi:
Rele jarak atau rele distance digunakan sebagai pengaman utama pada suatu
sistem transmisi, baik SUTT maupun SUTET, dan sebagai cadangan antau backup
untuk sesksi didepan. Rele jarak bekerja dengan mengukur besaran impedansi (Z),
dan transmisi dibagi menjadi beberapa daerah cakupan pengamanan yaitu zone 1,
zone 2, dan zone 3, serta dilengkapi juga dengan teleproteksi (TP) sebagai upaya agar
proteksi bekerja selalu cepat dan selektif didalam daerah pengamanannya.

2. Cara Kerja Rele Distance :


Rele jarak mengukur tegangan pada titik rele dan arus gangguan yang terlihat
dari rele dengan membagi besaran tegangan dan arus , maka impedansi sampai titik
terjadinya gangguan dapat ditentukan. Perhitungan impedansi dapat dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut :
𝑉𝑓
Zf =
𝐼𝑓
Dimana :
Zf = Impedansi (Ohm)
Vf = Tegangan (Volt)
If = Arus gangguan

Rele jarak akan bekerja dengan cara membandingkan impedansi gangguan


yang terukur dengan impedansi setting, dengan ketentuan :
 Apabila nilai impedansi gangguan lebih kecil dari pada impedansi setting rele
maka rele akan memberikan sinyal pada PMT untuk trip.
3. Proteksi pada Rele Distance
Rele Distance memberikan banyak opsi dalam fitur fungsi proteksi
antara lain :
Diagram Fungsi Rele Distance :

Gambar 14 Diagram fungsi rele distance


Keterangan : (User manual : Aplication note / Micom distance rele
(fitur proteksi)
 21G/21P : Proteksi jarak pada saat gangguan phasa ke tanah, dengan masing-
masing mencapai 6 zona proteksi. Dengan standart perubahan pola sinyal
tersedia untuk kecepatan respon gangguan pada keseluruhan proteksi jaringan
 50/51 : Proteksi arus lebih seketika dan tunda waktu
 50N/51N: Proteksi arus lebih pada netral seketika dan tunda waktu
 67N : Directional earth fault protection (DEF), proteksi gangguan tanah
terarah
 67 / 46 : Proteksi arus lebih urutan negatif terarah atau tidak terarah
 32N : Proteksi maksimum daya sisa – Proteksi daya urutan nol dengan
menyediakan proeksi untuk ganguan resistansi tinggi
 27/59 : Proteksi untuk Overvoltage dan Undervoltage
 37 : Proteksi Undercurrent
 81U/81O: Proteksi untuk Underfequency dan Overfrequency
 49 : Proteksi Thermal overload
 50/27 : Proteksi Switch on to fault (SOTF) dan Trip on reclose (TOR)
 78/68 : Power swing blocking
 85 : Channel aided schemes with basic schemes, Permissive underreach
(PUP) and Permissive overreach (POP) transfer trip schemes and blocking
schemes
 Acceleration trip features (Loss of load – Zx extension)
 46BC : Broken conductor detection – to detect network faulthsuch as open
circuit where a conductor may be broken but not in contact with another
conductor or the earth
 50BF : circuit breaker failure protection
 VTS : voltage transformer supervision (VTS) – to detect VT fuse failure
 CVTS : current transformer supervision to raise an alarm should one or more
of the connections from the phase CTs become faulty
(Non fitur Proteksi)
 79/25 : Autoreclose with check synchronism- this permits up to 4 reclose
shots, with voltage synchronism, differential voltage, live line/bus
 Distance to fault locator – reading in km, miles or % of line length
4. Rele Distance Tampak Depan dan Belakang
a. Rele Distance tampak depan

Gambar 15. Rele Distance tampak depan

b. Rele Distance tampak belakang

Gambar 16. Rele Distance tampak belakang


Keterangan Gambar 16 :
A = Optional board F = Output rele
B = Optional board G = Output rele board
C = Current and voltage input board F = Power supply board
D = Opto-input board
E = Opto-input board

5. Technical Data Rele Distance


a. CT dan PT ratio
 CT ratio
Hanya 3 nilai yang dapat dimasukkan antara lain
- Phase CT primary current (from 1 to 30000 A)
- Phase CT secondary current (1/5A)
- Polaritas (standart (towards the bar) or inverted (Opposite the bar)
Dan untuk proteksi busbar mengacu 2 nilai yang dimasukkan antara lain
- Phase reference CT primary current (from 1 to 30000 A)
- Phase reference CT secondary current (1 or 5 A)
 PT ratio
Hanya 2 nilai yang dimasukkan anatar lain :
- Phase PT primary voltage (from 100 to 100 kV)
- Phase PT secondary voltage (80 or 140 V)
b. Opto input Configuration
Tegangan standart yang diizinkan pada terminal opto seperti pada tabel
dibawah ini :
c. Input / Output (I/O)
P442 with or without check synchronism
- 16I/21O
- 18I/18O (4 High break)
- 16I/21O (3 or 6 fast trip)
d. Terminal
 AC current and Voltage measuring input
Located on heavy duty (black) terminal block :
Threaded M4 terminal, for ring lug
Connection
CT input have integral safety shorting
 General Input/Output terminals
For power supply, opto inputs, output contacts and COM 1 and optional COM
2 rear communication
Located on general purpose (grey) block :
e. Breaking Capacity
- DC : 50 W resistive
- DC : 25 W resistive
- AC : 1500 VA resistive (cos φ = unity)
- AC : 1500 VA Inductive (cos φ = unity)
- Subject to maxima of 5A and 250 V
f. Directional and non directional earth fault protection
(IN>1, IN>2, IN>3 or IN>4)
Accuracy :
DT Pick Up Setting ±5%
IDMT pick up 1.05 x setting ±5%
Drop off 0.95 x setting ±5%
Definite time stages ±20 ms or ±2%, Whicever is greater
DT reset 0.95 x setting ±2%
Inverse time stage : 40 ms or ±5%, Whicever is greater
IDMT reset 0.95 x setting ±5%
g. Undercurrent Protection
(I<1,I<2)
Accuracy :
Pick-up : ±10% OR 0.025 In Whicever is greater
Drop of ±5%
Time accuracy ±40% ms or 2% Whicever is greater
Reset <15 ms
h. Undervoltage
(V<1, V<2, V<3 or V<4)
Accuracy :
DT Pick Up Setting ±2%
IDMT pick up 0.95 x setting ±2%
Definite time operation ±20 ms or ±2%, Whicever is greater
IDMT characteristic ±40 ms or ±5%, Whicever is greater
reset 1.05 x setting ±5%
i. Overvoltage
(V>1, V>2, V>3 or V>4)
Accuracy :
DT Pick Up Setting ±1%
IDMT pick up 1.05 x setting ±2%
Definite time operation ±20 ms or ±2%, Whicever is greater
IDMT characteristic ±40 ms or ±5%, Whicever is greater
reset 0.98 to 0.995 x setting ±5%
j. Fault Locator
Accuracy
Fault location : ±2% of length (under reference condition)

Anda mungkin juga menyukai