Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini, generasi muda khususnya remaja, telah diberikan berbagai
disiplin ilmu sebagai persiapan mengemban tugas pembangunan pada masa yang
akan datang, masa penyerahan tanggung jawab dari generasi tua ke generasi
muda. Sudah banyak generasi muda yang menyadari peranan dan tanggung
jawabnya terhadap negara di masa yang akan datang, tetapi dibalik semua itu ada
sebagian generasi muda yang kurang menyadari tanggung jawabnya sebagai
generasi penerus bangsa. Disatu pihak remaja berusaha berlomba-lomba dan
bersaing dalam menimba ilmu, tetapi dilain pihak remaja menghancurkan nilai-
nilai moralnya. Memang tingkah laku mereka hanyalah merupakan masalah
kenakalan remaja, tetapi lama-kelamaan menuju suatu tindakan yang sangat
meresahkan. Kenakalan remaja itu harus diatasi, dicegah dan dikendalikan sedini
mungkin agar tidak berkembang menjadi tindakan yang dapat merugikan dirinya
sendiri, lingkungan masyarakat dan masa depan bangsa. Salah satu dampak dari
kenakalan remaja adalah seks bebas yang sering berakibat pada pernikahan di usia
muda.

Fenomena pernikahan di usia muda masih sangat tinggi. Hal tersebut terlihat dari
maraknya pernikahan usia muda pada kalangan remaja, yang kini tidak hanya
terjadi di pedesaan tetapi juga kota-kota besar di Indonesia. Fenomena pernikahan
usia muda ini tampaknya merupakan “mode” yang terulang. Dahulu, pernikahan
usia muda dianggap lumrah. Tahun berganti, makin banyak yang menentang
pernikahan usia muda namun fenomena ini kembali lagi. Jika dahulu orang tua
ingin agar anaknya menikah muda dengan berbagai alasan, maka kini tidak sedikit
remaja sendiri, bukan hanya remaja pedesaan tetapi juga remaja di kota besar,
yang ingin menikah muda.Pernikahan di usia muda hanyalah sepenggal realitas
sosial yang dihadapi masyarakat saat ini. Pada kalangan remaja, pernikahan di
usia muda ini dianggap sebagai jalan keluar untuk menghindari seks bebas.
B. Perumusan Masalah
1. Apa faktor-faktor penyebab yang mendorong pernikahan di usia muda?
2. Bagaimana dampak pernikahan usia muda bagi kehidupan remaja pada
umumnya dan remaja wanita pada khususnya?
3. Bagaimana upaya untuk mengatasi tingginya angka pernikahan usia muda?
4. Aspek-aspek apa yang memerlukan kedewasaan dalam membangun suatu
rumah tangga?
D. Tujuan Penulisan
1. Mengidentifikasi faktor penyebab remaja di Indonesia memilih
melaksanakan pernikahan di usia muda.
2. Mengidentifikasi dampak pernikahan di usia muda terhadap kehidupan
para remaja Indonesia.
3. Mengidentifikasi upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi
tingginya angka pernikahan di usia muda.
4. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan kedewasaan dalam
membangun suatu rumah tangga.
E. Manfaat Penulisan
1. Memberikan pertimbangan bagi para remaja sebelum mengambil
keputusan untuk menikah muda.
2. Mengembangkan pemahaman remaja terhadap risiko pernikahan di usia
muda.
3. Memberikan masukan kepada para remaja yang merencanakan
pernikahan, untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum
melangsungkan pernikahan.
4. Memberikan masukan bagaimana cara membina suatu rumah tangga yang
baik, sehingga menyadari perihal membangun rumah tangga yang
harmonis.
BAB II
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai