BAB 1
PENDAHULUAN
(Gupta et al., 2013). Campak umumnya sering menyerang anak-anak dan juga
merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi pada anak (World
Penyakit campak bersifat endemik di seluruh dunia, pada tahun 2016 terjadi
89.780 kematian yang disebabkan oleh campak di seluruh dunia (berkisar 245
kematian setiap hari atau 10 kematian setiap jam) pada sebagian besar anak
kurang dari 5 tahun. Di Indonesia sendiri masih banyak kasus campak dengan
jumlah kasus yang dilaporkan pada tahun 2014 mencapai 12.222 kasus (Direktorat
biasa (KLB). Di Amerika Serikat, timbul KLB dengan 147 kasus sejak awal
2.104 kasus pada tahun 2014 (Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
dengan angka kematian yang tinggi. Di daerah perkotaan, kasus campak tidak
terlihat, kecuali dari laporan rumah sakit. Hal ini tidak berarti bahwa daerah urban
terlepas dari campak. Daerah urban yang padat dan kumuh merupakan daerah
rawan terhadap penyakit yang sangat menular seperti campak. Daerah semacam
ini dapat merupakan sumber kejadian luar biasa penyakit campak (Soedarmo et
al., 2008)
3
BAB 2
STATUS PASIEN
Nama :R
Umur : 7 tahun
Suku : Aceh
Agama : Islam
2.2 Anamnesis
Keluhan Utama : Demam sejak 3 hari yang lalu dan timbul bintik-bintik
oleh ibunya dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu dan timbul bintik-bintik
serta bercak merah pada wajah dan seluruh tubuh. Ibu pasien juga mengatakan
pasien sering batuk. Tidak ada riwayat keluhan yang sama pada keluarga pasien
namun ada riwayat keluhan yang sama pada kawan sekolah pasien.
Riwayat penyakit dahulu : Pasien tidak pernah menderita keluhan seperti ini
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada keluarga pasien yang menderita keluhan
yang sama.
4
Pasien R merupakan anak Tn.S dan Ny.R yang sekarang berusia 7 tahun.
Pasien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Pasien tinggal bersama kedua
Pendapatan orang tua pasien setiap bulannya cukup dan bisa untuk
membiayai kebutuhan sehari-hari keluarga dan biaya sekolah anak. Pasien ini
tinggal di rumah pribadi yang terdiri dari 1 kamar dan 2 kamar mandi.
a. Status Present
Tekanan darah :-
Temperatur : 39°C
BB : 13 kg
TB : 100 cm
b. Status generalis
o Kulit
o Kepala
Bentuk : Normal
7
simetris
simetris isokor 2 mm
warna kemerahan
o Leher
Palpasi : Pembesaran KGB (-), distensi vena jugularis (-), massa (-)
o Thorax
Paru
Perkusi : Sonor
8
Jantung
Perkusi : Redup
o Abdomen
o Ekstremitas
yang kemerahan
Inferior : akral hangat, udem (+), sianosis (-), refleks patella (+)
9
2.6 Penatalaksanaan
Non farmakologis :
seimbang
Terapi farmakologis :
2.7 Prognosis
2.8 Anjuran
batal
antiseptik
a. Ventilasi ruangan
10% dari luas lantai rumah dan luas ventilasi yang tidak memenuhi syarat
kesehatan adalah < 10% dari luas lantai rumah. Luas ventilasi yang tidak
ruangan tersebut, begitu juga kadar uap air dan suhu udaranya. Pasien
berisiko tinggi terkena penyakit ditambah lagi satu keluarga pasie tidur di kamar
yang sama.
pendidikan yang menengah namun hal itu tidak menentukan seberapa besar
14
pengetahuan orang tua pasien tersebut akan penting dan manfaat dari imunisasi
Riwayat kontak
Untuk riwayat kontak orang tua pasien mengatakan bahwa ada teman
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Definisi
penyakit akut pada anak yang dimulai dari saluran napas bagian atas, selanjutnya
gejala klinis yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium kataral (prodromal),
3.2 Etiologi
morbilivirus. Selama masa prodormal dan selama waktu singkat sesudah ruam
tampak, virus ditemukan dalam sekresi nasofaring, darah dan urin. Virus dapat
tetap aktif selama sekurang-kurangnya 34 jam dalam suhu kamar dan dapat inaktif
pada suhu 37⁰C dan 20⁰C. Selain itu virus ini juga menjadi inaktif dengan sinar
ultraviolet, ether, trypsin dan p-propiolactone. Virus tetap infektif pada bentuk
droplet di udara selama beberapa jam terutama pada keadaan dengan tingkat
Virus campak berbentuk bulat dengan tepi yang kasar dan bergaris tengah
140nm, dibungkus oleh selubung luar yang terdiri dari lemak dan protein. Di
dalamnya terdapat nukleokapsid yang berbentuk bulat lonjong, terdiri dari bagian
16
protein yang mengelilingi asam nukleat (RNA) yang merupakan struktur heliks
pendek. Salah satu protein yang berada di selubung luar berfungsi sebagai
hemaglutinin.
3.3 Epidemiologi
berkembang. Angka kesakitan di seluruh dunia mencapai 5-10 kasus per 10.000
dengan jumlah kematian 1-3 kasus per 1000 orang. Campak masih ditemukan di
negara maju. Sebelum ditemukan vaksin pada tahun 1963 di Amerika serikat,
terdapat lebih dari 1,5 juta kasus campak setiap tahun. Mulai tahun 1963 kasus
campak menurun drastis dan hanya ditemukan kurang dari 100 kasus pada 1998.
utama bayi dan anak balita (1-4 tahun) berdasarkan laporan SKRT tahun
1985/1986. KLB masih terus dilaporkan. Dilaporkan terjadi KLB dipulau Bangka
pada tahun 1971 dengan angka kematian sekitar 12%, KLB di Provinsi Jawa
Bengkulu pada tahun 1988. Pada tahun 2003, di Semarang masih tercatat terdapat
Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan
kekebalan seumur hidup. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita
morbili akan mendapatkan kekebalan secara pasif (melalui plasenta) sampai umur
4-6 bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan mengurang sehingga si bayi
dapat menderita morbili. Bila si ibu belum pernah menderita morbili ketika ia
hamil 1 atau 2 bulan, maka 50% kemungkinan akan mengalami abortus, bila ia
menderita morbili pada trimester pertama, kedua atau ketiga maka ia mungkin
melahirkan seorang anak dengan kelainan bawaan atau seorang anak dengan berat
badan lahir rendah atau lahir mati anak yang kemudian meninggal sebelum usia 1
tahun.
1. Host (penjamu)
lain :
a) Umur
pada usia dibawah 1 tahun dan angka kematian mencapai 42% pada
18
kelompok usia kurang dari 4 tahun. Diluar periode ini, semua umur
campak di negara industri terjadi pada anak usia 4-6 tahun ataupun
usia sekolah dasar dan pada anak dengan usia yang lebih muda di
perubahan dalam distribusi unur dimana kasus lebih banyak pada anak
b) Jenis kelamin
secara garis besar lebih tinggi dari pada pria. Kejadian campak pada
yang adekuat.
angka serokonversi lebih dari 85% bila vaksin diberikan pada umur 9
d) Pekerjaan
berpenghasilan cukup.
e) Pendidikan
rasional. Oleh karena itu orang yang berpendidikan akan lebih mudah
pendidikan lebih tinggi orang dapat lebih mudah untuk menerima ide
f) Imunisasi
pergeseran ke umur yang lebi tua. Pemberian imunisasi pada masa bayi
seseorang yang rentan untuk terpajan pada agen tersebut.. anak yang
g) Status gizi
h) ASI ekslusif
Delapan belas diantaranta berasal dari serum si ibu dan sisanya hanya
2. Agent
family Paramyxoviridae.
3. Lingkungan
akan hilang pada populasi yang terisolasi dan dengan jumlah penduduk
mengalami endemik, suatu epidemik akan terjadi dengan cepat dan angka
23
3.5 Patogenesis
Penularan sangat efektif, dengan sedikit virus yang infeksius sudah dapat
memalui udara, sejak 1-2 hari sebelum timbul gejala klinis sampai 4 hari setelah
timbul ruam. Di tempat awal infeksi, penggandaan virus sangat minimal dan
jarang dapat ditemukan virusnya. Virus masuk ke dalam limfatik lokal, bebas
getah bening regional. Di sini virus memperbanyak diri dengan sangat perlahan
lengkap, tetapi 5-6 hari setalah infeksi awal, terbentuklah fokus infeksi yaitu
ketika virus masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebar ke permukaan epitel
Pada hari ke-9-10, fokus infeksi yang berada di epitel saluran nafas dan
konjungtiva, akan menybabkan timbulnya nekrosis pada satu sampai dua lapis sel.
Pada saat itu virus dalam jumlah banyak masuk kembali ke pembuluh darah dan
menimbulkan manifestasi klinis dari sistem saluran nafas diawali dengan keluhan
batuk pilek disertai selaput konjungtiva yang tampak merah. Respons imun yang
24
terjadi ialah proses peradangan epitel pada sistem saluran pernafasan diikuti
dengan manifestasi klinis berupa demam tinggi, anak tampak sakit berat dan
tampak suatu ulsera kecill pada mukosa pipi yang disebut bercak Koplik, yang
hypersensitivity terhadap antigen virus, muncul ruam makulopapular pada hari ke-
14 sesudah awal infeksi dan pada saat itu antibodi humoral dapat dideteksi pada
kulit. Kejadian ini tidak tampak pada kasus yang mengalami defisit sel-T.
campak dan diduga terjadi suatu reaksi Arthus. Daerah epitel yang nekrotik di
tertentu pneumonia juga dapat terjadi, selain itu campak dapat menyebabkan gizi
kurang
25
Biasanya stadium ini berlangsung selama 4-5 hari dengan disertai panas
timbul bercak koplik yang patognomonik bagi morbili, tetapi sangat jarang
dijumpai. Bercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarung dan
bila ada bercak koplik dan penderita pernah kontak dengan penderita
2. Stadium erupsi
menaiknya suhu badan. Diantara makula terdapat kulit yang normal. Mula-
perdarahan ringan pada kulit. Rasa gatal, muka bengkak. Ruam mencapai
anggota bawah pada hari ketiga dan akan menghilang dengan urutan seperti
jarang disertai diare dan muntah. Variasi dari morbili yang biasa ini adalah
“black measles”, yaitu morbili yang disertai perdarahan pada kulit, mulut,
3. Stadium konvalesensi
a. Demam
Demam dapat meningkat pada hari ke-5/ke-6, yaitu pada saat timbulnya
dengan peningkatan awal yang cepat dalam 24-48 jam pertama diikuti
lisis antara hari ke2 dan ke3, hingga timbulnya eksantema. Bila tidak
b. Coryza
Batuk dan bersin diikuti dengan hidung tersumbat dan sekret yang
c. Konjungtivitis
demam turun.
d. Batuk
Namun, batuk bertahan lebih lama dan menghilang secara bertahap dalam
e. Koplik spot
yang berwarna merah terang dan bagian tengahnya bewarna putih kelabu.
f. Rash
Timbul setelah 3-4 hari panas, rash mulai timbul dari belakang telinga dari
dada. Biasanya dalam 24 jam sudah menyebar sampai kelengan atas dan
selanjutnya keseluruh tubuh mencapi kaki pada hari ke tiga pada saat rash
3.7 Diagnosis
klinis yang sangat berkaitan, yaitu koriza dan mata meradang disertai batuk dan
demam tinggi dalam beberapa hari, diikuti timbulnya ruam yang memliliki ciri
khas, yaitu diawali dari belakang telinga kemudian menyebar ke muka, dada,
tubuh, lengan dan kaki bersamaan dengan meningkatnya suhu tubuh dan
epidemiologi. Tidak semua kasus manifestasinya sama dan jelas. Sebagai contoh,
pasien yang mengidap gizi kurang, ruamnya dapat sampai berdarah dan
mengelupas atau bahkan pasien meninggal sebelum ruam timbul. Pada kasus gizi
30
pemeriksaan sitologik ditemukan sel raksasa pada lapisan mukosa hidung dan
pipi, dan pada pemeriksaan serologi didapatkan IgM spesifik. Campak yang
adalah rubela, demam skarlatina, ruam akibat obat-obatan, eksantema subitum dan
infeksi Stafilokokus
Dilihat dari gejala-gejala yang ada pada kasus, dapat dikatakan bahwa
anak tersebut menderita campak karna manifestasi yang di temukan pada pasien
yaitu demam tinggi dalam beberapa hari disertai batuk dan pilek,mata
serologi dan sitologi pada pasien ini tidak dilakukan karena peneegakan diagnosis
3.8 Penatalaksanaan
bersipat simpomatis. Pasien campak tanpa penyulit dapat berobat jalan. Anak
dirawat inap. Di rumah sakit pasien campak dirawat di bangsal isolasi sistem
Vitamin A dosis tinggal. Usia dibawah 1 tahun : 100.000 unit. Usia di atas
3.9 Komplikasi
tahan tubuh secara umum sehingga mudah terjadi infeksi. Hal yang tidak
dapat terjadi komplikasi yang terjadi sebagai akibat replikasi atau karena
Dapat terjadi karena infeksi bakterial sekunder. Otitis media akut dapat
biasanya hyperemia pada fase prodromal dan stadium erupsi. Jika terjadi
invasi bakteri pada lapisan sel mukosa yang rudak karena invasi virus
2) Ensefalitis
Komplikasi neurologis tidak jarang terjadi pada infeksi campak. Gejala
rata baru muncul 7 tahun setelah infeksi campak pertama kali. Insiden
4) Bronkopneumonia
dapat menyebabkan kematian bayi yang masih muda, anak dengan kurang
kalori protein.
5) Enteritis
3.10 Pencengahan
masih dalam tahap prepatogenesis atau penyakit belum tampak yang dapat
melindungi sampai jangka waktu 4-5 tahun dengan ulangan saat anak
(PPI). Imunisasi campak dapat pula diberikan bersama Mumps dan Rubela
(MMR) pada usia 12-15 bulan. Anak yang telah mendapat MMR tidak
Imunisasi
secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak terpajan pada antigen
yang serupa, tidak terjadi penyakit. Dilihat dari cara timbulnya maka terdapat
dua jenis kekebalan, yaitu kekebalan aktif dan kekebalan pasif. Kekebalan
pasif adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan oleh individu itu
sendiri. Sedangkan kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh
sendiri akibat terpajan oleh antigen seperti pada imunisasi, atau terpajan secara
35
memori imunologik.
kecacatan, yaitu:
mencegah komplikasi.
d. Diet dengan gizi tinggi kalori dan tinggi protein bertujuan untuk
BAB 4
PEMBAHASAN
timbul bintik-bintik merah, bercak kemerahanan pada badan dan batuk. Pasien ini
Terdapat beberapa masalah pada kasus ini yang masih perlu dikaji untuk
mencari akar penyebab masalah, pada kasus ini metode yang digunakan adalah
diagram sebab akibat dari Ishikawa (diagram fish bone / tulang ikan).
Pengetahuan Riwayat
orang tua pasien imunisasi
Campak
No Masalah
1. Pasien menderita campak
2. Rendahnya tingkat pengetahuan orang tua pasien tentang campak dan cara
penularannya
3. Rendahnya tingkat pengetahuan orang tua pasien tentang pencegahan
campak yaitu dengan imunisasi
4. Rendahnya tingkat pengetahuan orang tua pasien tentang imunisasi dan
efek samping dari imunisasi
5. Pasien tidur di kamar dan tempat tidur yang sama dengan anggota keluarga
lainnya
6. Kurangnya penyuluhan mengenai campak, pencegahannya dan
penularannya
7. Kurangnya penyuluhan tentang imunisasi dan efek sampingnya
Upaya preventif
Upaya preventif yang dapat dilakukan agar orang yang sehat tidak terinfeksi
campak, yaitu:
2. Orang sehat di sekitar pasien harus menjaga daya tahan tubuh dengan pola
3. Pasien diusahakan tidak batuk di dekat orang yang sehat atau menutup
penyakit campak
40
DAFTAR PUSTAKA
Elsavier.
Soedarmo, S. S. P. et al. (2008) Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. 2nd edn.
http://www.who.int/csr/don/13-february-2015-measles/en/ (Accessed: 20
October 2018).
2018).