Anda di halaman 1dari 61

Brastho Bramantyo

CPDP VI.Neurotologi THT FKUI/RSCM


Harris Hotel KG, Jakarta, 6-7 Mei 2011
Pendahuluan

  Tuba Estachius (tuba pharyngotympanic) menghub


rongga telinga tengah dng nasofaring.

  Menjamin sist aerasi TT dan unt membersihkan lendir dr


TT ke nasopharynx.

  Fungsi buka & tutup tuba estachius penting secara


fisiologis dan patologis
Pendahuluan

  Fisiologi membukanya tuba bertujuan untuk menyetarakan


tekanan atmosfer telinga tengah.

  Fisiologi menutupnya tuba lindungi TT dr fluktuasi tekanan


yg tdk diinginkan & pajanan suara berintensitas tinggi

  Pembersihan oleh Mukosiliar dng mengalirkan lendir TT ke


nasofaring unt cegah infeksi dr nasofaring ke TT
Pendahuluan

  Abnormalitas fungsi tuba (ggn membuka atau menutup,


ggn efektifitas pembersihan oleh mukosiliar)  gg TT.

  Hal ini dapat menyebabkan hilang pendengaran dan


komplikasi lain seperti otitis media .

  Perubahan patologis ini termasuk otitis media akut


berulang dan otitis media efusi, s/d OMSK.
Pendahuluan

  Retraksi kronis MT dpt memicu atelektasis TT


dan otitis media adhesiva berikutnya.

  Kantong retraksi sekunder MT pd disfungsi


kronis TE akhirnya dpt berkembang menjadi
cholesteatoma dan komplikasi yang serius.
Anatomi
Embriologi Tuba Eustachius
  Lumen tuba estachius berkembang saat embrio dr
perpanjangan lateral endoderm kantong faring
pertama seperti menyentuh permukaan telinga
bagian dalam dr ektoderm celah branchial pertama.

  Selama proses ini, bagian distal kantong


mengembang, membentuk reses tubotympanic,
yang akan berkembang ke rongga telinga tengah.

  Bag. proksimal menyempit unt membentuk tuba


estachius.

  Proses berlangsung 10 minggu pertama kehamilan.


Embriologi Tuba Eustachius

  Perubahan morfologi lainnya juga terjadi selama waktu


tersebut dng pengembangan lebih lanjut pd struktur
kelenjar dan melipatnya epitel tersebut.

  Sudut tuba estachius berubah secara bertahap dari


posisi horisontal ke miring.

  Proses ini terus berlanjut setelah kelahiran dan


sempurna saat dewasa.
Anatomi Tuba Eustachius
Kartilaginosa dan kerangka tulang
  Pada orang dewasa sekitar 36 mm &
diarahkan ke bawah, ke depan, dan
medial dari TT.

  Terdiri 2 bag, sepertiga lateral (12 mm),


merup. Bag.tulang yg timbul dr dinding
anterior dr rongga timpani, & dua pertiga
medial (24 mm), merup. Bag.
fibrocartilaginosa masuk nasofaring.

  Tuba terbuka sekitar 1,25 cm di belakang


dan sedikit di bawah ujung posterior
konkha inferior.
Anatomi Tuba Eustachius
  Bagian tulang terluas pada ujung
timpani nya.

  Bagian ini melewati bagian


skuamosa dan petrosa tulang
temporal tetapi makin sempit
secara bertahap ke isthmus, hal ini
merupakan bagian tersempit tuba
estachius.

  Bagian tulang rawan terdiri dari


lempeng tulang rawan
posteromedially.
Anatomi Tuba Eustachius

  Kartilago tuba estachius melekat


pada dasar tengkorak dalam sebuah alur
antara bag. petrosa tulang temporal & sayap sphenoid.

  Lumen tuba estachius berupa segitiga kasar, berukuran


2-3 mm vertikal dan 3-4 mm.

  Bagian tulang selalu terbuka; bagian fibrocartilago


tertutup saat istirahat dan membuka hanya saat
menelan, menguap atau inflasi kuat.
Anatomi Tuba
Eustachius

  Tuba estachius pada bayi panjangnya sekitar 18 mm.

  Hal ini merupakan setengah ukuran tuba estachius dewasa dan


umumnya lebih horizontal dan kurang bersudut.

  Diameter bagian tulang relatif lebih panjang dan lebar, bagian


tulang rawan di nasofaring letaknya lebih inferior.

  Pada pembukaan dinasofaring, tuba estachius dibatasi oleh epitel


sal. pernapasan yang meliputi sel-sel bersilia kolumnar, sel goblet,
dan kelenjar lendir.

  Epitel sal.pernapasan bercampur dengan mukosa telinga tengah di


bagian tulang dari tuba.
Ostmann fat pad

  Bantalan lemak terletak pada aspek inferolateral tuba


estachius dan dianggap menjadi faktor penting dalam
menutup tabung.
  Hal ini juga sangat mungkin untuk memberikan
kontribusi dalam perlindungan tuba estachius dan
telinga tengah dari aliran retrograde sekresi nasofaring.
Hubungan Tuba Eustachius

Muscles Otot
  Otot-otot sistem tuba estachius berperan untuk membuka dan
menutup tuba, sehingga memungkinkan untuk melakukan
fungsinya.

  Otot-otot ini adalah (1) tensor veli palatini, (2) levator Veli palatini,
(3) salpingopharyngeus, dan (4) tensor timpani.

  Otot tensor Veli palatini berasal dari dinding tulang fosa skafoid dan
dari seluruh panjang flange kartilagino pendek yg membentuk
bagian atas dinding depan tabung tulang rawan.
Pembuluh darah
  Pasokan arteri ke tuba estachius
berasal dari a.faring ascenden dan arteri
meningea media.

  Aliranvena dibawa ke pleksus vena


faring dan pterygoid.

  Aliran
Limfa menuju ke kelenjar getah
bening retropharyngeal.
Saraf   Cabang faringeal dari ganglion
sphenopalatina berasal dari
saraf maksilaris (V2) yg
memasok ostium.

  Nervus spinosus berasal dari


saraf mandibula(V3) memasok
bagian tulang rawan, dan
pleksus timpani berasal dari
saraf glossopharyngeal yang
mensuplai bagian tulang dari
tuba estachius.
Tiga Fungsi Tuba Eustachius
Fungsi fisiologis tuba estachius
antara lain:
  Ventilasi atau regulasi
tekanan telinga tengah
  Perlindungan telinga tengah
dari sekresi nasofaring dan
tekanan suara
  Clearance atau drainase
sekret telinga tengah ke
nasofaring
Pengaturan
Ventilasi atau tekanan tuba estachius

  Tuba estachius saat istirahat pada


posisi kolaps, dengan tekanan telinga tengah
mungkin sedikit negatif.

  Pembukaan berulang tuba estachius secara aktif untuk menjaga


tekanan atmosfer agar tetap normal.

  Tuba estachius terbuka saat menelan atau menguap oleh karena


kontraksi otot tensor veli palatini.

  Gangguan fungsi otot tensor Veli palatini seperti pada celah


palatum mengakibatkan disfungsi tuba estachius.

  Peran otot levator Veli palatini tidak jelas. Kontribusinya dalam


membuka tuba estachius tetap dipertanyakan.
Pengaturan
Ventilasi atau tekanan tuba estachius
  Pada anak, fungsi ventilasi tuba kurang efisien
dibandingkan pada orang dewasa.

  Selain itu, infeksi saluran pernapasan atas


berulang dan pembesaran kelenjar gondok
pada anak-anak lebih berkontribusi pada
peningkatan kejadian penyakit telinga tengah.

  Namun, seperti anak-anak tumbuh, fungsi tuba


estachius meningkat seperti yang dibuktikan
dengan berkurangnya frekuensi otitis media
pada bayi sejalan dengan maturitasnya.
Pengaturan
Ventilasi atau tekanan tuba estachius

  Biasanya, tuba estachius sering terbuka, menjaga stabilitas tekanan telinga


tengah antara 50 mm dan -50 mm H 2 O.

  Kisaran tekanan ini tidak selalu menunjukkan penyakit telinga tengah.

  Sekitar 1 mL udara atau gas dpt diserap dr telinga tengah dalam 24 jam.

  Sistem sel sel mastoid diperkirakan berfungsi sebagai reservoir gas bagi
telinga tengah.
Proteksi dan Perlindungan

  Tuba estachius ditutup saat istirahat.

  Suara keras yg mendadak diredam sebelum mencapai


TT melalui nasofaring.

  Patulous tuba estachius adalah kondisi abnormal tetapi


bukan kondisi yang tidak sering dng abnormalitas yg
menetap.
Proteksi dan Perlindungan
  Pasien sering mengeluh tentang menggema
ketika ia berbicara (autophony), serta telinga
terasa penuh.

  Penurunan berat badan yang cepat dapat


menyebabkan penurunan ukuran bantalan
lemak Ostmann, yang diduga untuk
berkontribusi terhadap kondisi ini.

  Tuba estachius mengalirkan keluar sekresi


normal telinga tengah oleh sistem transportasi
mukosiliar dan oleh diulang membuka tuba aktif
dan penutupan, yang memungkinkan sekresi
mengalir ke nasofaring.
Proteksi dan   Sebuah kekacauan di sistem telinga tengah
yg tertutup, seperti
Perlindungan perforasi membran timpani atau setelah
operasi mastoid, kadang menyebabkan
refluks sekresi nasofaring ke dalam tuba dan
dapat menyebabkan otorrhea.

  Demikian pula, meniup melalui hidung


dengan kuat menciptakan tekanan
nasofaring tinggi dan mungkin memaksa
sekresi nasofaring ke telinga tengah.

  Laryngopharyngeal reflux (LPR) baru-baru


ini terlibat dalam penyebab otitis media
dengan efusi (Ome).

  Al-Saab et al (2008) menunjukkan adanya


pepsinogen di 84% dari efusi telinga tengah
(Mees) pada konsentrasi 1,86-12,5 kali lebih
tinggi daripada serum. [1]
Proteksi dan
Perlindungan
  Sebaliknya, tekanan relatif negatif
telinga tengah, seperti yang terjadi pada
keturunan pesawat terbang atau scuba
diving, dapat mengunci tuba estachius.

  Hal ini menyebabkan stagnasi sekresi,


dan efusi mengumpul di telinga tengah
seperti otitis barotrauma otitic.

  Inflasi tuba estachius oleh manuver


Valsava atau dengan politzerization
dapat mematahkan tekanan negatif di
telinga tengah dan membersihkan efusi
tersebut.
Proteksi dan Perlindungan
  Telinga tengah juga dilindungi oleh
pertahanan imunologi lokal epitel
pernapasan tabung estachius, serta
pertahanan mukosiliar nya (clearance).

  Sebuah protein surfaktan paru


immunoreactive telah diisolasi dari telinga
tengah hewan dan manusia.

  Hal ini diperkirakan memiliki fungsi


perlindungan yang sama di telinga tengah.
Clearance atau drainase
  Drainase sekresi dan benda asing
dari telinga tengah dikerjakan oleh
sistem mukosiliar tuba estachius dan
mukosa telinga tengah dan clearance
oleh otot tuba estachius, sebaik
tegangan permukaan dalam lumen
tabung.

  Model labu diusulkan oleh bluestone


dan rekan-rekannya membantu untuk
lebih menjelaskan peran konfigurasi
anatomi tabung estachius dalam
perlindungan dan drainase telinga
tengah. [2]
Clearance atau drainase

  Dalam model ini, sistem tuba estachius


dan telinga tengah disamakan serupa
labu dengan leher yang sempit
panjang.

  Mulut termos mewakili akhir


nasofaring, leher yang sempit
merupakan isthmus, dan telinga
tengah dan sistem gas sel mastoid
merupakan tubuh termos.
Clearance atau drainase
  Aliran fluida melalui leher tergantung tekanan
pada kedua ujung, jari-jari dan panjang leher,
dan viskositas cairan.

  Bila sejumlah kecil cairan ditanamkan ke


dalam mulut termos, aliran cairan berhenti di
suatu tempat di leher yg sempit krn diameter
leher sempit & tekanan udara yg relatif positif
dlm kamar termos.

  Namun, ini tidak mempertimbangkan peran


dinamis dari otot tensor Veli palatini di aktif
membuka lubang nasofaring dari tuba
estachius.
Pengujian Fungsi Tuba Eustachius
  kondisi tuba estachius yang fungsional
dan paten diperlukan untuk mekanisme
ideal suara di telinga tengah.

  Sebuah tuba estachius yg sepenuhnya


paten mungkin tidak perlu harus
berfungsi sempurna, seperti halnya
dengan tuba estachius patulous atau
dengan kelainan mukosiliar.

  Pengujian pada ke dua hal yg


berhubungan dengan patensi tuba
estachius dan fungsinya merupakan hal
yang penting.
Pneumatik
  Pemeriksaan Permeatal membran timpani untuk
otoscopy menilai patensi dan mungkin fungsi tabung.

  Gambaran membran timpani normal biasanya


menunjukkan tuba estachius berfungsi normal,
meskipun hal ini tidak menghalangi kemungkinan
tuba patulous.

  Otoscopic membuktikan retraksi membran


timpani atau adanya cairan di telinga tengah
yang menunjukkan telah terjadi disfungsi tuba
estachius tetapi tidak dapat digunakan untuk
membedakan antara gangguan fungsional dan
obstruksi mekanis dari tuba.

  Mobilitas membran timpani normal pada


otoscopy pneumatik (siegalization) menunjukkan
patensi tuba estachius pada keadaan baik.
Nasopharyngoscopy
  Nasopharyngoscopy dengan
pemeriksaan cermin posterior
rhinoscopic atau lebih tepatnya oleh
endoskopi serat optik membantu
visualisasi massa apapun (misalnya,
kelenjar gondok, jaringan lunak di
nasofaring pertumbuhan) yang dapat
menimbulkan obstruksi akhir faring dari
tuba estachius.

  Upaya-upaya telah dilakukan untuk


menilai fungsi tuba estachius dengan
bantuan nasopharyngoscopy.
Nasopharyngoscopy
  Yagi dan rekan mengevaluasi patensi
tabung estachius menggunakan
endoskopi serat optik dan perangkat
fotolistrik (phototubometry). [3]

  Menggunakan videoendoscopy dari


telinga, Poe dan rekan menilai fungsi
tuba pada orang dewasa dan
berbagai penyakit mengamati proses
seperti peradangan tuba dan patulous
disfungsi.

  Metode ini telah mendapatkan


popularitas dalam penilaian pasien
yang diduga mengalami disfungsi
tuba estachius.
Tympanometry
Aplikasi klinis Timpanometri
  Diagnostik efusi / cairan di telinga tengah
  Menilai kondisi tulang pendengaran
  Menilai integritas membrana timpani
  Menilai fungsi tuba Eustachius
  Menilai tekanan udara dalam telinga tengah
  Menilai efek sikatriks membrana timpani
  Akustik impedans statik di membrana timpani
  Refleks akustik & nonakustik
  Refleks decay
PRINSIP KERJA TIMPANOMETRI
PRINSIP KERJA TIMPANOMETRI
A B
TERMINOLOGI
  Acoustic Immittance = istilah
untuk menggambarkan Acoustic
Admittance (Ya) dan Acoustic
Impedance (Za)
  Acoustic Admittance = besarnya
aliran energi bunyi yang melalui
sistem akustik di telinga tengah
  Acoustic Impedance =
lawannya Acoustic Admittance
  Acoustic Admittance
digambarkan dalam timpanogram
Pemeriksaan Acoustic
Immittance

  1. TIMPANOMETRI

  2. REFLEKS AKUSTIK

  3. REFLEKS AKUSTIK
DECAY

  4. TES FUNGSI TUBA


TIMPANOMETRI KWALITATIF = TIMPANOGRAM

  Tipe timpanogram modifikasi


klasifikasi Jerger dan Liden
  Tipe A = normal
  Tipe Ad (deep) = mis. pada
disartikulasi tulang
  Tipe As (shallow) = mis.pada
fiksasi tulang
  Tipe C = mis. pada disfungsi
tuba
  Tipe B = mis. pada OME
PENILAIAN GRAFIK TIMPANOGRAM
  Static Acoustic Admittance (SAA)
  Equivalent Ear Canal Volume (Vec)
  Tympanometric Peak Pressure (TPP)
  Tympanogram Width (TW) dan Gradient
EQUIVALENT EAR CANAL VOLUME (Vec)
  Volume udara antara ujung
probe dan MT dng Satuan =
cm3

  Pada MT perforasi, Vec akan


lebih besar dari normal

Y
  Nilai normal Margolis &
V
Heller 1987 :
- Anak-anak : 0,4 – 0,9 cm3
- Dewasa : 0,6 – 1,46 cm3
TYMPANOMETRIC PEAK PRESSURE (TPP)
  TPP : pengukuran tekanan telinga tengah berhubungan
dengan fungsi tuba Eustachius
  Puncak timpanogram / compliance / SAA terjadi bila tekanan
di dalam telinga tengah = tekanan di luar
  Nilai Normal :
- Anak-anak : -150 daPa s/d +50 daPa
- Dewasa : -100 daPa s/d +100 daPa

A B
Tympanometry
  Mengukur tekanan telinga tengah dengan pengukur
impedansi electroacoustic membantu untuk menilai
fungsi tuba estachius.

  Tinggi tekanan negatif telinga tengah (> -100 dapa)


menunjukkan disfungsi tuba estachius.

  Tinggi tekanan negatif dapat dilihat pada orang dengan


pendengaran normal, namun, tekanan telinga tengah yg
mendekati normal dapat berhubungan dengan
gangguan pendengaran.

  Pada kasus perforasi membran timpani, udara masuk


ke dalam telinga tengah sehingga menghasilkan volume
kanal besar di timpanometri.
TES TIMPANOMETRI :
• Riwayat OMSK, operasi telinga ?
• Kondisi k.a.e & membrana timpani
• Otoskopi :
• serumen, sekret menutup lumen?
• otitis eksterna, edema ?
• OMSK aktif
• MT : normal, OMA, perforasi,
grommet tube ?
MASALAH PENGGANGGU UJI ETF
Kemungkinan :
  Probe
  Masalah : sumbatan ujung probe oleh
  serumen atau dinding k.a.e
  Solusi : lepas  bersihkan ujung
  probe  ulangi tes
 
  Hubungan alat dan probe
  Problem : salah satu kabel alat imitans  probe
lepas, ukuran tidak pas, bentuk tidak intak/solid
  Solusi : cek , lepas semua kabel alat – probe.
  Dengarkan stimulus via probe
HASIL PENGUKURAN ETF
  Membrana timpani
  Problem : perforasi MT atau grommet yg
paten + cairan di rongga TT,
  sumbatan atau tuba Eust. yg nonpaten
  Solusi : lihat volume ekuivalen k.a.e / Vec 
bila > normal
  atau telinga sisi lain  kemungkinan MT
perforasi
Imaging   Dengan perkembangan teknologi pencitraan
canggih, studi telah digunakan untuk lebih
(pencitraan) mendefinisikan anatomi dan patologi tuba
estachius.

  MRI telah digunakan untuk memvisualisasikan


tuba estachius dan untuk menilai anatomi dan
patologi pada pasien dengan karsinoma
nasofaring.

  Selain itu, MRI telah digunakan pada model


binatang percobaan untuk mengevaluasi radang
telinga tengah.

  Hal lebih akurat telah digunakan dalam menilai


hasil eksperimen pengaruh pada hambatan
fungsionalnya dengan berupa induksi tuba
estachius oleh toksin botulinum A dalam telinga
tengah.
Imaging (pencitraan)
  CT juga telah digunakan untuk menilai
pipa pada individu normal, pada pasien
dengan tuba estachius patulous, dan
otitis media.

  Ini juga telah digunakan dalam


mempelajari clearance tuba estachius.

  Fluoroskopi dengan kontras


memberikan evaluasi dinamis clearance
mukosiliar.
Kateterisasi tuba Eustachius
  Kateterisasi
tuba eustachius dengan
kanula logam melengkung melalui
pendekatan transnasal telah digunakan
untuk menilai fungsi tuba untuk lebih
dari 100 tahun.

  Halini dapat dilakukan secara buta,


dengan bantuan nasopharyngoscope,
atau transorally dengan teleskop 90 °.
Kateterisasi tuba Eustachius
  Kateter dilewatkan sepanjang lantai hidung
sampai menyentuh dinding posterior nasofaring.

  kateter tersebut kemudian diputar 90 ° medial


dan ditarik ke depan hingga impinges pada
bagian bebas posterior septum hidung.

  Kateter tersebut kemudian diputar 180 ° lateral,


sehingga ujungnya terletak pada pembukaan
nasofaring dari tuba estachius.
Kateterisasi tuba Eustachius
  Sebuah balon Politzer dilekatan pada ujung
luar kateter, dan tabung auskultasi dengan
2 tips telinga digunakan dengan satu ujung
di telinga pasien dan yang lainnya di
telinga pemeriksa.

  Udara didorong ke dalam kateter melalui


kantong Politzer.

  Pemeriksa akan mendengar deru udara


saat melewati kateter ke dalam tuba
estachius dan kemudian ke telinga tengah.
Kateterisasi tuba Eustachius
  Keberhasilan mentransfer tekanan positif
diterapkan dari ujung proksimal cannula ke telinga
tengah menunjukkan patensi tuba.

  Suara meniup yang normal berarti sebuah tuba


estachius paten dan gelembung menunjukkan
cairan telinga tengah.

  Bersiul menunjukkan obstruksi parsial tuba


estachius sementara suara menunjukkan adanya
obstruksi lengkap atau kateterisasi gagal.
Uji Valsava dan Politzer
  Pada uji Valsava, tuba estachius dan telinga tengah
yang digembungkan dng ekspirasi paksa dengan mulut
dan hidung tertutup oleh ibu jari dan jari telunjuk.

  Pengaruh tekanan positif tinggi dari nasofaring pada


ujung proksimal dari sistem tuba estachius dapat
dievaluasi secara kualitatif.

  Bila membran timpani masih utuh, overpressure di


telinga tengah dapat diamati oleh otoscopy sebagai
membran timpani menggembung.

  Bila membran timpani yang perforasi, suara udara


keluar dari telinga tengah dapat didengar dengan
stetoskop atau dengan tabung Toynbee.
Uji Valsava dan Politzer
  Uji Politzer mirip dengan tes Valsava, tapi
bukannya tekanan nasofaring positif yang
dihasilkan oleh pasien, nasofaring secara pasif
meningkat.

  Hal ini dicapai dengan kompresi satu lubang


hidung ke mana akhir sebuah tabung karet yang
melekat pada kantung udara telah dimasukkan
saat menekan lubang hidung berlawanan
dengan tekanan jari.

  Subjek diminta untuk menelan atau untuk


mengangkat langit-langit lunak dengan
menyebut berulang huruf "k."
Uji Valsava dan Politzer
  Uji Valsava dan Politzer sudah ketinggalan
jaman dan jarang digunakan secara klinis untuk
penilaian fungsi tuba estachius.

  Manuver ini mungkin lebih bermanfaat dalam


pengelolaan beberapa pasien.

  Namun demikian, kemanjuran prosedur untuk


pengobatan efusi telinga tengah kontroversial,
dan mereka bukan tanpa risiko potensial.

  Penulis telah menemui kasus meningitis berikut


Politzerization untuk pengobatan otitis media
dengan efusi dalam pria tua yang sehat.
test Toynbee
  Tes ini dianggap lebih handal dibanding 2 sebelumnya
dalam penilaian fungsi tuba estachius.

  Menelan pada saat hidung tertutup, tekanan telinga


tengah berkembang negatif pada orang sehat.

  Pada membran timpani utuh, otoscopy pneumatik atau


tympanography dapat digunakan untuk mengukur
perubahan sesuai telinga tengah.

  Pada kasus membran timpani perforasi, manometer dari


jembatan impedansi dapat digunakan untuk mengukur
perubahan tekanan telinga tengah.
Uji tuba eustachius
•  Lakukan tes timpanometri
awal
•  Tekanan à + 300- 400 daPa
à menekan MT à
  kedalam à vol < à
tekanan akan >
•  Ulang timpanometri à
grafik bergeser ke ka / tidak
•  OS menelan berkali2 à TE
terbuka à udara à
  keluar dari TT via tuba
•  Ulang timpanometri à
pergeseran grafik / tidak
Tes fungsi tuba dengan perforasi MT
•  Syarat : perforasi : tenang ( tidak ada sekret )
•  Vec >> diatas N à jumlah vol. udara di k.a.e + TT
Disfungsi Tuba Eustachius
  Disfungsi panjang tuba estachius tampaknya menjadi
penyebab untuk pengembangan otitis media kronis
(COM) dengan perforasi membran timpani,
otitis media dengan efusi (Ome), dan atelectasia telinga
tengah.

  Intervensi bedah umumnya mengobati gejala sisa dari


disfungsi tabung tetapi tidak disfungsi itu sendiri.

  Sedlmaeir et al (2009) menerbitkan sebuah studi ablasi


laser dari setengah posterior ostium tuba. [4] Fungsi
tuba estachius dioptimalkan di 70% dari pasien,
kelainan terjadi jika ditemukan kondisi patologis
(amandel tuba, lubang yg sempit dari ostium tuba,
kelenjar gondok).
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai