Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Pendekatan

Rancangan penelitian karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus.

Desain penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan interview dan

observasional pada seorang pasien dengan kondisi gangguan postur akibat

skoliosis. Desain penelitian digambarkan sebagai berikut:

X0

Keterangan:

X0 : Keadaan pasien sebelum diberikan program fisioterapi


X1 : Keadaan pasien setelah diberikan program fisioterapi

Y : Program fisioterapi

Permasalahan yang timbul sebelum pasien menjalankan program

fisioterapi adalah pasien merasakan nyeri dan pegal pada punggung dan

pinggangnya. Kemudian pasien di periksa dengan dermatom test dan

pengukuran kekuatan otot.


59

Pasien mulai diberi tindakan fisioterapi setelah dikonsulkan oleh dokter

yang bertujuan untuk menjaga kondisi umum pasien dan mengurangi spasme

otot, memperbaiki gangguan postur, menghilangkan nyeri. Dengan pemberian

modalitas fisioterapi seperti penguluran,terapi latihan, koreksi postur, dan

mobilisasi visceral. diharapkan pasien ada perubahan nyeri dan perubahan

postur.

A. Kasus Terpilih

Dalam penelitian karya tulis ini penulis memilih kondisi, Penatalaksanaan

fisioterapi pada gangguan postur akibat skoliosis di balai kesehatan tradisional

masyarakat makassar .

Instrument Penelitian

Nyeri diukur dengan (Verbal Analog Scale) VAS

VAS dapat dikonversikan keformat numerical sehingga manipulasi

aritmatik dapat dilakukan. Dari beberapa peneliti dapat disimpulkan bahwa

VAS lebih baik berupa garis kosong, posisi horizontal, lurus sepanjang 10 cm

(100 mm). VAS merupakan metode yang baik, sensitif, dan dapat diulang
untuk mengekspresikan nyeri. Alat ukur ini bisa diterapkan pada semua

pasien tanpa memandang bahasa dan dapat dipakai untuk anak umur 5 tahun

keatas namun usia lanjut atau mereka yang kurang berpendidikan mungkin

bisa mnengalami kesulitan dalam menggunakan alat ukur VAS tersebut.

(Dowel MC, Newell, 1996)

Nyeri diam, jika saat diam penderita merasakan sakit pada punggungnya kemudian pasien

disuruh menunjukkan seberapa besar derajat nyeri, dengan menggunakan VAS.

Nyeri tekan, kita dapat memberikan palpasi dengan penekanan pada daerah yang

diperkirakan timbul sakit dan penderita diminta untuk menyebutkan berapa nyeri yang

dirasakan dengan menggunakan VAS.

Nyeri gerak, terapis dapat melakukan saat pemeriksaan gerak dimana penderita juga

diminta untuk merasakan seberapa sakit yang dirasakan dengan skala VAS.

Spasme

Spasme otot terjadi oleh karena proteksi oleh adanya nyeri. Reaksi

proteksi lain adalah penderita berusaha menghindari gerakan yang

menyebabkan nyeri apabila dibiarkan terus meneruskan menyebabkan

kekakuan sendi, pemendekan otot, atropi otot dan gangguan fungsi pada

panggul dan paha kanan dan kiri.


61

LGS (Lingkup Gerak Sendi)

LGS adalah lingkup gerak sendi yang bisa dilakukan oleh suatu

sendi. Alat yang digunakan adalah goneometer yang merupakan salah satu

teknik evaluasi yang paling sering digunakan dalam praktek fisioterapi.

Tujuannya adalah : (1) untuk mengetahui besarya LGS pada suatu sendi dan

membandingkan dengan LGS pada sendi normal yang sama, (2) membantu

diagnosis dan menentukan fungsi sendi pasien, apakah hipomobilitas atau

hipermobilitas yang dapat mempengaruhi fungsi pasien dalam aktivitas

keseharian, (3) untuk meningkatkan motivasi dan semangat pasien dalam

menjalani program terapi, (4) untuk evaluasi terhadap pasien setelah terapi dan

membandingkannya dengan hasil penilaian sebelumnya.

Kemampuan Fungsional dengan Indek Self Kenny Care

Merupakan pemeriksaan fungsional untuk mengetahui kemampuan

pasien dalam melakukan aktifitas spesifik dalam hubungan dengan kehidupan

sehari-hari. Penilaian berdasarkan indeks status fungsional Self Kenny Care


62

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dilakukan di BKTM makassar, waktu pelaksanaan 12 november

2018 sampai 7 desember 2018 dengan tindakan terapi sebanyak 6 kali terapi (t 0-

t6) dimana T0 adalah data-data awal yang

diperoleh, dan T6 hasil akhir yang diperoleh.

D. Prosedur Pengambilan Data

Prosedur pengambilan atau pengumpulan data dalam menyusun karya

tulis ilmiah ini mencakup:

Data primer

a. Pemeriksaan fisik

Bertujuan untuk mengetahui keadaan fisik pasien. Pemeriksaan ini

terdiri dari: vital sign, inspeksi, palpasi, pemeriksaan gerakan dasar,

kemampuan fungsional dan lingkungan aktifitas.


b. Interview

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan jalan tanya

jawab antara fisioterapi dengan sumber data: anamnesis dilakukan tidak

hanya pada pasien tetapi juga dapat dilakukan dengan keluarga, teman dan

orang lain yang mengetahui keadaan pasien yang bisa menjadi sumber

data.

c. Observasi

Dilakukan untuk mengamati perkembangan pasien selama diberikan

terapi.
63

Data Sekunder

a. Studi dokumentasi

Dalam studi dokumentasi penulis mengamati dan mempelajari data

status pasien di BKTM makassar

b. Studi Pustaka

Didapatkan dari buku-buku, internet, majalah, artikel dan kumpulan

jurnal yang berkaitan dengan penatalaksanaan fisioterapi.

E. Teknik Analisa Data

Maksud analisis data adalah penganalisaan terhadap data – data yang

diperoleh dari hasil penelitian. Dalam menganalisa data, metode yang digunakan

adalah metode deskriptif kualitatif yaitu data yang bersifat kuantitatif berbentuk

tabel, gambar dan grafik kemudian dianalisis dengan teknik pemikiran : (1)

deduktif adalah penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan khusus

menuju ke pernyataan umum, (2) induktif adalah suatu cara penarikan kesimpulan

yang dimulai dari pernyataan umum menuju ke pernyataan yang bersifat khusus.

Anda mungkin juga menyukai