Anda di halaman 1dari 42

SARI – SARIMATA KULIAH “ GEOGRAFI SEJARAH “

Nama : Vinsensia Dhua

Nim : 2014 240 344

Kelas/Sem : A/ VI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS FLORES

ENDE

2017

SARI – SARIMATA KULIAH “ GEOGRAFI SEJARAH “


Nama : Maria Kristina Tangi

NIM : 2014 240 081

Kelas/Sem : A/ VI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS FLORES

ENDE

2017

SARI – SARIMATA KULIAH “ GEOGRAFI SEJARAH “


Nama : Desi Rahmawati

Nim : 2014 240 055

Kelas/Sem : A/ VI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS FLORES

ENDE

2017

SARI – SARIMATA KULIAH “ GEOGRAFI SEJARAH “


Nama : Saibah Umar

Nim : 2014 240 188

Kelas/Sem : A/ VI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS FLORES

ENDE

2017

SARI – SARIMATA KULIAH “ GEOGRAFI SEJARAH “


Nama : Markus Tage Tawa

Nim : 2014 240

Kelas/Sem : A/ VI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS FLORES

ENDE

2017
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatNya, Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas individu ini dengan
baik. Tugas ini berisi tentang kumpulan sari-sari mata kuliah ‘’Geografi Sejarah’’.
Sari-sari mata kuliah ini dibuat sebagai tugas akhir dan bermanfaat untuk saya
sebagai referensi dan menambah pengetahuan bagi saya sebagai calon guru.

Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada Yth :

1. Orang tua yang telah mendukung saya,baik moril maupun materi.


2. Bapak Josef Kusi S.pd M.pd selaku dosen pengasuh mata kuliah
“kepemimpinan” yang telah membimbing saya selama proses
perkuliahan.
3. Serta teman-teman seperjuangan yang telah mendukung dalam
menyusun sari-sari mata kuliah ini.

Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, saya menyadari bahwa sari-
sari mata kuliah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyusunan, bahasa
serta penulisannya. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan sara yang
membangun, khususnya dari Bapak Dosen pengasuh mata kuliah ‘ Kepemimpinan”,
guna menjadi acuan dalam bekal pengelaman bagi saya untuk lebih baik di masa yang
akan datang.

Ende, 04 Mei 2017

Saibah Umar
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatNya, Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas individu ini dengan
baik. Tugas ini berisi tentang kumpulan sari-sari mata kuliah ‘’Geografi Sejarah’’.
Sari-sari mata kuliah ini dibuat sebagai tugas akhir dan bermanfaat untuk saya
sebagai referensi dan menambah pengetahuan bagi saya sebagai calon guru.

Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada Yth :

1. Orang tua yang telah mendukung saya,baik moril maupun materi.


2. Bapak Josef Kusi S.pd M.pd selaku dosen pengasuh mata kuliah
“kepemimpinan”yang telah membimbing saya selama proses
perkuliahan.
3. Serta teman-teman seperjuangan yang telah mendukung dalam
menyusun sari-sari mata kuliah ini.

Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, saya menyadari bahwa sari-
sari mata kuliah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyusunan, bahasa
serta penulisannya. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan sara yang
membangun, khususnya dari Bapak Dosen pengasuh mata kuliah ‘ Kepemimpinan”,
guna menjadi acuan dalam bekal pengelaman bagi saya untuk lebih baik di masa yang
akan datang.
Ende, 04 Mei 2017

Maria Kristina Tangi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatNya, Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas individu ini dengan
baik. Tugas ini berisi tentang kumpulan sari-sari mata kuliah ‘’Geografi Sejarah’’.
Sari-sari mata kuliah ini dibuat sebagai tugas akhir dan bermanfaat untuk saya
sebagai referensi dan menambah pengetahuan bagi saya sebagai calon guru.

Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada Yth :

1. Orang tua yang telah mendukung saya,baik moril maupun materi.


2. Bapak Josef Kusi S.pd M.pd selaku dosen pengasuh mata kuliah
“kepemimpinan” yang telah membimbing saya selama proses
perkuliahan.
3. Serta teman-teman seperjuangan yang telah mendukung dalam
menyusun sari-sari mata kuliah ini.

Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, saya menyadari bahwa sari-
sari mata kuliah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyusunan, bahasa
serta penulisannya. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan sara yang
membangun, khususnya dari Bapak Dosen pengasuh mata kuliah ‘ Kepemimpinan”,
guna menjadi acuan dalam bekal pengelaman bagi saya untuk lebih baik di masa yang
akan datang.
Ende, 04 Mei 2017

Desi Rahmawati

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatNya, Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas individu ini dengan
baik. Tugas ini berisi tentang kumpulan sari-sari mata kuliah ‘’Geografi Sejarah’’.
Sari-sari mata kuliah ini dibuat sebagai tugas akhir dan bermanfaat untuk saya
sebagai referensi dan menambah pengetahuan bagi saya sebagai calon guru.

Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada Yth :

1 Orang tua yang telah mendukung saya,baik moril maupun materi.


2. Bapak Josef Kusi S.pd M.pd selaku dosen pengasuh mata kuliah
“kepemimpinan” yang telah membimbing saya selama proses
perkuliahan.
3. Serta teman-teman seperjuangan yang telah mendukung dalam
menyusun sari-sari mata kuliah ini.

Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, saya menyadari bahwa sari-
sari mata kuliah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyusunan, bahasa
serta penulisannya. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan sara yang
membangun, khususnya dari Bapak Dosen pengasuh mata kuliah ‘ Kepemimpinan”,
guna menjadi acuan dalam bekal pengelaman bagi saya untuk lebih baik di masa yang
akan datang.
Ende, 04 Mei 2017

Vinsensia Dhua

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

a. Latar Belakang ...................................................................... 1

b. Rumusan Masalah ................................................................. 1

c. Tujuan Penulisan ................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

a. Pengetahuan Tentang Peta ....................................................

b. Arti Kebudayaan Peradaban dan Geografi Sejarah ...............

c. Geografi Kuno Asia Afrika (Mesir) ......................................

d. Geografi Kuno Asia Afrika Mesopotamia

(Sumeria & Babilonia) .........................................................

e. Geografi Asia Afrika (Asia & Persia) ...................................

f. Geografi Lembah Sungai Hindus (Mahenjo Daro &

Harapa) ..................................................................................
g. Geografi Sejarah Indonesia (Migrasi moyang bangsa Indonesia

Kerajaam Sriwijaya)..............................................................

h. Geografi Kerajaan Jawa Timur(Ker. Mataram &

Ker. Kediri) ...........................................................................

i. Geografi Kerajaan Jawa Timur (Ker. Singosari &

Ker. Majapahit) ....................................................................

j. Geografi Kerajaan Jawa Tengah 9Ker. Kalingga &

Mataram Kuno) ....................................................................

k. Keadaan Alam Indonesia (cuaca, iklim, & Interaksinya) .....

l. Sejarah Perkembangan Ilmu Geografi (Geografi klasik &

Geografi abad pertengahan) .................................................

m. Sejarah Perkembangan Geografi (abad 19-20) .....................

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan ..........................................................................

b. Saran .....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
BAB I

“PENGETAHUAN TENTANG PETA”


BAB II“ARTI KEBUDAYAAN PERADABAN DAN GEOGRAFI SEJARAH”

A. Pengertian Kebudayaan

Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata buddayah. Katabuddayah

berasal dari kata budhi atau akal. Manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya yaitu

pikiran (cipta), rasa dan kehendak (karsa). Hasil ketiga potensi budaya itulah

yangdisebut kebudayaan. Dengan kata lain kebudayaan adalahhasil cipta, rasa dan

karsamanusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.

Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang

terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh

masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari

satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai

sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,

religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang

menjadi ciri khas suatu masyarakat.


Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang

kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,

hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang

sebagai anggota masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai

kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan

meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga

dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan

kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang

berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola

perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang

kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan

bermasyarakat.

B. Pengertian Peradaban

Peradaban berasal dari kata adab yang dalam pengertian ini mengandung

pengertian tata krama, perilaku atau sopan santun. Adapun istilah “peradaban” dalam

bahasa Inggris disebut civilization Dengan demikian peradaban adalah segenap

prilaku sopan santun dan tata krama yang diwujudkan oleh umat Muslim dari waktu

ke waktu baik dalam realitas politik, ekonomi dan sosial lainnya.


Peradaban adalah identik dengan gagasan tentang kemajuan sosial, baik dalam

bentuk kemenangan akal dan rasionalitas terhadap dogma maupun doktrin agama,

memudarnya norma - norma lokal tradisional dan perkembangan pesat ilmu

pengetahuan alam dan teknologi. Segala hal, berupa perbuatan dan pemikiran

manusia tak bisa dilepaskan dari peradaban. Jadi, konsep peradaban bersifat

mencakup semua. Oleh karena itu, menjadi beradab adalah menjadi santun dan

berakhlak baik dan peduli pada orang lain, bersih dan sopan dan higienis dalam

kebiasaan pribadi dan sebagainya. Sebuah peradaban tinggi seharusnya bisa menjaga

keagungan manusianya, memberikan kepuasan terhadap fisik, estetika psikis, dan

kreativitas manusianya. Oleh sebab itu, ia meniscayakan adanya fleksibilitas yang

saling menunjang antara manusia dan peradabannya.

 Manusia dan Peradaban

Manusia dan peradaban merupakan dua hal yang tidak mungkin terpisahkan.

Manusia melalui kemampuan cipta dan karya selalu melakukan karya-karya di segala

bidang kehidupan. Istilah peradaban mempunyai arti yang erat kaitannya dengan

manusia. Istilah peradaban seringkali merujuk pada suatu masyarakat yang kompleks.

Peradaban manusia bisa dilihat melalui praktik pertanian, hasil karya,

permukiman, dan berbagai pandangan manusia mengenai ilmu pengetahuan, politik,

dan kehidupan.

 KebudayaanSebagai Peradaban
Saat ini, kebanyakan orang memahami gagasan "budaya" yang dikembangkan

di Eropa pada abad ke-18 dan awal abad ke-19. Gagasan tentang "budaya" ini

merefleksikan adanya ketidakseimbangan antara kekuatan Eropa dan kekuatan

daerah-daerah yang dijajahnya.

Mereka menganggap 'kebudayaan' sebagai "peradaban" sebagai lawan kata

dari "alam". Menurut cara pikir ini, kebudayaan satu dengan kebudayaan lain dapat

diperbandingkan, salah satu kebudayaan pasti lebih tinggi dari kebudayaan lainnya

Pada prakteknya, kata kebudayaan merujuk pada benda-benda dan aktivitas

yang "elit" seperti misalnya memakai baju yang berkelas, fine art, atau mendengarkan

musik klasik, sementara kata berkebudayaan digunakan untuk menggambarkan orang

yang mengetahui, dan mengambil bagian, dari aktivitas-aktivitas di atas.

 Perbedaan Kebudayaan dan Peradaban

Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni,

susila, hukum adat dan setiap kecakapan dan kebiasaan, Sedangakn Peradaban adalah

kumpulan sebuah identitas terluas dari seluruh hasil budi daya manusia, yang

mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik fisik (misalnya bangunan, jalan),

maupun non-fisik (nilai-nilai, tatanan, seni budaya, maupun iptek), yang

teridentifikasi melalui unsur-unsur obyektif umum, seperti bahasa, sejarah, agama,

kebiasaan, institusi, maupun melalui identifikasi diri yang subyektif.


B. GEOGRAFI SEJARAH

Geografi adalah salah satu ilmu bantu sejarah yang mana ilmu ini

dikhususkan mempelajari tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora dan fauna,

serta hasil bumi.Geografi sejarah merupakan cabang ilmu geografi yang mencari

penjelasan tentang bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi berkembang dan

menjadi seperti sekarang

Geografi sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, fisik, fiksi,

dan fakta geografi di masa lampau. Ilmu disiplin ini memiliki bahasan yang sangat

luas dan beragam. Umumnya membahas tentang geografi masa lalu dan bagaimana

perubahan sebuah wilayah atau tempat berdasarkan waktu. Selain itu juga membahas

tentang hubungan manusia dengan lingkungan dan menciptakan kebudayaan alam.


BAB III“GEOGRAFI KUNO ASIA AFRIKA (MESIR)”

2.1. Aspek Geografis yang mempengaruhi Sejarah Kerajaan Mesir

1) Keadaan Alam

Negara Mesir dengan Ibu kota Kairo mempunyai Luas wilayah 997.739 km2.

Bentuk pemerintahan Republik dengan Jumlah penduduk 76.117.420 jiwa. Lagu

kebangsaan : “Biladi, biladi,biladi”"Hani an be tuda to Samil Ma Kam" Bahasa

nasional yang dipergunakan adalah bahasa Arab. Mayoritas penduduknya beragama

Islam dan Kristen. Mata uang Pound Mesir.

2) Letak Geografis

Negara Mesir terletak diantara Tiga benua, yaitu : 1. Benua Asia 2. Benua Afrika

dan 3. Benua Eropa. Secara geografis mesir terletak di timur laut benua afrika. Yang

berhubungan langsung dengan benua asia di daerah sinai.

Adapun perbatasan perbatasannya adalah sebagai berikut : a). Sebelah barat

berbatasan dengan Libya b.) Sebelah timr berbatasan dengan Palestina dan Laut

Merah c.) Sebelah selatan berbatasan dengan Sudan d.) Ssedang sebelah tenggara

berbatasan dengan Saudi Arabia.

3) Letak Astronomis

Secara astronomis Mesir terletak di antara 250 BT- 360 BT dan antara 220 LU- 320

LU.
4) Fisiografis

a. Danau

Adapun danau-danau yang berada di Mesir yaitu: Danau Victoria, Danau

Kuno, Danau Nasser, dan Danau Suci.

b. Sungai

Adapun sungai yang ada di Mesir yaitu: Sungai Nill.

c. Gunung

Adapun Gunung yang ada di Mesir yaitu : Gunung Sinai, Gunung Pasir

Putih dll.

5) Iklim

Mesir beriklim sub-tropis dan terdapat 4 musim yaitu: 1. Musim dingin, pada bulan

desember, januar dan februari 2. musim semi, pada bulan maret, april dan mei 3.

Musim panas, pada bulan juni, juli dan agustus. 4. Musim gugur, pada bulan

september, oktober dan november.

6) Kependudukan

Penduduk Negara Mesir berjumlah kurang lebih 76.117.420 jiwa, dengan laju

pertumbuhan penduduk 2,9% setiap tahunnya. Mesir memiliki kepadatan penduduk

66 jiwa / km2

7) Ekonomi
Ekonomi Mesir sangat tergantung pada pertanian, media, ekspor minyak bumi,

ekspor gas alam, dan pariwisata, terdapat pula lebih dari tiga juta orang Mesir bekerja

di luar negeri, terutama di Arab Saudi, Teluk Persia dan Eropa.

8. Pendidikan

Secara historis, modernisasi pendidikan di Mesir berawal dari pengenalan kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi Napoleon Bonaparte pada saat penaklukan Mesir.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai Napoleon Bonaparte yang

berkebangsaan Perancis ini, memberikan inspirasi yang kuat bagi para pembaharu

Mesir untuk melakukan modernisasi pendidikan di Mesir yang dianggapnya stagnan.

Di antara tokoh-tokoh tersebut Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan

Muhammad Ali Pasha.

9. Keadaan Sosial Mesir

Republik Arab Mesir, lebih dikenal sebagai Mesir, (bahasa Arab: ‫مصر‬, Maṣr)

adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika bagian timur

laut. Mesir juga digolongkan negara maju di Afrika.Mesir juga merupakan Negara

pertama di dunia yang mengakui Kedaulatan Indonesia pada 17 Agustus1945.

Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen kuno termegah di

dunia, misalnya Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja serta Kuil Ramses. Di

Luxor, sebuah kota di wilayah selatan, terdapat kira-kira artefak kuno yang mencakup

sekitar 65% artefak kuno di seluruh dunia. Kini, Mesir diakui secara luas sebagai

pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan Timur Tengah.
13). Keadaan Politik

Mesir berbentuk republik sejak 18 Juni1953, Mesir adalah negara pertama

yang mengakui kedaulatan Indonesia. Kekuasaan di Mesir diatur dengan sistem

semipresidensialmultipartai. Secara teoritis, kekuasaan eksekutif dibagi antara

presiden dan perdana menteri namun dalam prakteknya kekuasaan terpusat pada

presiden, yang selama ini dipilih dalam pemilu dengan kandidat tunggal. Mesir juga

mengadakan pemilu parlemen multipartai.

2.2. Sejarah Peradaban Mesir Kuno

a. Sejarah Mesir Kuno

Peradaban baru dapat dipelajari setelah ditemukannya peninggalan tertulis di

kota Rosetta pada abad ke-19. Mengapa demikian? Sebab bukti-bukti sejarah yang

berupa bangunan atau benda-benda lainnya belum dapat mengungkap misteri

sejarahnya secara jelas. Champoleon seorang pakar purbakala dari Perancis adalah

salah seorang yang berhasil mengungkap misteri sejarah Mesir itu. Hal ini terjadi

ketika Champoleon bertugas ke Mesir dalam pasukan Napoleon, ia menemukan batu

bertulis di kota Rosetta. Setelah diadakan penelitian Champoleon berhasil

menemukan kunci tulisan Hierogliph. Akhirnya sejarah itupun dapat diketahui secara

jelas.

Penelitian mengenai sejarah negara ini rupanya tidak berhenti di situ saja.

Banyak sarjana Perancis ingin mengkaji sejarah negara ini berdasarkan tulisan-tulisan

Hierogliph. Berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mereka berhasil


membuat alat untuk mengetahui isi ruangan yang terdapat dalam Piramida. Penelitian

tersebut membuahkan hasil yang menakjubkan.

b. Kehidupan dan pemerintahan Mesir Kuno

Wilayah Mesir yang subur adalah di daerah lembah sunga Nil. Oleh karena

itu, sebagian besar penduduknya bertempat tinggal di daerah tersebut. Mereka

bercocok tanam dan membuat alat-alat pertanian seperti cangkul, bajak, sabit dan

lain-lain. Cara mengolah tanah diusahakan dengan baik, masalah pengairan juga

diatur. Mereka juga mulai mengenal ilmu perbintangan untuk mengenal musim.

Hasil-hasil pertaniannya adalah gandum, sayur-sayuran dan buah-buahan. Gandum

merupakan hasil pertanian yang terbesar, sehingga Mesir mendapat julukan "Gudang

Gandum Laut Tengah". Selain bercocok tanam, masyarakat Mesir juga ada yang

menjadi pedagang, pengusaha, pekerja dan budak.

c.Kehidupan masyarakat

Pedagang-pedagang Mesir sudah maju. Mereka telah mengangkut barang-barang

dagangan ke berbagai negara dengan kapal-kapal dagang yang dibuat di dalam

negeri. Barang-barang dagangan tersebut misalnya gandum, hasil kerajinan tangan,

kain lena, permadani, minyak wangi dan kemenyan.

Masyarakatnya dibagi menjadi enam tingkatan sebagai berikut:

1.Firaun dan keluarganya yang hidup mewah.

2.Para bangsawan yang juga hidup mewah.


3.Para pedagang dan pengusaha yang tinggal di kota-kota dan kehidupannya cukup

baik

4.Para petani, yang tinggal di desa-desa dan kehidupannya kurang baik. Sebagian

besar hasil pertaniannya dipungut pajak.

5.Para buruh yang tinggal di kota-kota dalam keadaan miskin.

6.Para budak, adalah kelompok masyarakat yang paling menderita. Mereka bekerja

keras tanpa upah untuk Firaun dan para bangsawan.

d.Pemerintahan

Perkembangan Kerajaan ini bermula dari masyarakat yang menghuni lembah

Sungai Nil. Mereka berkembang sendiri tanpa mendapat pengaruh dari bangsa lain.

Hal ini dapat terjadi karena wilayahnya dikelilingi oleh padang pasir yang luas, dan

peradabannya merupakan peradaban tertua dibandingkan dengan negara-negara yang

lain. Ini terbukti karena pada tahun 4000 SM telah mengenal tulisan.

Pusat pemerintahannya berada di Memphis. Kerajaan tertua ini telah memiliki

pemerintahan yang teratur. Mereka juga telah memiliki hukum secara tertulis. Raja-

rajanya memiliki gelar Pharao. Pharao berasal dari kata Per-O yang berarti "rumah

besar". Dalam bahasa Arab, Pharao disebut Firaun. Dinasti-dinasti yang menurunkan

raja-raja berikutnya didasarkan pada gelar tersebut.

e.Sistem Pemerintahan

Raja Firaun mempunyai kekuasaan mutlak (absolut). Segala kehidupan diatur

secara ketat. Dalam bidang agama Firaun berpengaruh besar, disamping para pendeta.
Raja Firaun dianggap sebagai keturunan dari Dewa Matahari (Ampor Ra). Raja-raja

(Pharao) yang terkenal ialah: Menes, Chufu, Menhaure, Sesotris, Thutmosis III dan

Hatshepsut (seorang wanita).

f.Perkembangan pemerintahan

Masa pemerintahannya dapat dikelompokkan menjadi tiga zaman, yaitu:

Kerajaan Tua, Kerajaan Tengah dan Kerajaan Baru.

g. Kepercayaan dan kebudayaan Mesir Kuno

Orang Mesir percaya dan menyembah banyak Dewa (polytheisme). Dewa yang

terpenting adalah:

1.Dewa Amon-Ra, yaitu Dewa Matahari

2.Dewa Osiris, yaitu Dewa Langit, dan

3.Dewa Isis, yaitu Dewa Bumi.

Menurut kepercayaan mereka, Sungai Nil adalah anak dari Dewa Osiris dan Dewa

Isis, sedangkan Dewa Amon-Ra menurunkan raja-raja. Binatang yang dianggap suci

adalah, apis (lembu jantan), ibis (burung bangau), kucing dan buaya.

h.Kebudayaan

Hasil kebudayaan masyarakat sangat banyak. Diantaranya adalah hasil budaya

dalam bidang tulisan, seni bangunan serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

i.Tulisan

Tulisan dikenal sejak sekitar tahun 4000 SM. Tulisan mereka berupa gambar

atau lambang-lambang. Orang Yunani menyebutnya tulisan Hierogliph seperti yang


telah disinggung pada posting Sekilas sejarah Mesir Kuno. Kata Hierogliph berasal

dari kata-kata hieros yang berarti "suci", gliphein yang berarti "memahat atau

menggaris", dan kata gramma yang berarti "huruf". Jadi Hierogliph mengandung arti

"huruf suci yang dipahatkan". Semula tulisan itu dipahatkan di atas batu atau kayu.

Kemudian, tulisan itu ditulis pada daun papirus. Papirus adalah semacam kertas

dalam bahasa Inggris menjadi paper, artinye "kertas". Pena yang dipergunakan untuk

menulis dibuat dari jerami. Oleh karena itu, semua kegiatan pada masa itu dapat

dicatat seperti ajaran agama, administrasi pemerintahan, transaksi jual beli dan lain-

lain.

j.Seni Bangunan/Arsitektur

Arsitektur sudah maju. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan yang

berhasil ditemukan, misalnya: Piramida dan Sphink, kuil di Luxor, Obelisk, makam

raja-raja pada gunung batu dan lain-lain. Semuanya itu memiliki nilai keindahan dan

kemegahan.

k. Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi

Pernah melihat bagaimana bentuk Piramida dan Sphink bukan? Tentunya

anda berpikir bagaimanakah mereka dapat membuat bangunan yang megah, kuat dan

indah pada jaman itu? Tentu saja diperlukan keterampilan dan ilmu pengetahuan

yaitu ilmu ukur dan ilmu matematika. Selain itu, juga mengenal ilmu perbintangan,

terbukti telah dapat menghitung 1 tahun matahari = 365 hari = 12 bulan, dan 1 bulan
= 30 hari, 1 hari 1 malam = 24 jam. Oleh karena itu mereka sudah menggunakan

penanggalan.

2.3. Peninggalan-peninggalan Budaya Mesir

a.Fosil manusia purba

Jenis manusia purba mesir adalah manusia kera yang disebut austrolopithecan.

Tingginya sekitar 115 cm. Hidupnya sekitar 1.500.000 tahun yang lalu. Ia telah

menggunakan alat-alat dari batu dan tulang. Dan hidup sebagai pengembara dan

berpindah-pindah tempat.

b.Tulisan Hieroglif

Masyarakat mesir kuno telah mengenal tulisan yang disebut hieroglif. Tulisan

ini dituliskan pada papyrus, yang merupakan lembaran-lembaran semacam kertas.

Tulisan-tulisan mesir kuno ini juga dipahatkan pada dinding-dinding piramid,

obelisk, dan lain-lain.

c.Piramid

Piramida adalah sebutan untuk piramida yang terletak di Mesir yang dikenal

sebagai “negeri piramida” sekalipun ditemukan situs piramida dalam jumlah besar di

Semenanjung Yucatan yang merupakan pusat peradaban Maya.

Di Mesir umumnya piramida digunakan sebagai makam raja-raja Mesir Kuno

yang dikenal dengan nama firaun. Namun demikian, berabad abad lalu piramida

sering digunakan sebagai sasaran penjarahan dan perampok makam karena para raja-

raja membawa harta kekayaannya dan segala macam artefak guna di alam baka,
sekalipun diberi perlindungan dengan semacam kutukan-kutukan untuk

mencegahnya. Sehingga pada masa raja-raja mesir kuno berikutnya, makam raja-raja

dan para bangsawan ditempatkan pada lembah yang tersembunyi seperti halnya

makam Raja Tutankhamun yang ditemukan secara utuh dan lengkap.

f. Mummi

Mummi adalah mayat yang dibalsem dengan ramuan atau mayat yang

diawetkan. Mummi ini kemudian dimakamkan di dalam piramid.


BAB V

PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Persia

Telahdimulai dari 5000 tahun yang lalu. Persia berada pada persilangan yang

strategis di daerah Timur Tengah, Asia Barat Daya. Iran dan Persia adalah dua

nama yang kerap digunakan untuk menunjukkan satu wilayah. Sebenarnya, antara

keduanya terdapat sedikit perbedaan. Salah satu rumpun bangsa Arya yaitu

bangsa Media, mendiami wilayah Iran bagian barat. Sementara rumpun bangsa

lainnya, yaitu bangsa Persia, mendiami bagian selatan wilayah tersebut. Baik

bangsa Media maupun Persia, keduanya tunduk pada kekuasaan bangsa Assyria.

Namun, sejak 1000 SM, bangsa Persia berhasil menaklukkan bangsa Media

bahkan menaklukkan imperium Assyria. Sejak saat itu, wilayah Iran dikenal

dengan nama Persia. Persia menggunakan bahasa Persia dan juga mempunyai

persamaan dalam kebudayaan dengan bangsa Iran yang lainnya. Bangsa ini

mayoritas di Iran dan minoritas di beberapa negara-negara lain seperti Afganistan,


Tajikistan, Uzbekistan, Amerika Serikat, Kuwait, Turki, Uni Emirat Arab, Irak

dan juga beberapa negara di Timur Tengah

1) Sistem sosial masyarakat Persia

Dalam organisasi sosial, suku Persia menggunakan sistem kekerabatan

patrilineal, yakni menggunakan garis keturunan sang ayah, atau anak laki-laki. Hal

ini terlihat dari penggunaan kata ‘bin’ untuk anak laki-laki dan ‘binti’ untuk anak

perempuan, dan diikuti nama ayah mereka dibelakang kata tersebut, yang

menandakan mereka adalah anak dari orang tersebut. Di samping itu suku Persia

juga menempatkan kaum laki-laki pada posisi yang lebih tinggi daripada kaum

perempuan.Pada awalnya suku Persia hidup dengan cara pindah dari suatu tempat

ke tempat lain. Mereka tidak betah tinggal menetap di suatu tempat. Yang mereka

kenal hanyalah hidup mengembara selalu, berpindah-pindah mencari padang

rumput dan menuruti keinginan hatinya. Mereka tidak mengenal hidup cara lain

selain pengembaraan itu. Hal inilah yang membentuk watak bangsa Persia menjadi

keras, individualis, dan terkadang merampok sanak saudaranya yang lebih

beradab. Namun, dalam perkembangannya, bangsa Persia mengalami kejemuan

dalam menjalani kehidupan itu. Akhirnya mereka hidup menetap dan bertani.

Hidup di alam bebas dengan memperhatikan kepemilikan di antara para pemukim,

yeng kemudian membentuk kehidupan bangsa Pesia menjadi bangsa yang berhati
ikhlas, pemurah, dan suka menjamu tamu. Di samping itu, bangsa Persia juga

sangat mencintai ilmu pengetahuan, yang pada akhirnya membawa bangsa ini

menjadi bangsa yang mandiri dan independen, tidak bergantung pada bangsa Arab

yang mayoritas menempati wilayah Timur Tengah. Mata pencaharian bangsa

Persia ini—di samping bertani—adalah berternak biri-biri dan kambing.

2) Kekaisaran Persia

 Kekaisaran Media dan Kekaisaran Akhemeniyah (3200SM – 330SM)

Kekaisaran ini menjadi simbol pendiri bangsa dan juga kekaisaran Iran,

yangdisusul dengan Kekaisaran Akhemeniyah (648SM–330SM) yang didirikan

oleh Koresh yang Agung. Koresh Agung juga terkenal sebagai pemerintah

pertama yang mewujudkan undang-undang mengenai hak-hak kemanusiaan,

tertulis di atas artefak yang dikenal sebagai Silinder Koresh. Kekaisaran Persia

kemudian diperintah oleh Cambyses selama tujuh tahun (531SM - 522SM) dan

kemangkatannya disusul dengan perebutan kuasa. Akhirnya Darius yang Agung

(522SM -486SM) menang dan dinyatakan sebagai raja. Di bawah pemerintahan

Koresh yang Agung dan Darius yang Agung, Kekaisaran Persia menjadi sebuah

kekaisaran yang terbesar dan terkuat di dunia zaman itu. Pencapaian utamanya

ialah sebuah kekaisaran besar pertama yang mengamalkan sikap toleransi dan

menghormati budaya-budaya dan agama-agama lain di kawasan jajahannya.

 Kekaisaran Seleukus (330SM ~ 248SM)


Pada tahun 330SM Kekaisaran Akhemeniyah diserang oleh Kerajaan Yunani

yang di pimpin salah satu jenderal dari Alexander Agung yang bernama Seleukus

dan lahirlah pemerintahan baru Persia yaitu Kekaisaran Seleukus dari Yunani.

Seleukus mengangkat dirinya menjadi Kaisar setelah Alexander Agung wafat.

 Kekaisaran Iran Ketiga: Kekaisaran Parthia (248SM – 224M)

Parthia bermula dengan Dinasti Arsacida yang menyatukan dan

memerintah dataran tinggi Iran, yang juga turut menaklukkan wilayah timur

Yunani pada awal abad ketiga Masehi dan juga Mesopotamia antara tahun 150 SM

dan 224 M. Parthia juga merupakan musuh bebuyutan Romawi di sebelah timur,

dan membatasi bahaya Romawi di Anatolia. Kekaisaran Parthia tegak selama lima

abad (Berakhir pada tahun 224 M,) dan raja terakhirnya kalah di tangan kekaisaran

lindungannya, yaitu Sassania.

 Kekaisaran Iran Keempat: Kekaisaran Sassania (226–651)

Era Sassania ini menyaksikan memuncaknya peradaban Persia, dan

merupakan kekaisaran Persia terakhir sebelum kedatangan Islam. Pengaruh dan

kebudayaan Sassania kemudian diteruskan setelah pemelukan Islam oleh bangsa

Persia. Dipimpin oleh Dinasti Sassania pada tahun 224 hingga 651 M.Kekaisaran

Sassania, yang menggantikan Kekaisaran Parthia atau Kekaisaran Arkasid, diakui

sebagai salah satu kekuatan utama di Asia Barat, Selatan, dan Tengah, bersama

dengan Kekaisaran Romawi dan Kekaisaran Bizantium, dalam periode selama

lebih dari 400 tahun. Kekaisaran Sassania didirikan oleh Ardashir I, setelah
keruntuhan Kekaisaran Parthia dan kekalahan raja Parthia terakhir, Artabanos IV

(bahasa Persia: ‫ اردوان‬, Ardavan); dan kekaisaran ini berakhir ketika Syahansyah

(Raja Segala Raja) Sasania terakhir, Yazdegerd III (632–651), kalah dalam

perjuangan selama 14 tahun untuk menyingkirkan kekhalifahan Islam yang

pertama, yaitu pendahulu dari kekaisaran-kekaisaran Islam lainnya. Dapat dilihat

dari penjabaran di atas bangsa Persia mengalami pasang surut dan berbagai macam

persoalan tetapi mereka selalu mampu bangkit dari keterpurukan.berkat semangat

dan sifat mereka yang telah ditempa kehidupan yang keras dan mempertahankan

harga diri bahwa Persia adalah bangsa yang besar,kepercayaan diri akan bangsa

mereka membuat mereka menjadi kuat, serta mampu bertahan dalam situasi sesulit

apapun. Selain itu bangsa Persia menjadi bangsa besar pertama yang

mengamalkan sikap toleransi dan menghormati budaya-budaya dan agama-agama

lain di kawasan jajahannya.

1. Agama masyarakat Persia

Peradaban Persia telah memperkenalkan tiga agama utama yaitu

Zoroastrianisme, Manikeanisme, dan Bahá'í. Agama-agama lain termasuk Mazdak

dan Manikeanisme yang keduanya secara tidak langsungnya memengaruhi agama

Kristen:Keduanya berakar dari agama Zoroastrianisme. Sekarang, banyak

cendekiawan memperdebatkan tentang agama yang mana terbit dahulu,

Zoroastrianisme atau Yahudi. Tetapi mereka telah bersetuju bahwa


Zoroastrianisme datang dahulu kalau diambil dari perspektif angelologi (doktrin

tentang malaikat), demonologi (doktrin tentang setan) dan doktrin mengenai

kiamat dan bencana alam. Agama asli orang-orang persia adalah suatu kultus yang

sederhana sekali, yang berhubungan dengan kehidupan penggembalaan pertanian.

Akan tetapi kemudian seorang persia yang bernama Zarathustra mengembangkan

suatu agama baru yang disebut Zoroastrianisme. Zoroastrianisme merupakan

kepercayaan yang menyembah kepada Ahura Mazda atau "Tuhan yang bijaksana".

Di dalam ajaran Zoroastrianisme, hanya ada satu Tuhan yang universal dan Maha

Kuasa, yaitu Ahura Mazda. Ia dianggap sebagai Sang Maha Pencipta, segala puja

dan sembah ditujukan hanya kepadanya. Pengakuan ini adalah bentuk penegasan

bahwa hanya Ahura Mazda yang harus disembah. Zarathustra menunjukkan

pemikirannya tentang perbaikan tujuan arah negara yang beragama. Dia

mengatakan, “Sesungguhnya cahaya Allah menjelma dalam setiap sesuatu yang

berkilau dan menyala di alam dunia. Dia memerintahkan menghadap matahari dan

api waktu beribadah, karena cahaya merupakan perlambang Tuhan. Ia

mengajarkan untuk tidak mengotori empat unsur, yaitu: api, udara, debu dan air.

Kemudian setelah itu datanglah para pendeta yang mengajak pengikut Zarathustra

untuk mengikutui syariat yang bermacam-macam. Mereka mengharamkan

menggunakan sesuatu yang ada hubungannya dengan api,mencukupkan diri

dengan segala perbuatan mereka hanya dengan pertanian dan perdagangan. Dari

ritual penyembahan api ini, kemudian dijadikanlah api sebagai kiblat ritual ibadah
dari berbagai tingkat golongan untuk menyembahnya. Selanjutnya, mereka

menjadi para penyembah api dengan makna sebenarnya. Mereka membangun

biara dan klenteng-klenteng, menentang setiap keyakinan dan agama selain

menyembah api. Menurut penganut Zoroaster, Ahura Mazda adalah esensi murni

yang suci dari segala bentuk materi, yang tidak dapat dilihat oleh pandangan mata

dan tidak dapat ditangkap kedzatannya oleh akal manusia. Banyak dari manusia

yang tidak mampu mengimani dzat dengan sifat seperti ini. Sehingga

Zoroastrianisme membuat rumusan tentang hakikat ketuhanan Ahura Mazda

dengan rumus. Konsep mengenai Etika Hidup Dalam pandangannya mengenai

etika hidup yang ideal, ada tiga hal utama yang ditekankan dalam Zoroastrianisme

yaitu pikiran yang baik, perkataan yang baik dan perbuatan yang baik.

Zoroastrianisme memberikan kebebasan bagi setiap penganutnya untuk memilih

hidup yang baik atau jahat bagi dirinya sendiri. Menurut mereka dunia yang akan

datang akan mengalami pembaruan. Pembaruan dunia ini tidak dapat dapat

dikerjakan oleh satu orang saja tetapi membutuhkan keterlibatan banyak orang.

Oleh karena itu, Zoroastrianisme sangat menekankan tanggung jawab moral dari

masing-masing orang untuk melakukan kebaikan. Dosa bagi penganut

Zoroastrianisme adalah penolakan untuk bersekutu dengan aspek kebaikan dari

Ahura Mazda. Mereka meyakini bahwa tidak ada yang ditakdirkan atau

dikodratkan sebelumnya. Apa yang dilakukan, dikatakan dan dipikirkan selama

hidup akan menentukan apa yang akan terjadi setelah meninggal. Mereka pun
menolak konsep pertapaan karena mereka memahami bahwa dunia itu baik. Tidak

ada ruang untuk penyangkalan diri dan bertapa karena menolak dunia berarti

menolak ciptaan dan menolak ciptaan berarti menolak Sang Pencipta.

2. Budaya masyarakat Persia

 Bahasa Persia

Bahasa Persia adalah salah satu bahasa yang tertua di dunia yang masih

digunakan hingga hari ini lebih tua dari bahasa Sanskerta. Bahasa Persia turut

terkenal karena tradisi sastranya dan sastrawan-sastrawannya yang terkenal dan

berbakat. Antaranya ialah Hafez,Ferdowsi, Khayyam, Attar, Saadi, Nezami,

Roudaki dan juga Rumi. Bahasa ini tergolong dalam keluarga bahasa Indo-Eropa

dan merupakan bahasa resmi di Iran, Tajikistan dan Afganistan.Bahasa Persia

turut memengaruhi bahasa Indonesia dari segi nama yang merupakan nama

tempat Persia purba, seperti Johansyah (Johan Shah) dan Firmansyah. Selain itu

beberapa kosakata Persia lain turut diserap seperti arak, bait, bandar,menara,

anggur, ratna (rakna), jahanam, topan (taufan), waswas, dll.

 Penulisan Bahasa Persia

Sebelum masuknya Islam, masyarakat Persia menggunakan dua versi

huruf di masa Pahlavi, yakni huruf yang dimodifikasi dari Bahasa Aram, dan

versi satunya merupakan huruf asli setempat yang disebut 'Dindapirak' atau dalam
bahasa Persia Modern disebut 'Din dabireh' (huruf suci).Bahasa Persia modern

menggunakan huruf Arab dengan tambahan 4 huruf untuk menuliskan 'zh', 'ch',

'p', dan 'g'.

3. IPTEK

Kincir angin Persia kuno merupakan salah satu kincir angin tertua yang

pernah dibuat oleh manusia. Kincir angin ini dibuat oleh peradaban Persia sekitar

3000 tahun yang lalu. Kincir angin ini digunakan untuk menggiling gandum dan

memompa air. Tanaman alang - alang diikat menjadi satu sehingga terbentuk

bantalan yang diletakkan di sumbu pusat. Kincir angin ini dibuat dengan hati -

hati, karena hampir setiap bagian dibuat dengan tangan. Walaupun mekanismenya

sederhana, tetapi kincir angin ini telah dikenal oleh seluruh peradaban lainnya

pada masa itu, dan beberapa negara masih menggunakan mekanisme seperti ini

hingga di era modern ini. Bisa dibilang, kincir angin kuno ini merupakan cikal

bakal kincir angin modern yang digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga

angin. Menara angin atau wind tower ini digunakan oleh masyarakat Persia untuk

sistem ventilasi udara di rumah - rumah mereka. Sistem ventilasi mereka jauh

lebih rumit dari sistem ventilasi yang ada di rumah kita. Sistem ventilasi yang

mereka kembangkan sejak 2.000 tahun yang lalu ini mungkin hanya bisa disaingi

oleh sistem ventilasi dengan teknologi modern. Prinsipnya adalah dengan


menggunakan kombinasi perbedaan tekanan udara, dan penyesuaian iklim

lingkungan di daerah Persia.

Anda mungkin juga menyukai