TEKNIK PEMBESIAN BALOK BETON

Hotma Prawoto Sulistyadi

Program Diploma Teknik Sipil
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 1

PERANCANGAN MOMEN BALOK

BIDANG MOMEN
-315 AKIBAT BEBAN
-197 GRAVITASI

138
BIDANG MOMEN
-256 AKIBAT BEBAN GEMPA
DARI KANAN

235

-230

BIDANG MOMEN
220 AKIBAT BEBAN GEMPA
DARI KIRI

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 2

PERANCANGAN MOMEN BALOK

BIDANG MOMEN
AKIBAT BEBAN
3 D 22 3 D 22 5 D 22
GRAVITASI -315
-197
3 D 22 3 D 22 3 D 22
138

-256

235

-230

220

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 3

PERANCANGAN MOMEN BALOK

-571
BIDANG MOMEN
-315
AKIBAT BEBAN
-197
GRAVITASI

138
38 186

-256

BIDANG MOMEN
235 AKIBAT BEBAN GEMPA
DARI KANAN 2 D 22 2 D 22 9 D 22

2 D 22 3 D 22 5 D 22

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 4

PERANCANGAN MOMEN BALOK

BIDANG MOMEN
-315 -427
AKIBAT BEBAN -95
-197
GRAVITASI

138

151
-230

BIDANG MOMEN
220
AKIBAT BEBAN GEMPA
DARI KIRI 7 D 22 2 D 22 2 D 22

5 D 22 2 D 22 2 D 22

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 5

PERANCANGAN MOMEN BALOK

BIDANG MOMEN
-315 3 D 22 2 D 22 5 D 22
AKIBAT BEBAN
-197
GRAVITASI
3 D 22 3 D 19 3 D 22
138

-256
2 D 22 2 D 22 9 D 22

BIDANG MOMEN 2 D 22 3 D 22 5 D 22
235 AKIBAT BEBAN GEMPA
DARI KANAN
7 D 22 2 D 22 2 D 22

BIDANG MOMEN 5 D 22 2 D 22 2 D 22
-230 AKIBAT BEBAN GEMPA
DARI KIRI
7 D 22 2 D 22 9 D 22
220

5 D 22 3 D 22 5 D 22

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 6

PERANCANGAN MOMEN BALOK

BIDANG MOMEN
-315
AKIBAT BEBAN
-197
GRAVITASI

138

-256
7 D 22 2 D 22 9 D 22

BIDANG MOMEN 5 D 22 3 D 22 5 D 22
235 AKIBAT BEBAN GEMPA
DARI KANAN

BIDANG MOMEN
-230 AKIBAT BEBAN GEMPA
DARI KIRI

220

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 7

PERANCANGAN MOMEN BALOK

BIDANG MOMEN
AKIBAT BEBAN GEMPA -256
-571
DARI KANAN

235

38 186
-315

-197
BIDANG MOMEN
AKIBAT BEBAN
GRAVITASI

138
-427

-95

-230

151
BIDANG MOMEN 220
AKIBAT BEBAN GEMPA
DARI KIRI

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 8

PERANCANGAN MOMEN BALOK

BIDANG MOMEN Analisis Superposisi Bidang Momen

AKIBAT BEBAN GEMPA -256
Rencana untuk penulangan lentur
DARI KANAN

235

-315 -427 -571

-197 -95

BIDANG MOMEN
AKIBAT BEBAN
GRAVITASI 38 186 151

138

-230

BIDANG MOMEN 220

AKIBAT BEBAN GEMPA
DARI KIRI

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 9

PERANCANGAN MOMEN BALOK

Superposisi Bidang Momen alternatif I

BIDANG MOMEN
AKIBAT BEBAN -315 -571
-197 -427
GRAVITASI

138

-256

BIDANG MOMEN 38
235 AKIBAT BEBAN GEMPA 186
DARI KANAN

BIDANG MOMEN
-230 AKIBAT BEBAN GEMPA
DARI KIRI
7 D 22 2 D 22 9 D 22
220

5 D 22 3 D 22 5 D 22

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 10

PERANCANGAN MOMEN BALOK

Superposisi Bidang Momen alternatif II

BIDANG MOMEN
AKIBAT BEBAN -315 -571
-197 -427
GRAVITASI

138

-256

BIDANG MOMEN 38
235 AKIBAT BEBAN GEMPA 186
186
DARI KANAN

BIDANG MOMEN
-230 AKIBAT BEBAN GEMPA
DARI KIRI
7 D 22 2 D 22 9 D 22
220

5 D 22 3 D 22 5 D 22

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 11

PERANCANGAN MOMEN BALOK
Jika dilakukan redistribusi momen
maka hasilnya adalah sebagai berikut
BIDANG MOMEN 3 D 22 4 D 22 4 D 22
-315
AKIBAT BEBAN
-197
GRAVITASI
3 D 22 7 D 22 3 D 22
138
-257
-192
-256

BIDANG MOMEN
235 AKIBAT BEBAN GEMPA 38
DARI KANAN
461

BIDANG MOMEN
-230 AKIBAT BEBAN GEMPA
DARI KIRI 9 D 22
7 D 22 2 D 22

220
5 D 22 3 D 22 5 D 22
Hasil penulangan tanpa redistribusi momen

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 12

PERANCANGAN MOMEN BALOK
Pengaruhnya pada Perancangan Gaya Geser (SF)

M2
M1
M1
M2
L
A B

M3 M4
L
A B A B

M3 M4

Misal SF oleh beban gravitasi adalah SFGA dan SFGB

SFA = SFGA + (M1 + M4)/L
SFB = SFGB + (M2 + M3)/L

(dalam hal ini M1, M2, M3, dan M4, adalah nilai-nilai momen
kapasitas hasil penulangan terpasang)

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 13

PERANCANGAN MOMEN BALOK
Ketentuan Khusus untuk SRPMK

3 D 22 4 D 22 4 D 22

3 D 22 7 D 22 3 D 22

M2
M1

M5

M3

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 14

PERANCANGAN MOMEN BALOK
Ketentuan Khusus untuk SRPMK

3 D 22 4 D 22 4 D 22

3 D 22 7 D 22 3 D 22

M6

M4 M5

3 D 22 4 D 22 3 D 22

3 D 22 4 D 22 3 D 22

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 15

PERANCANGAN MOMEN BALOK
Ketentuan Khusus untuk SRPMK

3 D 22 4 D 22 4 D 22

3 D 22 7 D 22 3 D 22

M6 M2
M1

M4 M5

M3

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 16

PERANCANGAN MOMEN BALOK
Ketentuan Khusus untuk SRPMK

3 D 22 4 D 22 4 D 22
Ditetapkan nilai Mmax, yaitu
3 D 22 7 D 22 3 D 22 nilai momen terbesar di antara
M1 sampai dengan M6

Dikontrol nilai-nilai momen

M6 M2
M1 tersedia (M1 sampai dengan
M6), masing-masing tidak
M4 M5 boleh kurang dari 25% Mmax

M3 Disyaratkan M4 > 0.5 M1 dan

M5 > 0.5 M2

Apabila ketiga persyaratan tersebut tidak dipenuhi,

maka konfigurasi penulangan harus dimodifikasi

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 17

 Panjang Daerah Lindungan Momen Negatif
PERANCANGAN MOMEN BALOK

X1 X2 X3 X3

X1, X2, dan X3, masing-masing adalah panjang daerah

lindungan momen negatif pada segmen balok

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 18

 daerah lindungan momen negatif

titik penghentian titik penghentian

tulangan momen tulangan momen
positif negatif
daerah sendi
plastis

2H > Ld / 2 > L’d / 2

Dipilih nilai yang lebih besar dari Ln / 5 atau (Lt /4 – k/2) Ln = bentang bersih
k
Lt = bentang teoritis
Ld = panjang salur tulangan tarik
L’d = panjang salur tulangan tekan

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 19

 > Ld
Daerah sambungan (jika
>2H diperlukan), letaknya harus
di luar daerah yang
daerah potensial potensial terjadi sendi
terjadi sendi plastis plastis

Jarak sengkang s
s/2
jarak sengkang maksimal
Di daerah ini gaya dipilih nilai yang lebih kecil
geser sepenuhnya dari d/4 atau 100
dipikul oleh tulangan
geser (kuat geser
beton tidak
diperhitungkan)

Hotma Prawoto - DTS SV UGM 20

 4DX-s 2DX-a

4 D 22

2 D 12
H
4DX-s

4 D 22
B
nxs (s + a) / 2
4 D 22
s/2
Tulangan samping H
minimum 2 D 12 jika 2 D 12 2DX-a
H > 500
2H
4 D 22
B
DETAIL INTERPRETASI SKEMATIK
Hotma Prawoto - DTS SV UGM 21