KEROSENE
2. PENGGUNAAN
Bahan bakar. (5)
3.2.1.4. Tertelan
Menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dengan gejala
rasa terbakar pada mulut, kerongkongan, dan perut; nyeri pada
bagian perut, mual, muntah, hipermotilitas, diare, sakit kepala,
dan lesu. Dapat mempengaruhi pernapasan/trakea/bronki
melalui aspirasi paru yang tidak disengaja yang dapat
menyebabkan hipoksia, pneumonitis kimiawi, dan edema paru
nonkardiogenik, hemoragik paru, batuk, kesulitan bernapas,
edema paru akut atau kronis, emfisema, stimulasi pernapasan.
Dapat juga mempengaruhi jantung (disritmia, depresi
miokardial, takikardia), hati, sistem endokrin (pankreas-
hipoglikemia), tingkah laku/sistem saraf pusat (gejalanya sama
(6)
seperti pada paparan terhirup).
3.2.2.4. Tertelan
Paparan berulang atau dalam jangka waktu yang lama dapat
mempengaruhi hati, sistem endokrin (kelenjar adrenal,
pankreas, limfa), dan metabolisme (kehilangan bobot tubuh)
dan darah. (6)
4. TOKSIKOLOGI
4.1. Toksisitas
4.1.1. Data pada Hewan
LD50 oral-tikus 15000 mg/kg; LD50 oral-marmut 20000 mg/kg; LD50 oral-
kelinci 2835 mg/kg; LC50 inhalasi-tikus > 5280 mg/ cu m; LD50 kulit-tikus
> 2000 mg/kg. (6, 8)
5.4. Tertelan
Jika tertelan jangan menginduksi muntah. Jangan memberikan apapun melalui
mulut korban jika dalam kondisi pingsan. Longgarkan pakaian yang melekat
seperti kerah, dasi, dan sabuk/ikat pinggang. Segera hubungi bantuan medis. (2,
6)
7.2. Deskripsi
Cairan minyak berwarna bening hingga kuning pucat dengan bau yang kuat;
berat molekul 170 (mendekati); titik didih 175-325oC (347-617oF); kerapatan
0,8-<1,0; kerapatan uap 4,5 (udara = 1); tekanan uap 0,480 mmHg pada 20 oC;
(2, 7, 8)
kelarutan: tidak larut dalam air, larut dalam pelarut petroleum lain.