7 Senin Pagi PDF
7 Senin Pagi PDF
Materi:
KESETIMBANGAN FASA
Oleh:
Kelompok: 7 / Senin Pagi
Universitas Diponegoro
Semarang
2017
LAPORAN RESMI
Materi:
KESETIMBANGAN FASA
Oleh:
Kelompok: 7 / Senin Pagi
Universitas Diponegoro
Semarang
2017
KESETIMBANGAN FASA
LEMBAR PENGESAHAN
Rizki Primawati
NIM 21030113120069
RINGKASAN
SUMMARY
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayah-
Nya sehingga laporan resmi Praktikum Dasar Teknik Kimia II dapat
terselesaikan dengan lancar dan sesuai dengan harapan.
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Praktikuk
Dasar Teknik Kimia II. Adapun isi dari laporan ini adalah pembahasan mengenai
hasil percobaan dari praktikum Kesetimbangan Fasa.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami ucapkan kepada :
1. Dr.Ing.Silviana, ST, MT. selaku Penanggung jawab Laboratorium
Dasar Teknik Kimia II.
2. Bapak Rustam beserta Ibu Dini selaku laboran Laboratorium Dasar
Teknik Kimia II.
3. Rizki Primawati selaku Asisten pengampu Kesetimbangan Fasa
Laboratorium Dasar Teknik Kimia II
4. Asisten-asisten Laboratorium Dasar Teknik Kimia II.
5. Teman-teman yang membantu baik dalam segi waktu maupun
motivasi dan semangat.
Laporan resmi ini merupakan Laporan resmi terbaik yang bisa diajukan
saat ini, namun tidak dapat dipungkiri pasti ada kekurangan yang masih perlu
diperbaiki. Maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. ii
RINGKASAN....................................................................................................... iii
SUMMARY.......................................................................................................... iv
PRAKATA........................................................................................................... v
DAFTAR ISI....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Tujuan Praktikum ............................................................................. 1
1.3. Manfaat Praktikum............................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 2
2.1. Pengertian Kesetimbangan Fasa........................................................ 2
2.2. Hukum Raoult..................................................................... .............. 2
BAB III METODE PRAKTIKUM................................................................... 4
3.1. Alat dan Bahan................................................................................... 4
3.1.1. Bahan yang Digunakan........................................................ 4
3.1.2. Alat yang Dipakai................................................................ 4
3.2. Gambar Alat....................................................................................... 4
3.3. Cara Kerja........................................................................................... 5
3.4. Tabel Pengamatan.............................................................................. 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 7
4.1. Hubungan %W Etanol-Air dengan Indeks Bias................................. 7
4.2. Hubungan %W Etanol-Air dengan Suhu............................................ 8
BAB V PENUTUP............................................................................................... 10
5.1. Kesimpulan......................................................................................... 10
5.2. Saran................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 11
LAMPIRAN
A. LAPORAN SEMENTARA
B. LEMBAR PERHITUNGAN
C. LEMBAR GRAFIK
D. LEMBAR PERHITUNGAN REAGEN
REFERENSI
LEMBAR ASISTENSI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1.1 Bahan :
1. Etanol 100 ml
2. Air/Aquadest/Air demin 105 ml
3.1.2 Alat :
1. Statif
2. Klem
3. Labu Destilasi
4. Thermostat
5. Termometer
6. Pendingin Leibig
7. Erlenmeyer
8. Adaptor
9. Waterbath
Gambar 3.1 Rangkaian Alat Destilasi
10. Kaki Tiga
11. Heater
12. Thermocouple
13. Aliran air pendingin
masuk
14. Aliran air pendingin
LABORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA
keluarII 4
KESETIMBANGAN FASA
Suhu Indeks
Volume Etanol Volume Air Indeks Bias
Didih Bias
(ml) (ml) Residu
(oC) Destilat
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1,342
1,34
1,338
1,336
Indeks Bias
1,334
1,332
1,33
1,328
1,326
1,324
0 8 16 24 32 40 48 56 64 72 80 88 94,8
% W Etanol
lebih besar dibandingkan dengan BM air (18 gr/mol). Oleh karena itu, cahaya
lebih mudah merambat di air dibandingkan etanol sehingga dengan begitu juga,
jika cepat rambat dalam suatu zat kecil maka indeks biasnya lebih besar. Nilai
cepat rambat cahaya dalam medium etanol dengan air sebagai berikut :
3 . 108 𝑚/𝑠
𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 ∶ 𝑣1 = = 192307692,3 𝑚/𝑠
1,56
3 . 108 𝑚/𝑠
𝑎𝑖𝑟 ∶ 𝑣2 = = 222407863 𝑚/𝑠
1,33
Pada percobaan ini, didapatkan pada komposisi etanol 64 % dan 72 %
diperoleh nilai indeks bias yang sama. Hal ini disebabkan karena pada komposisi
tersebut molekul air tidak bisa mengikat molekul etanol, dimana gaya tarik
menarik antar molekul yang tidak sejenis lebih kecil dari yang sejenis. Sehingga
larutan etanol yang lebih banyak dari aquadest akan memperkuat sifat fisiknya
yang merupakan sifat volatil. Karena sifat volatil tersebut maka etanol lebih cepat
menguap sehingga konsentrasi campuran dan indeks bias menjadi tetap ( Utono,
D.L, 2012 )
76
74
72
70
Residu
68
Destilat
66
64
62
60
0 16 32 48 64 80
% W Etanol
Gambar 4.2 Grafik Hubungan antara %w atau komposisi etanol dengan suhu
didih semakin berat. Hal ini disebabkan karena destilat adalah etanol yang
merupakan hasil destilat dari larutan etanol air dan titik didihnya jauh dari titik
didih air.
Pada residu, semakin besar %w titik didihnya juga cenderung naik.
Peristiwa tersebut terjadi karena etanol terus menguap sehingga fraksi mol
dalam larutan semakin kecil yang akhirnya mengakibatkan kenaikan titik
didih.
Berdasarkan grafik 4.2, telah terjadi fenomena yang tidak sesuai dengan
teori diatas atau telah terjadi penyimpangan baik terhadap titik didih residu
maupun titik didih destilat. Hal ini disebabkan karena terbentuknya azeotrop
dimana azeotrop adalah dua atau lebih cairan sedemikian rupa sehingga
komposisi tidak dapat diubah dengan destilasi. (Wahyuni, 2012)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Hubungan antara %w dengan indeks bias adalaha berbanding lurus.
Semakin banyak komposisi, maka kerapatan antar molekulnya semakin
rapat, akibatnya cepat rambat cahaya semakin lambat sehingga indeks bias
semakin besar
2. Hubungan antara %w dengan suhu baik residu maupun destilat semakin
besar %w maka titik didihnya juga cenderung meningkat
5.2 Saran
1. Sebaiknya alat refraktometri diperbaharui agar lebih teliti hasilnya
2. Sebaiknya disediakan timbangan lebih dari 1
3. Sebaiknya disediakan 1 aquadest untuk setiap kelompok
4. Sebaiknya peralatan untuk percobaan ini diperbaharui
DAFTAR PUSTAKA
Alberty, R.A. and Daniels, F., 1983, ” Kimia Fisika”, Edisi lima, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Castelan, G.,W., 1981,” Physical Chemistry”, 2nd edition, Tokyo.
Hart., 1983. “Refractive Index”.
Ni Ketut, Susi., 2012. “Data Kesetimbangan Uap Air dan Etanol-Air dalam
Hasil Fermentasi Rumput Gajah
Utomo. 2012. “Hubungan antara %w atau komposisi Etanlo-Air dengan
Indeks Bias”
Wahyuni. 2012. “Hubungan antara komposisi Etanol-Air dengan Titik Didih”
MATERI :
KESETIMBANGAN FASA
DISUSUN OLEH :
Kelompok : VII / SENIN PAGI
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa diharapkan mampu memahami kesetimbangan antara dua fase
(uap-cair) dari sistem campuran (larutan) yang terdiri dari dua komponen.
2. Mahasiswa diharapkan mampu membuat diagram komposisi versus suhu
untuk larutan etanol-air.
II. PERCOBAAN
2.1. Bahan yang digunakan
1. Kurva standar etanol basis 10 ml (0,8,16,24,32,40,48,56,64) %w
2. Untuk destilasi, etanol 125 ml, aquadest (5x) @ 25 ml
2.2. Alat yang dipakai
0 10 0 1,33
8 9,69 1,0310 1,332
16 7,9856 2,0144 1,333
24 7,0467 2,9533 1,334
32 6,1494 3,8506 1,335
40 5,291 4,709 1,336
48 4,4685 5,5314 1,337
56 3,6806 6,3194 1,338
64 2,9245 7,0755 1,339
72 2,1985 7,9055 1,339
80 1,501 8,499 1,3395
88 0,83 9,17 1,340
94,8 0,28 9,72 1,341
PRAKTIKAN MENGETAHUI
ASISTEN
Interpolasi
796,706− 807,52 𝑦−0,7956
= 0,9075−0,7956
795,40 – 807,52
y (xetanol) = 0,898
0,7960.𝑉𝑒𝑡 .0,898
0 = 0,7960.𝑉
𝑒𝑡 + 0,99704(10−𝑉𝑒𝑡 )
Vet = 0 ml
0,7960.𝑉𝑒𝑡 .0,898
0,08 = 0,7960.𝑉
𝑒𝑡 + 0,99704(10−𝑉𝑒𝑡 )
Vet = 4,709 ml
0,7960.𝑉𝑒𝑡 .0,898
0,16 = 0,7960.𝑉
𝑒𝑡 + 0,99704(10−𝑉𝑒𝑡 )
Vet = 5,53141 ml
0,7960.𝑉𝑒𝑡 .0,898
0,24 = 0,7960.𝑉
𝑒𝑡 + 0,99704(10−𝑉𝑒𝑡 )
Vet = 6,3194 ml
0,7960.𝑉𝑒𝑡 .0,898
0,32 = 0,7960.𝑉
𝑒𝑡 + 0,99704(10−𝑉𝑒𝑡 )
Vet = 7,0755 ml
0,7960.𝑉𝑒𝑡 .0,898
0,40 = 0,7960.𝑉
𝑒𝑡 + 0,99704(10−𝑉𝑒𝑡 )
Vet = 7,8015 ml
0,7960.𝑉𝑒𝑡 .0,898
0,48 = 0,7960.𝑉
𝑒𝑡 + 0,99704(10−𝑉𝑒𝑡 )
Vet = 8,499 ml
0,7960.𝑉𝑒𝑡 .0,898
0,56 = 0,7960.𝑉
𝑒𝑡 + 0,99704(10−𝑉𝑒𝑡 )
Vet = 9,1700 ml
0,7960.𝑉𝑒𝑡 .0,898
0,64 = 0,7960.𝑉
𝑒𝑡 + 0,99704(10−𝑉𝑒𝑡 )
Vet = 9,720 ml
KUANTITAS REAGEN
NO JENIS REAGEN KUANTITAS
1. Kurva standart (Basis 10 mL, %W)
Etanol (0, 8, 16, 24, 32, 40, 48,
....., %W etanol teknis)
2. Distilasi
Etanol 125 mL
Aquadest (5x) @ 25 mL
TUGAS TAMBAHAN:
MSDS etanol dan H2O
CATATAN
- Bawa kalkuator Semarang, 20 Maret 2017
- Bawa milimeter blok ASISTEN
- Lap Rizki Primawati
- Tissue/kapas
NIM 2103011312006
D-1
KESETIMBANGAN FASA
DIPERIKSA
KETERANGAN TANDA TANGAN
NO. TANGGAL