Anda di halaman 1dari 17

ORGANISASI, TATA HUBUNGAN KERJA,

DAN PENGELOLAAN KEUANGAN RSD


Pasca ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah

Oleh :
SUNDOYO, SH, MKM, M. HUM
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

Hotel Mercure Ancol, 19 Oktober 2017


PERKEMBANGAN PENGATURAN KELEMBAGAAN RSD

UU 22/1999 UPT Dinas


KELEMBAGAAN
Keppres
40/2001 LTD (Badan) RUMAH SAKIT

PP 8/2003 LTD

UU 32/2004 LTD BERPENGARUH PADA


PELAYANAN
UU 23/2014 RUMAH SAKIT
UPT
UU Pemerintahan Daerah
PSL 209
Uu 23/2014

RSD
UPT
PP 18
HARUS
IMPLEMENTASI

JR

PERATURAN
PRESIDEN
Pengorganisasian,
PERATURAN Tata Hubungan Kerja
PRESIDEN RSD
dan
Pengelolaan Keuangan

UPT DOKTER/DOKTER GIGI FUNGSIONAL


OTONOM DIBERIKAN TUGAS TAMBAHAN DIREKTUR
PROSES PENYUSUNAN
RANCANGAN PERPRES RSD

• Telah terbit Izin Prakarsa Nomor B-361/M.Setneg/D-


1 1/HK.03.00/04/2017, tanggal 26 April 2017

• Telah ditetapkan Panitia Antar Kementerian Penyusunan Rancangan Peraturan


Presiden tentang Organisasi, Tata Hubungan Kerja, dan Pengelolaan Keuangan
2 Rumah Sakit Daerah melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/454/2017

3 • Progress Pembahasan Panitia antar Kementerian


I. Susunan Organisasi RSD

Berdasarkan fasilitas
Organisasi Berdasarkan
RSD

RSD

RSD
dan kemampuan
RSD jenis pelayanan
diklasifikasikan atas:
disesuaikan pelayanan, a.RSUD/RSKD Kelas
dengan jenis terdiri atas: A;
b.RSUD/RSKD Kelas
dan a. RSUD; dan B;
klasifikasi c.RSUD/RSKD Kelas C,
RSD b. RSKD. d.RSUD Kelas D
I. Susunan Organisasi RSD
• Susunan organisasi RSUD kelas A, terdiri dari paling banyak 4 (empat) direktorat,
masing-masing direktorat terdiri dari paling banyak 3 (tiga) bidang/bagian, dan masing-
masing bidang membawahi kelompok Jabatan Fungsional. (direktorat yang membidangi
1 administrasi umum terdiri dari paling banyak 4 (empat) bagian dan bagian terdiri dari
paling banyak 3 (tiga) subbagian)

• Susunan organisasi RSUD kelas B, terdiri atas paling banyak atas 3 (tiga)
direktorat, masing-masing direktorat terdiri dari paling banyak 3 (tiga)
bidang/bagian, masing-masing bagian terdiri dari paling banyak 3 (tiga)
2 subbagian dan masing-masing bidang membawahi kelompok jabatan
fungsional atau terdiri dari paling banyak 2 (dua) seksi.
I. Susunan Organisasi RSD

• Susunan organisasi RSUD kelas C, terdiri dari paling banyak 1 (satu)


bagian dan 3 (tiga) bidang, bagian terdiri dari paling banyak 3 (tiga)
3 subbagian dan masing-masing bidang membawahkan kelompok jabatan
fungsional atau terdiri dari paling banyak 2 (dua) seksi.

• Susunan organisasi RSUD kelas D, terdiri dari paling banyak 1


(satu) subbagian tata usaha dan 2 (dua) seksi dan/atau
4 kelompok jabatan fungsional.
• Jabatan Pemimpin RSD untuk RSD kelas A atau
kelas B disebut dengan direktur utama, dan
untuk RSD kelas C atau kelas D disebut dengan
Direktur
• Pemimpin RSD diangkat dan diberhentikan oleh
Kepala Daerah  Memenuhi Persyaratan
DIREKTUR • Direktur RSD diberikan tunjangan dan fasilitas
RSD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
• Tugas Tambahan Direktur disetarakan dengan
jabatan struktural
• Kewenagan pengelolaan Barang, Uang dan
Kepegawaian
II. Tata Hubungan Kerja
• RSD bersifat otonom dalam penyelenggaraan tata kelola
1 Rumah Sakit dan tata kelola klinis.

•Hubungan kerja antara Dinas Kesehatan dengan


2
RSD bersifat pembinaan.

• Hubungan kerja antara RSD dengan Puskesmas dan


fasilitas pelayanan kesehatan lainnya bersifat bimbingan
3
teknis fungsional
II. Tata Hubungan Kerja
• Otonomi dalam tata kelola Rumah Sakit merupakan kemandirian RSD dalam menerapkan
fungsi manajemen Rumah Sakit berdasarkan prinsip-prinsip transparan, akuntabilitas,
4 independensi dan responsibilitas, kesetaraan dan kewajaran dalam pelayanan.

• Otonomi dalam tata kelola klinis merupakan kemandirian RSD dalam


menerapkan fungsi manajemen klinis yang meliputi kepemimpinan klinis, audit
klinis, data klinis berbasis bukti, peningkatan kinerja, pengelolaan keluhan,
5 mekanisme monitor hasil pelayanan, pengembangan profesi dan akreditasi
Rumah Sakit.

• Pertanggungjawaban pengelolaan RSD dilaksanakan melalui laporan kinerja yang


disampaikan kepada Dinas Kesehatan secara berkala paling sedikit sekali dalam
6 satu tahun setelah mendapat persetujuan dewan pengawas RSD.
II. Tata Hubungan Kerja
• Selain laporan kinerja, RSD mempunyai kewajiban memberikan informasi
7 tentang jumlah kesakitan, jumlah kematian, pola penyakit menular dan tidak
menular, dan jumlah kematian ibu melahirkan/kematian bayi serta kejadian
luar biasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Dinas Kesehatan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pengelolaan


8 RSD berdasarkan laporan kinerja sebagai bahan penyusunan kebijakan dan
program kesehatan daerah.

• RSD menggunakan kebijakan dan program kesehatan daerah


sebagai salah satu acuan dalam menyusun perencanaan dan
9 kegiatan tahunan Rumah Sakit.
III. PENGELOLAAN KEUANGAN

Kejelasan kewenangan pengelolaan


anggaran oleh pimpinan RSD dalam OTONOMI
menjaga agar tidak terganggunya
upaya pelayanan kesehatann RSD
Perencanaan,
Pelaksanaan,
dan
Kejelasan perbedaan keotonomian Pertanggungja
antara RS BLUD maupun yang belum waban
BLUD
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai