Abstract : Tourism is one of the leading sectors in supporting Indonesia's economic recovery. In an effort to
improve the quality of tourism facilities and infrastructure necessary to support the accommodation of those
activities. One of them is the hospitality industry. Betawi Sofyan Hotel as one of the hotel sharia cannot
avoid away from competition three star hotel in Jakarta. Competition hotel makes Hotel Sofyan must have a
good strategy to compete with other hotels. Betawi Sofyan Hotel also must analyze the external and internal
environment, determine the competitive position in the industry, and formulate a strategy for success in the
competition. The results of this study indicate that the Hotel Sofyan has a big opportunity to grow and
compete. From a generic analysis that has been done, Betawi Sofyan Hotel has a differentiation strategy and
SWOT analysis of the strategy showed that strategy which is suited for aggressive growth policy (Oriented
Growth Strategy). Key Success Factor of Betawi Sofyan Hotel are the working spirit (the spirit of
motivation) and competence, utilization and capital allocation appropriately used to repair and improve the
quality of all facilities available and Corporate Culture Establishment, Implementation Services and Products
Character, Improve Brand Equity.
Qurthubi menyebut bahwa syarî‟ah artinya yang dirancang untuk memastikan bahwa
adalah agama yang ditetapkan oleh Allah tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai
Swt untuk hamba-hamba-Nya yang terdiri melalui pelaksanaan yang tepat oleh
dari berbagai hukum dan ketentuan. (Imam organisasi (Glueck dan Jauch, p.9, 1989).
al-Qurthubi, Tafsîr al-Qurthubi, juz XVI Sedangkan menurut Thompson, Strickland,
hal. 163) Hukum dan ketentuan Allah itu dan Gamble (2008), strategi perusahaan
disebut syariat karena memiliki kesamaan adalah bagaimana perusahaan menentukan
dengan sumber air minum yang menjadi cara untuk meraih posisi pasar, melakukan
sumber kehidupan bagi makhluk hidup. kegiatan operasi perusahaan, menarik dan
Makanya menurut Ibn-ul Manzhur syariat memuaskan konsumen, bersaing dengan
itu artinya sama dengan agama. (Ibn al- sukses, dan mencapai tujuan perusahaan.
Manzhur, Lisân al-„Arab, juz XI, hal. 631). Untuk menyatukan definisi tentang strategi
Pengertian syariat Islam bisa kita peroleh ini, ada dua pandangan yang bertentangan
dengan menggabungkan pengertian syariat yaitu pandangan yang lebih
dan Islam. Untuk kata Islam, secara bahasa menitikberatkan struktur industri (market
artinya inqiyâd (tunduk) dan istislâm li driven), dan pandangan yang
Allah (berserah diri kepada Alah). Hanya menitikberatkan pada faktor sumber daya
saja al-Quran menggunakan kata Islam perusahaan (factor driven).
untuk menyebut agama yang diturunkan
oleh Allah kepada nabi Muhammad saw. Proses Penyusunan Strategi
Firman Allah menyatakan: Pada hari ini Menurut Thompson, Strickland, dan
telah Kusempurnakan untuk kamu Gamble (2008), proses penyusunan strategi
agamamu, & telah Ku-cukupkan kepadamu meliputi tiga fase yaitu penyusunan visi
ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu strategis, penentuan tujuan (setting
jadi agama bagimu. (QS. al-Mâ‟idah [05]: objective), dan pembuatan strategi
3). Bisnis atau suatu usaha adalah bagian (crafting a strategy). Sedangkan pada
atau salah satu aspek kehidupan manusia. tahap implementasi strategi, terdapat dua
Padahal, pola pikir syar‟i yang paripurna & fase penting yaitu implementasi dan
sempurna telah mengatur & membimbing eksekusi strategi secara efektif dan efisien,
manusia di seluruh seluruh aspek dan evaluasi kinerja dan langkah-langkah
kehidupan. Dengan tuntunan syariah inilah perbaikan.
manusia bisa mencapai al-falaah & hayatan
thayyiban. Syariah memang sangat patut Analisa Eksternal dan Internal
untuk dijadikan landasan untuk mencari Perusahaan
solusi dalam tantangan berusaha dalam era
globalisasi ini. Analisis PESTEL
Salah satu dari analisis eksternal
Pengertian Strategi Perusahaan perusahaan merupakan analisis makro.
Definisi strategi adalah cara untuk Analisis ini gunakan untuk melihat sebuah
mencapai tujuan jangka panjang. Strategi industri berdasarkan helicopter view dari
bisnis bisa berupa perluasan geografis, lingkungan. Analisis ini sering disebut
diversifikasi, akusisi, pengembangan dengan analisis PESTEL. Menurut David
produk, penetrasi pasar, rasionalisasi (92-93) Analisis makro dibagi berdasarkan
karyawan, divestasi, likuidasi dan joint lima kategori yaitu 1) Tekanan Politik, 2)
venture (David, p.15, 2004). Tekanan Ekonomi, 3) Tekanan Sosial, 4)
Pengertian strategi adalah Rencana Tekanan Teknologi & 5) Tekanan
yang disatukan, luas dan berintegrasi yang Lingkungan Hidup.
menghubungkan keunggulan strategis
perusahaan dengan tantangan lingkungan, Analisis Industri
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Wiwik Rachmarwi
Menurut David (105), dalam definisi berbagai potensi & tantangan yang akan
Micheal Porter yang sering disebut sebagai dihadapi dalam pengembangan wilayah
Porter’s Five Forces Model of competitive tersebut. Analisis SWOT bertujuan untuk
merupakan metode pendekatan dalam mengidentifikasi berbagai faktor secara
sebuah industri dalam melihat sebuah sistematis untuk merumuskan suatu strategi
keaktraktifan. Menurut Porter dalam David pembangunan daerah. Analisis ini
(105) intensitas dari persaingan pada didasarkan pada logika yang dapat
sebuah industri ditentukan berdasarkan memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan
lima tekanan dasar. peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan
Matriks EFE (External Factor kelemahan (weakness) dan ancaman
Evaluation) (thread). Analisis SWOT digunakan untuk
Menurut David (110), Matriks membandingkan faktor eksternal dan
External Factor Evaluation (EFE) faktor internal. Faktor eksternal terdiri dari
merupakan cara para ahli strategi untuk peluang dan ancaman, sedangkan faktor
menyimpulkan dan mengevaluasi ekonomi, internal terdiri dari kekuatan & kelemahan
sosial.
Tujuan utama dilakukan evaluasi Gambar 1 : Diagram SWOT
kondisi internal perusahaan adalah untuk
mendapatkan gambaran faktor-faktor apa
saja yang menentukan posisi kompetitif
dalam bisnis sehingga bisa didapatkan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan,
letak kekuatan (strength) perusahaan, dan
letak kelemahan (weakness) perusahaan.
Lingkungan internal adalah lingkungan
organisasi yang berada di dalam organisasi
tersebut dan secara formal memiliki
implikasi yang langsung dan khusus pada Key Success Factor
perusahaan. Perusahaan sendiri sesuai Variabel-variabel yang penting untuk
konsep masa kini merupakan kumpulan pengambilan keputusan inilah yang disebut
dari berbagai macam sumber daya, dengan key success factors. Key success
kapabilitas dan kompetensi yang factor menurut Maciariello & Kirby (1991)
selanjutnya bisa digunakan untuk adalah sebagai berikut: " The importance
membentuk market position tertentu. of identifying those relatively few variables
Dengan demikian analisis lingkungan that are crucial to the attainment of
internal akan meliputi analisis mengenai strategy, goals, and objectives then is
sumber daya manusia, kapabilitas dan ultimately derived from limited
kompetensi inti yang dimiliki oleh information- processing ability of the
perusahaan. Masing-masing komponen manager. We call these crucial variables
dari analisis Pemasaran, Aspek Organisasi key variables or key success factors ".
& SDM, dan Matriks Internal Factor Selain itu key success factors disimpul kan
Evaluation (IFE) juga sebagai: " key success factors are
those variables that are at least partially
Analisa SWOT dan Matriks TOWS out of the control of management and to
Analisis ini merupakan suatu metoda those are value, the strategy goals, and
untuk menggali aspek-aspek kondisi yang objectives of organizationare most
terdapat di suatu wilayah yang sensitive”
direncanakan maupun untuk menguraikan
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Wiwik Rachmarwi
Total : Dari jumlah total skor Betawi Sofyan Hotel yang berada di
kekuatan dan kelemahan, maka nilai kuadran I. Kuadran ini merupakan posisi
Betawi Sofyan Hotel pada sumbu x yang terbaik, karena Betawi Sofyan Hotel
(peluang – ancaman) pada diagram SWOT berada pada daerah yang “kuat” dan
adalah 3,00 – 1,05 = 1,95 “berpeluang”. Pada daerah ini, sangat
memungkinkan bagi Betawi Sofyan Hotel
untuk melakukan pertumbuhan yang
agresif karena memiliki peluang dan
kekuatan yang dibutuhkan. Strategi yang
harus ditetapkan pada posisi ini adalah
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Wiwik Rachmarwi
Pendapatan Lain 780,191,326 129,467,486 838,119,306 Tabel 9 : Matriks IFE Hotel Sofyan Hotels
Jumlah 15,967,239,477 15,193,052,959 13,258,841,003
Betawi
terendah terletak pada jumlah sumber daya dengan beberapa kegiatan seperti: (a).
yang masih belum efektif pada perusahaan. Penetapan beberapa karyawan sebagai
agen perubahan (agent of change). (b).
Key Success Factor Lomba pembuatan yel-yel Hotel Sofyan.
Berdasarkan hasil analisia internal (c). Melaksanakan tradisi doa bersama
dan eksternal serta mempertimbangkan key sebelum pertemuan pagi hari (morning
success factors dalam industri hotel, briefing). (d). Melaksanakan pelatihan
disusunlah strategi yang dikelompokkan lapangan kerjasama (out bond management
menjadi tiga strategi besar, yaitu 1). training). 2). Pemanfaatan dan
Semangat kerja (spirit motivation) dan pengalokasian modal dengan tepat yang
kompetensi; Bercermin kemasa lalu, digunakan untuk perbaikan dan
masalah utama (the real problems) yang peningkatan kualitas semua fasilitas yang
selama ini dihadapi manajemen adalah tersedia; Masalah kedua yang sedang
rendahnya motivasi (low motivation) dan dihadapi oleh perusahaan adalah telah
kompetensi (low competence) karyawan menua dan ketinggalan jamannya semua
dalam menjalankan tugas mereka sehari- fasilitas, peralatan dan perlengkapan yang
hari. Sebuah konsep yang benar tentang ada, sehingga menjadi sulit untuk bersaing
manusia pekerja di industri perhotelan dan dengan hotel-hotel baru yang tumbuh
pengelolaan mereka agar berdaya guna secara cepat terutama di daerah Menteng.
secara maksimal, menjadi isue yang sangat Oleh karenanya program perbaikan
penting yang harus segera dikenalkan (repair), penyempurnaan (refurbish) dan
terutama dikalangan pimpinan dan penggantian (renovation) semua fasiltas
penyelia agar karyawan Sofyan Hotel yang ada terutama kamar-kamar (guest
menjadi lebih: (a). Bersahabat (friendly), room) menjadi prioritas kedua yang harus
percaya diri (confidence), jujur (honest), dikerjakan manajemen untuk segera
bertanggung jawab (responsible), memperbaiki citra hotel baik di kalangan
berdisplin (discipline), konsisten pelanggan yang selama ini tetap setia agar
(consistence) dan berkemampuan mereka konsisten atas kesetiaannya,
(competence) sesuai dengan tugasnya maupun pelanggan baru yang akan
masing-masing. (b). Mampu bekerja baik mendapatkan nuansa baru dari hotel
secara sendiri-sendiri maupun secara syariah. 3). Pemantapan Budaya Korporat,
bersama-sama. (c). Meningkatkan Implementasi Karakter Pelayanan dan
kemampuan berkomunikasi terutama Produk, Improve Brand Equity; Brand
dengan bahasa Inggris. (d). Mempunyai Equity melalui Pemantapan sistem jaminan
motivasi dan semangat untuk mutu (Quality Assurance System) dengan
menyelesaikan tugas-tugas mereka. ISO 9001-2008 dan Green Hotel (Eco
Guna keperluan tersebut diatas, Friendly Hotel) ISO 14001. Program
sebuah seri program pelatihan Sosialisasi Hotel Syariah dan layanan-nya,
berkelanjutan sebagai “key success” untuk membangun citra Hotel Syariah,
pertama, akan segera dilaksanakan, dimulai melalui event-even untuk masyarakat
dari program perubahan pola berfikir dan umum bernafaskan da'wah. Kekuatan
bertindak (mind set and management deed persaingan adalah persaingan antar hotel,
change crash program) para direksi, maka ekuitas merek suatu perusahaan
manajer dan penyelia yang secara langsung harus semakin kuat. Dengan semakin
maupun tidak langsung mempengaruhi kuatnya ekuitas merek dalam hal ini
prilaku karyawan. Mendahului Program Betawi Sofyan Hotel sebagai hotel syariah,
Perubahan Pola Berfikir dan Betindak ini, maka konsumen akan merasa puas dan
sebenarnya telah dilaksanakan program semakin kuat pula daya tariknya di mata
Penguatan Visi dan Misi pada tahun 2009 pelanggan untuk terus menggunakan
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Wiwik Rachmarwi
Thompson, A.A., Jr. and A.J. Strickland III Laporan Bulanan GM PT Sofyan Hotels
and John E. Gamble, 2008, Crafting Tbk.
and Executing Strategy – The Quest Data Keuangan Internal PT Sofyan Hotels
for Competitive Advantage : Tbk
Concepts and Cases, 16th ed., Manager Daily Report Betawi Sofyan
Richard D. Irwin. Inc. Hotel tahun 2010 – 2015
Yin, R.K., 2003, Case Study Research:
Design and Methods, 3rd ed.,
Thousand Oaks, California: Sage
Publications, Inc.
Wheelen, Thomas I and David J. Hunger.
Strategic Management and Business
Policy. 8th edition. Singapore:
Prentice Hall International
(2003:112)
David Fred R. Strategic Management:
Concepts and Case. New Jersey:
Prentice Hall, Inc (1999:192-193)
Pearce, John A. & Richard B. Robinson.
Strategic Management: Formulation,
Implementation, and Control. 8th
edition. New York McGraw-Hill
Companies, Inc (2003:136)
Muhammad Ismail Yusanto dan
Muhammad Karebet Widjajakusuma,
2002, Menggagas Bisnis syariah:
Gema Insani
Buletin Indonesian Chamber of Commerce
and Industry edisi okrober 2010,
Asia: Horizon Gazing
www.google.com diunduh tanggal 17
Desember 2015
http://jakarta.bps.go.id/BRS/Pariwisata/Pariwis
ata_1009.pdf diunduh tanggal 10
Oktober 2015
http://id.wikipedia.org/wiki diunduh tanggal 20
Oktober 2015
http://www.danareksa-
research.com/economy/media-newspaper/233-
pariwisata-nasional-masih-elok diunduh
tanggal 12 September 2015
www.booking.com diunduh tanggal 10
September 2015
Data Internal
Corporate Profile PT Sofyan Hotels Tbk.
Business Plan 2010 – 2015 PT Sofyan
Hotels Tbk.
Annual Report 2015 PT Sofyan Hotels Tbk
Annual Report 2015 PT Sofyan Hotels Tbk
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Wiwik Rachmarwi