Anda di halaman 1dari 9

KEWIRAUSAHAAN

PERTEMUAN 6

KELOMPOK 6 :

NI KADEK JYOTI KRISHNA MAHESWARI 1506305084 / 20

DEVIANA SIJABAT 1506305156 / 25

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN AJARAN 2017


KEWIRAUSAHAAN SAP 6 2016
1. Berbagai Karakter dan Sikap Mental Wirausaha Sukses
Menurut Geoffrey G. Meredith (1996 dalam Suryana 2009) bahwa wirausaha memiliki
berbagai ragam karakter dan watak sebagai berikut:
Tabel 1 Karakter dan unsur karakter wirausaha
No Karakter Watak
1. Percaya diri Memiliki keyakinan yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain,
mandiri dan optimis
2. Berorientasi pada tugas dan hasil Gairah untuk maju, berorientasi laba, tekun, ulet
dan tegas, kerja keras, bersemangat, energik, serta inisiatif.
3. Pengambil resiko Kemampuan mengambil resiko, suka tantangan
4. Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, suka bergaul, terbuka terhadap saran dan
kritik.
5. Keaslian atau originalitas Pandai pencipta (inovatif dan kreatif) berpikiran terbuka,
penuh informasi, kaya pengetahuan.
6. Berorientasi masa depan Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan.

Karakter wirausaha yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa intisari karakter


seorang wirausaha ialah kreatifitas.Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa
seorang wirausaha dapat dibentuk, bukan lahir begitu saja.Jelaslah bahwa
kewirausahaan pada dasarnya merupakan jiwa dari seseorang yang diekspresikan
melalui sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif untuk melakukan suatu
kegiatan.Adapun orang yang memiliki jiwa tersebut tentu saja dapat melakukan
kegiatan kewirausahaan atau menjadi pelaku kewirausahaan atau lebih dikenal
dengan sebutan wirausaha. Seorang wirausaha haruslah seorang yang mampu melihat
ke depan. Melihat ke depan dengan berpikir, penuh perhitungan, mencari pilihan dari
berbagai alternatif masalah dan pemecahnnya.
1. Percaya diri
Sifat-sifat percaya diri dimulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah terombang-
ambing oleh pendapat dan saran-saran orang lain. Akan tetapi saran-saran orang
lain jangan ditolak mentah-mentah, pakai itu sebagai masukan untuk
dipertimbangkan kemudian harus memutuskan segera. Orang yang tinggi percaya
dirinya adalah orang yang sudah matang, jasmani dan rohaninya.Pribadi semacam
itu adalah pribadi yang independen dan sudah mencapai tingkat kematangan.
Karakteristik kematangan sesorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, ia
memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif dan kritis. Tidak begitu saja
menyerap pendapat atau opini orang lain tapi dapat mengembangkan kritis.
Emosionalnya sudah stabil, tidak mudah tersinggung dan naik pitam, serta tingkat
sosialnya tinggi.Diharapkan wirausaha seperti ini betul-betul dapat menjalankan
usahanya secara mandiri, jujur dan disenangi oleh semua relasinya.
2. Berorientasi tugas dan hasil
Wirausaha tidak mengutamakan prestise dulu, tetapi prestasi kemudian.Ia
berharap pada prestasi baru kemudian setelah berhasil prestisenya akan
meningkat. Wirausaha yang selalu memikirkan prestise dulu dan prestasi
kemudian, usahanya tidak akan mengalami kemajuan. Maka wirausaha harus
mempunyai kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif.
3. Pengambil resiko
Wirausaha dalam melakukan kegiatan usahanya penuh dengan resiko dan
tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dan
sebagainya.Tetapi semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh
perhitungan.Jika perhitungan sudah matang baru membuat pertimbangan dari
berbagai macam segi.
4. Kepemimpinan
Sifat kepemimpinan memamng ada dalam masing-masing individu, maka sifat
kepemimpinan tergantung pada masing-masing individu dalam menyesuaikan diri
dengan organisasi atau orang yang dipimpin. Ada pemimpin yang disenangi oleh
bawahan, mudah memimpin sekelompok orang, ia diikuti dan dipercaya oleh
bawahan. Tapi ada pula pemimpin yang tidak disenangi bawahan atau tidak
senang pada bawahannya, ia mau mengawasi bawahannya tapi tidak ada waktu
untuk itu. Menanam kecurigaan pada orang lain pada suatu ketika akan berakibat
tidak baik pada usaha yang sedang dijalankan. Maka wirausaha sebagai pemimpin
yang baik harus mau menerima kritik dan saran dari bawahannya serta harus
bersifat responsif.
5. Keaslian atau originalitas
Sifat orisinil tidak selalu ada pada diri sesorang, yang dimaksud orisinil adalah
tidak hanya mengekor pada orang lain tapi memiliki pendapat sendiri dan ide
yang orisinil untuk melaksanakan sesuatu. Orisinil tidak berarti baru sama sekali,
tapi produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru dari komponen-
komponen yang sudah ada sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Bobot
kreativitas orisinil suatu produk akan tampak sejauh mana ia berbeda dari apa
yang sudah ada sebelumnya
6. Berorientasi masa depan
Wirausaha harus perspektif, mempunyai visi ke depan, apa yang akan dilakukan
dan apa yang ingin dicapai. Karena sebuah usaha bukan didirikan untuk
sementara tapi selamnay. Maka faktor kontinuitas harus dijaga dan pandangan
harus ditujukan jauh ke depan. Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan
seorang wirausaha akan menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar
jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan.

Pengusaha yang sukses bukanlah pengusaha yang bisa memulai bisnis dalam skala besar
dalam waktu singkat.Wirausaha bukanlah sebuah hal yang bisa dibangun secara
instant.Wirausaha sukses adalah mereka yang berhasil mengatasi naik turunnya usaha dan
tetap berdiri tegak. Skala keberhasilan wirausaha bukanlah semata pada jumlah omset
yang dimiliki, akan tetapi lebih pada kemampuan sang wirausaha untuk mempertahankan
usahanya dalam menghadapi berbagai arus perubahan yang sedikit banyak memiliki
pengaruh pada usahanya. Pada bagian ini, mental wirausaha seseorang sangat
diuji.Seseorang boleh saja mengklaim bahwa dia sudah memiliki usaha tersebut sejak
lama, atau mungkin usaha tersebut sudah diwarisi dari orang tua mereka.Akan tetapi,
kehidupan usaha tersebut lebih tergantung pada mental wirausaha orang tersebut dalam
menjalankan roda usahanya.
Bagaimana dengan mental wirausaha di Indonesia?Beberapa pakar mengatakan bahwa
mental wirausaha di Indonesia masih sangat lemah.Orang Indonesia lebih menyukai
bekerja sebagai karyawan daripada mencoba mendirikan usaha mandiri atau meneruskan
usaha mereka.Salah satu ciri lemahnya mental wirausaha di Indonesia adalah keengganan
seseorang untuk menempuh berbagai resiko yang mungkin timbul dalam usaha yang
dijalankannya.Resiko kegagalan ataupun resiko merugi dari sebuah usaha tentu
berbanding lurus dengan “resiko” mendapatkan keuntungan.Sayangnya, masih banyak
orang Indonesia yang tidak siap menghadapi resiko kegagalan.Keengganan menghadapi
resiko kegagalan tersebut disikapi dengan tidak menjalankan usaha.Semangat wirausaha
seharusnya dilandasi dengan semangat pantang menyerah. Ada 4 macam sikap mental
yang seharusnya dimiliki oleh seorang wirausaha, yaitu:
1. Memiliki semangat enterpreneurship dasar yaitu keinginan untuk memiliki
penghasilan yang lebih baik daripada bekerja pada orang lain. Keinginan untuk
mandiri, lebih sejahtera dan memiliki kehidupan yang lebih baik akan membawa
seseorang pada keinginan berusaha secara mandiri.
2. Semangat enterpreneurship lain yang harus dimiliki adalah keinginan untuk mandiri.
Bekerja pada perusahaan milik orang lain boleh jadi lebih nyaman, akan tetapi Anda
tidak akan pernah menjadi mandiri. Sikap mental seperti ini yang masih jarang
dimiliki oleh banyak orang di Indonesia. Banyak orang memilih berada di zona
nyaman mereka hingga masa pensiun tiba dibanding membuat sebuah gebrakan besar
dalam kehidupan mereka dengan berwirausaha.
3. Berani mencoba adalah satu bagian dari semangat enterpreneurship yang harus selalu
dimiliki para calon wirausaha. Tidak ada bayi yang langsung bisa berlari.Bayi harus
melalui fase merangkak, belajar berdiri, belajar berjalan hingga mampu berjalan
dengan dua kaki tanpa terjatuh. Analogi yang sama harus diterapkan oleh seorang
wirausahawan. Berani mencoba menjadi seorang wirausaha adalah salah satu kunci
wirausaha sukses. Bagaimana Anda bisa mendapatkan hasil wirausaha sukses
sementara Anda bahkan tidak berani mencoba
4. Semangat enterpreneurship lain adalah tahan banting. Kegagalan memang sangat
menyakitkan, akan tetapi bukan merupakan sebuah alasan untuk menyerah. Semangat
wirausaha sukses adalah menyikapi kegagalan sebagai sebuah pelajaran besar.
Evaluasi menyeluruh akan memungkinkan Anda menjalani wirausaha sukses tersebut.
Satu keberhasilah mungkin harus ditempuh melalui 99 kegagalan. Seorang pelaku
wirausaha sukses akan selalu menerapkan prinsip tersebut pada setiap bidang usaha
yang akan dilaksanakannya.

2. Pemilihan Role Model dalam Membangun Karakter Wirausaha


Role model atau tokoh panutan merupakan faktor penting yang mempengaruhi
individu dalam memilih kewirausahaan sebagai karir.Calon wirausaha pada umumnya
menemukan role model di rumah ataupun di tempat kerja. Bila seseorang banyak
berhubungan serta bergaul dengan para wirausahawan, maka ada kemungkinan dia
juga akan tertarik untuk memilih jalan hidup sebagai seorang wirausahawan. Orang
tua, saudara, guru atau wirausahawan lain dapat menjadi role model bagi individu.
Individu membutuhkan dukungan dan nasehat dalam setiap tahapan dalam merintis
usaha, role model berperan sebagai mentor bagi individu. Individu juga akan meniru
perilaku yang dimunculkan oleh role model. Role model merupakan hal yang sangat
penting karena dengan mengetahui serta memahami kisah-kisah para wirausahawan
yang telah meraih kesuksesan menjadikan cita-cita seseorang untuk membuka
usahanya sendiri menjadi lebih kredibel dan terjustifikasi.Yang paling ingin diketahui
oleh orang-orang sebagai role model kesuksesan mereka adalah profil wirausaha.
Dengan membaca dan mengetahui profil juga perjuangan mereka dari bawah sampai
menjadi sesorang yang berhasil akan menjadikan motivasi untuk para wirausaha baru
untuk mencapai kesuksesan yang sama. Salah satu wirausaha di Indonesia yang dapat
menjadi role model bagi calon wirausaha adalah Bob Sadino. Gayanya yang sangat
terkenal adalah gaya dia berpakaian yang senang menggunakan celana pendek dan
kaus bias walaupun dia seorang wirausaha yang sukses dan punya kekayaan yang
banyak. Boy Sadiono lahir di Lampung pada tangga 9 Maret 1933. Dimulai saat sang
teman menyarankan untuk memelihara ayam untuk menghilangkan rasa stressnya.
Dari mulai beternak ayam itu terinspirasilah Bob untuk memulai wirausaha.Akhirnya,
beberapa lama Bob bisa menjadi orang yang sukses dalam bisnisnya. Kunci
kesuksesan Bob Sadino adalah selalu mendengarkan apa kemauan dari pelanggan
sehingga dia mau memperbaiki diri sesuai dengan saran dari pelanggannya. Dengan
sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar.
Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri, karena itu
ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

3. Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Usaha


Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat tergantung pada kemampuan pribadi
wirausaha. Zimmerer (1996: 14-15 dalam Suryana 2009) mengemukakan beberapa
faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya adalah:
1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama
yang membuat perusahaan kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman. Baik dalam kemampuan teknik, kemampuan
memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan, ketrampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan
baik faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran khas.
Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam
memelihara aliran khas akan menghambat operasional perusahaan dan akan
mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awak dari suatu
kegiatan, sekali gagal dalam perncanaan maka akan mengalami kesulitan dalam
pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor
yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat
mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan eret kaitanya dengan efisiensi dan
efektifitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak
efisien dan tidak efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalan berusaha. Sikap yang setengah-
setengah dalam usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil
dan gagal. Dengan sikap setengah hati kemungkinan gagal akan besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha
yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, maka ia tidak ada
jaminan untuk menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam
berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan
mampu membuat peralihan setiap waktu.
DAFTAR PUSTAKA :
http://miigoedish.blogspot.com/2013/01/berbagai-karakter-wirausaha-sukses.html
(Diakses pada tanggal 1 Oktober 2016)

Anda mungkin juga menyukai