PENDAHULUAN
dan penurunan perfusi organ yang ditandai adanya hipertensi, edema dan
proteinuria yang timbul karena kehamilan. Adanya kejang dan koma lebih
penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi yang tertinggi di Indonesia. 1
secara mendasar dan telah dilakukan pula berbagai peneltian untuk memperoleh
penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan janin di Indonesia, sehingga masih
hipertensi, edema, dan proteinuria sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan
pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda preeklampsia
hipertensi meningkat 3 kali lipat dibandingkan dengan wanita usia 20-30 tahun.
1
Hansen melaporkan peningkatan insiden preeklampsia sebesar 2-3 kali pada
nulipara yang berusia di atas 40 tahun bila dibandingkan dengan usia 25-29 tahun.
sebab utama kematian ibu setelah perdarahan dan infeksi serta sebab kematian
Preeklampsia dapat berakibat buruk baik pada ibu maupun janin yang
Elevated Liver Enzyme, Low Platelet), edema paru, gangguan ginjal, perdarahan,
solusio plasenta bahkan kematian ibu. Komplikasi pada bayi dapat berupa
kelahiran prematur, gawat janin, berat badan lahir rendah atau intra uterine fetal
death (IUFD).1 Kematian ibu bersalin pada sindroma HELLP cukup tinggi yaitu
pembekuan darah, perdarahan otak, ruptur hepar, dan kegagalan organ multipel.2
2
BAB II
ILUSTRASI KASUS
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama pasien : Ny. N
Umur : 24 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku : Melayu
Alamat : Sungai Apit
No. MR : 18-70-92
II. ANAMNESIS
Pasien datang ke VK IGD RSUD Tengku Rafian Siak pada tanggal 01
Agustus 2018 Jam 23:32 WIB dengan G1P0A0H0 gravid 33-34 minggu dengan
PEB.
Pasien mengeluh nyeri kepala sejak 2 hari SMRS, nyeri dirasakan terus
mengeluh nyeri di ulu hati, mual tidak ada, muntah tidak ada, pandangan mata
kabur tidak ada, keluhan mules-mules tidak ada. Keluar air-air dan darah dari
jalan lahir tidak ada. Riwayat keputihan tidak ada, demam tidak ada. Riwayat
tekanan darah tinggi saat tidak hamil tidak ada. Pasien mengaku hamil 8 bulan,
Mual dan muntah minimal dan tidak pernah mengalami perdarahan dari
3
Riwayat Hamil Tua :
Pandangan mata kabur, mual, muntah dan kejang disangkal pasien. Tekanan darah
Prenatal Care :
Periksa ke bidan mulai bulan ke 4 kehamilan, USG tidak pernah. Kontrol selama
Selama hamil pasien minum obat hanya diberikan oleh bidan berupa vitamin dan
Di keluarga pasien tidak ada riwayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus, dan
jantung.
Riwayat Haid :
Menarche usia 12 tahun, siklus teratur 28 hari, lama haid 5-6 hari, 2-3 kali ganti
pembalut/hari dan tidak ada nyeri haid.
Riwayat Perkawinan :
G1P0A0H0
Riwayat KB :
4
III. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Komposmentis
Vital Sign:
Suhu : 36 0C
Gizi:
TB : 158 cm
Kepala:
Thoraks :
5
STATUS OBSTETRIKUS
Abdomen
Palpasi :
Leopold I : TFU pertengahan pusat-processus xympoideus, teraba masa
lunak, bernodul, tidak melenting kesan bokong.
Leopold II : Teraba tahanan keras pada bagian kanan ibu dan bagian – bagian
kecil pada kiri ibu kesan puka
Leopold III : Bagian terbawah teraba masa keras, bulat dan melenting kesan
kepala
Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk PAP.
TFU : 24 cm
Genitalia
VT : tidak dilakukan.
Laboratorium (01/08/2018)
6
Leukosit : 15.800 /uL
Hematokrit : 31,3 %
CT : 7’
BT : 4’
Gol darah : B+
7
V. DIAGNOSIS KERJA (per med rec)
JTH preskep.
1. SGOT/SGPT
2. Ur/Cr
Simptomatik :
1. Tirah baring
3. Nifedipin 3 x 10 gr
VIII. PROGNOSIS
Dubia ad bonam
8
FOLLOW UP PRE SC
Follow up
Tanggal
SOAP Catatan
Nyeri kepala (+) mual (-) muntah (-) kejang (-)
S
pandangan mata kabur (-).
KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : komposmentis
TD: 200/100, nadi: 80x, RR: 20x, suhu: 36 c
Kamis O STATUS OBSTETRIKUS
TFU pertengan PX-pusat, puka, preskep TBJ: 1860
02/08/18
gram DJJ: 140 x/i
9
LAPORAN OPERASI
Umur : 24 Jenis
Sp.OG
04-08-2018 berlangsung
Ibu dibaringkan di meja operasi dalam keadaan infus dan cateter terpasang.
Dinding abdomen dibuka lapis demi lapis hingga di peritoneum. Dinding uterus di
insisi secara korkof dan di tolong secara tunggal dengan meluksir kepala. Lahir
bayi tidak ada data, panjang badan tidak ada data, apgar score tidak ada data,
plasenta dilahirkan secara PTT kesan lengkap. Lalu dinding abdomen ditutup
lapis demi lapis hingga ke kutis. Evaluasi perdarahan. Kesan tidak ada tanda –
tanda perdarahan.
Terapi post sc :
10
2. Drip MgSO4 40% 30cc – 14 tpm
7. Diet MB + TKTP
Catatan
Observasi Kala IV
Jam TD HR RR T Urin Perdarahan TFU
FOLLOW UP POST SC
Follow up
Tanggal
SOAP Catatan
Sabtu S Nyeri luka Operasi (+) nyeri kepala (-) mual (-)
muntah (-) kejang (-) pandangan mata kabur (-),
11
04/08/18 BAK melalui kateter, BAB belum ada.
KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : komposmentis
TD: 120/90, nadi: 80x, RR: 20x, suhu: 36 c
STATUS OBSTETRIKUS
TFU 2 jari dibawah umbilicus, kontraksi baik. BU
O (+)
v/u tenang, lokia rubra (+)
Perdarahan aktif (-)
Status Lokalis :
Tampak luka operasi tertutup verban, rembesan (-)
nyeri tekan (+)
A P1A0H1 Post SC a/i impending eklampsia hari ke I
- Observasi Ku, TTV, Kontraksi uterus, tanda tanda
infeksi, tanda tanda perburukan preeklampsia, aff
jam 13.30 wib.
- Infus MgSO4 40% stop ganti IVFD RL 500 cc +
Okstitoksin 1 amp - 20 tpm
P - Inj Ceftriaxon 2 x 1gr
- Nifedipin 3 x 10 mg po
- Asam mefenamat 3 x 500 mg po
- Vit C tab 3x1
- Mobilisasi bertahap
- Diet TKTP rendah garam
Nyeri luka Operasi (+) nyeri kepala (-) mual (-)
muntah (-) kejang (-) pandangan mata kabur (-) ASI
S (+) banyak, payudara tidak nyeri. BAK ada, BAB
belum ada.
KU : Tampak sakit ringan
Kesadaran : komposmentis
TD: 120/80, nadi: 80x, RR: 22x, suhu: 36 c
STATUS OBSTETRIKUS
TFU 2 jari dibawah umbilicus, kontraksi baik. BU
O (+)
Minggu v/u tenang, lokia rubra (+)
Perdarahan aktif (-)
05/08/18 Status Lokalis :
Tampak luka operasi tertutup verban, rembesan (-)
nyeri tekan (+)
A P1A0H1 Post SC a/i impending eklampsia hari ke II
- Observasi Ku, TTV, Kontraksi uterus, tanda tanda
infeksi, tanda tanda perburukan preeklampsia.
P - IVFD RL 500 cc – 20 tpm
- Cefixim tab 3x1 po
- Nifedipin 3 x 10 mg po
- Asam mefenamat 3 x 500 mg po
12
- Vit C tab 3x1
- Mobilisasi bertahap
- Diet TKTP rendah garam
Nyeri luka Operasi (+) nyeri kepala (-) mual (-)
muntah (-) kejang (-) pandangan mata kabur (-) ASI
S
(+) banyak, payudara tidak nyeri. BAK ada,
berwarna kekuningan, tidak nyeri. BAB belum ada.
KU : Tampak sakit ringan
Kesadaran : komposmentis
TD: 120/80, nadi: 80x, RR: 22x, suhu: 36 c
STATUS OBSTETRIKUS
Senin O TFU 2 jari dibawah umbilicus, kontraksi baik. BU
(+)
06/08/18 v/u tenang, lokia rubra (+)
Perdarahan aktif (-)
Status Lokalis :
Tampak luka operasi tertutup verban, rembesan (-)
nyeri tekan (+)
A P1A0H1 Post SC a/i impending eklampsia hari ke III
13