Anda di halaman 1dari 2

Masalah KEUANGAN dan Solusi yang ditawarkan

1. Problem: Terdapat PI yang tidak menjalankan dengan baik mekanisme pembuatan LPJ
dekanat. Hal itu menghambat proses reimbursement ke FUSI dari pihak dekanat.
Solution: mengawasi dengan intens pembuatan LPJ serta membuat kesepakatan serta memberi
sanksi jika kesepakatan itu dilanggar
2. Problem: BPH skip dalam melakukan tugas
Solution: Reminder secara rutin (minimal 2 kali seminggu)
3. Problem: Sulitnya eksekusi proker infaq
Solution:
- Memperbaiki platform (googledocs/typeform) agar lebih mudah digunakan
- Memperbaiki sistem follow up infaq pada rapat departemen, yaitu dengan menanyakan
progress infaq ke departemen disetiap akhir minggu.
- Penyerahan uang infaq dapat menjadi prasyarat dana proker bidang dapat dirembuirse
4. Problem: BPH tidak aware terhadap pentinganya membuat RKAT dan RRKAT sesuai dengan
kebutuhan akan biaya pelaksanaan proker
Solution: Memberi tahu urgensi pembuatan RKAT dan RRKAT, membimbing dan follow up
secara terus menerus

Inovasi Keuangan

- Membuat platform yang lebih sederhana untuk memudahkan bendahara dalam pendataan
infaq

Inovasi Kewirausahaan

- FUSI POIN
Banyaknya kegiatan eksternal yang dilakukan oleh departemen kewirausahaan, membuat
departemen perlu untuk mengadakan survey pasar. Survey dilakukan dengan penyebaran borang
atau pengisisan lewat platform yang ditujukkan oleh warga Teknik. Warga yang membantu
pengisian survey berhak mendapatkan reward berupa poin. Poin ini dapat ditukarkan dengan
hadiah atau potongan harga pada setiap bentuk usaha departemen kewirausahaan.

Rencana dan Strategis Program Kerja Keuangan

Dengan adanya LPJ, lembaga dapat melakukan evaluasi terhadap pengeluaran saat eksekusi terhadap
RKAT dan RRKAT yang sudah dibuat. Pembuatan LPJ sebaiknya sudah dicicil setelah cashflow per bulan
selesai. Untuk menghindari keterlambatan karena format MPM tidak diberikan berbarengan dengan
format cashflow, gunakan format kepengerusan sebelumnya sebagai acuan dalam pembuatan laporan.

Rencana Strategis Departemen

1. Kegiatan Internal dilakukan diawal kepengurusan agar tidak ada gap diantara pengurus. Kegiatan
tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan pertemuan secara intens termasuk konsol dan
melakukan kegiatan sederhana bersama setiap minggunya. Kegiatan internal diharapkan mampu
mengurangi gap antar pengurus sehingga menciptakan suasana kondusif untuk melakukan setiap
proker.
2. Memberikan pemahaman mengenai pentingnya penyelenggaraan keuangan yang sehat dalam
suatu organisasi di awal kepengurusan kepada seluruh pengurus FUSI FTUI, sehingga tertanam
dalam pelaksanaannya selama setahun ke depan.
3. Membentuk tim bendahara departemen untuk mengawasi penyelenggaraan keuangan di setiap
departemen FUSI. Fungsinya adalah sebagai pengontrol keuangan departemen termasuk
membantu kelancaran cashflow setiap bulan dengan mengumpulkan bukti transaksi yang tepat.
4. Memberikan pelatihan kepada bendahara departemen mengenai sistem keuangan yang berjalan
selama kepengurusaan FUSI dan sistem keuangan yang digunakan oleh Fakultas Teknik.
pengetahuan mengenai system keuangan yang digunakan oleh Fakultas Teknik. Sehingga,
bendept memiliki pengetahuan baru yang akan bermanfaat di masa yang akan datang. Selain itu,
perangkulan bendept nantinya dapat digunakan sebagai media kaderisasi bidang keuangan di
kepengurusan selanjutnya.
5. Pembagian jobdesc yang jelas antara kepala bidang dan wakil kepala bidang keuangan. Penting
juga membentuk hubungan kerja sama yang baik dari awal kepengurusan sehingga dapat saling
membantu dalam melaksanakan tugas nantinya.
6. Komitmen awal untuk menjaga dan mendampingi keberlangsungan program kerja proyek besar
di FUSI termasuk mensupervisi keuangan proker besar tersebut dari awal terbentuknya
kepanitiaan.

Anda mungkin juga menyukai