Anda di halaman 1dari 10

Reza Bagus Novendri

2016-11-044
TEORI TAMBAHAN

OPEN CIRCUIT
(RANGKAIAN TERBUKA)

A. RANGKAIAN LISTRIK
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan
dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup.
Elemen atau komponen yang akan dibahas pada mata kuliah Rangkaian Listrik terbatas pada
elemen atau komponen yang memiliki dua buah terminal atau kutub pada kedua ujungnya. Untuk
elemen atau komponen yang lebih dari dua terminal dibahas pada mata kuliah Elektronika.
Pembatasan elemen atau komponen listrik pada Rangkaian Listrik dapat dikelompokkan kedalam
elemen atau komponen aktif dan pasif. Elemen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi dalam
hal ini adalah sumber tegangan dan sumber arus, mengenai sumber ini akan dijelaskan pada bab
berikutnya. Elemen lain adalah elemen pasif dimana elemen ini tidak dapat menghasilkan energi, dapat
dikelompokkan menjadi elemen yang hanya dapat menyerap energi dalam hal ini hanya terdapat pada
komponen resistor atau banyak juga yang menyebutkan tahanan atau hambatan dengan simbol R, dan
komponen pasif yang dapat menyimpan energi juga diklasifikasikan menjadi dua yaitu komponen atau
lemen yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini induktor atau sering juga
disebut sebagai lilitan, belitan atau kumparan dengan simbol L, dan kompone pasif yang menyerap
energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini adalah kapasitor atau sering juga dikatakan dengan
kondensator dengan simbol C, pembahasan mengenai ketiga komponen pasif tersebut nantinya akan
dijelaskan pada bab berikutnya.
Elemen atau kompoen listrik yang dibicarakan disini adalah :
1. Elemen listrik dua terminal
a. Sumber tegangan
b. Sumber arus
c. Resistor ( R )
d. Induktor ( L )
e. Kapasitor ( C )
2. Elemen listrik lebih dari dua terminal
a. Transistor
b. Op-amp
Berbicara mengenai Rangkaian Listrik, tentu tidak dapat dilepaskan dari pengertian dari
rangkaian itu sendiri, dimana rangkaian adalah interkoneksi dari sekumpulan elemen atau komponen
penyusunnya ditambah dengan rangkaian penghubungnya dimana disusun dengan cara-cara tertentu

Laboratorium Mesin Listrik


STT - PLN
Reza Bagus Novendri
2016-11-044
dan minimal memiliki satu lintasan tertutup. Dengan kata lain hanya dengan satu lintasan tertutup saja
kita dapat menganalisis suatu rangkaian.

B. CLOSE CIRCUIT
Yang dimaksud dengan satu lintasan tertutup adalah satu lintasan saat kita mulai dari titik yang
dimaksud akan kembali lagi ketitik tersebut tanpa terputus dan tidak memandang seberapa jauh atau
dekat lintasan yang kita tempuh. Rangkaian listrik merupakan dasar dari teori rangkaian pada teknik
elektro yang menjadi dasar atay fundamental bagi ilmu-ilmu lainnya seperti elektronika, sistem daya,
sistem computer, putaran mesin, dan teori control.

Pengertian Rangkaian Listrik Tertutup

Agar bisa menyala, rangkaian listrik tentunya harus bersifat tertutup. Kondisi saklar yang
tertutup inilah yang nantinya bisa mengalirkan arus listrik sehingga rangkaian listrik bisa menyala.
Rangkaian listrik yang tertutup tersebut tidak memiliki pangkal dan juga tidak memiliki ujung.
Rangkaian ini terdiri dari beberapa komponen diantaranya adalah kawat penghantar, alat untuk
mengukur listrik dan juga sumber penghasil daya listrik. Sumber penghasil daya listrik tersebut bisa
berupa baterai.

Laboratorium Mesin Listrik


STT - PLN
Reza Bagus Novendri
2016-11-044
C. OPEN CIRCUIT

Pengertian Rangkaian Listrik Terbuka

Pengertian rangkaian listrik terbuka adalah rangkaian listrik yang dirangkai dengan sedemikian rupa,
dimana salah satu bagian arusnya terbuka sehingga tidak terjadi aliran listrik di dalamnya. Rangkaian
listrik yang terbuka ini disebut juga dengan rangkaian listrik yang terputus. Bisa saja Anda bayangkan,
bagian saklar yang terputus atau terbuka tidak akan memungkinkan ada arus listrik yang bisa
melewatinya. Oleh sebab itulah, rangkaian listrik ini harus bersifat tertutup agar aliran listrik bisa
kembali berjalan.

D. MEMBUAT RANGKAIAN LISTRIK TERBUKA DAN TERTUTUP

Agar Anda bisa lebih mengerti tentang pengertian rangkaian listrik terbuka dan tertutup, ada
baiknya Anda tahu bagaimana cara membuat rangkaian listrik terbuka dan tertutup tersebut. Praktik akan
membuat pengetahuan lebih sempurna dibandingkan dengan mengerti secara teori saja. Untuk membuat
rangkaian listrik tertutup, Anda membutuhkan bahan-bahan seperti saklar, lampu, papan untuk
merangkai, baterai dan juga
kabel.

Cara untuk membuat rangkaian tertutup dan terbuka ini sangat mudah sekali.
1. Langkah pertama adalah Anda harus merangkai saklar sedemikian rupa, Anda juga harus
merangkai lampu, kabel dan juga merangkai baterai pada papan rangkai tersebut. Setelah Anda
mampu merangkai rangkaian listrik tersebut.

2. Langkah kedua adalah Anda harus membuka saklar nya. Saklar yang terbuka inilah yang
dinamakan sebagai rangkaian listrik terbuka. Bola lampu akan tidak menyala hal itu dikarenakan
kondisi arus listrik yang terputus.

3. Langkah ketiga yang bisa Anda lakukan adalah dengan menutup saklar tersebut. Amatilah
kondisi dari bola lampu tersebut. Bola lampu akan menyala dikarenakan arus listrik yang mampu
mengalir ke bola lampu tersebut. Setelah Anda membuat rangkaian listrik terbuka dan tertutup
ini, kini Anda akan lebih memahami apa itu rangkaian listrik terbuka dan tertutup tersebut.

Laboratorium Mesin Listrik


STT - PLN
Reza Bagus Novendri
2016-11-044
Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa rangkaian listrik yang terbuka adalah bentuk dari
suatu rangkaian listrik yang tidak bisa mengalir sebab tidak dihubungkan dengan pemutus arus listrik
seperti saklar listrik. Tidak hanya itu saja, rangkaian listrik yang terbuka jalannya arus listrik menjadi
diputus karena kondisi saklar yang terbuka. Berbeda dengan rangkaian tertutup dimana rangkaiannya
dilengkapi dengan pemutus arus listrik atau saklar. Melalui penjelasan diatas, semoga Anda bisa lebih
paham tentangpengertian rangkaian listrik terbuka dan tertutup.

E. HUKUM OHM
Pada dasarnya, bunyi dari Hukum Ohm adalah : “Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui
sebuah penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang
diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”
Arus elektron/ listrik dalam sistem audio dapat dijelaskan dengan Hukum Ohm yang
dicetuskan oleh ahli fisika Jerman, Georg Simon Ohm. Pemahaman Hukum Ohm mutlak dibutuhkan
sebagai kunci dalam memahami cara kerja perangkat audio dalam berbagai aplikasi seperti
menyambung speaker ke power amp, ataupun setup sistem audio suatu live event.
Menurut Ohm aliran elektron melalui suatu elemen (misalnya kabel yang menghubungkan speaker dan
power amp) dipengaruhi (dihambat) oleh suatu resistensi (tahanan) yang terdapat di sepanjang elemen
tersebut. Bila panjang elemen tersebut digandakan sebanyak dua kali lipat, resistensi juga meningkat
sebesar dua kali lipat.
Sebaliknya, bila yang bertambah dua kali lipat adalah tebal elemen, resistensi akan berkurang menjadi
seperempat dari yang sebelumnya.
Hukum Ohm menyatakan bahwa besar arus yang mengalir pada suatu konduktor pada suhu tetap
sebanding dengan beda potensial antara kedua ujung-ujung konduktor

I=V/R

Observasi tersebut melahirkan Hukum Ohm yang digunakan untuk menghitung resistensi arus
elektron yang melalui suatu sirkuit:

R=V/I

Dimana,
R = Resistance (resistensi atau tahanan dalam suatu elemen)
V = Voltage (voltase atau tekanan listrik yang awalnya mengaliri suatu elemen)
I = Current (arus yang dihasilkan oleh voltase yang melalui resistensi suatu elemen)

Laboratorium Mesin Listrik


STT - PLN
Reza Bagus Novendri
2016-11-044
Penelitian Ohm menemukan bahwa bila voltase sebesar 1V (Volt) dialirkan melalui resistensi sebesar
1 Ohm, akan dihasilkan arus sebesar 1A (Ampere). Dengan demikian dapat dihasilkan pemahaman
sebagai berikut:
1 Volt --> 1 Ohm --> 1 Ampere --> 1 Watt
Ampere adalah satuan untuk mengukur besar arus; sedangkan watt (W) adalah satuan untuk mengukur
daya, yang berarti jumlah energi yang dikonsumsi (panas yang dikeluarkan) oleh suatu sirkuit listrik.
Dalam konteks sound engineering, besar daya menentukan volume suara yang dihasilkan. Dengan kata
lain, semakin tinggi daya (watt), semakin keras pula volume suara (dari amplifier gitar misalnya) yang
dihasilkan.
Sekarang tentu kita bisa memahami mengapa Marshall stack 100 watt lebih membahana suaranya
daripada amplifier mini 15 watt seperti Roland Cube, sekeras apapun Roland Cube tersebut digeber.
Dalam Hukum Ohm, bila salah satu variabel berubah, variabel lainnya juga akan berubah dalam
besaran yang sama. Maka Hukum Ohm pun dapat dikembangkan menjadi :

P=IV dan V=IR

Dimana,
P = Power (daya)
I = Current (arus)
R = Resistance (resistensi)
V = Voltage (voltase)
Dalam persamaan diatas power yang dihasilkan suatu sirkuit adalah hasil perkalian arus (I)
dengan voltase (V) yang melaluinya. Sedangkan voltase adalah hasil perkalian arus (I) dengan
resistensi (R) elemen tersebut.

SUMBER :
 https://www.academia.edu/8157647/Teori_Rangkaian_Listrik
 http://moeluzie.blogspot.com/2012/06/rangkaian-listrik-terbuka-dan-tertutup.html
 http://www.hoo-tronik.com/2017/01/pengertian-rangkaian-listrik-terbuka.html

Laboratorium Mesin Listrik


STT - PLN
Reza Bagus Novendri
2016-11-044
TEORI TAMBAHAN

SHORT CIRCUIT
(RANGKAIAN HUBUNG SINGKAT)

A. PENGERTIAN

Hubung singkat / short circuit adalah salah satu gangguan yg bisa terjadi di sistem tenaga
listrik. Defenisi hubung singkat menurut IEC 60909 adalah, hubungan konduksi sengaja atau tidak
sengaja melalui hambatan atau impedansi yg cukup rendah antara dua atau lebih titik yg dalam
keadaan normalnya mempunyai beda potensial.

PUIL 2000 ( 1.9 ) mendefinisikan Arus Hubung Pendek adalah :


Arus lebih yang diakibatkan oleh gangguan impedans yang sangat kecil mendekati nol antara dua
penghantar aktif yang dalam kondisi operasi normal berbeda potensialnya ( short circuit current ).

Penyebab dari hubung singkat diantaranya adalah:


1. Hubungan kontak langsung dengan konduktor bertegangan
2. Temperatur berlebih karena adanya arus berlebih / overload
3. Pelepasan / discharge elektron yg merusak karena tegangan berlebih
4. Busur / arcing karena pengembunan bersama dengan udara, terutama pada isolator

Akibat dari hubung singkat diantaranya adalah:


1. Membahayakan keselamatan manusia
2. Putusnya suplai tenaga listrik
3. Kerusakan peralatan listrik karena peningkatan tekanan termal dan mekanis yg akhirnya
tidak bisa ditoleransi oleh peralatan listrik

Jenis-jenis hubung singkat diantaranya:

1) Hubung singkat simetri

Hubung singkat ini terjadi pada sistem 3 fasa saja. Hubung singkat ini terjadi pada ketiga
konduktor berarus terhubung singkat secara bersamaan. Jenis hubung singkat simetri hanya
untuk hubung singkat 3 fasa dengan atau tanpa ke tanah. Hanya 5% dari total kejadian
gangguan hubung singkat adalah hubung singkat 3 fasa.

2) Hubung singkat tidak simetri

Hubung singkat ini terjadi pada sistem 1 dan 3 fasa. Hubung singkat ini terjadi di antara
konduktor berarus dengan atau tanpa ke tanah.

Laboratorium Mesin Listrik


STT - PLN
Reza Bagus Novendri
2016-11-044
Hubung singkat tidak simetri ini dibagi menjadi
 Fasa ke fasa tanpa ke tanah
 Fasa ke fasa dengan ke tanah
 Fasa ke tanah (80% dari total gangguan hubung singkat)

Diagram hubung singkat ditunjukkan seperti dibawah:

Gambar hubung singlkt: a. 3 Fasa b. Fasa ke fasa c. Fasa-fasa ke tanah d. Fasa ke tanah

Perhitungan arus hubung singkat bisa menggunakan beberapa metode:


1. Metode impedansi
2. Metode komposisi
3. Metode konvensional
4. Metode komponen simetri

B. MENGHITUNG ARUS HUBUNGAN SINGKAT (SHORT CIRCUIT)


Metode sederhana yang kita gunakan ini sangat berguna untuk mendapatkan perkiraan nilai arus
gangguan yang mungkin dapat timbul pada sebuah sistim jaringan tengaga listrik. Elemen-elemen yang
kita gunakan akan dikonversi kenilai MVA dan kemudian parameter didalam rangkaian sistim jaringan
dikonversi ke nilai input (primer) atau nilai masukan. Untuk lebih jelasnya diapat dilihat melaui contoh
perhitungan dibawah ini :

Laboratorium Mesin Listrik


STT - PLN
Reza Bagus Novendri
2016-11-044
Bila diketahui ketahanan suatu jaringan primer (Utilitas) pada sisi primer Transformator adalah
MVAsc = 500MVA. Data Transformator yang terpasang dijaringan tersebut adalah sbb :

Transformer data
13,8KV - 480Y/277V
1000KVA Transformer Z = 5,75 %

Maka nilai MVA dari transformator tersebut adalah :


1000KVA / 1000 = 1 MVA
MVA Nilai = 1MVA / ZPU = 1MVA / 0,0575 = 17,39 MVA

Dengan kapasitas ketahanan transformator adalah 17,39 MVA maka besarnya gangguan arus yang dapat
timbul pada jaringan adalah sbb :
1 / Utilitas MVA + 1 / Trans MVA = 1 / MVAsc
1/500 + 1 / 17,39 = 1 / MVAsc
0,002 + 0,06 = 1 / MVAsc
MVAsc = 1 / ( 0,002 + 0,06 )
MVAsc = 16,129

Bearnya arus yang dapat timbul disisi sekunder akibat gangguan pada jaringan adalah :
FC 480V = MVAsc / ( 1,73 x 0,48 )
FC 480V = 16,129 / 0,8304
FC 480V = 19,423KA
FC 480V = 19.423 A

Bila ingin mengetahui data yang lebih akurat, peralatan yang terpasang seperti kabel dan panjangnya
dapat ditambahkan kedalam perhitungan dengan menggunakkan perhitungan seperti diatas dengna
rumus sebagai berikut :
Kabel MVA Nilai MVAsc = KV2 / kabel Z.
Data Z (Impedansi) kabel dapat diambilkan ari nilai X & R kabel yang biasanya terdapat dalam data
sheet kabel tersebut.

C. MENENTUKAN BESAR ARUS HUBUNG SINGKAT


Untuk menetukan besarnya arus hubungan singkat (short circuit current) pada sebuah
transformator , terlebih dahulu kita harus mengetahui besarnya tegangan terminal pada saat short
circuit tersebut timbul (Usc %).

Nilai Usc% dapat diketahui melalui pengujian hubungan singkat pada terminal trafo sbb :

Laboratorium Mesin Listrik


STT - PLN
Reza Bagus Novendri
2016-11-044

1. Ketika transformator di-energize, tegangan V input = 0 Volt


2. Terminal disisi sekunder dihubungsingkatkan (short circuit)
3. Naikan teganan V Input dengan mengatur potensiometer, sampai arus yang terbaca pada
Ampermeter disisi sekunder mencapai I rate.

Tegangan yang V input yang terbaca pada volt meter = Usc

Dikarenakan Isc (Arus hubngan singakt) dalam satuan kA, maka Isc didapat dari perhitungan :

Isc = Ir/Usc

Contoh perhitungan :

Sebuah transformator 20 MVA, dengan tegangan terminal 10 kV, dan Usc = 10% dengan
impedansi jaringan infinite, maka arus short circuit pada transformator tersebut adalah :

 Ir = Sr / 1.732 . Vno-load = 20000 / (1.732 . 10) = 1150 A


 Isc = Ir / Usc = 1150 / 10% = 11500 A = 11.5 kA

Jadi untuk transformator diatas besar short circuitnya adalah : 11.5 kA

D. AKIBAT HUBUNG SINGKAT

1. Pada lokasi gangguan, adanya busur api listrik yg dapat menyebabkan :

 Kerusakan isolasi.
 Melelehnya penghantar.
Laboratorium Mesin Listrik
STT - PLN
Reza Bagus Novendri
2016-11-044
 Api dan bahaya kebakaran.

2. Pada sirkuit yang tergantung :


 Gaya elektrodinamik yang menyebabkan :
 Perubahan bentuk bus-bar.
 Terputusnya kabel.
 Suhu yang berlebihan akan terus meningkat, akibatnya rugi dalam joule semakin
besar pula, sehingga menyebabkan resiko kerusakan isolasi.

3. Disirkuit jaringan lain atau yang berdekatan dengan jaringan :


 Tegangan menurun selama waktu gangguan yang bervariasi dari beberapa
milidetik s/d beberap ratus milidetik.
 Mematikan sebagian jaringan.
 Ketidak stabilan dinamis dan/atau rugi sinkronisasi mekanis.
 Gangguan kendali / kontrol sirkuit.

SUMBER :
 http://www.habetec.com/news/24/Arus-Hubung-Singkat-Short-Circuit
 https://wongelit.wordpress.com/2014/04/26/teori-hubung-singkat-short-circuit/
 https://direktorilistrik.blogspot.com/2012/11/short-circuit-arus-hubungan-singkat.html
 https://direktorilistrik.blogspot.com/2013/10/metode-sederhana-menghitung-arus_29.html

Laboratorium Mesin Listrik


STT - PLN

Anda mungkin juga menyukai